Selama 94 tahun berdiri, banyak momen dan sejarah di dunia sepak bola yang telah disaksikan San Siro. Menjadikannya salah satu stadion yang paling legendaris di Eropa. Namun, perkembangan zaman membuat AC Milan dan Inter Milan menginginkan stadion yang lebih modern. AC Milan dan Inter Milan telah sepakat untuk meruntuhkan stadion kebanggannya itu untuk membangun stadion yang baru. Sebelum San Siro atau Giuseppe Meazza, banyak juga stadion bersejarah yang diruntuhkan karena kebutuhan perkembangan zaman. Berikut daftar 8 stadion bersejarah yang sekarang sudah tidak ada.
Daftar Isi
Stadio Delle Alpi
Good morning.
OTD 2006, Juventus’ last game at Stadio Delle Alpi (Juve – Palermo 2-1) 📸 pic.twitter.com/lQmQuVNRWT
— Juve1897 (@Juve1897no) May 7, 2021
Sebelum San Siro, stadion bersejarah di Italia sudah pernah dirobohkan sebelumnya. Yaitu Stadio Delle Alpi. Stadion ini menjadi rumah bagi klub kota Turin, Juventus dan Torino. Stadion yang berkapasitas 69 ribu ini dibangun pada tahun 1990, dan awalnya untuk memfasilitasi gelaran Piala Dunia 1990 di Italia.
Stadion Delle Alpi tidak berumur terlalu panjang. Di tahun 2006, Juventus memutuskan untuk memiliki stadion sendiri daripada berbagi dengan klub lain. Mereka pun meruntuhkan Stadio Delle Alpi dan membangun Juventus Stadium. Kini, Juventus Stadium berganti nama menjadi Allianz Arena berkat kerjasama sponsorship antara Juventus dan Allianz.
Highbury
Henry bids farewell to Highbury 🥹🥹 pic.twitter.com/IZLwuRKPSV
— Loulou Gunner (@GunnerLoulou) September 28, 2022
Highbury adalah stadion kebanggan milik Arsenal. Highbury memiliki sejarah yang sangat panjang sampai-sampai stadion itu memiliki julukan “Home of Football” atau rumah dari sepakbola. Stadion yang berkapasitas hingga 70 ribu penonton itu sudah menjadi markas Arsenal sejak tahun 1913 sampai 2006. Highbury menjadi saksi bisu masa keemasan Arsenal, termasuk saat The Gunners mendapatkan gelar Invincible-nya.
Jika sangat bersejarah, mengapa Highbury diruntuhkan? Penyebab utamanya adalah karena lingkungan sekitar tidak memungkinkan bagi stadion untuk melakukan perluasan. Hingga Arsenal tidak bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan tiket. Arsenal pun pindah rumah ke Emirates Stadium.
Tapi, pindah ke Emirates malah menjadi awal penurunan performa Arsenal. Boro-boro mau mengulangi kisah Invincible lagi. Mereka bahkan tidak bisa lagi mendapatkan trofi liga Inggris. Bahkan harus berjuang untuk masuk big four agar dapat spot Liga Champions. Tapi untungnya kenangan Highbury tidak sepenuhnya hilang. Saat ini Highbury menjadi komplek perumahan bernama Highbury Square, yang tata letaknya menyerupai Stadion Highbury.
Vicente Calderon
Eterno Vicente Calderón. pic.twitter.com/fOGzfwLASb
— Iván (@IvanBlanco_26) October 2, 2022
Estadio Vicente Calderon menjadi rumah bagi Atletico Madrid sejak 1966 sampai 2017. Selama setengah abad berdiri, Vicente Calderon sudah menyaksikan Atletico Madrid berjaya dari masa ke masa. Vicente Calderon menjadi saksi Atletico Madrid mengangkat lima piala La Liga dan tujuh kali piala Copa del Rey.
Selain itu, Vicente Calderon juga pernah menyelenggarakan tiga pertandingan Piala Dunia 1982. Selain pertandingan sepakbola, stadion berkapasitas 50 ribu penonton itu juga pernah menggelar konser Michael Jackson di tahun 1992. Kini, Atletico sudah pindah ke stadion yang lebih modern dan berkapasitas lebih besar, Wanda Metropolitano. Untuk Vicente Calderon, sekarang sudah menjadi taman dan pusat perbelanjaan.
Maine Road Stadium
buat fans Man city inget jaman kegelapan main di Maine Road 🙄 pic.twitter.com/FEqsHfBndz
— Ivan Bule 🙄 (@ArwahMiliter) August 17, 2022
Sebelum Manchester City mendapatkan suntikan dana uang minyak timur tengah, mereka menempati stadion yang sangat sederhana bernama Maine Road Stadium. Yang menarik, stadion Maine Road pernah memegang rekor penonton klub terbanyak di tahun 1934 dengan total 84 ribu penonton saat itu. Saat itu laga Manchester City melawan Stoke pada ajang FA Cup.
Setelah dibeli oleh Sheikh Mansour, Manchester City dibelikan rumah baru yang megah bernama Etihad Stadium. Dan ironisnya, meskipun pernah memegang rekor penonton terbanyak, kini Manchester City dikenal sebagai klub “ghaib” karena sering terlihat bangku Etihad Stadium yang kosong.
Tapi tidak bisa dipungkiri, Manchester City mengalami peningkatan performa yang sangat signifikan sejak pindah rumah ke Etihad. Mereka mendominasi Liga Inggris sejak sepuluh tahun terakhir. dan Etihad Stadium menjadi kesuksesan Manchester City hingga saat ini.
White Hart Lane
Banyak kenangan tersimpan di titik tengah White Hart Lane, yang terabadikan di Tottenham Hotspur Stadium. 📍😊#COYS pic.twitter.com/HJ3EVae2ap
— Tottenham Hotspur (@Spurs_ID) July 1, 2019
Bagi pendukung Spurs, Stadion White Hart Lane lebih dikenal dengan sebutan “The Lane”. Stadion itu sudah menjadi rumah bagi Spurs selama 118 tahun lamanya. Rekor penonton yang hadir di stadion itu adalah 75 ribu ketika Spurs melawan Sunderland di FA Cup tahun 1938. Ketika diterapkan peraturan tempat duduk baru untuk stadion di Inggris, White Hart Lane menyusut hanya mampu menampung sebanyak 36 ribu penonton saja.
Dan seiring dengan semakin berkembangnya klub, Tottenham membutuhkan stadion yang memiliki kapasitas lebih banyak. Di tahun 2017, mereka akhirnya memutuskan untuk merobohkan White Hart Lane. Stadion baru yang lebih modern dan canggih pun di bangun dan diberi nama Tottenham Hotspurs Stadium.
Estadio Das Antas
Estadio Das Antas (1952 – 2004) FC Porto
When the running track was removed in 1986, capacity increased to 95,000 which made it the third-largest stadium in Portugal. Regularly hosted the Seleçao for the best part of 50 years. pic.twitter.com/bqFTsZQDeH
— COPA90 (@Copa90) June 6, 2022
Estadio Das Antas merupakan stadion yang sudah lama menjadi markas kebanggan klub raksasa Portugal, FC Porto. Stadion ini juga memiliki bentuk yang unik jika dibandingkan dengan stadion lainnya di daftar ini. Tidak seperti stadion lain yang berbentuk persegi, Estadio Das Antas memiliki desain melingkar. Stadion ini bisa menampung sebanyak 65 ribu penonton. Namun, di tahun 1986 angkanya sempat naik hingga 95 ribu penonton.
Selain sebagai markas dari FC Porto, stadion ini juga sempat menjadi markas dari tim nasional Portugal. Namun, karena FC Porto membutuhkan stadion yang lebih modern, dan juga untuk mempersiapkan Euro 2004 yang akan digelar di Portugal, Estadio Das Antas dirobohkan. Porto pun pindah ke Estadio do Dragao yang berlokasi tidak jauh dari Estadio Das Antas.
Old Wembley Stadium
The 1923 FA Cup Final:
Official crowd: 126,000
Police estimate: 300,000The first football match played at Wembley 🏟 pic.twitter.com/H7ACzWrmrE
— ESPN FC (@ESPNFC) May 15, 2021
Wembley Stadium, atau biasa disebut Old Wembley dikenal sebagai stadion terhebat pada saat itu. Dibuka pada tahun 1923, Stadion ini pernah menampung hingga 126 ribu penonton yang menyaksikan pertandingan antara Bolton melawan West Ham pada laga Final FA Cup 1923. Bahkan banyak sumber mengatakan jika jumlah 126 ribu itu hanya yang resmi atau memiliki tiket, total penonton yang ada pada saat itu bisa dua kali lipatnya.
Selain dua menara nya, yang menjadikan stadion ini sangat ikonik adalah sejarah yang disaksikannya. Old Wembley sudah menjadi saksi kesuksesan timnas Inggris meraih gelar Piala Dunia di rumah sendiri pada tahun 1966. Selain itu juga sering menggelar partai final seperti final FA Cup, Piala Liga, Europa Cup, serta European Championship.
Sejara dan kemegahan Old Wembley memang tidak terbantahkan. Legenda sepakbola, Pele bahkan mengatakan bahwa Old Wembley bagaikan katedral bagi sepakbola. Juga merupakan jantung dan pusat dari sepakbola dunia. Stadion ini diruntuhkan antara tahun 2002 sampai 2003. Dan dibangun stadion baru yang bernama sama, namun dengan desain dan kenangan yang berbeda.
Camp de les Corts
Així que fou el propi Jaume Mestres, juntament amb l’arquitecte Josep Alemany, qui féu el projecte pel nou estadi del Barça, el Camp de les Corts, amb capacitat per a 25.000 espectadors, que el 1926 s’amplià a 45.000. Es construí en només tres mesos, de febrer a maig de 1922. pic.twitter.com/iOAmqWju59
— Efemèrides d’Arquitectura (@efemarq) July 25, 2022
Semua orang pasti sudah mengenal Camp Nou. Dan tidak diragukan sejarah Camp Nou yang menjadi rumah bagi Barcelona. Tapi, sedikit ada yang tau jika Camp Nou bukan stadion pertama Barcelona. Blaugrana awalnya bermain di stadion yang bernama Camp de les Corts.
Camp de les Corts dibuka pada tahun 1922 dan berkapasitas hanya 22 ribu penonton saja. Meskipun kapasitasnya kecil, sejarah yang sudah disaksikannya sangat besar. Camp de les Corts menjadi simbol perlawanan masyarakat Catalan atas pemerintah Spanyol. Di tahun 1925, penonton di Camp de les Corts pernah meneriaki lagu kebangsaan Spanyol ketika dinyanyikan sebelum pertandingan. Itu adalah salah satu bentuk protes warga Catalan atas ketidakadilan yang dilakukan oleh pemerintah Spanyol terhadap mereka.
Sebagai markas barcelona, Camp de les Corts juga mendampingi perjalanan sejarah Barca. Camp de les Corts menjadi rumah bagi Barca ketika Blaugrana mendapatkan gelar La Liga pertama mereka di tahun 1929. Sampai di tahun 1940, Barcelona pindah ke Camp Nou yang menjadi rumah mereka hingga saat ini.
Sumber referensi: Stadium Guide, Daily Star, TFC Stadium
