Nasib Para Pencetak Gol di Kualifikasi Piala Dunia Terbaik Timnas Indonesia

spot_img

Keberhasilan Timnas Indonesia lolos ke ronde ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Sudah sekian lama Tim Garuda tidak tampil impresif di ajang perebutan tiket menuju kompetisi terakbar sepak bola dunia. Terakhir, tim Garuda tampil impresif di kualifikasi Piala Dunia adalah pada edisi 2002.

Kala itu, Timnas keluar sebagai runner up di fase grup, di bawah calon lawan yang akan kembali bertemu lagi pada kualifikasi edisi kali ini, yaitu China. Posisi runner up tersebut membuat Indonesia gagal lolos ke babak selanjutnya karena yang lolos hanya juara grup.

Penampilan Tim Garuda saat itu sangat mengesankan. Timnas mengoleksi 12 poin dan mencetak 16 gol. Sebuah catatan yang Impresif. Lantas, bagaimana nasib para pencetak gol Indonesia di edisi kualifikasi Piala Dunia terbaik yang pernah dilakoninya tersebut kini?

 

Agung Setyabudi

Agung Setyabudi adalah pembuka keran gol Timnas di ajang kualifikasi Piala Dunia 2002. Pemain yang kala itu bermain untuk PSIS Semarang mencetak gol pembuka saat Tim Garuda menjamu Maladewa pada 8 April 2001. Timnas menang 5-0.

Pemain yang berposisi natural sebagai bek kiri tersebut membuat Stadion Utama Gelora Bung Karno bergemuruh di menit ke-8. Gol tersebut menjadi satu-satunya gol yang dirinya ciptakan pada ajang ini.

Setelah berhenti bermain bola, lelaki kelahiran Surakarta tersebut pernah menjadi asisten pelatih Persis Solo untuk kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2013. Dikutip dari One Football, mantan kapten Timnas tersebut sempat melatih kontingen sepak bola Kota Surakarta untuk Porprov Jateng 2023.

Dirinya mengaku tak terlalu berminat untuk kembali melatih tim profesional. ”Kalau nanti saya melatih lagi, pekerjaan saya di PDAM (Kota Surakarta) jadi terbengkalai. Dah, saya sudah cukup di profesional. Mau melatih yang di kampung-kampung saja,” ujar Sang Raja Assist dikutip dari One Football.

 

Kurniawan Dwi Yulianto

Pada pesta gol melawan Maladewa, 8 April 2001, Kurniawan Dwi Yulianto ikut andil dengan mencetak gol kedua. Striker yang kala itu bermain untuk PSM Makassar tersebut mencetak gol pada menit ke-14. Gol tersebut akan menjadi jalan pembuka untuk gol-gol lainnya.

Selama ajang kualifikasi Piala Dunia 2002, Kurniawan mencetak total 4 gol untuk Tim Garuda. Gol keduanya dicetak saat Indonesia meremukkan Kamboja di Gelora Bung Karno pada 22 April 2001. Dua pekan kemudian, pada 6 Mei 2001, Si Kurus kembali mencetak gol saat Timnas bertandang ke Maladewa. Satu gol terakhir dicetak saat Timnas dibekuk China 5-1 di Kunming, 13 Mei 2001.

Seperti yang banyak diketahui orang, Kurniawan kini merupakan seorang pelatih. Si Kurus memulai karir kepelatihannya dengan menjadi asisten di Borneo FC. Sempat menjadi asisten Bima Sakti di Timnas senior, Kurniawan melanglang buana ke luar negeri menjadi pelatih di Sabah FA dan asisten pelatih di Como U19.

Teranyar, Transfermarkt mencatat Si Kurus sebagai asisten pelatih kontingen Indonesia menuju Olimpiade 2024 yang kalah di tangan Guinea.

 

Bima Sakti Tukiman

Bima Sakti Tukiman tak mau ketinggalan mencetak gol saat Indonesia melumat Maladewa 5-0. Bima mencetak gol ketiga yang juga merupakan gol satu-satunya yang ia cetak di Kualifikasi Piala Dunia 2002. Tak hanya jago memberi umpan, ternyata gelandang flamboyan tersebut juga mampu mencetak sebuah gol.

Karirnya sebagai pesepakbola sebenarnya cukup panjang. Mantan pemain Sampdoria U19 tersebut baru pensiun tahun 2017 setelah mengakhiri karirnya dengan klub kota asalnya, Persiba Balikpapan.

Bima yang kini sudah menyandang gelar coach, sempat ditunjuk sebagai pelatih sementara Timnas senior. Setelahnya, Coach Bima banyak berurusan dengan kepelatihan Timnas junior. Baik sebagai pelatih kepala ataupun sebagai asisten pelatih.

 

Bambang Pamungkas

Sudah barang pasti apabila salah satu bakat terbaik yang pernah dihasilkan Indonesia, Bambang Pamungkas ikut berpesta kala Indonesia melumat Maladewa 5-0. Pada laga tersebut, Bepe mencetak gol pamungkas.

Tak hanya itu, Bepe yang kala itu belum mencapai usia 21 tahun, kembali mencetak gol pamungkas saat Indonesia bertandang ke Kamboja pada 29 April 2001. Timnas menang dua gol tanpa balas atas tuan rumah.

Tak seperti para pemain lain, fans berat Inter dan Carlos Valderrama tersebut tidak melanjutkan karir sebagai seorang pelatih. Dirinya lebih memilih untuk menjadi aktor di balik layar Persija Jakarta. Terbaru, dilansir dari Indosport, Bepe ditunjuk sebagai Manajer Macan Kemayoran sejak pertengahan tahun 2024.

 

Uston Nawawi

Pada laga kedua Timnas di ajang kualifikasi Piala Dunia 2002, Uston Nawawi adalah bintangnya. Gelandang bertenaga tersebut mencetak hattrick pada laga melawan Kamboja yang berakhir dengan skor 6-0. Paman dari Rendi Irwan tersebut tampil membara sore itu setelah pemain Kamboja membuka keunggulan dengan sebuah gol bunuh diri. Dirinya juga mencetak sebuah gol saat Timnas menggilas Maladewa 5-0.

Abah Uston memulai karir kepelatihannya dengan menangani PSIR Rembang pada tahun 2016. Setelahnya, Abah Uston kembali ke Persebaya untuk mengurusi tim junior. Lambat laun, dirinya naik ke skuad utama Bajul Ijo dan menjadi asisten pelatih di sana. Bahkan pada Liga 1 2023/24 lalu, Abah Uston sempat menjadi pelatih interim Green Force.

 

Aples Gideon Tecuari

Aples Gideon Tecuari juga ikut melengkapi pesta Timnas saat menggulung Kamboja 6-0. Bek tangguh tersebut mencetak satu-satunya gol yang ia masukkan selama kualifikasi Piala Dunia 2002 pada laga tersebut.

Kaka Aples merupakan salah satu mantan pemain bola yang sempat mengalami nasib yang sangat pahit. Dikutip dari CNN, Kaka Aples sempat nyambi sebagai supir angkot kala dirinya terkena hukuman larangan bermain yang membuat kontaknya bersama PSPS Pekanbaru dihentikan.

Dirinya juga diketahui sempat menjual jersey kenangannya yang ia kenakan saat membela logo Garuda di dada pada SEA Games 1997. “Sebelum diserahkan ke pembeli, foto dulu biar dikenang fotonya,” tulis Kaka Aples lewat akun Instagram pribadinya.

Dilansir dari Skor, Kaka Aples mengaku sebenarnya dirinya tidak berniat menjual jerseynya. Namun, karena sedang ada keperluan mendesak, akhirnya ia menjual satu jerseynya. Dikutip dari Timika Bisnis, Kaka Aples bersama Rochi Putiray bergabung ke jawara Liga 3 Zona Papua 2023, Waanal Brothers FC. Aples disebutkan bertugas mengurusi tim junior klub tersebut.

 

Eko Purjianto

Warga lokal Semarang, Eko Purjianto mencetak gol pembuka kala Timnas menekuk Kamboja dua gol tanpa balas di kandang mereka. Itu merupakan satu-satunya gol yang dicetak olehnya pada kualifikasi Piala Dunia 2022.

Transfermarkt mencatat, karir kepelatihannya dimulai dengan menangani tim muda PSIS Semarang pada tahun 2010. Sempat bergabung ke Bali United dan Persis Solo, pada musim 2023/24, Mahesa Jenar memulangkan warga aslinya tersebut sebagai asisten pelatih.

Diketahui, dirinya juga sosok di balik kesuksesan Timnas U19 meraih Piala AFF U19 di Surabaya dan Timnas Indonesia U-22 meraih medali emas SEA Games 2023, karena menjadi asisten Indra Sjafri.

 

Ismed Sofyan

Ismed Sofyan menjadi pemain yang ikut andil dalam total 16 gol yang Timnas Indonesia ciptakan pada kualifikasi Piala Dunia 2002. Haji Ismed mencetak gol pamungkas saat Indonesia menang dua gol tanpa balas di kandang Maladewa pada 6 Mei 2001.

Pada Februari 2024 lalu, Ismed Sofyan diketahui baru menyatakan gantung sepatu dari lapangan hijau. Pemain kelahiran Aceh Tamiang tersebut pensiun di umur 44 tahun. Dilansir oleh Skor, setelah pensiun Haji Ismed kemungkinan akan terjun ke dunia kepelatihan. Diketahui, Haji Ismed sudah memiliki lisensi kepelatihan A dari AFC.

https://youtu.be/SNpbr4Epqa8

Sumber: One Football, Transfermarkt, Detik, Bolasport, CNN, Skor, dan Timika Bisnis

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru