Musim 2022/2023 sudah mencapai ujung. Akhir musim dan jelang bursa transfer pemain adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi kontrak pemain. Pasalnya, ada beberapa pemain yang tak hanya kurang berkontribusi, tetapi layak dilabeli “beban”.
Seperti 4 pemain yang akan kami ulas berikut ini. Selain kontribusi mereka yang kurang di atas lapangan hijau, terdapat hal-hal non teknis yang membuat mereka layak disebut sebagai “beban klub”. Musim ini telah membuktikan kalau kehadiran mereka di dalam tim hanyalah sebagai beban.
Lalu, siapa saja keempat pemain yang terbukti cuma jadi beban klub musim ini? Berikut daftarnya.
Daftar Isi
Paul Pogba
Nama pertama dalam daftar ini sudah pasti jadi milik Paul Pogba. Meninggalkan Manchester United secara gratis dan kembali ke Juventus seharusnya membuka lembaran baru bagi Paul Pogba. Apalagi, dulu di periode pertamanya di Turin, Pogba tampil apik dan 3 kali beruntun masuk dalam jajaran 11 pemain terbaik Serie A.
Namun, musim pertamanya kembali ke Juventus justru berakhir naas. Cedera jadi biang keroknya. Bahkan sebelum musim dimulai, Pogba sudah menepi karena cedera meniskus. Operasi pada lutut kanannya kemudian membuat Pogba melewatkan Piala Dunia 2022.
Akhirnya setelah 315 hari absen, Pogba tampil perdana bagi Juventus di laga giornata 24 kontra Torino. Masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-68, Pogba membantu Juventus menang 4-2 di Derby della Mole.
Pogba kemudian kembali tampil sebagai pemain pengganti di giornata berikutnya saat Juventus kalah dari AS Roma. Namun, beberapa hari kemudian, tepat sebelum Juve melakoni leg pertama 16 besar Liga Europa kontra Freiburg, Pogba membuat masalah. Ia membuat marah Massimiliano Allegri dan para petinggi Juve karena datang terlambat ke tempat latihan.
Juve kemudian menjatuhi Pogba denda dan tak menyertakannya di laga kontra Freiburg. Sayangnya, beberapa hari kemudian, Pogba malah menderita cedera otot yang membuatnya absen sebulan.
Pada pertengahan April, Pogba kembali lagi. Namun, setelah menjalani 8 pertandingan bersama Juventus, Pogba kembali cedera. Ironisnya, itu terjadi di laga pertamanya tampil sebagai starter. Baru bermain 24 menit di laga kontra Cremonese di giornata 35, Pogba jatuh kesakitan dan meninggalkan lapangan dengan air mata.
Setelah diperiksa, Pogba dikonfirmasi menderita cedera hamstring yang memaksanya menepi hingga akhir musim. Alhasil, hingga musim 2022/2023 berakhir, Pogba hanya bermain selama 161 menit dalam 10 pertandingan.
Cedera jelas telah membuat Paul Pogba tampil tanpa kontribusi bagi Juventus musim ini. Padahal, Pogba adalah pemain dengan gaji termahal di Juve. Ia menerima upah €8 juta pertahun. Itu belum termasuk bonus yang mencapai €2 juta. Dengan gaji yang mahal, cedera yang kambuhan, dan sikapnya yang kadang indisipliner, Paul Pogba memang layak disebut sebagai beban klub.
Predikat tersebut berpotensi berlanjut di musim depan. Dengan kontrak yang baru akan berakhir pada Juni 2026 dan gajinya yang selangit, bukan perkara mudah bagi Juventus untuk membuang Pogba. Di akun instragramnya, Pogba juga telah menyatakan bahwa dirinya belum menyerah dan bertekad comeback di pramusim.
Dele Alli
Pemain berikutnya yang telah terbukti menjadi beban klub adalah Dele Alli. Sejak tak mengindahkan nasihat Jose Mourinho, karier Dele Alli memang makin meredup. Puncaknya ya di musim ini tatkala ia diasingkan Everton ke klub Liga Turki, Besiktas.
Alli menjadi sorotan media musim ini. Penyebabnya tragis, ia membuat pelatih Senol Gunes muak.
“Dele Alli memiliki karier yang bagus, tetapi dia tidak pantas bermain saat ini,” kata Senol Gunes dikutip dari BBC.
Gunes memang pantas muak. Performa Dele Alli musim ini memang telah membuat Besiktas kecewa. Alli hanya tampil 13 kali di Liga Turki dengan sumbangan 2 gol. Total, ia bermain sebanyak 17 kali dengan sumbangan 3 gol.
Minimnya menit bermain Dele Alli tak hanya dinilai dari kotribusinya di atas lapangan, tetapi juga tindakannya di luar lapangan. Saat sudah tak dipakai lagi oleh Besiktas, Alli dituding Senol Gunes membolos latihan dan pergi ke London tanpa izin. Kala itu, Dele Alli jadi sorotan, sebab ia malah terlihat bertemu dengan Kim Kardashian.
Kabar tersebut tentu dibantah pihak Dele Alli. Namun, Besiktas dan Senol Gunes memang sudah kadung muak. Alih-alih memakai opsi untuk mempermanenkan Dele Alli, Besiktas lebih memilih memulangkan mantan pemain timnas Inggris itu lebih cepat.
Kini, Alli diketahui sudah kembali ke Everton dan sedang menjalani pemulihan pasca cedera. Nasibnya di musim panas ini bisa makin runyam. Sebab, kontrak Dele Alli bersama Everton akan habis akhir Juni 2023.
Tiemoue Bakayoko
Setelah Pogba dan Alli, pemain berikutnya yang juga telah terbukti menjadi beban klub adalah Tiemoue Bakayoko. Tak hanya bagi satu klub saja, tetapi Bakayoko telah terbukti menjadi beban bagi dua klub.
Musim ini adalah musim kedua Bakayoko menjalani masa peminjamannya di AC Milan. Setelah pernah dipinjam Milan pada musim 2018/2019, Bakayoko kembali dipinjam Milan sejak musim 2021/2022.
Peminjaman tersebut terbukti menjadi langkah yang salah bagi Milan. Musim lalu, Bakayoko gagal memberi kontribusi dan lebih banyak menepi karena cedera. Hal tersebut lantas membuat Milan berniat mengakhiri masa peminjaman Bakayoko dan memulangkannya ke Chelsea.
Namun, Chelsea ogah menampung. Sejak dibeli pada musim 2017/2018, Bakayoko memang sudah gagal membuat The Blues terkesan. Lebih banyak dipinjamkan ke klub lain jadi bukti kalau Chelsea sendiri sudah mengupayakan untuk mendepak sang pemain.
Chelsea dan Milan yang dibuat pusing berjamaah kemudian mengusahakan untuk menjual Bakayoko di bursa transfer musim ini. Chelsea sebagai klub induk bahkan sudah siap untuk mengakhiri kontrak sang pemain. Langkah tersebut nyaris terwujud pada Januari kemarin. Kedua tim akhirnya menemukan peminat, yakni kontestan Liga Turki, Adana Demirspor.
Namun, entah apa yang terjadi, kesepakatan yang sudah terjalin gagal terwujud. Bakayoko disebut-sebut mengubah keputusannya didetik terakhir dan tak jadi pindah ke Turki. Sempat dirumorkan akan bergabung dengan Lyon atau Cremonese di hari penutupan bursa transfer, Bakayoko akhirnya dipastikan bertahan di Milan hingga akhir musim.
Konsekuensinya, Bakayoko seperti jadi cadangan mati di Milan musim ini. Cedera sudah tak mengganggunya, tetapi Bakayoko sudah tak masuk dalam skema Stefano Pioli dan tercatat hanya dimainkan sebagai pemain pengganti dalam 3 pertandingan. Jumlah menit bermainnya pun tak sampai 40 menit. Maka tak mengherankan jika dia kini pantas disebut beban.
Eden Hazard
Menyebrang ke LaLiga Spanyol, pemain berikutnya yang sudah terbukti menjadi beban klub musim ini adalah Eden Hazard. Rasa-rasanya, musim ini jadi kesekian kalinya Hazard disebut sebagai beban Real Madrid.
Sejak dibeli Madrid seharga €115 juta dari Chelsea di musim panas 2019, Eden Hazard memang sudah gagal memenuhi ekspektasi. Alih-alih tampil mengesankan dari satu laga ke laga lainnya, Hazard justru lebih banyak bolak-balik meja operasi.
Serangkaian cedera dan masalah kebugaran yang datang silih berganti memang telah mematikan karier Eden Hazard di Real Madrid. Menurut data Transfermarkt, Hazard telah mengalami 18 kali cedera dalam tiga setengah musimnya di Madrid, setara dengan 500 hari absen dan melewatkan 78 pertandingan. Sebaliknya, dalam tujuh musimnya di Chelsea, ia mengalami 13 cedera, menghabiskan 198 hari absen, dan hanya melewatkan 21 pertandingan.
Saat diberi kesempatan menit bermain, Hazard juga bisa dibilang gagal. Total, dari 76 penampilannya, Hazard hanya sanggup mengemas 7 gol dan 12 asis. Sangat kontras dengan torehannya di Chelsea yang mampu mencetak 110 gol dan 92 asis dalam 352 penampilan.
Musim ini sendiri seperti jadi musim tersulit Eden Hazard di Santiago Bernabeu. Ia hanya tampil 10 kali dengan sumbangan 1 gol dan 2 asis. Menit bermainnya hanya 392 atau tak sampai 40 menit per pertandingan.
Hubungan Hazard dengan Carlo Ancelotti juga disebut memburuk. Laga kontra Sevilla di jornada 37 menguatkan anggapan itu. Dikala Benzema, Vinicius, dan Asensio absen karena cedera, Hazard tetap tak diberi kesempatan bermain.
Nasib Eden Hazard kini memang seperti cadangan mati di Real Madrid. Tak hanya performanya yang mengecewakan, gajinya yang selangit juga membebani El Real. Hazard digaji €15 juta pertahun, termahal dalam skuad Madrid.
Hazard masih punya kontrak hingga Juni 2024. Beberapa waktu lalu ia pernah mengungkap keinginannya untuk pensiun di Madrid begitu kontraknya habis. Artinya, jika situasi tak berubah musim depan, Hazard masih akan jadi beban dan cadangan mati Real Madrid.
Itulah keempat pemain yang telah terbukti hanya menjadi beban klub musim ini. Menurut kalian, siapa lagi pemain yang layak disebut sebagai beban?
Referensi: Goal, Goal, BBC, CNN, SempreMilan, Goal, Transfermarkt.