Timnas Indonesia berhasil mendaratkan pelatih baru Yeom Ki-hun dari Korea Selatan. Mantan penggawa Timnas Korea Selatan tersebut akan membantu Shin Tae-yong dalam urusan latihan penyerangan. Dilansir dari Okezone, Coach Yeom sudah datang ke Indonesia bersama Coach Shin pada Senin, 12 Agustus 2024 lalu.
Amunisi baru Tim Garuda ini akan memantapkan persiapan jelang menghadapi lanjutan ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang akan dimulai pada awal September 2024 mendatang. Lantas, seperti apa profil lelaki kelahiran 30 Maret 1983 tersebut?
Karir Menjadi Pemain
Yeom Ki-hun kecil memulai ketertarikannya dengan dunia olahraga sebagai pegiat pancalomba modern. Dilansir dari Ilgan Sport, saat berusia 6 tahun, dirinya harus melakukan operasi jempol di kaki kanan dan hal ini membuatnya tumbuh sebagai pemain berkaki kiri. Setelah masuk ke sekolah menengah, barulah Yeom Ki-hun mulai aktif bermain sepak bola. Dirinya bermain untuk tim sekolahnya, Nonsan Middle School.
Setelah lulus dan masuk ke sekolah menengah atas, Yeom Ki-hun kembali membela klub sekolahnya, Ganggyeong Commercial High School. Pun ketika masuk ke perguruan tinggi, Yeom Ki-hun kembali bermain membela almamaternya, Honam University.
Barulah setelah lulus dari perguruan tinggi, karir profesionalnya dimulai. Klub raksasa Negeri Ginseng, Jeonbuk Hyundai Motors meminangnya pada 2006. Pada tahun tersebut juga pemuda yang baru berusia 23 tahun tersebut mengangkat trofi AFC Champions League 2006. Bahkan pada laga final leg pertama, Yeom Ki-hun berhasil membuka keunggulan Jeonbuk Hyundai Motors atas wakil Suriah, Al-Karamah. Ini juga merupakan trofi AFC Champions League pertama bagi klubnya.
Pada tahun 2007, Yeom Ki-hun pindah ke Ulsan Hyundai. Kemudian, pada Februari 2010, Yeom Ki-hun bergabung ke Suwon Samsung Bluewings dan pensiun di sana, meski sempat bergabung ke klub kepolisian sebagai bentuk pengabdian alternatif.
Transfermarkt mencatat bahwa Yeom Ki-hun pernah terlibat dalam 546 pertandingan dan berhasil mencetak total 103 gol dan 131 assist selama bermain untuk Jeonbuk Hyundai Motors, Ulsan Hyundai, Suwon Samsung Bluewings, dan Police FC. Selain itu, mantan winger kiri tersebut juga memberi Suwon Samsung Bluewing 3 trofi Piala Korea Selatan.
Bersama Timnas, Yeom Ki-hun berhasil tampil sebanyak 57 kali dan mencetak 5 gol. Dirinya mendapat debut pada laga uji tanding melawan Ghana pada 8 Oktober 2006. Kemudian, pada Piala Asia 2007, Pim Verbeek, pelatih yang memberinya debut, kembali memanggilnya berseragam tim nasional.
Menurut catatan Transfermarkt, pada laga hidup mati Indonesia melawan Korea Selatan di laga terakhir fase grup Piala Asia 2007, Yeom Ki-hun sebenarnya masuk ke daftar pemain. Sekadar pengingat saja, apabila Indonesia kala itu berhasil mengalahkan Korea Selatan, Indonesia bisa lolos ke babak penyisihan. Sayangnya, Bambang Pamungkas dan kawan-kawan harus kalah tipis 1-0 pada laga tersebut.
Ki-hun lalu terus dipanggil Timnas Korea Selatan. Di EAFF Cup tahun 2008, ia bahkan menjadi top skor walaupun gagal menjuarainya. Saat Piala Dunia 2010, Yeom Ki-hun memiliki kesempatan untuk membobol gawang Argentina. Kala itu, Argentina sedang unggul 2-1 dan Yeom Ki-hun memiliki kesempatan emas menjebol gawang Sergio Romero. Sayang, sontekan pemain nomor 19 tersebut masih meleset.
Di EAFF tahun 2017, Ki-hun bertemu dengan Shin Tae-yong. Kala itu, Coach Shin menukangi Taeguk Warriors. Di laga final melawan Jepang, STY menurunkan Ki-Hun. Keduanya kemudian mengantarkan gelar EAFF untuk Korea Selatan setelah menundukkan Jepang lewat skor sangat telak, 4-1.
Lionel Messi 10(Argentina) and Yeom Ki-hun 19(Korea Republic)
FIFA World Cup South Africa2010, Argentina vs Korea Republic 4-1
at Soccer City in Johannesburg, South Africa on 17 June 2010
photo by Masahde Tomikoshi/TOMIKOSHI PHOTOGRAPHY pic.twitter.com/6L7KsH7dpw— tphoto (@tphoto2005) February 21, 2019
Karir Setelah Gantung Sepatu
Pada tahun 2019, Yeom Ki-hun diangkat sebagai wakil ketua asosiasi pesepakbola profesional Korea Selatan. Jabatan ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Yeom Ki-hun bukanlah orang sembarangan di khazanah sepak bola Korea Selatan.
Sebenarnya, hingga tahun 2023 lalu, Yeom Ki-hun masih bermain untuk Suwon Samsung Bluewings. Barulah di akhir musim dirinya memutuskan untuk gantung sepatu. Meski begitu, sejak awal tahun 2023, ia sudah menjabat sebagai asisten pelatih di klubnya tersebut.
Bahkan sempat menjadi pelatih interim selama 3 bulan meski tak mampu menyelamatkan Suwon Samsung Bluewings dari jurang degradasi. Kendati begitu, ia lalu diangkat menjadi pelatih tim utama pada awal tahun 2024. Ia mengarungi K-League 2 bersama timna. Namun sayang, setelah 5 kali menelan kekalahan di bulan Mei 2024, dirinya memutuskan mundur. Meskipun pada 11 laga sebelumnya hanya kalah 2 kali dan sekali imbang.
Dikutip dari Suara, setelah menganggur Coach Yeom sempat digadang-gadang akan menukangi klub Liga Super China, Chengdu Rongcheng. Namun, dirinya menolak dan memilih naik ke kapal Shin Tae-yong.
Menurut media Korea Selatan, Sport Chosun, alasan Coach Yeom memilih bergabung ke Tim Garuda adalah karena kekagumannya terhadap ketulusan Coach Shin dan potensi besar yang dimiliki oleh sepak bola Indonesia.
“Jika ditengok ke belakang, saya adalah katak dalam sumur. Keinginanku merantau dari Suwon masih sama seperti saat masih muda. Mencoba peruntungan di dunia yang lebih luas dan memulai perjuangan lagi,” ujar Coach Yeom via Sport Chosun.
OFFICIAL | Suwon Samsung have appointed Yeom Ki-hun as a full-time manager of the team. #kleague pic.twitter.com/kY9y22xPKt
— Korea Football News (@KORFootballNews) January 9, 2024
Siap Asah Lini Serang Timnas Indonesia
Kedatangan Coach Yeom akan menjadi staf ke-7 yang akan membantu proyek Shin Tae-yong bersama Timnas senior. Coach Yeom didatangkan khusus untuk menangani masalah penyerangan Tim Garuda. Kita tahu, sejauh ini tim Garuda masih lemah soal penyerangan.
Jika dibandingkan dengan negara-negara yang akan dihadapi pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tim Garuda adalah tim dengan catatan gol paling buncit saat menjalani ronde kedua. Pada ronde kedua lalu, Jepang berhasil mencetak 24 gol, Australia 22 gol, Arab Saudi 12 gol, Bahrain 11 gol, China 9 gol, dan Indonesia hanya mampu mencetak 8 gol saja.
Dari 8 gol tadi, 4 gol di antaranya dicetak oleh pemain yang tidak berposisi sebagai penyerang. Shayne Pattynama, Jay Idzes, Thom Haye, dan Rizki Ridho berhasil menyamai catatan para pemain yang bertugas menyerang antara lain Saddil Ramdani, Egy Maulana Vikri, Ragnar Oratmangoen, dan Ramadhan Sananta.
Memang kemampuan mencetak gol dari berbagai lini permainan adalah hal yang baik, namun penyerang yang tumpul bukanlah sebuah hal yang baik. Sebab, tugas pokok dan fungsi penyerang adalah membobol gawang lawan.
Membebankan tugas mencetak gol pada pemain yang tak memiliki tupoksi mencetak gol bukanlah hal yang bijak. Kemampuan pemain belakang mencetak gol harusnya dianggap sebagai senjata tambahan saja alih-alih sebagai senjata utama.
Ini merupakan tugas berat Coach Yeom dan seluruh jajaran kepelatihan Timnas Indonesia. Terlebih, calon lawan yang bakal dihadapi adalah tim-tim yang memiliki catatan pertahanan apik. Dari semua calon lawan Indonesia yang sudah disebutkan sebelumnya, hanya China yang terbobol lebih dari 3 gol di ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, yakni dengan 9 kali terbobol.
Gol perdana profesor Thom Haye untuk Timnas Indonesia 🫡🇮🇩
Power❌️
Akurasi 💯#TimnasDay #WCQ2026 pic.twitter.com/G30Mutcz2K— GOAL Indonesia (@GOAL_ID) June 11, 2024
Sumber: Okezone, Ilgan Sport, Transfermarkt, Suara, dan Sport Chosun