Newcastle melakukan langkah yang tak terduga di bursa transfer musim panas ini. Sepertinya mereka tidak mau malu-malu lagi dalam beli pemain incaran. Tampaknya Newcastle ingin mengumumkan diri sebagai klub sultan baru di Premier League dengan mendatangkan nama pemain elit Eropa. Terbaru adalah Sandro Tonali.
Newcastle sudah melayangkan tawaran kepada bintang AC Milan itu. Jumlahnya pun tidak sedikit. Dilansir dari the guardian Newcastle sudah siapkan dana sekitar 60 juta pounds. Itu belum ditambah beberapa biaya tambahan seperti bonus dan lainnya.
Daftar Isi
Newcastle Butuh Gelandang
Posisi gelandang memang jadi fokus utama Eddie Howe sebagai manajer Newcastle. Ia ingin memperkuat lini tengah the magpies di musim depan. Apalagi mengingat Newcastle bertarung di Liga Champions dan berpotensi masuk grup neraka.
Sandro Tonali awalnya bukan target utama Newcastle. Target awal mereka adalah Nicolo Barella dari Inter Milan. Tapi Inter mematok harga yang cukup tinggi untuk finalis Liga Champions itu. Nerazzurri menolak tawaran Newcastle yang senilai 30 juta pounds untuk pemain berusia 26 tahun itu.
Inter mendatangkan Barella dengan harga 40 juta pounds dari Cagliari di tahun 2019. Inter tidak ingin rugi dengan menjual Barella di bawah harga beli mereka. Untuk itu Inter dikabarkan mematok harga sekitar 80 juta pounds untuk gelandang tersebut.
Newcastle menganggap kalau harga segitu masih terlalu mahal. Apalagi mengingat usia Barella yang sudah 26 tahun. The Magpies tidak ingin membeli Barella dengan harga yang lebih mahal dari 50 juta pounds.
Tawar menawar yang alot itu membuat Newcastle memilih untuk mundur dari proses negosiasi. Eddie Howe berpikir jika mereka harus mengeluarkan uang lebih dari 50 juta pounds, maka pemain yang didatangkan harus pemain yang menjanjikan.
Dari situ, Newcastle mulai memalingkan pandangan ke Sandro Tonali dari AC Milan. Eddie Howe menganggap kalau Tonali adalah prospek yang lebih menjanjikan daripada Barella. Usianya masih 23 tahun tapi sudah jadi gelandang andalan AC Milan dan jadi salah satu yang terbaik di Serie A.
Sandro Tonali si The Next Pirlo
Tonali sudah jadi sensasi di Serie A sejak sebelum datang ke Milan. Ia adalah gelandang muda berbakat yang dimiliki oleh Brescia. Itu adalah klub yang juga pernah Andrea Pirlo bela sebelum datang ke Milan. Ia juga bermain di posisi yang sama dengan Pirlo. Tak ayal, media Italia langsung melabeli Tonali sebagai the next Pirlo pada saat itu.
Ia awalnya datang ke Milan dengan status pinjaman di tahun 2020. Menyandang status the next Pirlo, Tonali malah meminta untuk memakai jersey nomor 8 peninggalan Gennaro Gattuso. Tonali bilang kalau ia sudah dapat izin langsung dari legenda Italia itu.
Di musim pertamanya bersama Milan, Tonali masih belum menunjukan kapasitas maksimalnya. Ia banyak menerima kritik dan dinilai masih belum pantas bermain untuk Milan. Kenyataannya ia memikul beban yang berat. Menyandang status the next Pirlo, memakai jersey peninggalan Gattuso dan bermain di San Siro. Itu terlalu berat untuk remaja yang saat itu masih berusia 20 tahun.
Untungnya Milan dan Stefano Pioli tidak hilang keyakinan pada Tonali. Pioli sadar kalau Tonali hanya butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Di tahun 2021, Milan pun mempermanenkan Tonali dengan biaya transfer 14 juta euro.
Di musim kedua ini Tonali semakin berkembang. Ia tampil di hampir semua laga Serie A Milan. Dari 36 penampilannya ia mencetak 5 gol dan 3 assist. Catatan yang tidak buruk sama sekali untuk seorang gelandang bertahan. AC Milan juga dapat gelar scudetto musim itu.
Cocok Untuk Newcastle
Musim 2022/23 kemarin Tonali masih jadi andalan untuk Milan. Ia tampil sebanyak 48 pertandingan di semua kompetisi. Tonali mencetak 2 gol dan 7 assist untuk Milan di Serie A. Di Liga Milan memang tidak terlalu beruntung. Mereka finis di peringkat ke-4.
Tapi Tonali tampil cukup memuaskan di Liga Champions. Ia berhasil bawa rossoneri sampai ke semifinal sebelum kalah melawan rival sekota mereka, Inter. Di Champions League itu Tonali bermain di 12 pertandingan dan mencatatkan 3 assist.
Kemampuan Tonali dalam menciptakan assist itu bakal jadi aset berharga Newcastle. Tapi tidak hanya itu. Newcastle juga membutuhkan seorang gelandang yang memiliki insting bertahan kuat seperti Tonali.
Sejak Jonjo Shelvey meninggalkan Newcastle di bulan Januari kemarin klub memiliki lubang yang menganga di lini tengah. Eddie Howe tidak memiliki gelandang dengan kecakapan bertahan yang cukup baik. Akibatnya ia memainkan Bruno Guimaraes sedikit lebih bertahan. Padahal itu bukan posisi alami Guimaraes.
Gelandang Brasil itu memang masih tampil bagus dengan berkontribusi pada 10 gol Newcastle. Namun dengan adanya Sandro Tonali, Guimaraes bisa memaksimalkan potensinya. Ia bisa kembali fokus berperan jadi gelandang box-to-box yang lebih cair di atas lapangan.
Tidak hanya itu, Guimaraes dan Tonali juga bisa membantu menciptakan peluang-peluang untuk lini serang Newcastle. Tonali berada di peringkat 14% teratas sebagai pemain yang menciptakan peluang terbanyak di Eropa.
Pemain Incaran Lainnya
Newcastle sudah mencapai kesepakatan pribadi dengan Tonali sejak tanggal 22 juni kemarin. Tonali setuju untuk bergabung dengan Newcastle setelah Milan merestui penjualan Tonali di bursa transfer musim ini.
Newcastle menawarkan 60 juta pounds kepada Milan. Tapi Milan memberikan tawaran balasan sebesar 70 juta Pounds. Mengingat kebutuhan mendesak Eddie Howe, seharusnya itu nominal yang masih bisa dijangkau Newcastle.
Namun Newcastle kabarnya tidak akan berhenti sampai di Tonali saja. Eddie Howe masih ingin memperkuat lini tengahnya dengan membeli pemain lain. Prioritas utama lainnya adalah James Maddison.
Eddie Howe membutuhkan seorang gelandang serang sekaligus playmaker. James Maddison adalah orang yang tepat. Ia sudah mengumumkan kalau dirinya ingin pindah dari Leicester yang kini terdegradasi.
Jika rencana Eddie Howe berhasil maka lini tengah Newcastle akan mengerikan. Dengan Toneri dan Guimaraes berpadu di belakang James Maddison. Itu bakal jadi trio gelandang yang legendaris di Premier League.
Tapi Newcastle tidak sendiri dalam perburuan James Maddison. Tottenham Hotspurs juga jadi klub yang menginginkan jasa gelandang berusia 26 tahun itu. Tapi Newcastle harusnya jadi pilihan yang lebih memikat. Sebab Spurs tidak akan bermain di Liga Champions musim depan.
Meskipun begitu, Newcastle masih memiliki beberapa alternatif lain jika gagal mendapatkan Maddison. Salah satunya adalah James Ward-Prowse dari Southampton. Ia berkontribusi pada 16 gol Soton musim lalu.
Sama seperti Maddison, klubnya terkena degradasi dan ingin terus bermain di Premier League. Selain itu ia juga pasti ingin melanjutkan rekornya untuk jadi pencetak free kick terbanyak di Premier League melebihi David Beckham.
Sumber referensi: Athletic, Guardian, Independent, One, Sempre, Express