PSV Eindhoven asuhan Peter Bosz melaju sempurna di Eredivisie. Sepuluh pertandingan, sepuluh kemenangan. Kemenangan terakhir diraih saat mereka menumpas perlawanan Ajax 5-2 di Stadion Phillips. Kekalahan itu juga mendorong Ajax ke dasar klasemen. Ya, dasar klasemen. Anda tidak perlu memeriksa kuping ke THT.
Torehan itu menjadikan PSV salah satu tim yang belum terkalahkan di liga domestik. Tapi PSV bukan cuma belum terkalahkan. Tim yang berjuluk De Boeren itu juga menyapunya dengan kemenangan. Sekali lagi, kemenangan! Tidak imbang apalagi kalah.
Ini menjadikan PSV satu-satunya tim di liga-liga Eropa yang selalu menang di setiap pertandingan hingga akhir Oktober 2023. Bahkan tim sekelas Real Madrid, Barcelona, Manchester City, sampai Chelsea pun tidak bisa melakukannya.
Daftar Isi
Cetak Banyak Gol, Kebobolan Sedikit Gol
PSV Eindhoven tidak hanya menyapu seluruh laga dengan kemenangan, tapi mereka juga menjadi tim yang sangat produktif dalam mencetak gol di liga domestik. Dari 10 laga, 35 gol sudah tercipta. Ini jumlah gol yang bahkan lebih banyak dari tim-tim raksasa di liga-liga top Eropa lainnya.
Real Madrid saja baru mencetak 23 gol dari 11 laga. Tottenham Hotspur dan Arsenal yang sama-sama belum terkalahkan di Liga Inggris juga baru mencetak masing-masing 22 dan 23 gol. Di Liga Prancis bahkan tidak ada tim yang mendekati jumlah gol PSV. Jumlah gol PSV juga satu gol lebih banyak dari Bayern Munchen, tim yang menang besar di Bundesliga adalah makanan sehari-harinya.
Dengan kata lain, PSV menjadi tim dengan gol terbanyak di liga-liga top Eropa. Selain rajin mencetak gol, PSV juga jarang kebobolan. Dari 10 laga di Eredivisie, PSV baru kebobolan lima gol. Memang, jauh lebih banyak dari jumlah kebobolan Nice di Ligue 1, tapi jumlah kebobolan itu masih lebih sedikit dari Arsenal, Manchester City, Tottenham, bahkan PSG dan Real Madrid.
Kokohnya pertahanan PSV tiada lain berkat kiper mereka, Walter Benitez. Meski berstatus pelapis ke sekian di Timnas Argentina, Benitez tampil luar biasa di tangan Peter Bosz. Menurut Fotmob, sang kiper mengemas 16 penyelamatan dari 10 laga di Eredivisie. Dua di antaranya penyelamatan penalti. Menurut Fbref, ia juga kiper dengan persentase nirbobol tertinggi di Eredivisie, yakni 60%.
🇦🇷 Walter Benitez, having special season at PSV with only three goals conceded in Eredivisie. PSV won all the games, 9 wins out of 9 also thanks to their GK.
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) October 23, 2023
He's under contract at PSV until June 2025, one to watch for sure next year. pic.twitter.com/pgLM9pCFj0
Sudah Bagus Sejak Ditukangi Van Nistelrooy
Laju mulus PSV dimulai sejak musim lalu. Saat tim berjuluk “Petani” ditukangi oleh mantan pemain Manchester United, Ruud Van Nistelrooy. Ia mengantarkan PSV juara di KNVB Beker dan sanggup menempati posisi kedua di Eredivisie.
Sayangnya, umur Van Nistelrooy di PSV tidak lama. Mantan pemain Real Madrid itu tiba-tiba menyerahkan surat pengunduran dirinya ke manajemen pada Mei 2023 lalu. Kurangnya dukungan dari internal diduga penyebabnya. Tidak butuh waktu lama bagi PSV untuk mendapatkan pelatih baru.
🚨 Ruud van Nistelrooy leaves PSV Eindhoven with immediate effect.
— Fabrizio Romano (@FabrizioRomano) May 24, 2023
He won’t even be in charge of the team during the last game against AZ.
He won the Dutch Cup and the Dutch Super Cup in his only season in charge. pic.twitter.com/979tQ56GLY
Kurang dari sebulan usai pengunduran diri Van Nistelrooy, PSV mendatangkan Peter Bosz yang lagi nganggur setelah tidak menukangi Olympique Lyon pada Oktober 2022. Bosz menjalani masa yang sulit bersama Lyon. Ia bahkan tidak ragu untuk menyebut musim 2021/22 adalah musim yang buruk saat ia melatih Lyon.
Selama dikomandoi mantan pelatih Ajax itu, Lyon tak bergairah sama sekali. Hanya finis di posisi delapan di Ligue 1 musim 2021/22. Pada musim berikutnya, Bosz diberhentikan di tengah jalan usai menelan empat kali kekalahan dan hanya membawa Lyon berada di peringkat kesembilan pada pekan ke-10. Jadi, mengapa PSV memilih Peter Bosz?
Peter #Bosz 🇳🇱 (coach PSV Eindhoven) sur la situation de l'OL 🇫🇷 : "Je sais qu’ils sont derniers, c’est dommage pour eux et je n’ai pas d’autre sentiment plus spécifique là-dessus." pic.twitter.com/ee1MUYZhdD
— Ferveur Lyonnaise ❤️ 💙 🦁 ⚽️ (@FerveurL) October 24, 2023
Direktur Sepak bola PSV, Earnest Stewart mengatakan, memang Peter Bosz adalah pilihan pertama PSV. Ia butuh cepat dalam penggantian manajer. De Boeren juga mencari pelatih yang berfilosofi permainan sama dengan pelatih sebelumnya. Kebetulan gaya permainan Bosz tidak jauh berbeda dari Van Nistelrooy.
Gaya Menyerang, Taktik Pakem Peter Bosz
Pelatih 59 tahun itu menyukai gaya menyerang, sama dengan Ruud Van Nistelrooy. Soal formasi, Bosz adalah pengagum 4-3-3, kurang lebih sama seperti Van Nistelrooy. Namun demikian, Bosz kadang mengubah formasinya menjadi 4-2-3-1 memanfaatkan kekuatan dua pivot. Tapi ide permainannya tidak berubah: menyerang.
Manajer berpaspor Belanda itu terus terang tidak suka dengan gaya permainan pragmatis. Meski para pelatih kini mulai mengarah ke sana, Bosz tetap dengan pendiriannya. Sepak bola itu menyerang. Akan sangat membosankan melihat permainan sepak bola yang pragmatis. Begitu menurutnya.
Spoke to Leverkusen coach Peter Bosz after their 4-3 win v Gladbach: "Everyone who loves football had to see this game because this is pure football."
— Archie Rhind-Tutt (@archiert1) November 8, 2020
Asked if he'll sleep tonight given his excitement. "With a good red wine and a good cigar, it's possible." LIKE A BOSZ. pic.twitter.com/JFZitAoVwx
Bosz juga terpengaruh oleh gaya permainan Rinus Michels. Ia juga mengidolakan Johan Cruyff, tidak hanya perkara taktiknya, tapi juga keteguhan keyakinannya. Dan ini yang menarik, Bosz juga memasukkan buku Pep Confidential di antara buku-buku yang dibacanya. Tidak mengherankan apabila ia juga terpengaruh oleh Josep Guardiola.
Namun, idealisme Bosz “diejek” oleh Jose Mourinho, persis setelah Ajax asuhannya dikalahkan Manchester United asuhan Mourinho di final Liga Eropa 2017 silam. Mourinho saat itu pernah bilang Ajax-nya Bosz tidak pantas di final Liga Eropa, dan Bosz dianggap terlalu naif dengan idealismenya sehingga kalah dari MU. Bosz membalasnya dengan mengatakan, Mourinho hanya cari sensasi saja.
Ajax manager Peter Bosz criticises Jose Mourinho – https://t.co/dwZKMOrwiz pic.twitter.com/LXt8kLcBqk
— Squawka Live (@Squawka_Live) May 24, 2017
“Manchester United memainkan bola panjang, tidak mau mengambil resiko. Saya pikir itu adalah pertandingan yang membosankan,” kata Peter Bosz mengomentari kekalahannya atas Mourinho di final Liga Eropa.
Idealisme yang Berguna di PSV
Namun, idealisme Bosz akhirnya menemukan tempatnya. Setelah tak cukup berhasil di Borussia Dortmund, Bayer Leverkusen, dan Lyon, Bosz membawa idealismenya ke PSV. De Boeren di tangannya bermain proaktif, sama seperti saat dilatih Van Nistelrooy. PSV asuhan Peter Bosz dibuat seperti tim yang tidak kenal lelah.
Menyerang adalah inti permainan. Bosz diuntungkan dengan rekrutan baru PSV, seperti Noa Lang, Johan Bakayoko, hingga Ismail Saibari. Namanya asing semua, tapi mereka lebih dari cukup untuk menggantikan peran Cody Gakpo, Ibrahim Sangare, dan Xavi Simons yang hengkang.
Cody Gakpo seems to have joined Liverpool. 😂 pic.twitter.com/mYQaPlsDIS
— Nana Kwesi Eshun (@_NanaCwesi_) December 26, 2022
Tiga pemain tadi akan mendukung sang ujung tombak, Luuk De Jong. Pemain yang dibuang Barcelona ini titik pusat permainan Bosz. Luuk De Jong, Johan Bakayoko, Noa Lang, dan Ismail Saibari adalah empat dari tujuh pencipta peluang terbanyak di Eredivisie.
Tak ayal menurut The Analyst, jumlah tembakan tertinggi di Eredivisie dipegang PSV, yakni 199 tembakan. Lebih banyak dari AZ Alkmaar (115), FC Twente (115), dan Feyenoord (149). Luuk De Jong yang didapuk sebagai penyerang nomor sembilan juga menjalankan tugasnya dengan baik. Dari 10 laga di Eredivisie, De Jong mengemas delapan gol dan enam asis.
Pesona Pemain PSV
Sementara, Johan Bakayoko dan Noa Lang penyerang sayap dengan bakat menggiring bola dan mencipta peluang. Noa Lang, pemain yang dibeli dari Club Brugge sejauh ini telah berkontribusi dalam tujuh pertandingan di Eredivisie. Sang pemain mencipta empat gol dan sebiji asis dari sana.
Lastpak voor een reden!#Noa #Lang #PSV pic.twitter.com/mfBTmwlGKo
— Reza Athar (@reza_athar) October 24, 2023
Noa Lang aktif melahirkan peluang. Total 13 peluang sudah diciptakan. Soal dribel pemain Timnas Belanda itu mengemas setidaknya delapan dribel sukses. Johan Bakayoko juga tak kalah hebat. Pemain yang baru berumur 20 tahun itu sudah turun di 10 laga di Eredivisie.
Ia memang baru mengemas dua gol dan empat asis. Tapi Bakayoko telah menciptakan 26 peluang dan melakukan setidaknya 27 dribel sukses. Lalu, Ismail Saibari, pemain yang bakatnya disebut mirip Nabil Fekir. Saibari adalah sosok playmaker dan presser yang tangguh.
Wajar kalau menurut Fotmob, Saibari juga sudah melakukan total 230 umpan. Ia juga aktif dalam bertahan. Saibari mengemas delapan tekel sukses, dua sapuan, dan sembilan kali melakukan intersep.
Ismail Saibari 🇲🇦✨ starts for PSV against Arsenal at the Emirates Stadium in the Champions league #ENDM pic.twitter.com/kkLnbAapAT
— ENDM🇲🇦 (@endm_en) September 20, 2023
Menghidupkan Pemain
Peter Bosz juga menghidupkan kembali pemain yang tidak dipakai klub lain. Selain De Jong, ada pula Sergino Dest. Alih-alih menaruhnya di kanan layaknya di Barcelona maupun Timnas Amerika Serikat, Bosz justru menempatkan Dest di kiri. Dest diminta bergerak dari tepi lapangan untuk menciptakan peluang dengan sesekali menusuk menjelma seorang inverted full back.
🚨 Sergiño Dest is doing great at PSV and is revaluing himself. It wouldn't be surprising if the Dutch side were to buy him at the end of his loan spell. @jbatalla7 pic.twitter.com/tZ7urMNVeE
— barcacentre (@barcacentre) October 21, 2023
Dilansir The Athletic, kemungkinan Bosz akan mengubahnya seperti Philipp Lahm. Apakah berhasil atau tidak, biar waktu yang berbicara. Bosz juga menghidupkan lagi pesona Hirving Lozano. Pemain berjuluk ‘Chucky” itu menjadi sayap paling berbahaya di Eredivisie. Menurut Fbref, Lozano adalah pemain yang menciptakan rata-rata gol dan penciptaan gol tertinggi di Eredivisie.
3 – Hirving Lozano is the first @PSV player with a hat-trick against Ajax in the Eredivisie since Mark van Bommel in March 2005. Chucky. pic.twitter.com/q5iik1mn7x
— OptaJohan (@OptaJohan) October 29, 2023
Setelah menyapu bersih 10 laga dengan kemenangan, PSV asuhan Peter Bosz hanya butuh konsistensi. Jika tiada aral melintang, PSV bisa saja meraih gelar Eredivisie, trofi yang belum diraih sejak 2018, dan akan mengawinkannya dengan Piala Super Belanda. Mumpung rival mereka, Ajax Amsterdam memilih untuk berjuang di zona degradasi.
Sumber: TheAnalyst, VoetbalPrimeur, TheAthletic, PSV, OneFootball