Sudah Koar-koar Juara AFF, Malah Keok! Kronologi Timnas U-17 Gagal Lolos

spot_img

Pupus sudah harapan Indonesia untuk melihat Timnas U-17 bertanding di Piala Asia 2023. Timnas muda harus rela tersingkir dari kompetisi setelah kalah telak oleh rival abadi, Malaysia. Kekalahan itu harus membuat Timnas dan para pendukungnya mengubur mimpi mereka untuk melaju sampai putaran final Piala Asia U-17 2023.

Bertanding di Stadion Pakansari, Indonesia dilumat habis oleh Malaysia dengan skor 5-1. Malaysia memang tampil lebih bagus di pertandingan itu. Terbukti hanya butuh waktu 26 menit bagi Malaysia untuk bisa membobol gawang Indonesia empat kali. Hingga akhirnya menuntaskan pembantaian itu dengan tendangan penalti sebelum babak pertama usai.

Sementara Indonesia hanya bisa mencetak gol hiburan di penghujung laga lewat aksi dari Arkhan Kaka Putra. Dengan itu, Indonesia yang tadinya menduduki posisi puncak klasemen kini harus tersingkir. Malaysia berhak berada di peringkat teratas klasemen grup berkat menang telak atas Indonesia. Untuk Indonesia sendiri, sebetulnya masih berada di posisi kedua klasemen. Yang mana masih berpotensi untuk lolos ke fase selanjutnya. Namun, nyatanya Indonesia tidak bisa lolos. Bagaimana bisa itu terjadi?

Bukan Runner Up Terbaik

Alasan utamanya adalah tidak semua runner up grup bisa lolos ke putaran final Piala Asia U-17 2023. Hanya beberapa runner up terbaik dari masing masing grup yang berhak lolos ke fase selanjutnya. Dari 10 runner up yang ada, hanya dipilih enam yang masuk ke daftar runner up terbaik dan berhak lolos ke fase berikutnya. Kekalahan telak atas Malaysia itu membuat Indonesia tidak termasuk ke dalam daftar runner up terbaik.

Selain itu, sistem penyisihan grup di Piala Asia juga sedikit berbeda. Ada satu grup yang hanya berisikan tiga tim saja. untuk itu, demi menjaga keadilan bagi tim yang masuk grup tersebut, posisi runner up dihitung dari hasil pertandingan melawan tim peringkat pertama dan peringkat ketiga.

Berdasarkan sistem tersebut, maka pertandingan Indonesia melawan Guam dan Palestina tidak dihitung karena kedua tim tersebut merupakan tim terbawah di klasemen. Yang dihitung hanyalah pertandingan melawan Uni Emirate Arab dan Malaysia. Alhasil, Indonesia hanya bisa mengemas minus 3 selisih gol. Membuat Indonesia terpuruk di peringkat ke tujuh dari enam runner up yang lolos. Hanya selisih satu angka dari Laos yang duduk di peringkat ke enam.

Masalah yang Harus Dibenahi

Selain sistem runner up terbaik, ada beberapa hal membuat Indonesia gagal di Piala Asia yang harus segera dibenahi. Krisis kepemimpinan di kubu PSSI menjadi salah satu faktor kritis. Selain itu juga masalah lapangan yang dipilih PSSI memiliki kualitas yang sangat buruk. Lapangan yang becek dan berlumpur dinilai jauh dari kata layak untuk menggelar laga timnas.

Hal mengecewakan dan memalukan lainnya adalah isu local pride yang sempat kembali muncul sebelumnya. Markus Horison sebagai bagian dari staf kepelatihan timnas sempat meneriakan kata local pride setelah timnas u-16 memenangi piala AFF 2022. Dan kesombongan itulah yang menjadi bumerang bagi timnas Indonesia. Selain itu juga, pelatih Bima Sakti dinilai tidak pandai dalam menerapkan rotasi pemain. Sehingga meskipun Garuda Asia bisa tampil bagus di laga-laga pembuka grup, mereka akhirnya malah kelelahan di pertandingan penentu.

 

Sumber referensi: Tempo, CNN, Kompasiana

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru