Sebagai klub besar dan kaya, Manchester City memang punya kuasa untuk mempertahankan para pemain bintangnya. Tapi tak jarang, mereka membiarkan pemainnya pergi terlalu cepat. Seperti 6 pemain ini, yang penjualannya patut disesali Manchester City.
Daftar Isi
Jerome Boateng
Pemain pertama yang patut Man City sesali karena telah menjualnya adalah Jerome Boateng. The Cityzen tidak memberikan banyak kesempatan kepada bek Jerman itu untuk menunjukkan kebolehannya. Bahkan, pasti banyak yang lupa kalau Boateng pernah bermain untuk Manchester City.
Well, itu memang karena Boateng hanya bertahan semusim saja di Etihad. City membeli Boateng dari Hamburg SV di tahun 2010 dengan harga 15 juta euro. Itu langsung tampak seperti pembelian yang buruk untuk City. Sebab Boateng langsung terkena cedera di awal musim. Saat di City Boateng juga dimainkan di posisi full back. Padahal posisi naturalnya adalah center back.
Di musim panas 2011 Boateng pun meminta dijual ke Bayern Munchen. City setuju untuk memberinya jalan ke Munchen dengan harga 12 juta euro. Di musim itu, ternyata City langsung bisa juara Premier League pertama mereka. Tapi Boateng mengaku tidak menyesal telah meninggalkan City.
Manchester City are interested in Jérôme Boateng according to Sport Bild. Bayern's best defender under Pep. Would you bring him back? pic.twitter.com/CFRlkvCBMI
— City Chief (@City_Chief) May 12, 2017
“Jelas saya senang di Bayern. Saya tidak akan berkata saya menyesali apapun tentang musim lalu di City” Ucapnya dikutip dari Daily Mail.
Boateng memang tidak perlu menyesal. Sebab setelah meninggalkan City ia jadi salah satu bek tengah terhebat saat itu. Ia pun mendapat 9 gelar Bundesliga, 2 Liga Champions, bahkan Piala Dunia.
Kasper Schmeichel
Sama seperti Jerome Boateng, pasti banyak yang lupa kalau Kasper Schmeichel pernah bermain untuk Manchester City. Anak dari legenda Manchester United, Peter Schmeichel itu bahkan adalah lulusan akademi Manchester City.
Ia sudah menembus tim utama sejak tahun 2007. Tapi Schmeichel tidak bisa menembus starting eleven dan lebih sering dipinjamkan. Di tahun 2009, ia pun mengambil langkah besar. Ia berani meninggalkan City yang bermain di Premier League untuk bergabung dengan Notts County yang bermain di divisi 4.
Baginya yang terpenting bukan bermain di klub besar di Premier League. Tapi mendapatkan menit bermain dan pengalaman sungguhan di lapangan. Schmeichel pun berkata itu adalah keputusan terbaik dalam hidupnya.
“Itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya ambil dalam hidup saya. Saya tidak memiliki prospek di Manchester City jadi tidak ada alasan bagi saya untuk tinggal.” Ucapnya dikutip dari Sky Sports.
Dari Notts County, Schmeichel pun pindah ke Leeds kemudian Leicester City. Bersama the foxes itu lah ia jadi salah satu kiper terbaik di Premier League. Bahkan mengantarkan Leicester juara Premier League di tahun 2016.
Daniel Sturridge
Sama seperti Kasper Schmeichel, Daniel Sturridge juga lulusan akademi Manchester City. The Cityzen sebenarnya tidak ingin melepas Sturridge saat itu. Tapi Sturridge bersikeras ingin pindah ke Chelsea karena merasa tak dapat menit bermain yang cukup di Etihad.
Mantan pelatih City, Roberto Mancini mengaku menyesal Sturridge sudah pergi saat ia datang. Baginya Sturridge sangat cocok dalam gaya permainannya.
“Saya tahu kemampuan Sturridge cukup baik. Jika diberikan kesempatan pasti saya akan mempertahankannya. Saya tahu dengan pasti ia adalah pemain muda terbaik yang pernah bermain di sini”
City memang patut untuk menyesal tidak mempertahankan Sturridge saat itu. Apalagi setelah City mendatangkan Roque Santa Cruz yang malah flop. Sedangkan Sturridge menjelma jadi penyerang yang mematikan.
Should Manchester City sign current free agent Daniel Sturridge? 🤔 pic.twitter.com/pQ5kmSw15V
— GOAL (@goal) October 27, 2020
Sturridge jadi semakin mengerikan saat berduet dengan Luis Suarez di Liverpool. Bayangkan saja bagaimana ngerinya City kalau Sturridge bertahan dan berduet dengan Edin Dzeko atau Carlos Tevez.
Stefan Savic
Manchester City sebenarnya cukup jeli telah melihat bakat Savic yang saat itu masih bermain di Liga Serbia. Tapi setelah ia dibeli di tahun 2011 itu, ia tampil sangat buruk. Bahkan dicap sebagai pembelian flop.
Di tahun 2012, City pun melepasnya ke Fiorentina. Setelah pindah Savic justru jadi banyak berkembang. Ia membantu Fiorentina finis di empat besar Serie A tiga musim berturut-turut. Juga mengantarkan sampai semifinal Europa League.
Ia kemudian semakin tumbuh jadi bek kelas dunia ketika dibeli Atletico Madrid pada tahun 2015. Ia membantu Atletico menjuarai La Liga dan Europa League. Jika saja Man City mempertahankan Savic, mungkin mereka tidak perlu membakar uang 45 juta euro untuk membeli Nicolas Otamendi.
Nicolas Anelka
Nicolas Anelka memang punya karir yang cukup aneh. Sebelum di City, Anelka sudah berkelana di klub-klub besar. Sebut saja Arsenal, Real Madrid, dan Liverpool. Manchester City membelinya dari PSG di tahun 2002 dengan harga 15 juta pounds.
Sebenarnya Anelka bisa tampil bagus di City. Ia mencetak 14 gol di musim pertamanya. Tapi karena cedera, Anelka pun dijual ke Fenerbahce di tahun 2005. City mengira karir Anelka sudah habis sehingga rela dijual dengan harga 7 juta euro saja.
Happy Birthday to Nicolas Anelka! 🥳 pic.twitter.com/WvRT1Obfy4
— Manchester City (@ManCity) March 14, 2023
Tapi ternyata itu salah. Anelka menemukan magisnya lagi setelah pindah ke Bolton kemudian Chelsea di tahun 2008. Berduet dengan Drogba, Anelka pun jadi striker paling mematikan di Inggris. Jika saja Manchester City tidak buru-buru menjualnya, mungkin Anelka bisa sangat membantu masa-masa awal kebangkitan the cityzen di Inggris
Leroy Sane
Manchester City membeli Sane dari Schalke di tahun 2016. Ia sebenarnya bisa tampil bagus di bawah asuhan Pep Guardiola. Tapi Man City melepasnya begitu saja di tahun 2020 ke Bayern Munchen.
Dilansir dari Daily Mail, keputusan ini dibuat karena Sane ingin pindah dan Pep tidak bisa memaksakan kehendaknya. Tapi ada beberapa faktor yang penjualan Sane patut disesali. Pertama, Sane terbukti langsung jadi pemain andalan Bayern dengan mencetak 10 gol dan 12 assist di musim 2020/21. Catatan itu tetap konstan dan semakin membaik di tiap musimnya.
Kedua, Man City menjual Sane hanya seharga 49 juta euro. Padahal diyakini saat itu harga pasarnya adalah 80 juta euro mengingat usianya yang masih muda. Kemudian yang ketiga, Sane dibiarkan pergi karena City sudah punya Mahrez. Tapi di musim panas 2023 Mahrez pergi. Kemudian sebagai gantinya, City membeli Jeremy Doku seharga 60 juta euro.
Sumber referensi: Transfers, Sky, SMole, Daily, Daily 2, Daily 3