Momen reuni adalah momen yang istimewa bagi setiap manusia. Karena reuni memberikan kesempatan untuk mengenang kembali masa lalu, terutama masa-masa indah yang dilalui bersama. Hubungan yang terputus oleh jarak dan waktu juga bisa kembali terjalin dengan adanya reuni. Reuni memberi kesempatan untuk melihat bagaimana perubahan yang terjadi pada diri masing-masing.
Tak hanya di dunia pertemanan, reuni juga terjadi di dunia sepakbola. Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Australia vs Indonesia di Sydney, reuni itu tercipta. Pemain yang baru dinaturalisasi, Joey Pelupessy dan Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert kembali bertemu setelah 13 tahun lamanya berpisah.
Bagaimana pertemuan hangat dua orang telah lebih dari sedekade berpisah ini? Mari kita bahas. Namun, sebelum itu kamu bisa klik tombol subscribe dan nyalakan lonceng notifikasi terlebih dahulu agar tak ketinggalan konten terbaru dari Starting Eleven Story.
Daftar Isi
Akademi Twente
Pemain anyar Timnas Indonesia, Joey Pelupessy mengawali karier sepak bola dengan menimba ilmu di SVVN Nijverdal, lalu pindah ke akademi FC Twente pada tahun 2004. Di sinilah awal semuanya dimulai.
Joey yang waktu itu baru berumur 11 tahun memutuskan untuk bergabung ke akademi Twente. Ia menghabiskan masa mudanya di sana, meniti karir dari tim junior hingga akhirnya menembus tim utama. Selama menggunakan seragam akademi Twente, permainan yang Pelupessy suguhkan cukup meyakinkan bagi akademi Twente.
Di akademi Twente, karirnya berjalan mulus. Dari tahun ke tahun, kualitas pria yang memiliki marga Pelupessy ini selalu naik level. Hingga suatu ketika kabar baik datang. Pelupessy akhirnya dipromosikan ke tim kelompok umur FC Twente. Tahun 2009 ia berhasil menembus Twente U-17. Setahun berselang ia berhasil menembus Twente U-19, lalu satu tahun berikutnya yakni tahun 2011, Joey berhasil menembus skuad FC Twente U-21.
Pertemuan Dengan Patrick Kluivert
Nah, di masa inilah Joey Pelupessy bertemu dengan Patrick Kluivert. Joey berhasil menembus skuad Twente U-21 yang dilatih oleh Patrick Kluivert. Pelupessy kala itu bermain sebagai bek tengah di awal-awal karirnya.
Namun karena kelincahan Joey dalam setiap pertandingan membuat Coach Patrick tertarik. Alhasil lewat Patrick Kluivert, posisi Joey Pelupessy diubah menjadi gelandang bertahan di musim keduanya bersama Twente U-21.
Sifat leadership yang tinggi selalu Pelupessy suguhkan yang membuat Coach Patrick Kluivert semakin terkesan. Bahkan, Joey Pelupessy sempat menjadi kapten FC Twente U-21 saat ditukangi Patrick Kluivert.
Kluivert selalu mengingat-ingat pertemuannya dengan pria berdarah Maluku ini. “Saya mengingatnya untuk waktu yang lama,” kata Patrick dilansir dari kanal Youtube Timnas Indonesia.
Memang pertemuan Joey Pelupessy dengan Patrick berlangsung cukup singkat yakni 2 tahun saja. Namun kenangan dan jasa Patrick selamanya terkenang di hati Joey Pelupessy.
Menembus Ke Twente Senior
Berkat penampilan impresif yang selalu ditampilkan Pelupessy bersama Twente U-21. Pada tahun 2013, Pelupessy akhirnya mampu menembus tim utama FC Twente di Eredivisie musim 2013/2014. Dipanggilnya Pelupessy ke tim senior Twente ini juga sekaligus menjadi ucapan perpisahan kepada pelatihnya di U21 , yakni Patrick Kluivert.
Kabar baik yang datang kepada Pelupessy tampaknya tak berselang lama. Sebab, performa apik pria berdarah Maluku ini sewaktu di Twente Junior tidak tercerminkan di Twente Senior. Pelupessy hanya bertahan satu tahun di klub akademinya tersebut.
Pria keturunan Maluku ini harus menerima keputusan pahit karena kontraknya tidak diperpanjang oleh Twente. Setahun bersama Twente, Pelupessy hanya mencatatkan tiga laga saja bersama klub yang kini dibela Mees Hilgers tersebut. Ia kemudian dilepas oleh klub akademi yang membesarkannya ini dengan status bebas transfer.
Naturalisasi Joey Pelupessy
Tahun demi tahun hubungan mereka terlewati begitu saja. Pelupessy dengan karirnya di berbagai klub Eropa dan Patrick dengan karir kepelatihannya. Namun, setelah setahun menganggur sebagai pelatih, kabar baik datang untuk Patrick. Mantan bintang Barcelona ini mendapat tawaran dari PSSI untuk melatih Timnas Indonesia. Tak berpikir panjang, mantan pelatih Curacao ini langsung menerima tawaran dari Erick Thohir.
Tak berselang lama dari itu, kabar baik juga menimpa mantan pemain asuhan Patrick sewaktu di Twente U-21, Joey Pelupessy. Rupanya, Pelupessy juga mendapat tawaran dari Erick Thohir dan kawan-kawan untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Gelandang berusia 31 tahun ini mengungkapkan bahwa mantan pelatihnya di Twente U-21, Patrick Kluivert, secara langsung memintanya untuk bergabung. Jelas, tanpa berpikir panjang, Pelupessy menerima tawaran mantan pelatihnya itu.
“Saya akan merasa sangat terhormat. Kakek dan nenek saya lahir di Indonesia, itu memberi saya peluang untuk membela Timnas Indonesia” ujar Joey Pelupessy dikutip dari HBVL.
Kehadiran Joey Pelupessy merupakan bagian dari upaya Kluivert untuk memperkuat tim menjelang pertandingan melawan Australia dan Bahrain. Joey Pelupessy diharapkan dapat memberikan kontribusi besar, baik dari pengalaman internasionalnya maupun keterampilan yang sudah diasah selama bertahun-tahun di berbagai klub Eropa.
Reuni dengan Patrick Kluivert Setelah 13 Tahun
Kehadiran Joey Pelupessy di Timnas Indonesia akan menjadi temu kangen dengan Patrick Kluivert. Sebab mereka sudah terpisah 13 tahun lamanya semenjak promosinya Joey ke tim senior Twente.
Reuni yang ditunggu-tunggu itu akhirnya datang juga. Kluivert dan Pelupessy saling bertatap muka di Sydney, tepatnya di tempat menginap Timnas Indonesia. Kehadiran Pelupessy di Sydney mendapat sambutan hangat dari Kluivert. Di pertemuan itu, pria yang pernah membawa Ajax juara Liga Champions 1995 ini mengaku bahwa memang dirinya sudah mengenal Joey Pelupessy.
“Kami sudah kenal sejak lama. Senang dia ada di sini,” ujar Kluivert di kanal YouTube Timnas Indonesia. Pelupessy pun mengiyakan, “Ya benar, sepertinya sudah 13 tahun tidak berjumpa dengan Kluivert. Dia pelatih saya dulu,” ujar Pelupessy.
Pelatih asal Belanda itu juga mengatakan bahwa ini pertama kalinya Pelupessy melakukan perjalanan jarak jauh dalam karir sepakbolanya. Menimpali sang pelatih, Joey Pelupessy mengaku antusias ketika melakukan perjalanan yang hampir menghabiskan waktu seharian ini. Dirinya tetap enjoy dengan penerbangan tersebut.
“Sangat, sangat lama, biasanya saya hanya tinggal di sekitar daerah rumah tinggal saya, bahkan saya hanya butuh waktu satu jam untuk ke Spanyol dan Belgia,” kata Joey Pelupessy.
Pelupessy sangat menghormati Kluivert, mengingat ia adalah mantan pelatihnya dan juga salah satu tokoh dalam sepak bola Belanda. Sebaliknya, Kluivert yang melihat kiprah Pelupessy dari muda merasa bangga melihat mantan asuhannya ini terus berusaha berkembang di berbagai klub Eropa.
Kini, Pelupessy siap bekerjasama lagi dengan pelatih masa mudanya dulu. Namun kali ini mereka bermain menggunakan seragam kebanggaan Timnas Indonesia. Reuni ini tidak hanya mengenang kembali hubungan antara pelatih dan pemain yang terjalin kembali, tapi juga menjadi secercah harapan baru bagi sepakbola Indonesia.
Dengan tambahan pemain seperti Joey Pelupessy dan dikombinasikan dengan pengalaman Patrick Kluivert sebagai nahkoda, masyarakat Indonesia berharap prestasi Garuda akan meroket. Keduanya memiliki visi yang sama, yakni membawa Timnas Indonesia meraih prestasi di pentas dunia. Tentu ini menjadi langkah yang meyakinkan dan perlu kita dukung, bukan begitu football lovers?
Sumber: bolasport.com, cnnindonesia.com, sport.detik.com, merdeka.com