Teerasil Dangda: Legenda Thailand yang Jadi Momok Menakutkan Negara ASEAN

spot_img

Kekuatan sepakbola di kawasan Asia Tenggara memang tak terlihat menakutkan. Ketika negara di bagian Asia lainnya bertemu salah satu wakil ASEAN, maka kuda-kuda yang dipasang tidak perlu terlalu kuat. Strategi yang dilancarkan juga tidak perlu bagus-bagus amat. Cukup datang dengan kondisi yang memang siap untuk bertanding, maka kemenangan bukan perkara rumit.

Namun, sekalipun kekuatan ASEAN acap kali diremehkan, bukan berarti tidak ada pesepakbola andal yang lahir dari Benua Asia Tenggara. Salah satu pemain yang muncul dan kehebatannya masyhur sampai keluar Asia Tenggara adalah bomber Thailand, Teerasil Dangda. Ia bahkan menjadi momok bagi negara-negara ASEAN lainnya.

Perjalanan Karir Teerasil Dangda

Memulai perjalanan di Air Technical Training School, Dangda putuskan hijrah ke Rajpracha dan melanjutkan kariernya di Muangthong United. Tampil apik bersama Muangthong United, nama Teerasil Dangda menarik minat klub Liga Primer Inggris, Manchester City. Bukan apa-apa, Dangda bisa sampai terbang ke Manchester berkat koneksi pengusaha asal Thailand yang sempat menguasai The Citizens, Thaksin Shinawatra.

Sayang, meski telah berlatih bersama tim utama City, mimpi Teerasil Dangda untuk bisa bermain di level profesional harus sirna karena masalah izin kerja. Ia pun pada akhirnya sempat bergabung ke klub Swiss, Grasshopper. Namun, tak berapa lama Dangda memilih pulang ke Thailand untuk kembali membela Muangthong United.

Di periode keduanya bersama Muangthong United itulah, Teerasil Dangda berhasil menjadi salah satu andalan Muangthong United untuk meraih empat gelar liga. Pada tahun 2011/12, dia bahkan menjadi top skor Liga Thailand dengan torehan 24 gol.

Pengalaman bermainnya yang sempat gagal di Manchester City ternyata tidak membuat Teerasil Dangda kapok main di Eropa. Dalam periodenya bersama Muangthong United, dia sempat berlabuh di klub Spanyol, Almeria dengan status pinjaman. Almeria setuju untuk mencoba kemampuan Dangda karena seperti yang sempat disinggung, dia menjadi andalan hebat bersama Muangthong United.

Sebelum bergabung ke Almeria pada tahun 2014, sebetulnya Dangda sempat melakoni trial bersama Atletico Madrid. Namun, sungguh kurang beruntung, kesempatan untuk bermain di sana tak kunjung datang.

Di Almeria, Dangda bermain enam kali sebagai pemain pengganti dengan total 132 menit, Dangda menjadi pemain Thailand pertama sepanjang sejarah yang pernah bermain di La Liga. Selain itu, dia juga pernah mencetak gol ke gawang Real Betis pada 5 Desember 2014 di ajang Copa del Rey.

Sebagai seorang striker yang punya insting tajam, Teerasil Dangda memiliki hampir semua aspek individu yang diinginkan para pemain lain. Ia memiliki kecepatan dan kemampuan dribel mumpuni. Penempatan posisi dan juga akurasi tembakan yang dimiliki menjadi spesialisasi berikutnya.

Maka dari itu, wajar bila siapa pun yang bertemu Thailand, akan mewaspadai pergerakan Dangda ketika sudah berada di dalam kotak berbahaya.

Usai berkarier di Eropa, Dangda yang kemudian kembali ke Thailand sempat mencoba atmosfer sepak bola Jepang dalam periode 2018 hingga 2020. Kini, Teerasil Dangda berstatus sebagai pemain Pathum United yang berlaga di kompetisi Thailand.

Tumpuan Thailand Sejak Gelaran 2008

Menilik karier Teerasil Dangda di level klub saja tak cukup untuk membuktikan kehebatannya sebagai seorang penyerang. Sebab, dia juga dikenal sebagai penyerang ganas ketika sudah berseragam Timnas Thailand.

Teerasil Dangda sudah mulai dilirik Tim Nasional Thailand saat dirinya masih muda. Hebatnya lagi, ketika Dangda bergabung ke Timnas Thailand U-17, ia sudah bisa mencetak 7 gol dari 11 pertandingan. Berkat kemampuannya itu, nasib Dangda di Timnas Thailand berlanjut ke level senior.

Dangda menjadi pemain timnas senior sejak tahun 2007. Ia turut membela skuad Gajah Perang di AFF 2008, dan hebatnya langsung menjadi top skor kompetisi tersebut. Padahal pada saat itu, usianya baru menginjak 20 tahun. Hal itu kemudian ia ulangi di tahun 2012..

Dengan catatan 49 gol dari 109 pertandingan bersama Timnas Thailand sejauh ini, Dangda masuk ke dalam salah satu pencetak gol terbanyak Negeri Seribu Pagoda.

Kini, ketika nama-nama yang sempat menjadi pesaingnya seperti Bambang Pamungkas, Safee Sali, atau Noh Alam Shah telah menikmati masa istirahatnya, Dangda masih belum habis dan masih menjadi andalan utama Timnas Thailand.

Namun, meski catatannya di Timnas Thailand begitu mengesankan, salah besar kalau kita menyangka Dangda sudah memberikan banyak gelar untuk Thailand. Karena pada kenyataannya, gelar itu hanya sebatas hampir. Dangda beberapa kali masuk ke lubang penyesalan.

Seperti pada gelaran Piala AFF 2008. Meski menjadi top skor turnamen, Dangda gagal meraih gelar dan harus merelakannya kepada Vietnam. Kemudian pada tahun 2010, dia juga gagal menjadi top skor dan Thailand pun gagal melaju hingga ke partai final.

Berlanjut ke Piala AFF 2012, dia kembali berhasil keluar sebagai top skor. Namun nahas gelar juara malah jatuh ke tangan Singapura. Dua tahun berselang, atau tepat pada tahun 2014, kegagalan Dangda makin terlihat aneh atau bisa disebut juga apes.

Ketika Thailand berhasil meraih gelar juara usai di partai final sukses kandaskan Malaysia, Dangda justru tak masuk dalam skuad Thailand kala itu. Ia tidak mendapat izin dari tim yang sedang dibela saat itu, Almeria.

Barulah pada tahun 2016, ketika dia dimasukkan ke dalam skuad Thailand yang berlaga di ajang AFF, gelar juara berhasil diraih. Thailand berhasil mengandaskan perlawanan Indonesia dengan skor agregat 3-2. Bukan hanya itu, catatan enam gol yang dicetak membuat Teerasil Dangda berhasil mengakhiri turnamen dengan status pencetak gol terbanyak.

Hobi Bobol Gawang Indonesia

Di gelaran tahun 2020 ini sendiri, Dangda masih masuk ke dalam skuad Thailand. Usianya yang sudah menginjak 33 tahun tak mampu mencegah Dangda tampil trengginas. Menurut situs resmi AFF Suzuki Cup seperti dilansir Liputan6.com pada 28 Desember lalu, Dangda sejauh ini telah mengumpulkan empat gol dari lima penampilan.

Raihan tersebut sama dengan jumlah gol yang dibukukan oleh punggawa Malaysia Safawi Rasid serta pemain Filipina Bienvenido Maranon. Namun, berbeda dengan kedua pemain tersebut. Dangda yang sukses membawa Thailand melaju ke partai final, jelas masih punya kesempatan untuk kembali mencetak gol.

Selain itu, ada satu hal yang cukup diingat dari Dangda, terutama oleh penggemar Timnas Indonesia. Ia dikenal sebagai monster yang menakutkan. Dangda hobi menjebol gawang Timnas Indonesia.

Tercatat sudah lima kali Teerasil Dangda menjebol gawang Indonesia. Gol pertama Dangda ke gawang Indonesia dicetak pada babak semifinal Piala AFF 2008. Empat gol dibukukan delapan tahun kemudian, berupa hattrick di fase grup dan satu gol di partai final.

Dangda pun bukan tidak mungkin akan menjadi pemain Thailand yang paling aktif membobol gawang Indonesia di Piala AFF. Dia hanya tertinggal satu gol dari Worrawoot Srimaka, yang berhasil mencetak total enam gol melawan Indonesia pada periode 1998-2000.

Ketajaman dan pengalaman Teerasil Dangda tentu saja menjadi kabar buruk bagi Timnas Indonesia yang akan bersua Thailand di partai puncak Piala AFF 2020. Bukan sebuah kemustahilan bagi Dangda untuk kembali menambah rekening golnya ke gawang Timnas Indonesia.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru