Jika diibaratkan sebagai sebuah matahari, maka Manchester United adalah matahari menuju Maghrib. Masih eksis, tapi seiring berjalannya waktu, mereka kian tenggelam ke dasar klasemen. Bersama Ruben Amorim, bukannya makin melesat bak roket, Setan Merah justru jatuh terpeleset.
Manajemen pun tak tinggal diam. Mereka sedang menyusun rencana untuk fight back di paruh kedua musim 2024/25. Salah satu caranya dengan merombak komposisi tim. Cara ini cukup masuk akal, karena mayoritas pemain adalah warisan dari Erik Ten Hag. Tak banyak pemain yang bisa langsung switch ke sistemnya Ruben.
Lantas, siapa pemain yang harus dipertahankan, dijual, dan dibeli oleh United?
Daftar Isi
Performa Buruk
Musim Manchester United semakin mengkhawatirkan. Dari pertandingan satu ke pertandingan lain, performa tim justru kian menurun. Belum ada perkembangan yang signifikan setelah kehadiran Ruben Amorim. Dari sebelas laga yang telah dipimpin oleh pelatih berusia 39 tahun itu, United hanya menang empat kali.
Kemenangan yang diraih pun tak bisa dibanggakan. Tercatat United hanya menang saat menghadapi tim-tim kecil seperti Bodo/Glimt, Everton, Viktoria Plzen, dan Manchester City. Keadaan yang kian mencekik, membuat manajemen klub berencana untuk mendengarkan apa kata Ruben Amorim.
Kedua belah pihak akan duduk bersama dan membicarakan strategi transfer di masa depan. Semua ini demi menunjang skema permainan Ruben. Komposisi tim warisan Erik Ten Hag akan segera dibongkar.
Kekurangan Dana
Membongkar susunan pemain yang sudah dibentuk sejak dua tahun lalu bukan perkara mudah. Butuh waktu, tenaga, dan dana yang sangat banyak. Jika ingin melihat contohnya, lihatlah apa yang sudah dilakukan Chelsea. Mereka bahkan sampai diawasi oleh OJK, eh UEFA maksudnya. Karena terlalu jor-joran di bursa transfer musim-musim sebelumnya.
Tapi hasilnya sudah bisa terlihat di musim ini. Mereka menembus empat besar bermodalkan pemain-pemain yang sempat kita ragukan kapasitasnya. Nah, yang jadi masalah, MU beda dengan Chelsea. Dilansir Manchester Evening News, United nggak punya dana yang cukup untuk merombak skuad di bursa transfer musim dingin.
Maka dari itu, Setan Merah harus pandai memilah. Siapa pemain yang sekiranya layak dipertahankan, siapa yang masih bisa jadi pelapis, dan siapa pemain yang sudah tak terpakai tapi masih punya nilai jual yang tinggi. Untuk itu, kita akan membedah dan memilih pemain MU sesuai dengan kategorinya.
Dipertahankan
Kita mulai dari pemain yang masih layak dipertahankan di skuad Manchester United era Ruben Amorim. Faktor penilaiannya tentu dari performa dan pemahaman taktik di bawah asuhan pelatih asal Portugal itu. Dan lucunya, setelah dilihat-lihat, tidak banyak pemain yang worth it untuk dipertahankan musim ini.
Meski begitu, masih ada beberapa nama yang dinilai oke untuk stay di dalam skuad. Pemain pertama tentu saja Amad Diallo. Jika ada pasal yang mengatur larangan meredam bakat seseorang, maka Ten Hag harus dihukum seberat-beratnya karena telah mencegah Amad untuk bersinar di Manchester United.
Bermain sebagai wing back kanan, kecepatan dan determinasi Amad membuat pemain lawan sering kerepotan. Selain Amad, ada Noussair Mazraoui. Ia tampil impresif awal musim 2024/25. Mazraoui jadi salah satu warisan terbaik Erik Ten Hag. Mungkin bukan catatan assist atau gol yang jadi daya tawar utama Mazraoui, tapi soal ketenangannya menghadapi serangan lawan.
Pengambilan keputusan dan distribusi bolanya sangat baik. Selain itu, dirinya juga versatile. Ngomong-ngomong soal warisan Ten Hag, Manuel Ugarte jadi warisan berharga selanjutnya. Potensi Ugarte memang belum keluar 100%. Namun, di tangan Ruben Amorim, Ugarte bisa saja mencapai top perform. Sebab, dirinya dan Amorim pernah bekerjasama di Sporting CP beberapa tahun lalu.
50:50
Nah, sekarang bergeser ke pemain yang berstatus 50:50. Yang dimaksud 50:50 di sini adalah pemain ini layak dijual. Namun, kalau tidak laku atau tidak mendapat tawaran yang sesuai dengan apa yang diinginkan manajemen, pemain ini masih cukup bagus untuk menjaga kedalaman skuad.
Pemain pertama adalah Harry Maguire. Bek berkebangsaan Inggris ini memang punya banyak dosa di masa lalu. Sering blunder, lawak, bahkan merugikan tim berkat gol-gol bunuh dirinya. Maguire pun sempat dihujat, dihina, bahkan diteror oleh fans. Ban kapten tim pun sampai dicopot dari lengannya.
Namun, Maguire memandang sebuah kesalahan dalam sepakbola sebagai hal yang wajar. Namanya juga manusia bukan nabi boy. Yang bikin kagum dari Maguire adalah daya juangnya untuk bangkit dari keterpurukan. Hasilnya bisa dilihat sekarang. Maguire tampil agresif dalam skema tiga bek. United patut memberi apresiasi terhadap usaha Maguire ini.
Bruno Fernandes juga jadi pemain yang masuk dalam kategori ini. Mungkin akan terasa kejam memasukan nama kapten tim di kategori ini, tapi Bruno adalah pisau bermata dua di skuad. Terkadang, ia bisa jadi pemain yang mengerek performa tim. Tapi, jika moodnya lagi jelek, seluruh tim terdampak.
Sebab, Bruno adalah pemain yang suka menggerutu. Kalau dijual, Bruno pasti masih laku dengan harga tinggi. Selain Bruno dan Maguire, masih ada Leny Yoro. Masih terlalu dini untuk menilai Yoro. Pemain yang masih berusia 19 tahun itu patut diberi kesempatan lebih musim ini.
Selain mereka, masih ada Lisandro Martinez, Tyrell Malacia, dan Alejandro Garnacho. Khusus Garnacho, pemain ini sebetulnya punya potensi besar, tapi ia seperti belum siap menjadi bintang. Star Syndrome gitu deh. Jadi mainnya egois gitu. Pengennya cetak gol mulu. Maklum, doi kan terobsesi jadi CR7.
Harus Dijual
Selanjutnya daftar pemain yang hukumnya fardhu ain untuk dijual. Cukup banyak pemain yang layak masuk daftar ini. Tapi Starting Eleven akan bahas beberapa saja. Kita mulai dulu dari yang pertama, adalah Victor Lindelof. Alasannya sih simple. Injury prone. Dampak yang diberikan selama dua tahun terakhir sangat minim.
Selanjutnya Luke Shaw. Kalau fans sejati sih akan berat ya melihat nama Shaw di daftar jual. Tapi ya mau gimana lagi. Cedera mulu. Mending dilepas aja nggak sih? Lumayan slot gajinya bisa buat pemain baru. Masih di posisi bek, ada Diogo Dalot. Buat fans yang nonton permainannya pasti gemes sih. Entah kenapa, pengambilan keputusan Dalot begitu buruk. Dan itu sering terjadi ketika membantu lini serang.
Statusnya sebagai orang Portugal saja tak akan cukup untuk membuat Dalot bertahan musim depan. Di sektor lini serang, Antony jelas masuk. Tak perlu alasan lagi ya, kalian paham kenapa El Gasing harus dijual. Marcus Rashford juga. Mimin rasa, masa-masa Rashy di United sudah habis.
Selain dua nama itu, ada Casemiro, Christian Eriksen, Joshua Zirkzee, dan Andre Onana. Khusus Onana, masih bisa diperdebatkan. Tapi, sialnya sebagai fans pasti kalian masih suka membanding-bandingkan Onana dengan David De Gea kan? Hayo ngaku! Soal reflek, Onana memang kalah jauh dari kiper La Viola itu.
Dibeli
Jika pemain-pemain sudah dipersilahkan keluar, maka United akan mendapat pemasukan tambahan untuk mendatangkan pemain baru. Dalam hal ini, semua lini perlu adanya penambahan pemain. Dari sisi lini serang, Hojlund perlu bimbingan. Maka dari itu, United dituntut mendatangkan striker berpengalaman.
Viktor Gyokeres dan Victor Osimhen sejauh ini jadi yang paling sering dikaitkan. Keduanya adalah pemain jaminan gol. Jika pelatih bisa menggunakannya dengan baik, dua digit gol setiap musim bukan suatu hal sulit bagi mereka. Bek kiri juga jadi prioritas MU saat ini. Sejauh ini, ada beberapa nama yang dikaitkan dengan MU. Ada Theo Hernandez, Milos Kerkez, dan Nuno Mendes.
Kabar terbaru, Mendes dinyatakan bersedia untuk pindah dari Paris ke Old Trafford. Untuk gelandang, belum ada nama baru yang benar-benar didekati Manchester United. Kita tunggu saja, apakah INEOS akan gerak cepat dalam merevitalisasi skuad, atau tidak.
https://youtu.be/QUWlsC8su1o
Sumber: MEN, Football365, Goal
