8 Pemain Yang Mendapat Julukan Raja Dari Para Penggemar

spot_img

Ada banyak bintang sepakbola yang mendapat sanjungan. Namun hanya sedikit dari mereka yang benar-benar mendapat penghormatan. Hanya segelintir pemain saja, yang memang punya kharisma lebih dari sekadar pemain yang berada di atas lapangan. Mereka yang punya keistimewaan biasanya mendapat julukan ‘raja’ dari para penggemarnya.

Pada kesempatan kali ini, starting eleven akan coba merangkum deretan pemain yang mendapat julukan raja dari para penggemar.

Francesco Totti

Francesco Totti adalah contoh nyata dari sebuah kesetiaan. Baginya, trofi bukanlah segalanya. Namun setia kepada satu klub yang telah membesarkan namanya merupakan sebuah hal indah yang lebih dari segalanya.

Tepat pada 28 Mei 2017, Totti masuk ke lapangan menggantikan Mohamed Salah di menit ke-54 dalam laga AS Roma melawan Genoa. Laga ini menjadi sangat penting bagi Totti karena ini merupakan penampilan terakhir sang raja bersama tim asal ibu kota.

Ya, Totti dijuluki sebagai ‘King of Rome’ oleh para penggemar. Hal itu tentu merujuk pada perjalanan luar biasanya bersama klub asal ibukota. Totti sudah dipercaya menjadi kapten AS Roma di usia 22 tahun pada 1998. Sejak saat itu, jiwa kepemimpinan Totti makin terbentuk. Ia sukses mengantar Roma jadi juara Liga Italia di musim 2000/01. Keberhasilan Roma tersebut pun memutus dominasi Liga Italia yang dikuasai oleh Juventus dan AC Milan saat itu.

Kenny Dalglish

Bicara mengenai julukan King, wajib hukumnya untuk menyebut nama Kenny Dalglish. Sebab pria asal Skotlandia itu merupakan satu-satunya pemain yang langsung disematkan julukan King oleh para suporter Liverpool.

King Kenny, yang membuat nama Dalglish masih sering disebut. Ia mendapatkan julukan tersebut lantaran kehebatannya ketika membela Liverpool dari tahun 1977 hingga 1990.

Dengan catatan 355 kali bermain, 118 gol dan banyak trofi juara yang diberikannya untuk klub asal Merseyside itu, King Kenny juga merupakan salah satu pemain tersukses di Liverpool hingga saat ini. Namanya abadi dan tak akan pernah dilupakan oleh para penggemar.

Eric Cantona

Puncak performa Eric Cantona terjadi ketika ia membela Manchester United pada 1992 hingga 1997. Karirnya terus melejit berkat prestasi dan kontribusi besar yang ia berikan kepada tim berjuluk Setan Merah.

Meski Cantona memiliki sifat yang tergolong bengal dan meledak-ledak, tetapi secara prestasi ia tidak bisa diragukan. Bersama Manchester United, ia mendapat julukan dengan nama The King dari para penggemar. Julukan yang sangat bersahaja serta menunjukkan kekuasaan.

Bersama Manchester United, Cantona memberikan berbagai gelar yang berjumlah 11 titel sejak 1992 sampai 1997. Ke-11 gelar tersebut terdiri dari 4 kali juara Liga Inggris, 5 kali juara Community Shield, dan 2 kali juara Piala FA.

Kevin Keegan

Liverpool pernah memiliki striker fenomenal di era 1970-an. Dia adalah idola publik Anfield yang berjasa mendatangkan sembilan titel bergengsi, mulai dari Liga Inggris, Piala FA Charity Shield, Piala UEFA, hingga Piala Champions.

Legenda yang identik dengan nomor punggung tujuh selama berada di Anfield itu bernama Kevin Keegan.

Selain mendapat julukan ‘king’ dari para penggemar Liverpool, Kevin Keegan juga begitu berjaya dan dihormati ketika membela Hamburg dan juga Newcastle. Pada tahun 1982, Keegan memutuskan untuk bergabung dengan Newcastle yang berkompetisi di divisi kelas dua. Dia mampu membawa tim promosi ke divisi utama saat masih menjadi pemain. Dan yang lebih hebatnya lagi, saat menjabat sebagai pelatih klub, dia mampu membawa Newcastle menjadi tim luar biasa di kompetisi teratas Inggris, dengan mengandalkan penyerang favoritnya ketika itu, Andy Cole.

Henrik Larsson

Julukan ‘The King of Kings’ disandang oleh salah satu penyerang terhebat yang pernah ada, Henrik Larsson. Henrik Edward Larsson memulai karirnya di klub lokal Swedia, Hogaborgs BK dari 1988 hingga 1992. Di klub tersebut ia memainkan 64 laga dan menorehkan 23 gol. Ia lalu hijrah ke Helsinborgs. Di klub inilah, ia dilirik banyak klub besar Eropa, bagaimana tidak Larsson sukses torehkan 50 gol dari 56 penampilannya bersama Helsinborgs.

Feyenoord menjadi klub yang beruntung setelah sukses mendapatkan Larsson pada 1993. Larsson bertahan di Belanda hingga 1997, untuk kemudian bergabung dengan Celtic dan bertahan sampai 2004.

Di sana dia mampu mencetak 174 gol dari 221 pertandingan. Saat masih membela Celtic, Larsson yang memang tampil luar biasa dijuluki sebagai raja. Dia begitu berjasa dengan langsung membawa klub menjuarai liga dan memutus dominasi Rangers.

Peter Osgood

Peter Osgood merupakan salah satu legenda terbaik yang pernah dimiliki Chelsea. Ikon the Blues pada 1960an dan 1970an ini dianggap oleh para penggemar Chelsea sebagai King of Stamford Bridge.

Osgood bergabung dengan Chelsea pada tahun 1964 dan bermain selama sepuluh tahun di klub sampai ia pindah ke Southampton pada tahun 1974. Striker Inggris ini memulai debutnya untuk Chelsea pada usia 17 tahun. Selama membela Chelsea, Osgood mampu mencetak total 150 gol di semua kompetisi.

Setelah kematiannya pada tahun 2006, abu Osgood lalu dimakamkan di bawah titik penalti di Shed End of Stamford Bridge. Sampai hari ini, juga ada patung Peter Osgood di luar stadion bagian Stand barat.

Mo Salah

Setelah ada nama King Kenny dan juga King Kev, Liverpool kembali memiliki ‘raja’ dalam diri Mohamed Salah.

Mo Salah yang memang sangat berjasa bagi klub dan juga tim nasional Mesir mendapat julukan The King of Egypt, atau Raja Mesir. Salah pindah dari AS Roma ke Liverpool awal musim panas kemarin dengan biaya transfer sebesar 36,9 juta pounds atau sekitar 687 miliar rupiah.

Setelah mampu membawa Liverpool menjuarai Liga Primer Inggris dan juga Liga Champions Eropa, wajar bila ‘The King of Egypt’ langsung menjadi panutan bagi para pesepakbola muda di negara yang beribukota di Kairo.

Pele

Pele merupakan legenda sepakbola yang akan selalu dikenang oleh para pecinta si kulit bundar. Ia dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik di dunia dan diakui oleh International Federation of Football History & Statistics (IFFHS).

Berkat prestasinya yang gemilang, ia didaulat sebagai pemain terbaik abad ke-20 oleh IFFHS pada 1999. Keberhasilannya dalam mengantarkan Brasil menjadi juara Piala Dunia sebanyak tiga kali membuat namanya terpilih sebagai pemain terbaik abad ke-20.

Pada 1961, Presiden Brasil Janio Quadros mendeklarasikan Pele sebagai harta nasional. Selama karirnya ia pun mendapatkan berbagai julukan seperti Mutiara Hitam (Perola Negra), The King of Football (O Rei do Futebol), The King Pele (O Rei Pele) atau hanya disebut The King (O Rei).

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=ZNwpRX99Gy0[/embedyt]

 

Sumber referensi: talksport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru