Sejarah Manchester United

spot_img

Manchester United adalah salah satu klub terbesar dunia yang memelihara tradisi besar sebagai pengoleksi trofi.

Manchester dulunya merupakan kota dengan perkembangan tercepat pada era Revolusi Industri. Kota ini kedatangan para pekerja dari seluruh Britania. Dari kota kecil di awal abad 19, Manchester berubah jadi kota padat dengan sejuta penduduk pada abad 20 dan menjadi salah satu kota terbesar di Eropa.

Kondisi ini menjadi iklim yang tepat untuk menumbuhkan klub olahraga, terutama sepak bola. Sebagai kota industri, tak heran jika para pendiri klub berasal dari golongan pekerja. Klub yang kelak akan bernama Manchester United FC pertama kali muncul pada 1878 dengan nama Newton Heath L&YR Football Club. L&YR adalah kependekan dari Lanchasire dan Yorkshire Railway Company, perusahaan kereta api tempat para pemain bekerja.

Newton Heath pertama kali berpartisipasi di Football League, piramida kompetisi sepak bola Inggris, pada 1892. Namun, mereka langsung terdegradasi dua tahun kemudian.

Pada Januari 1902, Newton Heath mengalami kebangkrutan. Beruntung kapten Harry Stafford mampu mengajak empat pengusaha lokal untuk iuran mendanai klub. Sebagai penanda awal baru, nama klub diganti menjadi Manchester United pada 24 April 1902.

Enam tahun kemudian, United memenangi titel liga pertamanya bersama Ernest Mangnall. Di musim berikutnya, United berhasil memenangi Charity Shield dan Piala FA pertama. Setelah itu, mereka menempati Old Trafford untuk pertama kali pada 1910, lalu menjuarai liga untuk kedua kali pada 1911.

Klub ini menjadi besar sejak menunjuk Matt Busby pada 1945. Kepemimpinannya yang visioner berperan besar dalam membentuk fondasi klub yang mempercayakan pemain muda. Skuad United yang punya rata-rata usia skuad 21 tahun lalu mencaplok titel liga pada 1955/56 dan 1956/57. Pada masa ini pula julukan “Busby’s Babes” mulai disematkan.

Namun, kesuksesan tersebut terpaksa diakhiri. Pada 5 Februari 1958, United bertandang ke Red Star Belgrade di Yugoslavia. Pertandingan di ajang European Cup (kini Liga Champions) tersebut berakhir dengan agregat 5-4, yang berarti United melaju ke babak semifinal.

Akan tetapi, dalam perjalanan pulang dari Belgrade, mereka mengalami peristiwa nahas. Pesawat yang terlebih dahulu mengisi bahan bakar di Munich mengalami kecelakaan hebat. 23 penumpang meninggal, termasuk kapten Roger Byrne dan pemain masa depan Inggris Duncan Edwards.

Pelatih Matt Busby dan penyerang Bobby Charlton termasuk yang selamat meski mengalami cedera parah. Keduanya di kemudian hari mendapat gelar kehormatan Sir.

Sir Matt Busby kemudian membangun ulang tim. Kali ini dengan para pemain yang lebih berpengalaman. Di era 60-an, United diperkuat oleh para pemain terbaik Inggris, termasuk legenda George Best. Busby pun membawa United menuju tangga juara Eropa pertama kalinya pada 1968, sepuluh tahun sesudah Tragedi Munich.

Dua tahun kemudian, perubahan yang menjadi tonggak besar United di masa modern tercipta. Manajer Busby merasa julukan Angelic Babes tak lagi cocok dengan klub. Ia merasa nama Red Devil yang tersemat dalam klub rugbi Salford Red Devil lebih mengintimidasi lawan. Jadilah klub mendapat julukan Red Devils, dan mulai menyematkan setan dalam logo mereka mulai 1970.

Setelah itu, mereka tak pernah benar-benar mendaki kesuksesan. Lalu datanglah pada tahun 1986 seorang pelatih asal Skotlandia bernama Alex Ferguson. Dalam kurun waktu 1986 hingga 2013, periode tersebut merupakan periode tersukses klub dalam sejarah.

27 musim Ferguson bersama United bersaman waktunya dengan semakin populernya Premier League di masyarakat dunia. Dilengkapi berbagai prestasi di level domestik dan kontinental, Ferguson berperan penting membuat nama Manchester United sebagai merk sepak bola paling besar di dunia.

Total, United mengoleksi 20 gelar Liga Inggris, terbanyak di antara klub lain, 13 di antaranya diberikan oleh Ferguson. Mereka juga sudah dua kali menjadi jawara Eropa, yang dua di antaranya terjadi di era Ferguson. Di luar itu, mereka mengoleksi banyak trofi-trofi minor, yang berhasil membuat mereka mengklaim sebagai klub terbesar di Inggris.

Kini, sejak Ferguson pensiun, Manchester United tidak pernah sama lagi. Mereka memang masih besar, tapi kini tak bergigi. Moyes, Van Gaal, dan Mourinho bergantian mengemudi, tapi tak pernah sanggup melepaskan diri dari bayang-bayang Ferguson.

Setan Merah sudah tak menakutkan lagi bagi lawan-lawannya. Menjadi tugas Ole Gunnar Solskjaer agar mengembalikan kejayaan Manchester United seperti di era Ferguson …

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru