Menguak Hubungan Manchester City dan Yokohama F. Marinos

spot_img

Kepindahan Sandy Walsh ke Yokohama F. Marinos cukup mengejutkan. Banyak pihak menyayangkan keputusan itu. Sebab Sandy hanya akan bermain di Liga Asia, bukan Eropa lagi. Ini sebuah penurunan level dari pemain naturalisasi Indonesia.

Tetapi di balik itu semua, Sandy Walsh masih cukup beruntung. Karena Yokohama F. Marinos termasuk klub terbaik di Liga Jepang. Klub ini masih ada kaitannya kok dengan Eropa, khususnya Liga Inggris. Kok bisa? Begini cerita awal mulanya.

Klub Terbaik Liga Jepang

Terletak di bagian Tokyo Raya, klub yang menaungi Sandy walsh ini punya sepak terjang yang membanggakan sejak awal dibentuknya pada 1972. Berbagai kompetisi sepakbola Jepang sudah dimenangkan klub asal Yokohama ini. Ya, Yokohama F. Marinos bukan tim biasa-biasa saja.

Sebab hanya butuh tujuh tahun saja dari pendirian klub, Yokohama F. Marinos atau tepatnya saat itu Nissan Motor, berhasil tembus ke divisi pertama Liga Jepang pada 1979. Nissan Motor di bawah asuhan Shu Kamo menjuarai Liga Sepakbola Jepang pada tahun 1988 dan 1989.

Tak cuma itu saja, Nissan Motor juga membawa medali Piala Winner Asia pada 1991-92. Kala itu Nissan Motor sudah jadi tim elit di Jepang. Sebab ada beberapa pemain terbaik yang ada di Nissan Motor. Diantaranya Takashi Mizunuma, Kazushi Kimura dan Masami Ihara. Pemain-pemain ini berperan sangat penting bagi tim.

Kemunduran Yokohama F. Marinos

Terinspirasi dari letak geografis Yokohama yang berada di pesisir. Jadilah dipilih “Marinos” dari bahasa Spanyol yang artinya pelaut. Nissan Motor pun berubah nama jadi Yokohama Marinos. Perubahan nama ini terjadi karena klub ini memperoleh registrasi di J League.

Transformasi klub yang jadi tempat naungan Sandy Walsh itu tak berhenti di situ. Yokohama Flugels, tim rival yang nyaris mengalami kebangkrutan menawarkan untuk merger. Akhirnya kedua tim ini pun merger. Namanya pun berubah menjadi Yokohama F. Marinos pada 1999

“F” dalam nama itu mewakili Flugels. Namun merger ini ditentang oleh fans Yokohama Flugels. Banyak dari mereka menolak mengakui tim ini karena dengan merger, mereka merasa timnya dibubarkan. Fans yang menolak mengakui Yokohama F. Marinos, justru mendirikan klub baru yang kini dikenal dengan Yokohama FC.

Setelah merger, masalah menerjang Yokohama F. Marinos. Kendati menjuarai Liga Utama Jepang atau J1 League setahun setelah merger, klub berjuluk Tricolor ini harus menghadapi masalah finansial. Klub dipaksa berhemat agar tak mengalami kerugian. Bahkan sejumlah pemain asing yang menguras anggaran seperti Edmilson, Goran Juric, hingga Sin Byung-ho dan Yoo Sang-chul dijual.

Yokohama F. Marinos berhasil menstabilkan situasi. Mereka bisa bertahan di level teratas, termasuk menjuarai beberapa turnamen. Namun periode terburuk kemudian datang pada tahun 2005.

Sejak saat itu hingga 2008, Yokohama F. Marinos tak menjuarai satu pun kompetisi. Prestasi terbaik mereka hanya semifinal Piala Kaisar pada 2008. Di sana Gamba Osaka berhasil menyingkirkan mereka.

Tawaran dari Perusahaan Asing

Keterpurukan finansial Yokohama F. Marinos berlanjut. Sebuah laporan dilansir dari Toyokeizai, menyatakan bahwa pemasukan Yokohama F. Marinos lesu. Laba menurun drastis. Dari 2,6 miliar yen pada tahun 2007 menjadi 1,3 miliar yen pada 2009. Sampai disini Marinos perlu melakukan sesuatu jika ingin bangkit lagi.

Pemangkasan biaya untuk memperkuat tim harus dilakukan. Marinos tak mampu membeli pemain untuk memperkuat tim. Sementara mereka harus menjual pemain demi mendongkrak pemasukan. Dari sinilah Presiden Yokohama F. Marinos, Yoshiaki Kaetsu menargetkan peningkatan pendapatan mencapai 20 persen pada tahun 2013.

Singkat cerita, datang tawaran dari anak perusahaan Abu Dhabi United Group, yaitu City Football Group (CFG). Tawaran itu berupa pembelian sebagian saham Yokohama F. Marinos.

Sebagai perusahaan besar internasional, CFG tertarik dengan Yokohama F. Marinos karena klub ini punya basis penggemar yang kuat. Begitu juga prestasi yang telah diraih sejauh ini. Sudah ada bayangan masalah finansial akan selesai dengan akuisisi CFG. Penggemar dan pendapatan pun kelak, setelah bergabung ke CFG, akan meningkat.

Terhalang Aturan Liga Jepang

Namun belum juga jadi sebuah kesepakatan yang fix, rencana akuisisi saham Marinos jadi perbincangan hangat. Karena Liga Jepang menyatakan bahwa klub tak boleh dimiliki oleh mayoritas perusahaan asing. Harus ada pemilik dari dalam negeri baik perorangan maupun perusahaan lebih dari 51 persen.

Bila tidak seperti itu, maka akan terjadi ketimpangan. Media Jepang lantang memberitakan pengakuisisian CFG pada Yokohama F. Marinos. Jika sahamnya diambil alih Uni Emirat Arab, Yokohama F. Marinos akan seperti Manchester City.

Namun, rumor itu ditepis Direktur Pelaksana Tim Nasional City Football Jepang, Takao Toshishige. Ia berdalih bahwa CFG hanya akan mengakuisisi 19,95% saham Marinos.

Bahkan jika ada perubahan peraturan terkait kepemilikan saham, di mana perusahaan asing boleh memiliki saham lebih dari 50 persen, CFG tidak akan melakukannya. Sebab Yokohama F. Marinos punya sejarah yang panjang sebagai klub. Sejarah yang terikat dengan para penggemarnya.

Keuntungan Yokohama F Marinos Menerima Tawaran CFG

Akhirnya pada 3 Maret 2014 CFG resmi mengakuisisi 20 persen saham Yokohama F. Marinos. Dengan cuma mengakuisisi 20% saham, CFG tidak banyak campur tangan. Filosofi klub tak perlu berubah. Bahkan pimpinan CFG seperti Khaldoon Al Mubarak tidak perlu menjadi CEO.

Kendati demikian, bekerja sama dengan CFG membuat Yokohama F. Marinos bisa mengakses fasilitas yang sama dengan Manchester City. Fasilitas itu antara lain berguna untuk pengembangan pemain, pembinaan, dan informasi yang berkaitan dengan ilmu kepelatihan.

Yang cukup menarik, setelah diakuisisi CFG, Yokohama F. Marinos mulai mempekerjakan pelatih asing, setelah beberapa tahun dilatih orang Jepang itu sendiri. Lihat saja, pada 2015 atau setahun setelah akuisisi itu, Yokohama F. Marinos merekrut pelatih dari Prancis, Erick Mombaerts.

Setelah Mombaerts, sejumlah pelatih asing merapat. Mulai dari Kevin Muscat, Harry Kewell, Ange Postecoglou, John Hutchinson, hingga sekarang dilatih oleh orang Inggris, Steve Holland. Kesuksesan pun datang. Saat ditukangi Postecoglou, tim ini menjuarai Liga Jepang. Setelah sebelumnya, Kevin Muscat lebih dulu membawakan gelar J1 League kelima.

Jadi Klub yang Kuat

Terbukti dengan strategi akuisisi saham oleh CFG, membuat Yokohama F. Marinos bangkit. Tricolor jadi klub kuat di Jepang. Baik dari sisi keuangan maupun performa tim. Yokohama F. Marinos tak perlu bingung lagi soal membeli pemain. Sebab pendanaan mereka juga disokong oleh CFG, perusahaan yang juga menaungi Manchester City.

Selain itu, dari sisi internal, pembinaan Yokohama F. Marinos memang sudah bagus sejak dulu. Mereka menyeleksi pemain lewat laga persahabatan antar sekolah. Lalu dari pemain yang dipilih itu masuk akademi Yokohama F. Marinos. Berjenjang mulai dari kelompok usia 12 tahun, 15 tahun, 18 tahun hingga masuk ke tim utama.

Kini Yokohama F. Marinos punya target besar untuk bisa menjuarai Asian Championship League. Kejuaraan yang sama sekali belum pernah diraih Marinos.

Newspick, Toyokeizai, Transfermarket, Global Nissan News, Sports ndtv, One Football.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru