Mungkinkah Patrick Kluivert Memanggil Cyrus Margono ke Timnas Indonesia?

spot_img

Lebih kurang satu bulan lagi, Indonesia akan menghadapi Australia di lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran ketiga. Australia tentu lawan yang tidak gampang. Tapi kita tak usah risau karena Patrick Kluivert, pelatih Timnas Indonesia yang baru adalah pelatih hebat yang tidak akan bermasalah, setidaknya dari segi komunikasi.

Para pemain Timnas Indonesia berlomba-lomba menampilkan permainan terbaik di klubnya masing-masing. Dari yang abroad macam Pratama Arhan, Calvin Verdonk, Jay Idzes, Thom Haye, hingga Justin Hubner, juga pemain yang ada di liga dalam negeri seperti Egy Kelok Sembilan, Ricky Kambuaya, dan Rizky Ridho.

Selain nama-nama yang pernah dipanggil, para pemain yang belum pernah masuk Timnas Indonesia juga tak mau ketinggalan. Termasuk salah satunya Cyrus Margono. Pemain ini sejatinya telah mengantongi status WNI namun tak kunjung diberi kesempatan. Mungkinkah Patrick Kluivert akan memanggilnya ke Timnas Indonesia?

Bergabung ke FK Dukagjini

Cyrus Ashkon Margono, begitu nama lengkapnya, kembali menarik perhatian penggemar sepak bola dalam negeri. Cyrus sempat tenggelam dan nyaris tercerabut dari memori seluruh fans Timnas Indonesia, lantaran hanya bermain di Panathinaikos B, lalu memilih istirahat karier.

Di awal tahun 2025, Cyrus melakukan gebrakan. Setelah merasa cukup beristirahat usai tak lagi dipakai Panathinaikos B, pemain kelahiran Mount Kisco, New York ini bergabung ke KF Dukagjini. Klub elit namun kecil di Superliga e Kosoves, liga kasta tertinggi di Kosovo. Tidak dijelaskan rincian kontraknya dan berapa duit dikeluarkan klub itu untuk membeli Cyrus.

Kenapa disebut klub elit namun kecil? Alasannya klub ini setidaknya masih berada di liga kasta tertinggi dan berada di bawah naungan UEFA. Pada musim lalu, klub ini bahkan berpartisipasi di babak kualifikasi Liga Konferensi UEFA. Namun klub yang pernah juara Liga Kosovo pada 1994 ini, juga bisa disebut klub kecil karena markasnya saja cuma berkapasitas tiga ribu penonton.

Jumlah fansnya tak lebih banyak dari penggemar Laskar Sape Kerap. Liga Kosovo sendiri bukan termasuk liga elit di Eropa. Dalam koefisien UEFA terbaru, Kosovo hanya menduduki posisi 37. Berada di bawah Latvia, Armenia, bahkan Azerbaijan. Namun masih lebih baik dari Wales.

Tampil Apik di FK Dukagjini

Ismet Munishi, pelatih FK Dukagjini, tak membiarkan Cyrus berlama-lama menghangatkan pantatnya di bangku cadangan. Ia datang tanggal 5 Februari, dua hari setelahnya turun di laga melawan FC Ballkani di Liga Super Kosovo. Ballkani adalah tim papan atas, sedangkan Dukagjini berada di papan bawah.

Karena itu Ballkani bukan lawan mudah. Dukagjini bisa saja dibantai kalau bukan Cyrus Margono kipernya. Di laga tersebut, Cyrus tampil amat sangat gemilang. Kurang gemilang apa? 11 dari 12 tembakan yang dilepas pemain Ballkani berhasil ditepis. 11 penyelamatan itu juga menjadi rekor baru bagi Cyrus!

Kamu tahu, sejak 2022 lalu, belum ada kiper dari Liga Kosovo yang mampu melakukan penyelamatan sebanyak Cyrus. Keren sekali bukan? Barangkali pemain yang sangat mencintai Indonesia ini memang ditakdirkan sebagai pemecah rekor di negara bekas Yugoslavia itu.

Kemenangan Pertama

Cyrus lalu dipercaya lagi pelatih Ismet Munishi. Di laga penting bertajuk babak 16 besar Liga Kosovo, Cyrus bermain dari menit awal. Penampilannya memukau, bukan hanya selama 90 menit, tapi 120 menit! Ya, gol tak tercipta di waktu normal. FC Drita, lawan Dukagjini waktu itu, benar-benar menderita menghadapi kokohnya Cyrus Margono.

Namun sayang, ketika laga dilanjutkan ke babak adu penalti, timnya Cyrus kalah. Tiada mengapa. Paling tidak, kalahnya pun tak besar-besar amat, yakni 5-4. Apakah setelah ini pelatih Dukagjini kapok tak memainkan Cyrus? Tidak. Justru Cyrus makin dipercaya. Kali ini di Liga Kosovo.

KF Dukagjini bertandang ke markas FC Suhareka, 15 Februari lalu. Cyrus bermain sejak menit awal. Dan ia turut membawa FK Dukagjini meraih kemenangan di laga tersebut. Kemenangan 2-1 atas Suhareka itu sekaligus mengeluarkan Dukagjini dari zona degradasi. Walau sebenarnya masih berada di bibir degradasi dengan koleksi 24 poin dari 20 laga.

Bisa Jadi Pelapis Maarten Paes, Tapi….

Langsung dipercaya pelatih dalam tiga pertandingan, membuat daya tawar Cyrus Margono meningkat. Ia bisa saja dipilih Patrick Kluivert untuk paling tidak, menjadi pelapis Maarten Paes. Kluivert sendiri mengaku hanya akan memanggil pemain yang punya menit bermain, sehingga wajar kalau Cyrus bisa menjadi pilihan.

Masalahnya justru terletak di PSSI. Apakah federasi sepak bola terbaik di dunia ini akan merekomendasikan Cyrus Margono ke Patrick Kluivert? Berkaca di era Shin Tae-yong, kemungkinan PSSI merekomendasikan Cyrus ke Kluivert sangatlah kecil.

Sebelum ini, saat timnas ditukangi pelatih kendala bahasa, Cyrus tak direkomendasikan. Itulah kenapa Shin Tae-yong tidak bisa memantau permainan Cyrus dengan mata kepalanya sendiri. Masuk daftar Shin Tae-yong pun akhirnya tidak.

WNI Tidak Lewat PSSI

Pertanyaan pun muncul. Kenapa PSSI ogah merekomendasikan Cyrus Margono ke Shin Tae-yong waktu itu? Selidik punya selidik, pe-WNI-an Cyrus Margono ternyata tidak melalui PSSI. Menurut penuturan EXCO PSSI yang sangat paham sepak bola, Arya Sinulingga, sebagaimana dikutip Suara, penjaga gawang 23 tahun itu tidak pernah masuk daftar pemain untuk dinaturalisasi oleh PSSI.

Di lain sisi, menurut mantan EXCO PSSI, Hasani Abdulgani, Cyrus Margono memang sejak awal tidak pernah masuk rencana Shin Tae-yong. Pelatih asal Negeri Ginseng itu tak pernah mengajukan nama Cyrus ke PSSI.

Poin ini mungkin akan berubah, karena pelatihnya sudah bukan Shin Tae-yong. Hanya saja yang dikatakan Arya, itu yang bisa jadi memberatkan Cyrus untuk dipilih sebagai kiper Timnas Indonesia.

Kalau Bukan Lewat PSSI, Cyrus Dapat WNI Cemana?

Kalau bukan lewat PSSI, cemana Cyrus bisa mendapatkan status WNI? Perlu digarisbawahi, PSSI bukan satu-satunya organisasi yang dapat menjembatani seorang pemain sepak bola asing memperoleh status WNI. Menurut penuturan Hamdan Hamedan, staf Kemenpora yang mendampinginya, seperti dikutip Detik, Cyrus menjadi WNI via jalur Surat Keterangan Keimigrasian atau SKM.

Hal itu dilakukan setelah Cyrus sempat melepas paspor Indonesia-nya. Pemain yang belakangan ini dikabarkan seorang muslim itu, adalah orang berkewarganegaraan ganda yang terlambat memilih Indonesia. Menurut penuturan Hamdan Hamedan, Cyrus bisa memilih Indonesia melalui Peraturan Pemerintah Nomor 21 Pasal 3A.

Kasus yang dialami Cyrus Margono ini mirip dengan apa yang dialami Elkan Baggott. Bek jangkung itu menjadi WNI tidak melalui proses naturalisasi. Kalau ditanya, apakah Cyrus Margono eligible membela Timnas Indonesia? Ya, jelas. Karena ia sudah menjadi WNI sejak Maret 2024 lalu.

Justru aneh sekali kalau ada yang meragukan status WNI Cyrus, apalagi garis keturunannya. Jelas-jelas ayah Cyrus, Johan Margono berasal dari Bali yang dibesarkan di Surabaya. Sementara ibunya berasal dari Iran. Cyrus hanya numpang lahir di New York, sama seperti Elkan yang numpang lahir di Bangkok.

Patrick Kluivert sejatinya bisa memanggil Cyrus untuk jadi pelapis Maarten Paes, daripada ngemis sama Emil Audero yang tak kunjung WNI. Tapi masalahnya ya itu, apakah PSSI mau menerima pemain yang menjadi WNI tanpa melalui proses mereka, atau tidak.

Sumber: TVOneNews, RRI, Jawapos, Okezone, Suara, CNNIndonesia, Kompas

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru