Pengakuan Penyesalan Solksjaer Di MU, Termasuk Gagal Rekrut Pemain

spot_img

Fans MU masih ingat kan dengan Ole Gunnar Solskjaer? Atau jangan-jangan rindu? Mantan pelatih MU yang dianggap gagal dan dipecat 2021 lalu itu, dalam wawancaranya dengan The Athletic mengungkapkan beberapa pendapatnya tentang kondisi carut-marut MU selama ini. Dari soal kembalinya CR7, sikap pemilik klub, hingga target transfernya yang luput.

Soal Kembalinya CR7

Dimulai soal kembalinya CR7. Kondisi yang tak mudah bagi Ole, mau tidak mau ia harus menerima dan menggunakannya sebaik mungkin. Menurut Ole, CR7 dibeli oleh Ed Woodward karena adanya kesempatan. Ole pun menerimanya dengan senang hati karena masih butuh sosok striker jaminan gol bagi skuadnya.

Awalnya memang berjalan dengan lancar ketika CR7 mampu menggendong MU dengan gol-golnya. Sambutan bergemuruh publik Old Trafford pada CR7 pun tak henti-hentinya terdengar. Tapi apa yang terjadi dengan CR7 kemudian?

Ole mengakui sendiri inkonsistensi klubnya salah satu faktornya dipengaruhi oleh kondisi ruang ganti yang tidak kondusif. Sebuah klub butuh satu visi yang sama untuk melangkah, tak bisa hanya tergantung satu orang. Dampak ego bintangnya termasuk CR7 ternyata dianggap mengganggu tim. Maka dari itu, Ole mengaku salah atas keputusannya menerima CR7 kembali ke Theater of Dream.

Soal Glazer

Lalu, ketika ditanya soal kepemilikan MU di bawah keluarga Glazer, Ole menganggap bahwa pemiliknya itu sering berdiskusi padanya dengan jujur dan terbuka. Ole sempat menyinggung betapa ia harus lebih sabar dan kuat mental menghadapi pemilik seperti Glazer.

Tapi di sisi lain, Ole terkesan dengan sikap pemilik yang mau membelikan banyak pemain baginya. Lihat saja ketika ia dibelikan pemain macam Harry Maguire, Varane, Wan Bissaka, Sancho, maupun CR7. Artinya pemilik tak sepelit yang dibayangkan. Tapi sialnya, pemilik tetap menjadi subjek kemarahan publik Old Trafford karena disebut enggan menambah uang transfer dari saku pribadinya, melainkan hanya dari uang keuntungan klub.

Soal Pemain

Selain itu dalam wawancaranya Ole mengatakan beberapa hal soal kebijakannya terhadap pemain. Ternyata ada juga penyesalan dari Ole soal keputusannya yang salah ketika masih percaya pada Mctominay. Ia mengaku egois ketika membiarkan Mctominay bertahan di MU, ketika ia seharusnya dipinjamkan ke Derby County pada tahun 2019 untuk mendapatkan menit bermain lebih.

Lalu ketika ditanya prestasi terbaiknya dalam transfernya, ia sontak menjawab Bruno Fernandes. Ya, pemain yang dibeli dari Sporting CP itu hingga sekarang masih menjadi pilar penting bagi tim. Meski pada awalnya, ia juga sudah menduga bahwa ego pemain ini hampir mirip seperti CR7.

Namun ketika ditanya soal Maguire, ia malah merasa kasihan. Padahal menurutnya, ia pemain bagus dan tak pantas dicemooh. Maguire bagus ketika awal datang dari Leicester. Buktinya MU solid, dan sempat jadi runner-up Liga Inggris ketika pertahanan MU dikawal Maguire.

Lalu ketika ditanya soal Sancho yang kini jadi tak karuan nasibnya, ia langsung berani bertanggung jawab. Di sisi lain, ia juga prihatin karena pembeliannya itu jadi masalah bagi MU saat ini. Ya, Sancho adalah pembelian atas izin Ole. Menurutnya Sancho awalnya direkomendasikan pemandu bakat MU sebagai sayap kanan terbaik.

Tapi seiring berjalannya waktu, ia bolak-balik meja perawatan. Ditambah ternyata secara posisi ia lebih suka bermain di posisi sayap kiri yang sudah ada penghuni tetapnya yakni Rashford. Hal itu menurut Ole jadi salah satu faktor mengapa Sancho bermasalah secara performa selama di MU.

Gagal Dapatkan Haaland

Selain menyesali Sancho maupun CR7, Ole juga menyesali kebijakan manajemen MU yang tak mendukung kemauannya. Usut punya usut, Ole pernah punya beberapa incaran pemain lain dalam bursa transfer.

Ole pernah membidik pemain muda potensial, diantaranya Erling Haaland. Haaland dibidik Ole sebelum bergabung dengan Salzburg. Haaland ketika masih di Molde, sudah diincar Ole karena pernah melatihnya.

Ole sempat meminta MU untuk membeli Haaland yang ketika itu masih dibanderol 4 juta pounds saja. Namun klub menolaknya dengan alasan, Haaland termasuk pemain muda yang belum terbukti di Liga Inggris. Ia dianggap akan kesulitan beradaptasi dan tak akan mendapat menit bermain lebih. Klub lebih memilih pemain muda yang sudah pasti terbukti di Liga Inggris seperti Wan Bissaka, maupun Daniel James.

Gagal Dapatkan Caicedo

Begitupun terjadi kepada Moises Caicedo. MU berkesempatan mengontrak bintang Ekuador itu dari klub Independiente Del Valle. Bahkan kontak langsung antara keduannya telah berlangsung dengan kesepakatan hampir selesai sebesar 5 juta pounds saja. Ole sudah sangat senang Caicedo akan datang. Bahkan sang pemain sudah memuji-muji MU pada waktu itu.

Namun kemudian, dikatakan Manchester Evening News, MU menarik diri dari transfer tersebut karena proses yang rumit. Diketahui selain biaya 5 juta pounds tersebut, juga ada beberapa biaya lain dari pihak agen Caicedo yang harus dipenuhi pihak MU.

Manajemen MU tak mau bertaruh memperjuangkan pemain muda dengan minim pengalaman di Liga Inggris dengan mahar yang tinggi. Terjadilah Brighton memanfaatkan peluang merekrut Caicedo. Brighton diketahui berani bertaruh kepada Caicedo dengan mahar berapapun.

Gagal Dapatkan Rice

Selain itu, Ole juga kehilangan kesempatan mendapatkan Declan Rice, yang harganya waktu itu belum setinggi sekarang ketika dibeli Arsenal. Dikatakan Fourfourtwo, Ole sempat frustrasi karena gagal dapatkan Rice. Padahal Rice dianggap ole sebagai kepingan yang sempurna bagi keseimbangan lini tengah MU.

Ia berniat membeli seorang gelandang bertahan untuk menemani Pogba di lini tengah. Pasalnya Ole hanya memiliki pemain seperti Fred dan Mctominay. Tapi ternyata, manajemen lebih memprioritaskan uangnya untuk pemain lain seperti Sancho maupun CR7, ketimbang untuk membeli Rice.

Gagal Dapatkan Bellingham

Ole juga gagal mendapatkan Jude Bellingham ketika ia belum menyebrang ke Dortmund. Bintang Birmingham berusia 16 tahun itu, diinginkan Ole untuk bersaing di posisi gelandang serang MU yang diisi Bruno, Andreas Pereira, maupun Pogba.

MU bahkan sempat mengajak Bellingham dan keluarganya mengunjungi Carrington untuk melihat prospek baik ketika berada di MU, dengan didampingi Sir Alex Ferguson. Tapi sayang, Bellingham kemudian dikesampingkan oleh manajemen MU ketika peluang merekrut Sancho dianggap lebih menarik. Manajemen MU kemudian diketahui menarik diri dari Bellingham, karena tak berani menandingi penawaran kontrak yang disodorkan oleh Dortmund.

Gagal Dapatkan Harry Kane

Lalu soal Harry Kane, Ole juga mengalami nasib yang mirip dengan apa yang dialami Ten Hag. Sama-sama gagal mendapatkan Kane, Ole menceritakan bahwa dirinya tahu sebenarnya Kane itu sudah setuju untuk gabung dengan MU.

Tapi, karena alasan uang yang tak cukup berkat kondisi pemulihan pasca Covid, manajemen tak mampu mewujudkan keinginan Ole tersebut. Tahu sendiri, permintaan pihak Spurs terhadap transfer Kane sangatlah tinggi.

Jadi, bayangkan saja jika semua keinginan Ole seperti mendatangkan Haaland, Rice, Caicedo, Bellingham, maupun Kane, terwujud. Bisa jadi, kekuatan MU akan berbeda di era sekarang.

Sumber Referensi : theathletic, express, MEN, planetfootball, metro.uk, fourfourtwo, dailymail

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru