Resiko Penyakit Jantung Pada Pemain Sepakbola Yang Sering Dianggap Remeh

spot_img

Dunia sepakbola tidak hanya tentang hal-hal menyenangkan dan menegangkan saja. Disana, terdapat banyak sekali kisah berbeda, dan salah satunya adalah yang mengundang derai air mata. Salah satu kasus yang pernah begitu menggegerkan dunia adalah meninggalnya seorang pemain bernama Marc-Vivien Foe di atas lapangan.

Kisah Marc-Vivien Foe adalah satu dari sekian kasus kematian seorang pemain sepakbola di atas lapangan.

Voe adalah penggawa timnas Kamerun di Piala Konfederasi 2003. Setelah menghadapi Brasil dan Turki, Kamerun menantang Kolombia di semifinal pada 26 Juni 2003. Saat pertandingan berlangsung, pemain Manchester City ini ambruk tidak sadarkan diri pada menit 72, untuk kemudian dinyatakan telah meninggal dunia. Hasil otopsi memperlihatkan dia mengalami Hypertrophic Cardiomyopathy.

Hypertrophic cardiomyopathy sendiri disebabkan oleh penebalan dinding dan otot jantung secara tidak normal. Penebalan abnormal ini sering terjadi dinding bilik kiri jantung. Dinding jantung yang menebal menyebabkan jantung lebih sulit memompa darah secara normal.

Seperti yang sudah disinggung di awal, kasus Voe bukanlah pertama yang terjadi di dunia. Ada sejumlah pemain sepakbola yang tak sadarkan diri hingga dinyatakan meninggal dunia ketika masih tampil di atas lapangan.

Lantas, setelah olahraga dianggap sebagai salah satu cara untuk menjaga jantung kita tetap sehat, mengapa malah banyak terjadi kasus kematian pemain yang disebabkan oleh penyakit jantung?

Melansir dari bbc, resiko penyakit jantung pada pemain sepakbola memang banyak diremehkan. Padahal, para pemain justru mendapat resiko lebih tinggi terkena serangan jantung. Studi di New England Journal of Medicine, yang berasal dari data dua dekade pada 11.168 pemain muda di Inggris, menyatakan, bahwa para pemain harus mendapat perhatian khusus tentang kesehatan jantung mereka.

Dalam hal ini disebutkan bahwa kardiomiopati atau penyakit yang mempengaruhi otot jantung menjadi salah satu pembunuh diam-diam bagi para pemain. Gejala pertama yang dirasakan adalah jantung bisa saja tiba-tiba berhenti.

Beberapa hal yang mendasari pemain mudah terkena resiko penyakit jantung adalah adrenalin, perubahan elektrolit, dan dehidrasi.

Penelitian lainnya mengatakan bahwa 7 dari 100 ribu pemain meninggal karena penyakit jantung. Ahli jantung, Prof Sanjay Sharma, yang memimpin penelitian di St George’s, University of London, pun lantas berkata bahwa ini bukan masalah sepele. Data tersebut, menurut sang profesor, menunjukkan fakta bahwa tingkat kematian lebih tinggi dari yang kita duga, meskipun terlihat jarang.

Dalam 20 tahun terakhir, ditemukan sebanyak 42 akademi sepakbola tidak layak membina para pemain muda. Pasalnya, bila dirata-rata, hanya ada 30 pemain dari ratusan yang ikut bergabung, yang bisa lolos seleksi kesehatan jantung. Sisanya sangat disarankan untuk berhenti dari olahraga kompetitif.

Melihat fakta tersebut memang sulit untuk dipercaya. Namun memang begitu lah adanya.

Mengutip dari laman klikdokter, sepakbola sebenarnya bukan satu-satunya olahraga yang para pemainnya beresiko terkena penyakit jantung. Ada sejumlah olahraga yang juga membuat para pemainnya harus lebih waspada terhadap kesehatan jantung mereka.

Berdasarkan laporan Owen Anderson dalam artikelnya yang berjudul “Heart Attack Risks Are Greater for Athletes Who compete In Endurance Sports”, kemungkinan pesepak bola terserang penyakit jantung sama seperti yang dialami atlet olahraga ketahanan lainnya, seperti balap sepeda, maraton, triathlon, dan lain-lain.

Penemuan ini diperoleh setelah Owen meneliti kandungan enzim cardiac troponin I pada 38 atlet sepeda yang mengikuti ajang balap Tyrolean Otztaler Radmarathon pada tahun 1999. Enzim tersebut adalah enzim yang lazim terkandung dengan jumlah yang tinggi pada darah seseorang yang terdeteksi mengalami serangan jantung. Hasilnya, kandungan cardiac troponin I meningkat pada 13 pesepeda sebesar 34 persen setelah mengikuti ajang balap itu.

Owen berpendapat, hal ini juga berlaku bagi pesepak bola yang rata-rata harus menempuh total 9-12 km per pertandingan. Aktivitas di lapangan juga turut berpengaruh. Misalnya saja, total mereka berlari di lapangan dalam satu pertandingan bisa mencapai rata-rata 11 km dengan 2,1 km merupakan lari cepat atau sprint.

Olahraga dengan mobilitas tinggi seperti sepak bola sangat rentan terhadap penyakit jantung. Pesepak bola profesional bahkan lebih tinggi lagi resikonya karena intensitas latihan yang tinggi dan jumlah pertandingan yang dijalani.

Sebelum semua terlambat, maka setiap atlet disarankan untuk mengenali gejala penyakit jantung dan sekaligus menjaga kondisi, baik saat berada di dalam maupun di luar lapangan.

Dengan mengenali resiko yang begitu tinggi bagi para atlet khususnya pemain sepakbola, kerentanan para pemain sepak bola terkena serangan jantung saat berlatih maupun ketika bertanding, harus menjadi perhatian tim pelatih.

Beruntung, beberapa hal ini sudah mulai diperhatikan oleh kebanyakan klub-klub sepakbola.

Dr Zaf Iqbal, seorang dokter di Crystal Palace Football Club, mengatakan kalau dalam setiap pertandingan Liga Primer Inggris, klub yang bertanding telah menyiapkan seorang dokter, paramedis dan juga peralatan medis untuk mencegah hal buruk terjadi akibat serangan jantung.

Maka, menurut sang dokter, kesiapsiagaan tim-tim sepakbola saat ini sudah lebih baik dari sepuluh tahun sebelumnya.

Selain itu, klub juga telah memiliki fasilitas defibrilator. Seperti diketahui, defibrilator merupakan stimulator detak jantung yang menggunakan listrik dengan tegangan tinggi untuk memulihkan korban serangan jantung. Eksternal Defibrillator Otomatis (Automatic External Defibrillator) dapat digunakan dengan cara di implan atau ditanam dalam tubuh ataupun dapat juga digunakan sebagai alat eksternal biasa.

Dalam hal ini, FA, selaku federasi sepakbola Inggris, mengaku telah memiliki salah satu program pemeriksaan jantung paling komprehensif dalam olahraga dan menawarkan pelatihan darurat kepada tim medis di klub profesional.

Seorang juru bicara berkata,

“Ada banyak manfaat kesehatan dari bermain sepak bola. Namun, kami sadar bahwa sejumlah kecil orang mungkin memiliki peningkatan risiko kelainan jantung melalui latihan keras, itulah sebabnya kami menerapkan program ini.”

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru