Awal buruk Manchester United musim ini berlanjut setelah setan merah dikalahkan oleh Crystal Palace 1-0. Pasukan Erik Ten Hag sebenarnya memulai pertandingan dengan cukup baik. Tapi malah Andersen yang mencetak gol pembuka di menit ke-25.
United berusaha sekuat tenaga untuk bisa membalas. Tapi semuanya sia-sia. Sampai wasit meniup peluit panjang, tidak ada gol tambahan tercipta. Setan merah harus menelan kekalahan lagi. Dengan kekalahan ini, mereka sekarang duduk di peringkat 10. Terpaut 9 poin dari Manchester City yang memuncaki klasemen.
Lalu, apa artinya ini untuk Erik Ten Hag? Apakah sudah saatnya untuk mempertimbangkan pemecatan sang pelatih? Mengingat dia juga sudah dicerca oleh publik sendiri. Mari simak ulasannya berikut ini.
Daftar Isi
Inkonsistensi Yang Terus Berlanjut
Menyusul kemenangan berturut-turut atas Burnley dan Palace di Piala Carabao, banyak penggemar United berpikir hal itu bisa memulai musim yang beragam sejauh ini. Namun Setan Merah tidak mampu melanjutkan laju kemenangannya karena menderita kekalahan keempat dalam tujuh pertandingan Liga Inggris.
Pasukan Ten Hag hanya meraih sembilan poin dari kemungkinan 21 poin. Itu adalah awal terburuk mereka dalam satu musim selama 34 tahun terakhir. Di laga ini United bukannya tanpa usaha. mereka melepaskan 19 tembakan. Tapi hanya 4 diantaranya yang termasuk tembakan tepat sasaran. Ini menunjukkan bagaimana tidak efektifnya lini serang United.
Namun United tidak punya banyak waktu untuk menyesali kekalahan ini, karena mereka akan kembali beraksi di Liga Champions pada hari Selasa. Galatasaray bertandang ke Old Trafford, sebelum pertandingan kandang lainnya ketika mereka menjamu Brentford akhir pekan depan dalam pertandingan terakhir mereka sebelum jeda internasional.
Tapi kekalahan ini tetap saja akan membuat suasana ruang ganti semakin memanas. Erik Ten Hag tentu akan semakin risau tentang kepastian masa depannya. Setiap pertandingan pun bakal jadi pertandingan penentu apakah ia akan bertahan atau tidak.
Ten Hag Mulai Kena Cercaan Publik Old Trafford
Saat peluit panjang dibunyikan, para pemain setan merah tertunduk lesu kembali ke ruang ganti. Tapi ada bunyi suara ejekan yang menggema di sekitar Old Trafford. Publik Old Trafford pun mencerca penampilan buruk tim kesayangannya itu.
Ten Hag sadar kalau cercaan itu ditujukan kepadanya. Ia sadar itu adalah ungkapan kekecewaan yang dirasakan para penggemar. Wajar saja, ia telah membawa United ke kampanye terburuk selama 34 tahun terakhir.
Setelah pertandingan, Ten Hag mengaku mendengar suara cercaan yang dikumandangkan publik Old Trafford itu. Ia pun berkata kalau ia mengerti kekecewaan yang dirasakan para penggemar.
Dikutip dari daily mail, ia berkata: “Saya paham. Kami bermain di rumah dan kami melawan Crystal Palace. Seharusnya kami menang, dengan segala hormat. Saya tahu setiap pertandingan di Premier League adalah pertandingan yang sulit. Ini adalah awal yang buruk dan kami harus melakukan yang lebih baik”
Ditanya soal alasan mengapa kalah, Ten Hag malah mengaku ia tidak punya alasan lagi. Baginya ada beberapa penyebab, tapi ia tidak ingin mengatakan alasannya mengapa kalah di laga ini.
“Saya bisa memasukan beberapa penyebab. Tetapi anda malah akan memasukkannya sebagai alasan. Jadi, kali ini tidak ada alasan. Kami perlu menang. Ini bukan masalah keberuntungan. Anda tidak bisa menjelaskannya seperti itu.”
Ten Hag Kritik Pemain Lagi?
Meskipun Ten hag bilang kalau dia tidak mau memberikan alasan, tapi ia masih sempat untuk memberikan kritik kepada para pemainnya sendiri. Di laga itu, korbanya adalah Marcus Rashford. Ia memang masih menjalani masa yang buruk setelah hanya mencetak sebiji gol dari delapan pertandingan terakhir.
Pencetak gol terbanyak di United musim lalu itu kesulitan menjaga performanya musim ini. Padahal musim kemarin ia bisa mencetak 30 gol untuk United. Tapi Ten Hag percaya kalau ia harus bisa berkembang lagi.
“Saya pikir dia tahu dia bisa melakukan lebih baik daripada yang dia lakukan sekarang. Saya yakin itu akan datang. Dia adalah pemain yang suka bekerja keras. Dia akan menyelesaikannya dan itu akan terjadi. Tapi itu masih butuh proses”
Tidak hanya Rashford, kritik Ten Hag pun berlaku ke para pemain United lainnya. Ia juga mengkritik kualitas pemain yang ia miliki sekarang. Ia pun hanya berharap para pemainnya bisa meningkatkan kualitasnya lagi.
“Saya pikir setiap kesempatan berbeda. Terkadang soal ketenangan, kemudian soal penyelesaian yang klinis. Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, ini masalah pengambilan keputusan, kualitas, dan keahlian yang dimiliki para pemain” Ucapnya dikutip dari express.uk.
Perkataan Ten Hag mungkin benar. Rashford harus meningkatkan performanya lagi musim ini. Begitu juga para punggawa lainnya. Tapi Ten Hag harus lebih hati-hati. Mengkritik pemain sendiri di depan media sudah terbukti jadi dampak buruk. Lihat saja kasus Jadon Sancho.
Dilansir dari express.uk, para pemain mulai bosan dengan kritik terus-menerus dari bosnya itu. Lebih jauh lagi, ada rumor kalau Ten Hag punya anak emas favorit yang bakal selalu terhindar dari kritikan pedas.
Ini akan menimbulkan situasi yang semakin tidak nyaman di ruang ganti. Dan seperti yang terjadi sebelum-sebelumnya, situasi ruang ganti sangat berpengaruh dalam prestasi tim di lapangan. Jika memang benar Ten Hag punya pemain favorit, dan pemain lainnya semakin tidak percaya dengan pelatihnya sendiri, maka lupakan peningkatan performa setan merah. Manchester United akan terus jadi klub medioker.
Apakah Sudah Saatnya Pertimbangkan Pemecatan?
Setelah kekalahan memalukan dari Crystal Palace, tagar TenHagOut sempat jadi trending di twitter. Publik Old Trafford juga secara terang-terangan mencerca penampilan setan merah. Ini mengisyaratkan dengan jelas, ketidakpuasan para pendukung dengan Ten Hag.
United memang terasa lebih punya banyak masalah di luar lapangan semenjak Ten Hag datang. Tapi bagaimanapun juga, memecat Ten Hag tidak akan menyelesaikan masalah United begitu saja. Toh saat ini klub memang masih menghadapi banyak masalah.
Pertama pengambilalihan kepemilikan klub dari tangan Glazer. Para pendukung Manchester United pasti tahu kalau siapapun pelatihnya, siklus awan gelap di Old Trafford akan terus berlanjut selama Glazer masih jadi pemilik. Sekarang sudah satu tahun sejak Glazer mengumumkan kalau mereka ingin menjual United. Tapi sampai sekarang pun kepastiannya masih belum jelas.
Lalu ada krisis badai cedera. Di pertandingan ini, Ten Hag sampai harus memainkan Amrabat sebagai bek kiri. Itu karena tiga pemain bek kiri United semuanya cedera. Hojlund yang baru datang pun datang dengan keadaan cedera. Jadi bisa dibilang Ten Hag sampai sekarang belum pernah memainkan skuad terbaik yang bisa dimainkan musim ini.
Dan yang terakhir, Manchester United sekarang adalah klub dengan segudang masalah. Dan semua masalah itu tidak bisa dilimpahkan semuanya ke Ten Hag. Tapi bagaimanapun juga Ten Hag tidak bisa mengabaikan keluhan para fans. Apalagi mengetahui fakta kalau ia telah menghabiskan uang 400 juta pounds untuk membangun tim. Harus ada hasil yang bisa dinikmati para penggemar.
Sumber referensi: Express, Express 2, Daily, Mirror, Mirror 2, Mertro


