Klub Antah Berantah Ini Akan Main di Liga Champions 2025/26

spot_img

Bagi Real Madrid atau PSG, Liga Champions barangkali sudah dianggap sebagai agenda tahunan. Namun, bagi klub-klub berikut ini tidak. Dalam konten kali ini, Starting Eleven akan membahas klub-klub antah berantah yang akan tampil di Liga Champions 2025/26. Beberapa dari mereka jauh dari pusat Eropa.

Bahkan bagi sebagian klub ini, sepakbola bukan olahraga nomor satu di negara mereka. Meski ada rasa gugup menghadapi lawan-lawan yang jauh lebih berpengalaman, ada pula semangat membara untuk membuktikan diri. Setiap sentuhan bola, setiap sprint mengejar peluang, menjadi kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar tamu di kompetisi ini.

Menjadi anak baru di Liga Champions bukan hanya soal bermain sepakbola, tetapi juga merasakan kebanggaan membawa nama klub ke panggung dunia. Menyaksikan bendera negara asal berkibar di stadion-stadion megah dan merasakan detak jantung jutaan fans yang berharap pada setiap langkah di lapangan. Dan berikut adalah klub-klub aneh yang akan meramaikan panggung UCL musim ini.

Pafos FC

Klub antah berantah pertama yang akan kita bahas adalah Pafos FC. Klub asal Siprus ini mencatatkan sejarah dengan lolos ke putaran final Liga Champions musim ini. Pencapaian ini menjadi sorotan karena mereka berhasil menyingkirkan tim-tim besar seperti Red Star Belgrade dengan agregat 3-2 di babak play-off.

Perjalanan Pafos menuju Liga Champions musim ini dimulai dengan kemenangan 2-1 atas wakil Israel, Maccabi Tel Aviv di babak kualifikasi kedua. Hasil itu membawa mereka ke babak ketiga. Di babak tersebut, mereka menghadapi Dynamo Kyiv dan berhasil lolos setelah pertandingan yang ketat. 

Dalam tiga tahun terakhir, Pafos mengalami perkembangan yang signifikan di bawah asuhan Juan Carlos Carcedo. Pelatih asal Spanyol ini tak bisa dianggap remeh. Dia adalah anak didik dari Unai Emery. Carcedo sudah menjadi tangan kanan Emery sejak di Almeria tahun 2006. Semenjak itu, ia selalu ikut ke mana pun Emery pergi. Ke Sevilla, PSG, bahkan hingga Arsenal.

Itu berarti, Carcedo merupakan bagian penting dari tim Sevilla yang menjuarai Europa League selama tiga musim beruntun. Dengan begitu, Carcedo memiliki pengalaman dan ilmu sepakbola yang sangat tinggi. Tak heran apabila Pafos berhasil ia bawa ke tangga juara Liga Siprus musim 2024/25.

Karena akan menghadapi tim-tim kuat di UCL, klub yang logonya mirip logo barbershop itu baru mendatangkan bek kawakan asal Brazil, David Luiz. Pengalaman dan aura kebintangannya akan membantu Pafos menghadapi dinginnya malam Liga Champions. Pencapaian ini telah membuktikan bahwa semangat, kerja keras, dan strategi yang tepat, tim dari negara kecil pun bisa bersaing di panggung terbesar sepakbola Eropa.

Bodo/Glimt

Selanjutnya ada tim dari negaranya Erling Haaland, Bodo/Glimt. Melihat klub Norwegia ini di Liga Champions seperti melihat ikan hiu di tambak bandeng. Nggak nyambung. Karena Liga Champions bukan habitat asli mereka. Selama beberapa musim terakhir, publik lebih sering mengaitkan Glimt dengan Europa League. Wong musim lalu aja masih lawan Manchester United di sana.

Di saat image kasta kedua Eropa sudah melekat di diri Bodo/Glimt, identitas itu seketika luntur saat mereka menginjakkan kaki di UCL. Dengan konsistensi luar biasa di Eliteserien dan perjalanan play-off yang mengesankan, Bodø/Glimt berhasil menembus fase grup Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Rasanya benar-benar di luar ekspektasi, seolah ada yang loncat level dalam semalam. Klub yang biasanya dipandang “underdog Eropa” kini berdiri sejajar dengan para elite benua biru. Setelah menjadi klub Norwegia pertama yang mencapai semifinal Europa League, kini Glimt ingin menjajal tantangan yang lebih besar di UCL.

Di satu sisi, pencapaian ini jadi bukti betapa dinamisnya sepakbola modern. Bodo/Glimt adalah simbol perlawanan dari dominasi Eropa yang selama ini dipegang oleh klub dari liga-liga top. Glimt menunjukan bahwa satu tempat di UCL juga bisa direbut tim dari kompetisi kecil yang punya perencanaan jangka panjang dan identitas permainan jelas.

Kairat Almaty

Sejarah juga lahir di Kazakhstan. Suatu wilayah yang sangat jauh dari pusat peradaban Eropa. Negara yang cukup besar memang. Namun, secara letak geografis, Kazakhstan lebih dekat dengan Asia. Sebagian besar wilayahnya bahkan masuk dalam Benua Asia Tengah. Ya gimana, wong negaranya aja nempel sama China dan Uzbekistan. Hanya sebagian kecil wilayah Kazakhstan saja yang masuk Benua Eropa.

Di Liga Champions musim ini, Kazakhstan mengirimkan satu wakilnya. Mereka adalah Kairat Almaty. Klub ini memiliki basis penggemar yang solid dan identitas budaya yang kuat. Mereka mewakili kebanggaan sepakbola kota Almaty dan negara secara keseluruhan. Bahkan, saking eratnya dengan masyarakat, Kairat mendapat julukan “Tim dari Rakyat”.

Klub yang satu ini menorehkan sejarah dengan menjadi klub kedua dari Kazakhstan, setelah Astana di musim 2015/16 yang berhasil lolos ke putaran final Liga Champions. Jalan menuju elite Eropa makin dramatis karena Kairat mengalahkan Celtic, tim ikonik dari Skotlandia di babak play-off melalui skema adu penalti.

Pencapaian ini membuat Kairat menjadi anomali bagi banyak penggemar Eropa. Karena ya jarang aja gitu ada klub dari liga “pinggiran” yang bisa melaju sejauh itu. Celtic pula yang dikalahkan.

Anyway, meski baru pertama kali mentas di UCL, bukan berarti Kairat Almaty tak mempunyai reputasi di Kazakhstan. Secara nama, mungkin kalian baru dengar. Tapi, Kairat adalah klub sepakbola legendaris asal Kazakhstan yang berdiri sejak 1954. Mereka bahkan mengoleksi empat gelar Liga Kazakhstan, yang salah satunya diraih pada tahun 2024 kemarin.

Union Saint-Gilloise

Union Saint-Gilloise seperti sedang menulis bab dongeng paling indah dalam sejarah panjangnya. Klub tua asal Brussel yang pernah tenggelam di kasta bawah kini tiba-tiba berdiri di panggung termegah, Liga Champions. Berbeda dari klub lain, Union muncul di Liga Champions bukan melalui babak play-off. Mereka mengamankan satu tiket di UCL melalui gelar juara Liga Belgia musim 2024/25. 

Dari tribun kecil Stadion Joseph Marien yang penuh atmosfer magis, mimpi kolektif seluruh pendukungnya akhirnya jadi nyata. Yang awalnya cuma jadi pelengkap di liga, kini Union siap menjadi wajah Belgia di panggung Eropa. Meski tak datang dengan status favorit, Union akan menunjukan kerja keras dan semangat untuk menembus ekspektasi.

Union juga tak memiliki materi pemain yang mewah. Mereka hanya mengandalkan talenta muda yang masih setengah matang. Namun, soal menggodok potensi pemain, Union tak bisa dianggap sepele. Sama halnya dengan Brighton, Union udah kayak Gordon Ramsay kalau soal menggodok pemain. Mereka jeli dan punya indra perasa yang peka akan bakat.

Banyak pemain-pemain top yang menimba ilmu di Union. Sebut saja seperti Kaoru Mitoma, Viktor Boniface, Denis Undav, hingga saudara Alexis Mac Allister, Kevin Mac Allister. Jadi, haram hukumnya tim-tim langganan Liga Champions meremehkan tim yang satu ini. Mungkin isinya cuma pemain-pemain nggak terkenal. Tapi, soal kemampuan bisa diadu.

Slavia Praha

Klub terakhir agak beda nih. Penampilan di Liga Champions 2025/26 bukan kali pertama bagi Slavia Praha. Ini jadi kali ketiga mereka berpartisipasi. Terakhir kali mereka mentas di UCL adalah musim 2019/20. Kala itu, Praha mentok di fase grup karena masuk grup neraka bareng Barcelona, Borussia Dortmund, dan Inter Milan.

Walaupun begitu, namanya tetap saja asing bagi level sepakbola top Eropa. Slavia Praha akhirnya kembali meresapi atmosfer Liga Champions musim 2025/26 lewat sebuah kisah kebangkitan yang penuh semangat. Dengan selisih 16 poin dengan peringkat kedua, yakni Viktoria Plzen, Praha menjuarai Liga Ceko musim 2024/25 diiringi decak kagum.

Kembalinya Slavia ke Liga Champions terasa seperti bab pembuka baru dalam era mereka. Setelah era yang sepi tanpa lampu sorot Liga Champions, kini klub yang punya logo bintang kebalik itu siap tunjuk pesona lagi. 

Mungkin agak aneh ya melihat klub-klub ini mentas di Liga Champions. Namun, keberadaan mereka justru mencerminkan keberagaman. Liga Champions bukan lagi milik klub-klub besar saja. Ini adalah tempat di mana mimpi, keberanian, dan determinasi bisa mengubah siapa pun jadi lakon di cerita dongeng sepakbola.

Sumber: BBC, UEFA, Goal

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru