7 Hal Yang Tidak Kamu Ketahui Tentang Kai Havertz

7 Hal Yang Tidak Kamu Ketahui Tentang Kai Havertz

spot_img
Pada September 2020 lalu, Kai Havertz resmi menandatangani kontrak dengan klub asal London, Chelsea. Pemain berusia 21 tahun asal Jerman ini diboyong dengan nilai sebesar 62 juta pounds atau setara 1,2 triliun rupiah. Sempat tampil melempem di awal karirnya bersama the Blues, Havertz lalu berhasil tunjukkan kualitas sesungguhnya secara perlahan, terutama saat Chelsea mulai ditangani oleh Thomas Tuchel.
Puncaknya, dia menjadi penentu kemenangan Chelsea di partai final Liga Champions Eropa. Satu golnya ke gawang Manchester City sukses membuat Chelsea catatkan gelar kedua mereka di ajang prestise tersebut.
Meski saat ini Havertz sudah dikenal banyak khalayak, ada beberapa hal menarik yang mungkin belum kalian ketahui. Apa sajakah itu? Simak ulasannya berikut ini.

Sosok Inspirasinya

Meski di usia muda Havertz sudah menjadi panutan bagi sebagian pesepakbola, dia juga mengaku memiliki sosok inspirasinya sendiri. Havertz sedari muda sudah mengidolakan dua pesohor sepakbola, yaitu Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Dua bintang sepakbola itu memberinya banyak pengaruh dalam bermain sekaligus dalam mencapai sesuatu.
Selain Ronaldo dan Messi, Havertz juga mengikuti sosok Ronaldinho. Tentang Ronaldinho, Havertz hanya menyukai cara pemain asal Brasil tersebut mengolah si kulit bundar dan hanya dijadikannya sebagai tontonan di masa kecil.
“Aku sangat menyukai Ronaldo dan Messi. Mereka akan selalu menjadi idolaku. Ronaldinho juga menjadi pemain yang sering aku tonton di masa kecil, namun aku tidak terlalu menyukainya,”

Dari Jerman sendiri, Havertz juga memiliki sosok panutannya. Adalah Michael Ballack dan Mesut Ozil. Menurut Havertz, Ballack adalah sosok pesepakbola sejati yang rajin mencetak gol. Kepiawaiannya dalam memimpin rekan-rekan setimnya membuat Havertz terkesan. Sementara itu, Ozil dianggapnya sebagai pemain yang punya gaya main cocok dengannya. Maka tak jarang Havertz akan mengikuti sejumlah trik yang diperagakan eks pemain Arsenal tersebut.

Tim Favorit

Sama seperti pesepakbola lainnya, Havertz juga memiliki tim yang selalu jadi impiannya. Pertama datang dari Jerman. Tim yang membuat Havertz jatuh cinta adalah Alemannia Aachen. Alemannia Aachen adalah klub lokal yang menjadi tim masa kecil Havertz untuk berkarir. Dia sempat menimba ilmu di sana sebelum akhirnya bergabung dengan Bayer Leverkusen pada 2010 silam.

Sementara di luar Jerman, Havertz selalu bermimpi untuk bisa tampil di FC Barcelona. Klub asal Spanyol tersebut telah banyak memberinya pengalaman luar biasa di masa kecil. Salah satu momen terbaiknya sebagai penggemar Barcelona adalah ketika dia melihat Samuel Eto’o dan kawan-kawan menumbangkan Arsenal di partai final Liga Champions Eropa tahun 2006.

Pecinta Keledai

Havertz memang kerap terlihat bermain-main dengan anjing sebagai hewan peliharaannya. Namun tahukah kali bila Havertz sangat menyukai keledai lebih dari anjingnya sendiri?
Ya, meski sering dicap sebagai hewan bodoh, Havertz sangat menyukai keledai. Kecintaannya terhadap hewan tersebut bahkan sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Kecintaan Havertz kepada keledai pertama kali muncul ketika dia melihat keluarganya menyelamatkan sosok hewan tersebut yang akan dibawa ke tempat pemotongan. Peristiwa itupun akan selalu dikenang olehnya.

“Aku selalu menyukai keledai sejak kecil. Salah satu mimpiku adalah memiliki keledai sendiri atau peternakan keledai. Pada ulang tahunku, orang tuaku memenuhi mimpiku dan menghadiahiku dua keledai yang salah satunya adalah keledai yang kami selamatkan dari tempat pemotongan,” kenang Havertz.

Sahabat Terbaik

Tepat setelah memenangkan gelar Liga Champions Eropa bersama Chelsea, Kai Havertz tentu langsung menjadi sosok idola dan memiliki banyak teman. Namun begitu, dia akan selalu menganggap satu sosok yang benar-benar menjadi teman baiknya. Sahabat yang disebutkan Havertz sendiri tidak berasal dari Chelsea, namun berasal dari tim asal Jerman, Borussia Dortmund.
Sosok sahabat sejati Havertz adalah Julian Brandt. Dua pemain tersebut sama-sama pernah membela Bayer Leverkusen. Ketika Brandt sudah melakoni debut dengan tim utama Leverkusen pada usia 17 tahun, Havertz ketika itu masih berusia 14 tahun. Hal itu lantas membuat Havertz bersemangat untuk mengikuti jejak sahabatnya.

Brandt juga mengakui kalau Havertz memanglah menjadi teman yang terbaik baginya.
“Kai akan selalu menjadi teman baikku. Meski kita sudah tidak berada dalam satu tim lagi, kita masih terus menjalin kontak. Selalu ada tempat terbaik untuknya dalam hidupku,” ucap Brandt.

Punya Bakat Bermain Piano

Selain dianggap sebagai salah satu pesepakbola muda terbaik di dunia, Havertz juga ternyata memiliki bakat terpendam lainnya. Dia yang kini membela Chelsea dikenal sebagai pemain yang jago bermain piano. Kemampuannya itu sudah didapat sejak dini, khususnya ketika masih sering berhubungan dengan sang nenek.
Ya, kecintaan sekaligus kemampuan Havertz dalam bermain piano tumbuh dari sang nenek. Diketahui, nenek pemain asal Jerman tersebut memiliki sebuah grand piano di rumahnya. Maka, wajar bila kemudian Havertz tertarik dan mahir memainkannya.
“Salah satu nenekku memiliki grand piano di rumah yang selalu ku mainkan. Pada satu kesempatan, ibuku bertanya padaku apakah aku akan belajar instrumen. Aku baru memulainya dua tahun lalu. Aku mencoba mempelajari setiap lagu,” tuturnya.

Selain sepakbola, Havertz menambahkan bahwa musik juga menjadi sesuatu hal terbesar dalam hidupnya. Dia bahkan mengaku sering menghabiskan waktu dengan memainkan piano dan menyanyikan sebuah lagu.

Pernah Absen Bermain Karena Harus Mengikuti Ujian Sekolah

Pada tahun 2017 silam, ketika usianya baru menginjak sekitar lebih dari 17 tahun, Havertz harus absen dalam sebuah pertandingan karena alasan yang cukup menggelitik. Meski ini terdengar penting, tapi jarang ada seorang pemain yang absen karena alasan ini.
Pada Maret 2017, Havertz yang masih membela Bayer Leverkusen masuk ke dalam skuad yang akan tampil melawan Atletico Madrid di ajang Liga Champions Eropa. Namun dia lantas diumumkan tidak akan ikut rombongan yang akan bertolak ke pertandingan tersebut karena akan menghadapi ujian sekolah.
Alasan tersebut disampaikan langsung oleh Bayer Leverkusen melalui media sosial twitter resmi mereka.
“Havertz tengah menjalani ujian penting di sekolah,”

Sontak berita itu pun langsung mendapat beragam komentar dari seluruh penggemar sepakbola di media sosial, khususnya dari penggemar Bayer Leverkusen itu sendiri.

Pemecah Rekor

Kai Havertz merupakan pemain yang memang punya talenta luar biasa. Dia menjadi pemain termuda Bayer Leverkusen yang tampil di ajang Bundesliga, ketika dia memulai debutnya pada Oktober 2016 di usia 17 tahun 126 hari.

Kemudian pada April 2018 lalu, dia menjadi pemain termuda sepanjang masa yang berhasil mencapai 50 penampilan Bundesliga pada usia 18 tahun 307 hari. Dalam hal ini, Havertz resmi melewati rekor yang sebelumnya dipegang oleh Timo Werner. Selanjutnya, dia masih menjadi pemegang rekor sebagai pemain termuda Bayer Leverkusen yang mencetak gol dari titik penalti di usia 19 tahun 7 bulan 16 hari. Ketika itu, Havertz mencetak gol ke gawang Wolfsburg dalam kemenangan 3-0 The Werkself.
https://www.youtube.com/watch?v=9HkHKse_ME4

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru