Tendangan bebas Christian Eriksen disambut Casemiro di mulut gawang Bournemouth. Casemiro membuka keran gol Manchester United melawan Bournemouth. Laga tersebut berkesudahan dengan kemenangan mantap MU atas Bournemouth 3-0. Casemiro menjadi salah satu pemain yang mendapat sorotan di laga itu.
Di laga sebelum-sebelumnya, ia juga pernah menjadi sorotan. Sejak kedatangannya ke Manchester United, Casemiro memang sudah menyita jutaan pasang mata. Hampir semua orang heran, mengapa Casemiro merapat ke Manchester United? Padahal ia adalah pemain dengan segudang prestasi saat berseragam Real Madrid.
Namun, begitulah Casemiro. Barangkali ia sudah merasa cukup bergelimang prestasi di Real Madrid, dan rasanya Manchester United toh juga bukan tim yang buruk-buruk amat bagi Casemiro.
Daftar Isi
Dari Keluarga Sederhana
Siapa mengira, sebelum sampai ke tahap sekarang, Casemiro adalah pemain yang melewati masa-masa sulit. Sebagaimana banyak talenta dari Brasil, Casemiro mesti melalui masa sulit dulu, sebelum ia menjemput kesuksesan di Eropa.
Pria bernama asli Carlos Henrique Casimiro itu lahir bukan dari keluarga berada. Sejak kecil Casemiro bahkan tidak hidup bersama ayahnya. Ia tidak tahu ke mana sang ayah pergi. Pria yang akrab disapa Case itu hidup di keluarga yang cenderung miskin.
Carlos Henrique Casemiro, anajulikana kwa kifupi kama Casemiro, alizaliwa tarehe 23 Februari 1992 katika jiji la Sao Jose dos Campos katika manispaa ya Sao Paulo, Brazil. Alikuwa mtoto wa kwanza kwa wazazi wake Servando Casimero (baba) na Venancio Magda de Faria Casemiro (mama) pic.twitter.com/EIgf4Cbpnn
— Michezo.live (@Chezalive) June 2, 2022
Ia tinggal di salah satu lingkungan termiskin di Sao Jose dos Campos, sebuah kota yang kalau kita mau ke sana dari pusat Kota Sao Paulo harus memakan waktu beberapa jam. Semasa kecil Case hidup di sana bersama dua orang adik dan ibunya yang bernama Magda.
Casemiro beserta tiga anggota keluarganya hidup di sebuah gubuk kecil. Gubuknya yang sempit itu membuat Casemiro harus pergi ke rumah bibinya atau sang nenek hanya untuk numpang tidur. Seperti anak laki-laki di Brasil, Casemiro sudah menyukai sepakbola sejak kecil.
Bergabung di Sao Paulo
Berkat bakat yang dimilikinya, Casemiro akhirnya bisa bergabung ke klub profesional di Brasil, Sao Paulo FC. Casemiro berada di tim muda Sao Paulo saat usianya menginjak 14 tahun. Setelah bergabung ke Sao Paulo, Casemiro tidak lagi tidur di rumahnya atau di rumah nenek atau bibinya.
Case memilih tinggal di tempat latihan Sao Paulo. Itulah untuk pertama kalinya Casemiro terpisah dari keluarganya. Remaja yang pernah tertular hepatitis dan harus dirawat di rumah sakit itu tak disangka menjelma salah satu pemain muda berprospek di Sao Paulo. Perlahan namun pasti, Casemiro merajut kesuksesan di Sao Paulo.
Carlos Henrique Casemiro was born in São José dos Campos, Brazil, in 1992. He has 2 siblings and was raised with football on his mind.
He would join the academy of Brazilian side, São Paulo, at age 10 where he would stay for his entire youth career. pic.twitter.com/avgFz7oYrR
— OneWingedUnited (@OneWingedUnited) November 6, 2022
Menginjak usia 18 tahun, Casemiro bisa dikatakan sudah menjadi bintang di Estadio do Morumbi, markasnya Sao Paulo FC. Dengan cepat pula Casemiro meraih ketenaran di Brasil. Ia memanjakan diri dengan harta dan wanita. Namun, hal itu melenakan Casemiro. Pemuda yang awalnya miskin itu lupa diri.
Permainannya di Sao Paulo kemudian runtuh. Casemiro kehilangan fokus. Akan tetapi, Casemiro segera belajar dari kesalahannya. Tak diduga, bakat Casemiro saat di Sao Paulo itu sudah dilirik tim sebesar Real Madrid.
Itu wajar, karena walau masih muda, Casemiro sudah menyabet trofi Copa Sudamericana bersama Sao Paulo. Ia juga meraih trofi Piala Dunia U-20 pada tahun 2011, dan Copa America Selatan U-20 di tahun yang sama.
Bergabung ke Real Madrid
Casemiro pada akhirnya merapat ke Real Madrid. Namun, ia hanya menjadi pemain pinjaman di Real Madrid Castilla tahun 2013. Dari sinilah perjalanannya sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia mulai menunjukkan titik terang.
For your information saja, ketika memulai karier di dunia sepakbola bersama Sao Paulo, sejatinya Casemiro mengenalkan namanya sebagai Casimiro sesuai akta kelahiran. Namun, di Sao Paulo terjadi salah cetak nama di jersey menjadi Casemiro. Ia pun membiarkan itu dan memilih nama Casemiro, pun ketika di Real Madrid.
Fabinho and Casemiro at Real Madrid Castilla in 2013. 🔙🇧🇷 pic.twitter.com/2gkwNTNUDq
— Madrid Zone (@theMadridZone) August 4, 2022
Casemiro menjalani permainan yang berkualitas di Real Madrid Castilla. Karena seorang gelandang bertahan, ia memikul beban berat. Casemiro mendapat tugas untuk ‘membersihkan’ kesalahan pemain lain. Namun, itu tetap memukau. Buktinya Casemiro bermain di 15 laga bersama Real Madrid Castilla.
Ia bahkan pernah membuat para pejabat klub tertawa. Lantaran Casemiro mencoba menuntut harus bermain paling tidak lima pertandingan untuk bisa melihat kemampuannya. Direktur Real Madrid, Jose Angel Sanchez mengatakan, bahwa pemuda yang kala itu berusia 21 tahun memang kerap bikin masalah.
“Ia (Casemiro) selalu ingin menjadi seperti Mauro Silva,” kata Jose Angel Sanchez. Mauro Silva adalah legenda Brasil yang meraih Piala Dunia 1994 dan mantan bintang Deportivo yang juara La Liga tahun 2000.
Dipermanenkan Real Madrid
Setelah melewati masa peminjaman, Los Blancos akhirnya mempermanenkan Casemiro. Biaya 6 juta euro atau Rp98,7 miliar kurs sekarang dikeluarkan oleh Real Madrid. Biaya yang tentu saja secuil bagi klub sekelas Los Merengues. Ia menjadi pemain Real Madrid pada Juli 2013.
Pada Bulan itu pula, ia langsung menjalani debutnya saat Real Madrid bertarung di Copa del Rey menghadapi Olimpic Xativa. Pada Bulan Agustus musim itu, Casemiro kemudian turun menjadi Starting XI saat menghadapi Real Betis. Casemiro berhasil mengemas 25 kaps di Real Madrid musim itu.
On this day, eight years ago, Real Madrid announced that they had signed Casemiro from São Paulo on a permanent deal (for around €6M). Before that he has been only on loan at Real Madrid Castilla.
Thus, the Brazilian was registered as a first-team player. 🇧🇷 pic.twitter.com/IY9nL9XAqZ
— Blancos Central (@BlancosCentral) June 10, 2021
Pahlawan Real Madrid di Perempat Final UCL 2013/14
Sempat dipinjamkan ke FC Porto, Casemiro sungguh-sungguh menjelma gelandang bertahan tangguh di Real Madrid. Ia membuktikannya di leg 2 perempat final Liga Champions 2013/14. Kala itu, Los Merengues sudah unggul 3-0 di leg pertama. Namun, pasukan Jurgen Klopp menggila dengan unggul 2-0 di pertandingan kedua.
Pelatih Real Madrid kala itu, Ancelotti pun harus memutar otak. Di saat itulah Casemiro masuk menjadi penyelamat. Duel-duelnya berhasil memutus serangan-serangan Dortmund. Case mencoba menyumbat ruang-ruang kosong, melakukan duel udara, dan memutus umpan silang Dortmund. Alhasil, Die Borussen gagal mencetak gol lagi dan mereka kalah agregat 3-2.
Aksi itu memuluskan langkah Real Madrid. Di semifinal, Bayern Munchen bukan lawan yang sepadan bagi Los Galacticos. Pasukan Ancelotti bisa menang dengan skor telak 5-0 di dua leg. Di final Real Madrid menghancurkan Atletico Madrid 4-1. Itulah saat yang membahagiakan bagi Casemiro karena terlibat ketika El Real meraih gelar La Decima.
Le deseamos lo mejor a Casemiro, nunca olvidaremos que gracias a Él ganamos la Décima con su partido ante el BVB pic.twitter.com/FNwj2O5xqI
— Pasión Madridista (@real_pasion) July 19, 2014
Makin Moncer di Tangan Zidane
Casemiro menjadi bagian integral Real Madrid. Kiprahnya kian moncer ketika Zinedine Zidane melatih Los Galacticos. Zidane menciptakan trio Toni Kroos, Casemiro, dan Luka Modric di lini tengah Real Madrid. Trio yang sering disebut MCK menjadi kepingan penting Real Madrid meraih hattrick Liga Champions di era Zidane.
🎙| Toni Kroos: “Playing with Modrić and Casemiro was pretty close to perfection. We were perfect complements. Each of us knew in which spaces we had to play and to defend. We didn’t have to talk much to do well.” @marca pic.twitter.com/gdmbYQ2HNq
— Madrid Xtra (@MadridXtra) October 12, 2022
Di tangan Zidane, Casemiro menjadi pemain yang sangat krusial. Salah satunya ketika Real Madrid meraih trofi La Liga dan Liga Champions musim 2016/17. Musim itu sulit menggambarkan bagaimana performa Casemiro yang lebih dari bagus.
Mengutip BEIN Sport, saking bagusnya bahkan dari 40 pertandingan di semua kompetisi musim itu, jika Casemiro bermain, persentase kemenangan Real Madrid mencapai 75,6%. Jika Casemiro tidak bermain, persentase kemenangan Real Madrid hanya 66,7%.
Andalan Ten Hag, Gelandang Bertahan Terbaik?
Kini Casemiro memperkuat klub penuh sejarah. Awalnya, ia bermain malu-malu manja di Manchester United. Namun, kualitasnya sebagai seorang gelandang bertahan mulai kembali kelihatan. Casemiro musim ini acap kali diandalkan Erik ten Hag.
Is Casemiro the best defensive midfielder in the Premier League right now? 👀 pic.twitter.com/72fUotd8mz
— ESPN FC (@ESPNFC) December 27, 2022
Statistiknya dahsyat. Menurut Fbref, di Premier League Casemiro punya akurasi umpan 88% di Manchester United. Selain itu, persentase tekel suksesnya mencapai 94%, membuat 27 sapuan, 17 intersep, dan 0 kesalahan yang mengakibatkan lawan bisa melepas tembakan.
Tak ayal media seperti Sport Illustrated menyebutnya sebagai pembelian terbaik Manchester United selama beberapa tahun terakhir. Media lain seperti The Football Faithful bahkan menempatkan Casemiro sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik Liga Inggris saat ini, bersanding dengan nama-nama seperti Rodri, Fabinho, hingga Declan Rice.
Sumber: TheseFootballTimes, 24ssports, ManagingMadrid, BEINSports, HITC, SI, TheFootballFaithful, Fbref, BR, Transfermarkt