Pemain dengan nomor punggung 8 biasanya tidak sepopuler pemain dengan nomor 7,9, atau 10 di lapangan. Memang berbeda dengan ketiga nomor tadi, pemain bernomor punggung 8 bukanlah seseorang yang bertugas untuk mencetak gol. Nama mereka jarang berada di papan skor sebagai pencetak gol, tapi sebagai pemberi assist.
Pemain nomor punggung 8 lebih sering berperan sebagai gelandang. Biasanya pemain dengan nomor punggung ini punya skill operan di atas rata-rata. Banyak juga memiliki skill menggocek bola yang mumpuni. Tak sedikit pemain nomor punggung 8 yang menjadi legenda dan dikenal sampai sekarang. Siapa saja mereka? berikut daftar 8 pemain terbaik yang bernomor punggung 8.
Daftar Isi
Hristo Stoichkov
Hristo Stoichkov mungkin adalah pemain Bulgaria terbaik sepanjang masa. Ia merupakan bagian dari The Dream Team Johan Cruyff. Ia juga dikenal sebagai pembuat onar oleh media Spanyol. Di pertandingan El Clasico pertamanya pada 1990, ia mendapat kartu merah setelah menginjak kaki wasit. Meskipun dikenal bengal, Stoichkov punya peran penting dalam kesuksesan Blaugrana di era Johan Cruyff.
When Hristo Stoichkov lost control and stamped on the referee’s foot, 1990. #150Classic90sMoments pic.twitter.com/FURbWTMGlV
— 90s Football (@90sfootball) March 30, 2019
Stoichkov juga berprestasi di tim nasional Bulgaria. Ia membawa Bulgaria bisa sampai ke babak semifinal piala dunia 1994 dan mencetak enam gol dari turnamen itu. Di tahun itu ia juga mendapatkan penghargaan Golden Shoe dan Ballon d’Or. Stoichkov juga mendapatkan gelar pemain terbaik Bulgaria sebanyak lima kali. Ia pun menjadi mesin gol Barca dengan mencetak 118 gol selama tujuh musim berseragam Blaugrana.
Juninho
Juninho Pernambucano, atau biasa dikenal dengan nama Juninho merupakan salah satu eksekutor penendang bebas terbaik yang pernah ada. Pemain asal Brasil itu berangkat dari Vasco da Gama ke Lyon dengan status gratis pada tahun 2000. Dan di Lyon, Juninho menjadi pemain dengan nomor punggung 8 yang semakin dikenal.
Yesterday’s mystery player was @Juninhope08. No free kick in your own half was safe when Juninho stepped uppic.twitter.com/qnwUn2MosU
— Play Football Games (@_footballgames_) October 3, 2022
Menyebut Juninho sebagai pemain yang hanya bisa tendangan bebas adalah hal yang salah. Juninho punya skill passing yang diatas rata-rata dan visi bermain serta kemampuan membaca pertandingan yang tidak bisa diremehkan. Kedatangan Juninho lah yang merubah Lyon jadi tim langganan juara Liga Prancis saat itu. Sebelum kedatangannya, Lyon tidak pernah menjuarai Liga Prancis sebelumnya. Lalu ia memimpin Lyon meraih tujuh gelar juara Liga berturut-turut.
Gennaro Gattuso
Pemain paling bengal di antara pemain bengal lainnya. Itulah legenda AC Milan, Gennaro Gattuso. Ia tidak ragu untuk menantang lawan untuk kelahi di tengah pertandingan. Kemarahannya seperti selalu mengalir ketika ia berada di atas lapangan. Namun, terlepas dari sifatnya yang emosian, Gattuso memang hebat di lapangan. Baik di AC Milan atau timnas Italia, ia menjadi gelandang tumpuan bagi timnya.
#OnThisDay
The boss slots home his first ever Rossoneri goal in the top league: well done Coach 👏🏼
Gennaro Gattuso firma la sua prima rete in #SerieA con la maglia 🔴⚫: complimenti Mister ⚽ pic.twitter.com/JMwZOb3a1P— AC Milan (@acmilan) February 12, 2019
Alasan mengapa Pirlo bisa menjadi seorang regista yang melegenda adalah peran dari Gattuso di belakangnya. Rino, sapaan akrab Gattuso, akan melindungi barisan pertahanan dengan skill defensif tanpa ampunnya. Sementara Pirlo bisa tenang melakukan operan atau membaca arah permainan. Gattuso sudah mengoleksi 2 Scudetto, 1 Liga Champions, dan 1 Piala Dunia selama karir sepakbolanya. Menjadikannya sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik sepanjang sejarah
Frank Lampard
Banyak yang menyebutkan bahwa Frank Lampard adalah seorang yang jenius di lapangan. Lampard juga menjadi bagian dari kebangkitan Chelsea di Premier League pada era Roman Abramovich. Dari situ Ia menjelma menjadi gelandang terbaik yang pernah dimiliki Chelsea dan salah satu gelandang terbaik Premier League sepanjang masa.
The control. 😎
The finish. 🚀Frank Lampard v Bayern Munich… 😍 pic.twitter.com/A1wmhMlpnk
— Chelsea FC (@ChelseaFC) August 7, 2020
Sebagai gelandang Box to box, Lampard memiliki karakter yang kreatif sebagai jendral tengah lapangan the Blues. Keahliannya dalam mencetak gol juga tidak bisa diremehkan. Ia menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang masa Chelsea dengan 211 gol dari 648 pertandingan. Sebuah catatan yang luar biasa untuk seorang gelandang. Bersama Chelsea ia juga sudah mengoleksi tiga gelar juara Liga Inggris dan satu piala Champions League.
Steven Gerrard
Bagi para penggemar Liverpool, Liverpudlian, ataupun penggemar Liga Inggris, Gerrard sudah tidak perlu diperkenalkan lagi. Stevie G, sudah memperkuat Liverpool sejak tahun 1998. Menjadi kapten The Reds sejak tahun 2003, dan 17 tahun lamanya ia mengabdi bersama The Kop menjadikannya legenda hidup Liverpool.
Not many players could strike a ball like Steven Gerrard 😮💨 pic.twitter.com/5a7c4eW7v5
— Premier League (@premierleague) October 5, 2022
Meskipun dikenal dengan nomor punggung 8, Gerrard pernah menggunakan nomor punggung lain. Di musim debutnya bersama Liverpool, ia sempat menggunakan nomor punggung 28 dan 17. Di timnas Inggris ia juga menggunakan nomor punggung 4.
Gerrard mulai menggunakan nomor punggung 8 di Liverpool sejak 2004/05. Dan sejak saat itu ia tidak pernah melepaskan jersey nomor 8 miliknya. Banyak momen tercipta dari nomor punggung itu. Momen yang paling berkenang tentu saja ketika Liverpool bisa menang secara dramatis di final Champions League melawan AC Milan di tahun 2005.
Lothar Matthaus
Matthaus memang dikenal menggunakan nomor 10. Namun di awal karirnya, ia menggunakan nomor punggung 8. Lothar Matthaus merupakan gelandang terhebat di masanya. Ia sudah mencatatkan rekor 5 kali tampil di Piala Dunia. Dan mengantarkan Jerman Barat menjuarai Piala Dunia tahun 1990. Di musim yang sama, Matthaus menyabet gelar pemain terbaik Eropa dan pemain terbaik FIFA di tahun 1991. Ia bahkan masih bisa menyabet gelar pemain terbaik Jerman pada tahun 1999 di usianya yang sudah 38 tahun.
Lothar Matthaus was the complete player.
Remember this rocket in the 1990 World Cup? pic.twitter.com/m10EBaSJjC
— Former Footballers (@FinishedPlayers) September 10, 2018
Akselerasi dan kontrol, adalah keistimewaan Mattheus di atas lapangan. Dengan skillnya itu ia bisa berlari dengan ganasnya dari lini tengah, membuat pemain bertahan tidak berkutik sama sekali. Ia juga memiliki kepekaan ketika bertanding, visi bermain, dan bisa menembak bola dari mana saja. Skill bertahan Mattheus tidak bisa diremehkan. Dengan kata lain, ia adalah gelandang paling komplit.
Toni Kroos
Gelandang kelas dunia milik Real Madrid ini akan dikenang sebagai legenda di masa mendatang. Kroos sudah menjadi tulang punggung Los Blancos sejak kedatangannya di tahun 2014. Real Madrid hanya membayar 25 juta euro saja waktu itu. Harga yang sangat murah jika dibandingkan kontribusinya terhadap El Real. Ia sudah memenangkan treble winner di musim 2021/22. Sebelumnya ia juga sudah tiga kali meraih gelar La Liga dan hattrick Liga Champions bersama Real Madrid.
Toni Kroos with 98% pass success. Just another day at office pic.twitter.com/k2WPE0WOSl
— Toni Kroos FC (@KroosHardPics) October 5, 2022
Toni Kroos memang bukanlah pemain yang punya akselerasi cepat. Namun akurasi passing jarak dekat dan jarak jauhnya begitu mengagumkan. Selain itu Kroos adalah eksekutor tendangan bebas yang mumpuni. Bersama dengan Luka Modric, menjadikan mereka duo gelandang paling ditakuti di Eropa.
Andres Iniesta
Sudah tidak diragukan lagi jika Iniesta adalah gelandang terhebat sepanjang masa. Juga, pemilik nomor punggung 8 paling dikenal. Iniesta membawa dua tim yang dibelanya menjadi tim terhebat di abad 21. Yaitu Barcelona dan Spanyol ketika back to back menjuarai tiga gelar internasional bergengsi. Banyak yang setuju bahwa Ballon d’Or Iniesta telah “dicuri” beberapa kali.
This the day I lost my mind … This goal is the only goal that made me run around the house , the happiest day on my life in football ( … An assist from Messi ofcoz😉🐐) #Iniesta #barcelonavsbayern #Messi𓃵 pic.twitter.com/0hErLs19pq
— Katlego Serame (@ColderthanJune) October 10, 2022
Terlepas dari Ballon d’Or, tidak ada yang meragukan kehebatan Iniesta di lapangan. Meskipun diperkuat Messi, Barcelona tidak akan sama tanpa kehadiran Iniesta. Ia telah menghadirkan sembilan trofi La Liga dan empat Liga Champions bersama Blaugrana. Ia benar-benar tidak terhentikan di zamannya. Ia adalah pemilik nomor punggung 8 terhebat yang pernah ada.
Sumber referensi: Libero, Liverpool, Sportskeeda, Transfermrkt