Saat Bilbao Tembus Final Europa League Pakai Pemain Lokal

spot_img

Barangkali sudah hal lumrah kita melihat klub-klub Eropa membangun tim mereka dengan cara bongkar pasang skuad. Para pemain hebat dan berbakat pun didatangkan dari penjuru dunia. Tapi, ditengah budaya beli pemain dari penjuru dunia itu, ada satu klub yang masih memegang tradisi mereka. Ialah tim La Liga, Athletic Bilbao.

Athletic adalah salah satu klub paling unik di dunia. Mereka sangat bangga dengan warisan budayanya. Berlokasi di kota Bilbao, mereka hanya menerima pemain keturunan dari etnik Basque. Yang mana merupakan etnis asli kota Bilbao. Atau pemain yang telah lama tinggal bersama orang-orang Basque. Dengan tradisi itu, kalian tidak akan menemukan banyak pemain asing di klub ini.

Meski dengan tradisi yang unik itu, los leones masih punya prestasi yang membanggakan. Seperti jadi klub dengan gelar Copa Del Rey terbanyak setelah Barcelona. Meskipun itu jadi bagian dari kejayaan masa lalu. Sebab terakhir kali Bilbao juara La Liga dan Copa Del Rey adalah musim 1983/84.

Tapi bukan berarti Bilbao jadi klub yang tak menarik untuk dibahas sekarang. Apalagi kalau mengingat mereka pernah jadi kuda hitam di Europa League musim 2011/12. Musim itu mereka bisa mengalahkan PSG, Schalke yang masih berjaya, dan Manchester United asuhan Sir Alex Ferguson. Bagaimana kisahnya?

Kedatangan Marcelo Bielsa

Pertama-tama, kita tidak bisa membahas hebatnya Athletic Bilbao musim itu tanpa membahas sang entrenador yang jadi juru taktik mereka. Perlu diketahui, kebijakan asli Basque itu hanya berlaku untuk pemain. Untuk pelatih, mereka bisa mendatangkan dari mana saja.

Dan di musim 2011/12 ini Bilbao mendatangkan pelatih legendaris dari Argentina, Marcelo Bielsa. Nama besar Bielsa mungkin tidak terlalu terdengar di Eropa. Tapi ia sudah jadi sosok legendaris dalam sepak bola Amerika Latin, khususnya Argentina. Ia pernah menukangi Newell’s Old Boys di tahun 1990-1992. Kemudian juga timnas Argentina di tahun 1998-2004.

Jika kalian melihat statistik, prestasi Bielsa memang tidak memukau. Koleksi trofinya tidak sebanyak Pep Guardiola. Tapi, bahkan Pep mengaku kalau Bielsa adalah orang yang paling ia kagumi.

“Nilai dari seorang pelatih tidak dilihat dari jumlah piala. Tim saya punya lebih banyak piala. Tapi dalam hal pengetahuan, saya masih tertinggal jauh dari Bielsa. Dia adalah pelatih paling autentik. Dia mungkin jadi orang yang paling saya kagumi di dunia.” Ucap Guardiola dikutip dari Marca.

Kata autentik dari Pep itu mungkin jadi kata paling tepat untuk menggambarkan Bielsa. Ia adalah pelatih yang tidak peduli dengan kemenangan. Bielsa memandang kalau sepak bola adalah hiburan dan relaksasi untuk masyarakat. Jadi sudah seharusnya sepak bola itu menghibur, bukan mengandalkan hasil.

Bielsa pernah berkata: “Siapapun yang mengorbankan sepak bola cantik demi mendapatkan hasil, bisa menghukum saya. Kami orang-orang miskin hanya punya sepak bola sebagai relaksasi. Saya kasihan dengan mereka yang hanya memberikan pendukungnya hasil”.

Kumpulkan Bakat Terbaik Basque

Maksud dari presiden klub, Josu Urrutia mendatangkan Bielsa adalah membuat Bilbao memainkan sepak bola menyerang yang indah. Tapi Urrutia yang baru dilantik itu juga berjanji, mendatangkan Bielsa tidak akan mengubah tradisi klub. Yaitu hanya memakai pemain Basque.

Tapi itu bukan masalah untuk Bielsa. Ia sudah terbiasa berimprovisasi dan berinovasi tanpa banyak beli pemain. Sebagai pelatih baru Bilbao, salah satu hal yang ia ubah adalah memindah posisi Javi Martinez yang tadinya gelandang bertahan jadi bek tengah.

Javi Martinez adalah gelandang bertahan yang kuat. Itu alasan Bielsa menjadikannya bek tengah. Tapi Bielsa juga sadar kalau Javi Martinez punya visi menyerang yang tajam. Bermain sebagai bek membuatnya bisa membaca permainan dan memulai serangan dari lini belakang.

Di bagian ujung tombak, Bilbao punya Fernando Llorente sebagai target man. Postur tubuhnya yang tinggi membuatnya unggul dari bek-bek lawan. Ia juga pintar dalam menekan bek dan membuka ruang untuk Iker Muniain dan Markel Susaeta yang bermain di sisi sayap.

Para pemain lama itu diperkuat dengan kehadiran Ander Herrera. Seorang gelandang berbakat kelahiran Bilbao, tapi mengawali karir di Real Zaragoza. Herrera akan jadi pemain terpenting di skuad Bielsa.

Ia adalah roda penggerak di tim. Menghubungkan barisan pertahanan dengan barisan penyerang. Bersama dengan Oscar de Marcos, dan Ander Iturraspe, ia menciptakan trio gelandang yang jadi nyawa tim ini.

Perjalanan di Fase Grup

Seperti yang dikatakan di awal, kampanye musim 2011/12 Bilbao terbaik adalah di Europa League. Saat itu Los Leones menempati Grup F bersama RB Salzburg, Slovan Bratislavia dan Paris Saint-Germain.

Bilbao bisa mengarungi grup dengan cukup mudah. Pertama, mereka mengalahkan Bratislava di Slovakia dengan skor 2-1. Kemudian menang 2-0 saat menjamu PSG di San Memes Stadum. Kemudian menahan imbang RB Salzburg 2-2 di kandang.

Tren ini masih mereka jaga di paruh kedua fase penyisihan grup. Bilbao mampu menang 1-0 di markas Salzburg. Kemudian kembali menang 2-1 lawan Bratislava. Tapi kalah 4-2 saat bertandang ke markas PSG. Namun, Los Leones masih bisa duduk sebagai pemuncak grup dengan torehan 13 poin.

Dianggap Belum Jadi Ancaman Serius

Meskipun telah lolos ke babak 32 sebagai pemuncak grup, saat itu Bilbao sebenarnya belum terlalu dianggap sebagai ancaman atau kuda hitam. Sebab, para pengamat dan penonton juga melihat prestasi mereka di liga. Dimana saat itu pasukan Bielsa hanya memetik 5 kemenangan dari 17 pertandingan sampai bulan Desember 2011.

Catatan itu jadi rekor awal terburuk klub di La Liga selama 32 tahun terakhir. Mereka saat itu menduduki peringkat 9 sampai di akhir tahun 2011 atau pekan ke-17. Ini membuat banyak yang ragu dengan Bielsa. Kritik dan wacana untuk memecatnya pun mulai santer diberitakan.

Apalagi setelah Bilbao kalah di leg pertama babak 32 besar lawan Lokomotiv Moscow. Mereka kalah 2-1 di kandang Moscow dengan Muniain jadi pencetak gol tunggal Bilbao. Masa depan Bielsa pun makin dipertaruhkan. Mau tidak mau mereka harus menang di leg kedua.

Bermain di depan pendukung sendiri di leg kedua, Bilbao berusaha menang. Tapi itu tidak mudah apalagi setelah bek tengah Amorebieta terkena kartu merah di babak kedua. Untungnya Iker Muniain masih bisa mencetak gol di menit 62. Itu jadi satu-satunya gol di laga tersebut. Beruntungnya Bilbao masih bisa melaju ke fase selanjutnya karena unggul gol tandang.

Tantangan Besar

Meskipun begitu, Bilbao masih belum dipandang sebagai ancaman di Europa League. Sampai akhirnya di babak 16 besar, Los Leones sudah ditunggu oleh Manchester United yang terlempar dari Champions League. Para pengamat pun memprediksi los leones bakal jadi santapan setan merah

Untuk kalian yang sudah terbiasa dengan Manchester United era sekarang, mungkin lupa seberapa kuat United musim 2011/12. Jadi, mari menyegarkan ingatan sejenak. Saat itu bermain di Europa League bukanlah hal yang biasa untuk Manchester United. Itu pertama kalinya mereka main di kompetisi kasta kedua Eropa sejak musim 1995/96.

Manchester United juga sedang berada dalam masa-masa puncak. Fergie masih panas karena bersaing dengan Manchester City yang baru bangkit di Premier League. Skuad United yang diisi Wayne Rooney, Park Ji-sung, Nani, Giggs, dan pemain legendaris lainnya juga baru menjuarai Premier League dan jadi finalis Champions League musim sebelumnya.

Mengalahkan Manchester United

Tentu saja Manchester United jauh lebih diunggulkan. Tapi pasukan Bielsa memberikan kejutan. Bermain di Old Trafford untuk leg pertama, Rooney bisa membuka keunggulan di menit ke-22. Itu gol pertamanya di Europa League. Tapi, Llorente masih bisa mencetak gol penyeimbang di menit ke-44.

Di babak kedua, kejutan itu terjadi. Permainan cepat Marcelo Bielsa buat Fergie tak berkutik. De Marcos dan Muniain pun bergantian mencetak gol di menit ke-71 dan 90. Rooney bisa memperkecil ketinggalan lewat penaltinya. Tapi United tetap kalah 3-2 di Old Trafford.

Setelah pertandingan ini, publik mulai menyadari kehebatan Los Leones. Tidak ada kemarahan dari publik Old Trafford. Justru kebanyakan fans setan merah mengagumi kualitas permainan Bilbao.

Seminggu kemudian los leones bermain lebih percaya diri di depan pendukungnya sendiri. Llorente mencetak gol di menit ke-23. Kemudian De Marcos menggandakan keunggulan di menit ke-65. United hanya bisa membalas lewat gol dari Wayne Rooney di menit ke-80.

Tidak ada kontroversi, tidak ada drama. Hanya ada sepak bola indah yang ditampilkan Bilbao. Setelah pertandingan, Fergie mendatangi Bilesa dan memberikannya pujian. Bielsa pun menganggap pujian dari Fergie itu adalah pujian terbaik yang pernah ia terima.

“Ferguson memberikan pujian yang tidak akan pernah saya lupakan. Dia bilang kalau ia tidak terkejut Bilbao bisa menang. Fergie juga bilang ia tidak terkejut tim kami bisa berlari lebih unggul dari United. Yang membuatnya terkejut, tim kami telah berlatih satu jam di hari pertandingan.” Ucap Bielsa dikutip dari Mirror.

Melaju Sampai Final

Di babak perempat final, Bilbao menghadapi Schalke. Tim Bundesliga ini juga tidak bisa dipandang remeh. Mereka adalah semifinalis Champions League musim sebelumnya setelah kalah dari Manchester United.

Tapi Bilbao masih bisa tamil perkasa. Mereka mengalahkan Schalke 4-2 di Veltins-Arena. Kemudian menahan imbang 2-2 di kandang. Los Leones kemudian mengatasi perlawanan Sporting di babak semifinal. Lawan tim yang sebelumnya mengalahkan Manchester City itu, Bilbao bisa menang dengan agregat 4-3.

Meskipun begitu, bukan berarti los leones tanpa cobaan di musim tersebut. Tantangan terbesar mereka adalah ukuran skuad yang terlalu ramping dan jadwal padat. Meski tampil bagus di Europa League dan Copa del Rey, Bilbao tampil buruk di liga.

Pada akhir bulan Maret 2012 atau gameweek ke-31, Bilbao terdampar ke peringkat 12 dengan hanya 9 kemenangan. Dari bulan April 2012 sampai akhir musim, Bilbao hanya mampu memetik 3 kemenangan. Dari 5 pertandingan lainnya, 2 diantaranya imbang dan 3 kalah. Ini menempatkan mereka di posisi 10 La Liga sampai akhir musim.

Semangat mereka pun mulai tergerus di final Europa League. Apalagi di final tersebut los leones harus menghadapi Atletico Madrid. Tim ibukota masih dalam tren positif di bawah kendali pelatih baru mereka saat itu, Diego Simeone.

Tim Simeone memperkenalkan gaya permainan yang pragmatis, mengandalkan kekuatan fisik, bertahan, dan serangan balik cepat. Atletico Madrid pun membuktikan gaya permainan itu lebih efektif ketimbang gaya permainan indah Bielsa setelah Radamel Falcao mencetak dua gol di babak pertama.

National Arena Bucharest pun jadi saksi Athletic Bilbao yang kelelahan. Los Leones tak mampu menghadapi perlawanan Atletico Madrid. Di menit ke-85, Diego pun mencetak gol pamungkas sekaligus mengunci kemenangan 3-0 los rojiblancos.

Akhir Era Bielsa

Sekitar dua minggu kemudian, Bilbao berangkat ke Vicente Calderon untuk menjalani laga final Copa del Rey melawan Barcelona. Itu adalah pertandingan terakhir Pep Guardiola bersama Barcelona. Ada beberapa rumor kalau Bielsa akan jadi orang yang menggantikannya.

Tapi rumor itu seketika menghilang setelah Bilbao dibantai oleh Barca. Hanya butuh 25 menit untuk Messi mencetak gol ditambah dengan dua gol lainnya dari Pedro. Sisanya jadi pertandingan yang dikuasai Barca sepenuhnya. Los Leones pun harus kembali kalah 3-0 di final.

Di atas kertas, ini adalah proyek yang gagal. Tapi saat itu, perjalanan Bilbao sama sekali tidak terasa gagal. Musim 2011/12 adalah kampanye terbaik mereka sejak dekade 1980-an. Kita tidak bisa menyangkal saat itu panggung sepak bola Spanyol adalah milik Barcelona dan Madrid. Dengan persaingan Mourinho vs Guardiola-nya. Juga Atletico Madrid yang bangkit dari tidur setelah kedatangan Diego Simeone.

Sayangnya performa Bilbao tidak membaik di musim setelahnya. Mereka duduk di peringkat ke-12. Los Leones juga tersingkir di fase awal Copa del Rey dan Europa League. Bielsa membawa Bilbao kalah di babak 32 besar Copa del Rey. Juga tak lolos fase grup Europa League. Di akhir musim 2012/13, Bielsa pun dipecat dan digantikan oleh Ernesto Valverde.

Meski tak dapat piala, musim 2011/12 rasanya jadi musim yang sangat nikmat untuk dikenang. Musim dimana Marcelo Bielsa, pelatih unik yang tak mementingkan kemenangan. Orang yang mengedepankan sepak bola indah. Ia memperkenalkan filosofinya ke dunia, dengan membawa Athletic Bilbao, klub dengan tradisi uniknya, mengalahkan tim-tim terbaik Eropa.

Sumber referensi: TFT, Mirror, UEFA, DT, Bilbao, Explained, Marca

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru