7 Rekor UNIK Dalam Sepakbola yang Sulit Dilampaui

spot_img

Sebuah rekor yang terjadi di sepakbola, terkadang tercipta secara tak terduga. Bahkan sang pemain maupun klub yang mencatatkannya pun, tak menyangka bisa melakukannya. Makanya, rekor itu jadi unik. Tapi justru dari keunikan tersebut, rekor yang telah dicapai sulit untuk disamai. Nah, berikut ini adalah beberapa rekor unik tersebut.

Chelsea

Chelsea sukses menjadi kampiun UCL musim 2011/12 setelah mengalahkan Bayern Munchen. Namun perjalanan mereka di UCL musim berikutnya, tidak berjalan sesuai rencana.

The Blues di UCL musim 2012/13, hanya mampu finis di urutan ketiga pada babak grup. Mau tidak mau, mereka harus turun kasta ke Europa League. Namun justru di UEL, mereka malah sukses menjadi juara setelah di final mengalahkan Benfica.

Klub asal kota London tersebut berpesta mengangkat trofi UEL di Amsterdam, pada tanggal 15 Mei 2013. Masih ada jarak 10 hari jelang Final UCL antara Dortmund vs Munchen yang baru akan dihelat 25 Mei 2013. Itu artinya, saat itu Chelsea masih secara sah memegang status sebagai juara bertahan UCL.

Dengan kondisi tersebut, maka The Blues resmi mencatatkan rekor unik sebagai tim pertama dan satu-satunya yang secara bersamaan masih bisa memegang gelar UCL dan UEL sekaligus. Sulit rasanya ada klub yang bisa menyamai pencapaian tersebut. Bahkan rekor unik tersebut sudah masuk dalam website Guinness World Record.

Ryujiro Ueda

Kalau gol dari jarak jauh dengan tendangan, ah..itu sudah biasa. Namun kalau gol jarak jauh dengan sundulan kepala, apakah ada?

Satu rekor unik tercipta atas nama Ryujiro Ueda. Pemain tim dari klub Divisi Dua Liga Jepang, Fagiano Okayama. Rekor tersebut tercipta tepatnya pada 30 Oktober 2011, ketika Fagiano Okayama melawan Yokohama. Ryujiro Ueda saat itu adalah bek tengah. Sebagai bek dengan postur 1,88 meter, ia sering memenangkan duel udara di laga tersebut.

Pada suatu momen, di tengah lapangan Ueda bermaksud menyapu bola udara dari tendangan gawang kiper Yokohama, Kentaro Saki. Bola yang disundul Ueda tersebut kemudian mengarah deras ke arah kiper Kentaro Saki.

Bisa dibilang kiper Yokohama itu teledor. Seki berdiri terlalu jauh dari gawangnya sendiri. Bola deras yang memantul tanah itupun akhirnya masuk ke gawang. Wow, spektakuler. Gol sundulan langka itu diciptakan dari jarak 58,6 meter. Hebatnya lagi, gol spektakuler Ueda itu adalah gol satu-satunya yang terjadi di laga tersebut, sekaligus jadi gol kemenangan Fagiano Okayama.

Ritchie De Laet

Sabtu, 7 Mei 2016 silam, mungkin menjadi hari yang paling membahagiakan bagi Ritchie De Laet sepanjang karier sepakbolanya. Pasalnya, bek asal Belgia ini bisa promosi ke Liga Inggris, sekaligus mendapatkan medali juara Liga Inggris dalam satu hari. Lho kok bisa?

De Laet pada musim 2015/16, statusnya masih sebagai pemain Leicester City. Namun oleh The Foxes, ia dipinjamkan ke Middlesbrough pada bulan Januari 2016. Di akhir musim, De Laet bersama The Boro bersukacita di markas mereka Riverside merayakan promosinya ke Liga Inggris setelah bermain imbang 1-1 atas Brighton.

Di hari yang sama, Leicester akan berselebrasi merayakan gelar Liga Inggris mereka di King Power Stadium, melawan Everton. Waktu laga Leicester vs Everton, dilangsungkan pada pukul 17.30 waktu Inggris. Sedangkan laga Middlesbrough vs Brighton, berlangsung lebih dulu yakni pada pukul 12.30 waktu Inggris. Artinya, ada jeda waktu yang cukup panjang diantara dua laga tersebut.

Ketika diwawancarai BBC pasca laga Middlesbrough vs Brighton, De Laet mengatakan bahwa ia akan langsung datang menyusul ke Leicester demi untuk mengambil medali juara Liga Inggris. Kok bisa De Laet dapat medali?

De Laet sebelum pindah ke The Boro sempat tampil 12 kali bagi The Foxes. Jumlah penampilan tersebut membuatnya memenuhi persyaratan minimum yang diperlukan untuk menerima medali juara Liga Inggris. Beruntung ya.. jadi De Laet. Berpesta di hari yang sama dengan dua klub berbeda. Unik memang.

Almoez Ali

Tak ada yang menyangka penyerang asal Qatar, Almoez Ali adalah pemegang sebuah rekor unik dunia yang mungkin susah disamai oleh pemain lain. Almoez Ali adalah pemain pertama dan satu-satunya yang mencetak gol dalam tiga turnamen berbeda, yang digelar di tiga benua yang berbeda pula. Rekor tersebut dibuat Ali setelah sukses mencetak gol di Piala Asia, Copa America, dan Piala Emas CONCACAF.

Ali memulai rekor tersebut dengan menciptakan sembilan gol di ajang Piala Asia 2019 yang dihelat di Uni Emirat Arab. Berikutnya, terjadi ketika Qatar menjadi peserta undangan di Copa America 2019 yang dihelat di Argentina. Ali di ajang tersebut menjadi satu-satunya pemain Qatar yang mencetak gol di tiga laga babak grup.

Kemudian yang terakhir terjadi ketika Qatar diundang untuk bermain di Piala Emas CONCACAF tahun 2021 yang dihelat di Amerika Serikat. Di ajang tersebut, Ali sukses mencetak empat gol dan membantu Qatar melaju ke semifinal.

Dejan Stankovic

Mantan bintang Inter, Dejan Stankovic juga adalah pemegang rekor unik dunia berikutnya. Rekornya adalah menjadi satu-satunya pemain yang pernah memperkuat tiga negara berbeda di tiga edisi Piala Dunia. Rekor tersebut bisa terjadi karena negara yang dibela Stankovic, terus-menerus mengalami gejolak politik.

Stankovic pertama kali tampil di Piala Dunia 1998 dengan bendera Yugoslavia. Pada saat itu Yugoslavia tersingkir di babak 16 besar. Ajang yang dihelat di Prancis itu menjadi akhir dari penampilan Yugoslavia di Piala Dunia.

Pasalnya pada tahun 2003, Yugoslavia sudah berganti nama menjadi Uni Serbia dan Montenegro. Timnasnya pun berubah nama. Ketika Timnas Serbia dan Montenegro kembali lolos ke Piala Dunia 2006, Dejan Stankovic ditunjuk menjadi kapten timnya.

Empat tahun kemudian, Stankovic yang masih bermain di level timnas kembali tampil di Piala Dunia 2010. Namun saat itu, ia berstatus sebagai pemain timnas Serbia, bukan lagi Serbia dan Montenegro. Soalnya Serbia dan Montenegro kembali pecah pada 21 Mei 2006, menjadi Republik Serbia dan Republik Montenegro.

Denmark

Giveaway ternyata sempat berlaku di sepakbola. Di Piala Eropa 1992, Denmark menciptakan rekor tersendiri dengan menjadi juara Eropa namun berawal dari jalur giveaway. Pasalnya, saat itu tim dinamit berhak tampil di Piala Eropa 1992 karena dapat tiket gratis menggantikan Yugoslavia yang sedang diterpa konflik politik.

Konflik politik yang terjadi di Yugoslavia membuat negara itu dicoret dari Piala Eropa 1992. Sebagai penggantinya, UEFA menunjuk Denmark sebagai tim runner-up di babak kualifikasi Piala Eropa dibawah Yugoslavia.

Lewat jalur giveaway tersebut secara tak terduga Denmark mampu mengejutkan dunia dengan menggondol trofi Henry Delaunay. Semua tak menyangka. Boro-boro mimpi juara, mimpi untuk tampil saja tidak. Tim ini bahkan awalnya sudah pasrah dan legowo tak tampil di Piala Eropa karena sudah mengakui gagal di babak kualifikasi.

Namun kalau rejeki memang tak akan lari kemana. Denmark harusnya hutang budi pada Yugoslavia. Kalau tak ada konflik di Yugoslavia, bisa jadi nggak bakalan kejadian tuh Denmark juara Eropa.

Martin Palermo

Kalau hattrick menciptakan gol lewat penalti, itu sih sudah biasa. Namun kalau hattrick gagal menendang penalti, apakah ada?

Rekor hattrick gagal penalti pernah dicatatkan oleh striker Timnas Argentina, Martin Palermo. Kejadian tersebut terjadi di laga Argentina melawan Kolombia di fase grup Copa America 1999. Di laga tersebut, La Albiceleste mendapat tiga kali hadiah penalti. Dan ketiga penalti tersebut diambil dengan penuh percaya diri oleh Martin Palermo.

Namun sayang, ketiga penalti tersebut gagal total. Tendangan penalti pertama Palermo membentur mistar. Tendangan penalti keduanya, melambung jauh terbang tinggi bersama mimpi. Dan yang ketiga, tendangannya mampu ditepis kiper Kolombia.

Duh..apes benar Palermo ini. Berkat kegagalan penalti tersebut, Argentina akhirnya harus menyerah dengan skor telak 0-3. Yah… andaikata penalti itu masuk semua, Argentina pasti tak akan kalah.

Pasca laga, Martin Palermo dimaki-maki habis-habisan oleh pelatih Argentina saat itu Marcelo Bielsa. Bielsa juga menyebut Martin Palermo “pemuda egois”, karena tak memberikan kesempatan pemain lain menendang penalti.

Sumber Referensi : theguardian, thesun, guinnesworldrecord, fifa, insidefutbol, goal, bleacherreport

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru