Demi mendatangkan seorang pemain, klub akan mengucurkan dana yang tidaklah sedikit. Di sisi lain, klub yang memiliki pemain yang diincar banyak klub top lainnya, juga gila-gilaan menaikkan harganya. Istilahnya, klub yang sedang di atas angin karena pemainnya ditawar akan menerapkan aji mumpung.
Tentu bukanlah sebuah masalah bagi klub kaya untuk mendatangkan pemain. Tak peduli itu dari klub yang lebih kecil secara finansial maupun yang lebih minim prestasi. Bukan masalah juga kalau harus mengeluarkan biaya di atas harga pemain itu dulu dibeli.
Sebagai contoh, raksasa La Liga, Real Madrid rela merogoh koceknya dalam-dalam hingga 100 juta euro (Rp1,5 triliun) hanya untuk mendatangkan Aurelien Tchouameni dari AS Monaco. Pertanyaannya, apakah membeli pemain dengan harga mahal selalu berbuah manis?
Nggak juga. Banyak juga pemain didatangkan dengan harga yang mahal, tapi justru merugikan klubnya sendiri. Merugikan bukan hanya kualitas tapi juga harga. Nah, berikut adalah pemain yang dibeli mahal tapi merugikan klubnya.
Daftar Isi
Ousmane Dembele (Barcelona)
Barcelona menatap masa depan yang cerah setelah mendapat guyuran hasil transfer Neymar ke Paris Saint-Germain. Dengan modal uang hasil penjualan sang pemain, Barcelona berburu lini depan yang setidaknya sebelas-dua belas dengan sang maestro dari Brazil.
Tatapan kubu Blaugrana begitu tajam pada Ousmane Dembele. Punggawa Dortmund itu diminati Barcelona. El Barca melihat Dembele sebagai pemain yang presisi. Penampilannya yang walau semusim di Bundesliga, sudah sangat mengagumkan.
Pemain internasional Prancis itu tidak bisa membuat Barca tidak mengeluarkan uangnya. Blaugrana yang kadung kepincut pun membeli Ousmane Dembele dari Dortmund seharga 105 juta euro (sekitar Rp1,6 triliun). Hasilnya?
Sebagaimana yang kita saksikan. Dembele diterpa cedera yang membuat Barcelona tentu memikirkan biaya untuk menyembuhkannya. Belum lagi, disiplin Dembele terbilang buruk. Kabarnya Dembele tidak memperpanjang kontraknya dangan Barcelona, yang itu membuat pihak Barca terpaksa melepas gratis Dembele.
Ousmane Dembele is set to leave Barcelona at the end of the month and will be available for free. 👋
The £126 million winger scored 19 league goals in his five seasons in LaLiga! 💰#Dembele | #FCBarcelona | #ChelseaFC pic.twitter.com/viNbRljTzx
— DR Sports (@drsportsmedia) June 14, 2022
James Rodriguez (Real Madrid)
Seperti halnya orang-orang di seluruh dunia, Florentino Perez yang Presiden Real Madrid itu juga dibuat takjub terhadap James Rodriguez pada Piala Dunia 2014. Ia yang berhasil membawa Kolombia ke perempat final menarik perhatian Perez.
James pun merapat ke Real Madrid pada tahun 2014. Real Madrid membayar 75 juta euro (sekitar Rp1,1 triliun) kepada AS Monaco untuk jasa James. Betul memang pada musim 2014-15, James telah mencetak 17 gol untuk Real Madrid di semua kompetisi.
Namun, keberadaan Zinedine Zidane di kursi pelatih, ternyata tak selamanya membuat James aman di skuad Los Galacticos. Sang gelandang harus tersisih. Beberapa kali ia tidak masuk skuad Zidane. Pemain Kolombia itu akhirnya dipinjamkan ke Bayern Munchen.
Setelah dua musim ia kembali ke Real Madrid. Namun sudah tidak ada tempat lagi buat James Rodriguez. Ia pun harus dijual Los Merengues ketika Everton menawar. James Rodriguez pun dibeli Everton dengan status bebas transfer. Ya, kamu nggak salah dengar, bebas transfer.
James Rodriguez’s move to Everton from Real Madrid was a free transfer, according to his former club Banfield 😱 pic.twitter.com/PFtEz4jmoH
— GOAL (@goal) September 18, 2020
Eden Hazard (Real Madrid)
Real Madrid memang hobi membeli pemain dengan harga selangit. Los Merengues pernah terkagum-kagum oleh bakat Hazard yang telah menerangi Premier League selama tujuh tahun. Ya, penampilan Hazard selama di Chelsea begitu menggembirakan.
Kualitasnya untuk menyisir sisi sayap jadi yang paling hebat dari skuad The Blues. Hazard juga sudah mengantongi 110 gol selama masa baktinya bersama Chelsea. Hal itulah yang membuat Los Galacticos tak segan mendatangkan Hazard.
🎙 Roberto Martínez: “Hazard is obsessed with being successful with Real Madrid. The fans will see a completely different player.” #rmalive pic.twitter.com/WrHjorlmhD
— Madrid Zone (@theMadridZone) June 17, 2022
Walaupun untuk itu, Real Madrid harus mengeluarkan biaya 115 juta euro (sekitar Rp1,7 triliun). Tapi penampilan di Real Madrid justru mengalami penurunan. Itu berkebalikan dengan berat badannya yang justru meningkat pada latihan pra-musim. Belum lagi Hazard juga sering cedera, hal itu membuat tagihan kesehatannya membengkak.
Padahal ketika di Chelsea, tagihan kesehatan Hazard nyaris bersih. Kini ia tengah mencari pintu keluar, atau justru ia masih betah? Ah, kalaupun Real Madrid akan menjual Hazard bisa jadi merugi banyak. Sebab nilai pasar Hazard sekarang hanya di angka 12 juta euro (sekitar Rp186 miliar).
Philippe Coutinho (Barcelona)
Barcelona mesti mengeluarkan biaya tak kurang dari 120 juta euro (sekitar Rp1,8 triliun) pada Liverpool untuk memboyong Philippe Coutinho, pada tahun 2018. Penampilannya bersama The Reds memang bagus.
Coutinho mengemas 54 gol selama berada di Anfield. Namun, itu tidak berlaku ketika Barca menebusnya dengan biaya yang mahal. Biaya semahal itu, hanya bisa dibalas Coutinho dengan torehan 24 golnya. Hal itu membuat dirinya mesti menjalani masa peminjaman.
Ia akhirnya dipinjam ke Bayern Munchen. Sialnya, saat Barcelona dibantai 8-2 oleh Die Roten, Coutinho menyumbang dua gol. Barangkali karena sakit hati, Barcelona seperti menutup ruang bagi Coutinho.
Setelah masa peminjaman di Munchen selesai, ia giliran pindah ke Aston Villa. Coutinho pun akhirnya dibeli Aston Villa dengan banderol sangat-sangat murah, yaitu 20 juta euro (sekitar Rp310 miliar).
Kepa Arrizabalaga (Chelsea)
Label kiper termahal di dunia tersemat dalam diri Kepa Arrizabalaga. Chelsea mendatangkan Kepa dengan biaya 80 juta euro (sekitar Rp1,2 triliun) dari Athletic Bilbao. Namun mendatangkan Kepa justru hanya untuk membuat Chelsea malu.
Pada final Carabao Cup 2019, ketika The Blues menghadapi Manchester City, Kepa tak sudi diganti. Tentu ia melakukannya karena ia yakin bisa menepis tendangan penalti. Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Kepa tak kuasa membendung algojo dari The Citizen dan membuat Chelsea yang hampir menang jadi kalah.
Bizarre… 👀
Chelsea goalkeeper Kepa Arrizabalaga has finally apologised to former manager Maurizio Sarri over the 2019 Carabao Cup final confusion.pic.twitter.com/xFgLmJM0Wb
— Sky Sports News (@SkySportsNews) July 27, 2021
Kiper berharga mahal itu pelan-pelan tersisih. Kedatangan Edouard Mendy yang harganya kurang dari sepertiga biaya Chelsea untuk Kepa, justru tampil lebih mengesankan di bawah mistar.
Kepa pun menjadi satu dari sekian pemain yang bakal dijual Chelsea. Harga Kepa pun sudah turun di angka 10 juta euro (sekitar Rp155 miliar). Dan baru Lazio yang kabarnya tertarik mendatangkan sang kiper termahal di dunia itu.
Paul Pogba (Manchester United)
Paul Labile Pogba jadi satu nama yang membuat Manchester United rugi segalanya. Ya, jika mereka tidak menganggap rugi, berarti MU tak paham bagaimana caranya berbisnis.
MU pernah menjual Pogba ke Juventus secara cuma-cuma pada tahun 2012. Perkembangannya yang pesat bersama Si Nyonya Tua membuat MU tertarik memulangkan Pogba. Namun, walau Juve mendapatkan Pogba secara gratis, tapi mereka ogah memulangkan Pogba begitu saja ke MU.
Jadilah Manchester United membayar 105 juta euro (sekitar Rp1,6 triliun) kepada Juventus untuk memulangkan Pogba pada 2016. Transfer itu juga membuatnya jadi pemain termahal ketika itu. Tetapi, keberadaan Pogba di MU kerap bermasalah.
Ia beberapa kali kena makian publik Old Trafford. Pogba pun akhirnya tak memperpanjang kontraknya dengan Manchester United. Dan Setan Merah mesti memberikannya ke klub lain dengan cuma-cuma. Kabarnya, Pogba bakal kembali ke pangkuan Si Nyonya Tua.
Manchester United have let Pogba leave for free … again 👀
⚫ 2012: Paul Pogba joins Juventus for free
🔴 2016: Paul Pogba joins Man United for £89m
⚫ 2022: Paul Pogba joins Juventus for free pic.twitter.com/eq78EmgwLh
— ESPN UK (@ESPNUK) June 15, 2022
Neymar (PSG)
Dari pembelian-pembelian tadi, barangkali pembelian Neymar oleh PSG hanyalah pembelian yang didasari untuk merusak harga pemain saja. Les Parisiens membeli Neymar dengan banderol yang boleh jadi setara untuk membeli lima belas klub di Indonesia.
Will you consider Neymar as Flop in PSG ? pic.twitter.com/fpOO2vcCRC
— Jayden™ (@XaviPistachio_) May 6, 2020
PSG membayar 222 juta euro (sekitar Rp3,4 triliun) dari FC Barcelona pada tahun 2017. Konon pada waktu itu, tujuan PSG membeli Neymar adalah menjuarai Liga Champions.
Namun, selain uang yang berlebihan untuk mengontrak Neymar, sampai Nottingham Forest kembali ke Premier League, PSG tak kunjung mendapatkan trofi Liga Champions.
https://youtu.be/ax5eUvsJEBU
Sumber referensi: Goal, Sportsbrief, BR, Sportube