Ballon D’or tentu masih dianggap sebagai sebuah penghargaan paling prestise bagi setiap individu. Penghargaan yang diadakan setiap setahun sekali itu selalu memunculkan pemain-pemain hebat yang tersebar di seluruh dunia.
Mereka yang mendapatkan penghargaan ini biasanya hadir dari sebuah penampilan luar biasa dan mengesankan selama setahun lamanya. Maka dari itu, wajar bila nama-nama yang pernah naik ke podium juara selalu memiliki skil tinggi dan juga prestasi gemilang.
Namun ternyata ada pemenang Ballon D’or yang dianggap terlupakan oleh para penggemar. Tidak banyak yang menyadari bila deretan pemain ini pernah dianggap sebagai yang paling fenomenal untuk setidaknya dalam kurun waktu setahun.
Kira-kira siapa sajakah pemain tersebut? Berikut kami berikan daftarnya.
Daftar Isi
5 Pemenang Ballon D’or Yang Namanya Jarang Didengar
Oleh Blokhin
Oleh Blokhin merupakan pemain yang berhasil mendapatkan penghargaan Ballon D’or pada tahun 1975 silam. Dia merupakan salah satu pemain terbaik di era 1970 an bagi Uni Soviet dan Dynamo Kiev. Gelar Ballon D’or yang didapat ketika itu memang terbilang wajar, mengingat perjalanan luar biasanya dalam kurun waktu satu dekade.
Blokhin tercatat telah mencetak 42 gol dalam 112 pertandingan untuk Uni Soviet. Sementara kala bermain bersama Kiev, dia mampu mencetak setidaknya 266 gol. Sebuah catatan yang tentu tidak bisa diremehkan.
Selama menjadi salah satu pemain terbaik di Eropa, dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Ukraina sebanyak sembilan kali secara beruntun, yaitu dari tahun 1972 sampai dengan 1981. Disaat yang sama, dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Uni Soviet sebanyak tiga kali, yaitu pada tahun 1973, 1974, dan 1975.
Sebagai seorang penyerang handal, Blokhin diberkahi dengan skil dan kecepatan luar biasa. Lebih dari itu, dia merupakan tipe penyerang yang punya penyelesaian tak tertandingi.
Golnya ke gawang FC Bayern pada leg pertama ajang Piala Super Eropa tahun 1975 mungkin mampu menggambarkan betapa hebatnya sosok Blokhin di mata para penggemar.
Akan tetapi, tidak diambilnya kesempatan tampil di klub besar yang bermain di liga-liga top Eropa, mungkin menjadi alasan, mengapa nama Oleh Blokhin kurang begitu didengar oleh para penggemar sepakbola di seluruh dunia.
Oleh Blokhin with the 1975 Ballon d’Or#Dynamo #Kyiv #BallondOr pic.twitter.com/IPAhMe6TeP
— Football Memories (@footballmemorys) May 2, 2016
Igor Belanov
Sama seperti Oleh Blokhin, nama Igor Belanov juga berasal dari Uni Soviet. Meski tidak pernah mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik negara tersebut, Igor Belanov pernah mencicipi panggung pemain terbaik seantero Eropa.
Dia ketika itu dinobatkan sebagai pemain yang meraih penghargaan Ballon D’or pada tahun 1986. Dalam memenangi penghargaan prestise itu, Belanov mengalahkan nama-nama hebat seperti Michel Platini, dan sejumlah pemain legendaris asal Belanda.
Di Piala Dunia 1986 ketika membela Uni Soviet, Belanov mampu mencetak sebanyak empat gol. Selain itu, di tahun yang sama, Belanov juga berhasil membawa Dynamo Kiev menjuarai liga dan memenangi Piala Winners.
Gaya bermain Igor Belanov mirip dengan Oleh Blokhin. Kecepatan dan penyelesaian brilian selalu menjadi andalan. Dia nyaris tak meninggalkan jejak ketika menjebol gawang lawan. Dia yang sempat bermain di kompetisi Bundesliga pun akan selalu diingat sebagai salah satu predator terkejam di lapangan hijau.
Lebih dari itu, Igor Belanov akan selalu dikenang sebagai legenda, meski namanya jarang terdengar sebagai pemain yang pernah memperoleh penghargaan Ballon D’or.
34 years ago today, Igor Belanov became the second Ukrainian Dynamo Kyiv player to win the Ballon d’Or 👑 pic.twitter.com/ag6wYb8YlB
— Dima 🇺🇦 (@1927dima) December 29, 2020
Florian Albert
Nama Florian Albert begitu populer di era sepakbola 60 an. Meski dia tidak termasuk ke dalam generasi emas timnas Hungaria bersama Ferenc Puskas, namanya tetap mampu menembus blantika sepakbola Eropa.
Florian Albert merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Hungaria. Dia merupakan peraih penghargaan Ballon D’or di tahun 1967. Di tahun tersebut, dia berhasil mencetak sebanyak 28 gol di liga Hungaria dan mengalahkan nama besar seperti Bobby Charlton dan Jimmy Johnstone dalam perebutan penghargaan mewah tersebut.
Selain penghargaan Ballon D’or, Florian Albert ketika itu juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Hungaria. Setahun sebelumnya, dia bahkan masuk ke dalam tim terbaik di turnamen Piala Dunia 1966. Lalu, jangan lupakan pula ketika itu berhasil meraih penghargaan pemain muda terbaik di ajang Piala Dunia 1962.
Berposisi sebagai seorang penyerang, Florian Albert yang membela timnas Hungaria sebanyak 75 kali mampu mencetak sebanyak 31 gol. Di level klub, dimana dia hanya membela satu klub saja, Ferencváros TC, sebanyak 255 gol berhasil diciptakan dari 351 kesempatan yang diberikan.
Albert sendiri meninggal di usia 70 tahun setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit, pasca menjalani operasi jantung.
Meski tak banyak yang tahu tentang sosok Albert, mantan presiden FIFA, Sepp Blatter, bisa sedikit menggambarkan siapa sosok sang pemain ketika masih aktif di lapangan. Albert disebutnya sebagai pesepakbola elegan dengan kemampuan penguasaan bola terbaik. Sepp Blatter masih begitu ingat ketika Albert tampil luar biasa di ajang Piala Dunia 1966 di laga melawan timnas Brasil. Dari situ, menurutnya, bisa dilihat bahwa Florian Albert memang layak disebut sebagai salah satu pemain top yang pernah ada.
#OnThisDay in 1967 Florian Albert beats Bobby Charlton and Jimmy Johnstone to win the Ballon d’Or award @OldFootball11 @Goal @thesefootytimes @CFclassics @FootballArchive @bbc5live @MundialMag @ManUtd @CelticFC @lequipe @francefootball pic.twitter.com/BjQmfyFEao
— Football On This Day (@ThreeLionsThen) December 26, 2020
Allan Simonsen
Nama Allan Simonsen begitu lekat dengan klub asal Jerman, Borussia Monchengladbach. Dia membela klub tersebut selama kurang lebih tujuh musim dan tampil dalam 178 laga. Berposisi sebagai seorang striker, Allan Simonsen berhasil ciptakan 76 gol untuk klub yang bermarkas Borussia-Park.
Pada tahun 1977, Allan mampu mengantar Borussia Monchengladbach ke partai final Piala Eropa. Sayang, mereka harus mengakui keunggulan Liverpool dengan skor 3-1. Namun begitu, nama Allan tetap menjadi sorotan. Dia mampu meraih penghargaan Ballon D’or, dengan mengalahkan bintang The Reds, Kevin Keegan.
Selain mampu mengantar Borussia Monchengladbach menuju partai puncak Piala Eropa, Allan juga sempat membawa klub tersebut menjuarai UEFA Cup pada tahun 1974/75 dan 1978/79.
Penyerang asal Denmark ini sendiri sempat bergabung dengan FC Barcelona. Sayangnya, dia harus rela kehilangan tempat setelah La Blaugrana mendatangkan bintang asal Argentina, Diego Armando Maradona.
Seusai putuskan pensiun dari dunia sepakbola, Allan memilih untuk terjun ke dunia kepelatihan.
Dengan segala kontribusi dan perjalanan emasnya dalam dunia sepakbola, namanya diabadikan dalam daftar Danish Football Hall of Fame.
Allan Simonsen with his 1977 Ballon d’Or#Mönchengladbach #Ballondor pic.twitter.com/AprnyL7Nxw
— Football Memories (@footballmemorys) August 14, 2017
Josef Masopust
Josef Masopust merupakan pesepakbola hebat asal Cekoslowakia. Dia yang lahir pada 9 Februari 1931 telah menghembuskan nafas terakhir di usia 84 tahun. Berposisi sebagai seorang gelandang, Josef mampu membawa Cekoslowakia tampil di partai final Piala Dunia 1962. Ketika itu, dia berhasil mencetak satu gol ke gawang Brasil meski pada akhirnya timnya kalah dengan skor 3-1.
Dengan penampilan apiknya di tahun tersebut, Josef dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa dengan diberi penghargaan Ballon D’or. Pada tahun 2003, sepakbola Ceko bahkan memasukkannya ke dalam daftar pemain terbaik negara tersebut dalam kurun waktu 50 tahun terakhir. Tidak sampai disitu saja, nama Josef Masopust juga masuk ke dalam 125 pesepakbola terhebat sepanjang masa versi Pele.
Sepanjang karir profesionalnya di level klub, Josef tercatat sebagai legenda Dukla Praha dengan catatan 386 penampilan dan mampu menyumbang 79 gol.
Sebagai seorang gelandang, Josef Masopust digambarkan sebagai sosok pekerja keras. Ia tangguh dan pandai menciptakan peluang untuk tim yang dibelanya. Dia memiliki kontrol bola yang baik serta mampu mendribel bola dengan begitu lihai. Di sisi pertahanan, dia juga tak jarang memutus serangan lawan dengan banyaknya intersep penting yang dilakukan.
#RT olympia_vintage: RT olympia_vintage: Josef Masopust.#Dukla
Ballon d’Or, 1962. pic.twitter.com/tyqVC4wNFn— The Football Market. (@1footballmarket) December 4, 2018
Sumber referensi: sportskeeda, 90min