Liga Champions Eropa musim depan bakal kedatangan beberapa kontestan kejutan. Dari Bundesliga Jerman ada Union Berlin. Dari Ligue 1 Prancis ada RC Lens. Dan dari LaLiga Spanyol ada Real Sociedad.
Nama terakhir itulah yang akan kami bahas. Performa Real Sociedad musim ini cukup lumayan dan yang terpenting sukses mengantar klub asal wilayah Basque itu menembus Liga Champions lagi setelah 1 dekade absen.
Finish Peringkat 4, Real Sociedad Lolos ke UCL Musim Depan
Sepanjang sejarah klub, musim depan bakal menjadi keikutsertaan ketiga Real Sociedad di ajang sekelas Liga Champions Eropa. Klub asal kota San Sebastian, provinsi Gipuzkoa di wilayah otonomi Pais Vasco alias Basque Country itu pertama kali mentas di UCL di musim 2003/2004. 10 tahun kemudian, mereka lolos lagi ke UCL di musim 2013/2014. Entah kebetulan atau tidak, 1 dekade setelahnya Real Sociedad kembali lolos ke UCL musim 2023/2024.
Serupa dengan sedekade silam, Real Sociedad juga lolos ke UCL musim depan usai finish di peringkat 4 LaLiga Spanyol. La Real mendapat jatah tiket terakhir ke fase grup Liga Champions berkat hasil di jornada 37. Meski kalah 2-1 di kandang Atletico Madrid, poin yang telah dikumpulkan Real Sociedad sudah tak mampu dikejar Villarreal yang di laga lainnya takluk 2-1 di kandang Rayo Vallecano.
La Real berhasil mengumpulkan 71 poin, hasil dari 21 kali menang dan 8 kali imbang dalam 38 pertandingan. Ini jadi pencapain terbaik La Real di LaLiga Spanyol dalam 10 musim terakhir. Hasil tersebut adalah buah dari kesabaran dan kepercayaan Real Sociedad terhadap sang juru taktik, Imanol Alguacil.
Kunci Sukses Real Sociedad: dari Imanol Alguacil Hingga Martin Zubimendi
Pelatih berusia 51 tahun itu bisa dibilang sebagai akamsi. Lahir dan besar di kota kecil bernama Orio, yang masih satu provinsi dengan Real Sociedad, membuat Imanol Alguacil juga tumbuh besar sebagai pendukung setia La Real.
Imanol juga sangat memahami klub ini. Bagaimana tidak, ia juga memulai karier sepak bolanya dari tim akademi Sociedad hingga menembus dan membela tim utama selama 8 musim, terhitung dari 1990 hingga 1998.
Saat terjun ke dunia kepelatihan pada 2011, Imanol Alguacil juga memulainya sebagai pelatih akademi muda Real Sociedad. Sejak saat itu, dirinya terus naik pangkat menjadi pelatih tim B, asisten pelatih, pelatih interim, hingga ditunjuk sebagai pelatih tim utama pasca Natal 2018.
Imanol Alguacil adalah pelatih yang berhasil mempersembahkan trofi Copa del Rey 2020 yang sukses mengakhiri puasa gelar Real Sociedad selama 34 tahun lamanya. Kini, setelah hampir 5 tahun menjabat, ia berhasil membawa La Real menembus Liga Champions Eropa.
Sejak ditangani Imanol Alguacil, Real Sociedad bermain lebih solid. Musim ini saja, mereka hanya kebobolan 35 kali dari 38 pertandingan. Pertahanan Real Sociedad musim ini hanya kalah dari Barcelona dan Atletico Madrid.
Bersama Imanol Alguacil, La Real juga menjadi tim yang adaptif. Tidak terpaku pada satu pakem formasi, mereka bisa menyesuaikan diri dengan formasi lawannya. Musim ini, berbagai macam jenis formasi 4-3-3 hingga 4-1-4-1 dan 4-4-2 berlian sudah pernah diterapkan.
Sudah banyak jurnalis hingga pandit yang menyatakan bahwa sejak Imanol Alguacil menjabat, Real Sociedad telah bertransformasi menjadi salah satu tim yang paling menarik dan punya gaya main yang enak ditonton. Kunci dari semua itu bukan terletak pada taktik yang jelimet atau penggunaan data statistik tingkat lanjut, melainkan kolektivitas.
Real Sociedad boleh dibilang sebagai salah satu contoh sempurna bagaimana cara menjalankan sebuah klub sepak bola. Pasalnya, dari 27 pemain dalam skuad mereka musim ini, 17 di antaranya merupakan jebolan akademi Real Sociedad sendiri.
Rataan skuad La Real juga sangat muda, yakni hanya berkisar 25,4 tahun, termuda kedua setelah Valencia. Dalam skuad mereka musim ini juga hanya ada 4 pemain asing, sisanya memiliki paspor Spanyol alias pemain lokal.
Fakta-fakta itulah yang membuat kekompakan tim ini sangat mengakar. Para pemain tentu paham betul filosofi bermain Real Sociedad yang mereka dapat sejak berada di akademi. Apalagi, pelatih mereka saat ini, Imanol Alguacil adalah mantan pelatih mereka sendiri saat di akademi, membuat suasana tim serasa bagaikan keluarga sendiri.
Meski kolektivitas tim sangat kental, bukan berarti tidak ada pemain Real Sociedad yang menonjol secara individu. Justru, beberapa pemain mereka tampil luar biasa dan menunjukkan perkembangan yang begitu pesat. Beberapa pemain berikut ini juga merupakan kunci Real Sociedad menembus Liga Champions Eropa.
Dari lini belakang, ada Robin Le Normand yang performanya musim ini cukup menyita perhatian. Duetnya bersama Igor Zubeldia sangat membantu Alex Remiro dalam mencatat 15 kali clean sheet.
Di lini tengah keberadaan Martin Zubimendi jelas tak terbantahkan. Ia adalah kunci dari solidnya lini tengah Real Sociedad. Penampilan apik Zubimendi berbuah ketertarikan Arsenal dan Barcelona yang ingin menjadikannya sebagai suksesor Sergio Busquets.
Selain Zubimendi, sosok vital lain di lini tengah Real Sociedad adalah Mikel Merino. Gelandang sentral multiposisi yang bisa berperan menjadi playmaker hingga winger ini tampil produktif dengan sumbangan 2 gol dan 9 asis. Kebetulan, penampilan apik Mikel Merino, Martin Zubimendi, dan Robin Le Normand musim ini berbuah panggilan Luis de la Fuente di timnas Spanyol.
Yang Harus Disiapkan Real Sociedad Demi UCL Musim Depan
Kunci sukses lain dari lolosnya Real Sociedad ke UCL musim depan adalah aktivitas transfer mereka yang cerdik. Musim ini, La Real melepas lebih dari 10 pemain, termasuk William Jose, Adnan Januzaj, hingga Alexander Isak. Namun, Real Sociedad sukses mendapat pengganti sepadan.
Takefusa Kubo dan Brais Mendez bisa dibilang sebagai dua rekrutan terbaik Real Sociedad musim ini. Kubo tampil subur dengan torehan 9 gol dan 4 asis. Sementara itu, Brais Mendez yang dibeli dari Celta Vigo sukses mencuri perhatian dengan torehan 8 gol dan 4 asis.
Jika tak mau menjadi bulan-bulanan tim lain di UCL musim depan, Real Sociedad harus mempertahankan pemain-pemain kunci mereka. La Real juga sebaiknya memperkuat beberapa posisi.
Jika melihat sepak terjang mereka di kompetisi Eropa dalam beberapa musim terakhir, Sociedad butuh amunisi tambahan yang punya pengalaman dan mentalitas juara agar bisa melangkah lebih jauh dan tak hanya sekadar jadi penggembira.
Dalam dua keikutsertaan terakhir di Liga Champions Eropa, hasil terbaik Real Sociedad adalah mencapai babak 16 besar di musim 2003/2004. Sementara di musim 2013/2014, mereka berakhir menjadi juru kunci. Sementara hasil terbaik La Real di Liga Europa juga hanya sampai babak 16 besar di musim 2022/2023.
Satu posisi yang sudah pasti harus mereka tambal untuk mengarungi musim depan adalah posisi Asier Illarramendi yang habis kontrak. Kepergian sang kapten yang punya pengalaman UCL bersama Real Madrid itu tentu bakal bepengaruh.
Real Sociedad juga harus menemukan solusi untuk posisi ujung tombak. Pasalnya, Alexander Sorloth yang menyumbang 12 gol dan 3 asis musim ini statusnya hanyalah pemain pinjaman dari RB Leipzig.
Untungnya, Real Sociedad tak seperti rival mereka di Derby Basque, Athletic Club. Txuri-Urdin sudah tak menerapkan “politik cantera”. Kondisi ini harus mampu dimanfaatkan Real Sociedad agar nantinya tak sekadar mampir di Liga Champions Eropa.
Referensi: Football Espana, UEFA, Transfermarkt, AnalyticsFC.