Celtic adalah tim pertama dari kawasan Britania Raya yang menjuarai Piala Eropa pada tahun 1967, yang sekarang bernama Liga Champions.
Selalu menarik jika membicarakan sejarah dari klub raksasa Liga Skotlandia ini, apalagi jika kita flashback ke medio 2010 hingga 2019, dekade itu jadi salah satu dekade paling mengesankan bagi Celtic FC, dengan tak sekalipun mengakhiri musim hanya dengan meraih satu trofi saja.
Pencapaian yang paling bersejarah tentu saja pada musim 2016/2017. Kala itu klub yang bermarkas di Glasgow ini meraih Treble Winner bersama Brendan Rodgers pelatih anyar sekaligus eks pelatih Liverpool. Meski cuma treble domestik, catatan itu sangat memuaskan karena Celtic mengakhiri musim 2016/2017 dengan tanpa menerima sekalipun kekalahan atau yang sering disebut dengan Invincibles.
ON THIS DAY: In 2017, Celtic became the first side to go unbeaten in a Scottish top-flight season in 118 years.
P38 W34 D4 L0
The Invincibles.™️ pic.twitter.com/RoveiJqKXw
— Squawka Football (@Squawka) May 21, 2020
Rekor unbeaten Celtic itu terbentang dalam 47 pertandingan, dengan rincian pertandingan yang terbagi dalam tiga kompetisi, yaitu di Liga, Piala Liga, dan Piala Skotlandia 2016-2017.
Merangkai Kisah Bersama Pelatih yang Terbuang
Di balik kisah Invincibles Celtic itu, pelatih mereka, Brendan Rodgers sempat menganggur selama semusim setelah pada Oktober 2015 dipecat oleh Liverpool. Sebelum akhirnya direkrut Celtic pada awal musim 2016/2017.
Dari situ kisah manis Celtic era Brendan Rodgers dimulai. Karier Rodgers bersama Celtic pun melesat bak roket. Brendan Rodgers menikmati masa kebangkitan dan menyatukan ambisi dengan Celtic.
🎂 Happy birthday to former #CelticFC manager, Brendan Rodgers! 🍀 pic.twitter.com/O4CddZnpIU
— Celtic Football Club (@CelticFC) January 26, 2021
Meskipun di awal kariernya bersama Celtic sempat kalah oleh Lincoln Red Imp di ajang Liga Champion, eks pelatih Liverpool itu menutup musim 2016-2017 dengan raihan treble bareng klub raksasa Skotlandia tersebut.
Selain sebagai ajang pembuktian bagi Rodgers, yang istimewa adalah rekor tanpa kekalahan di tiga kompetisi lokal tersebut baru kali itu terjadi sepanjang sejarah Celtic.
Rekor Celtic Musim 2016/2017
Kemenangan dua gol tanpa balas atas Hearts pada Mei 2017 menandakan bahwa tim asuhan Brendan Rodgers menjadi tim pertama yang menjuarai liga dengan catatan tanpa kekalahan setelah Rangers pada tahun 1899 silam. Dan itu adalah Piala Liga Skotlandia keenam Celtic secara berturut-turut.
Mereka juga mencetak rekor baru dalam pengumpulan poin dengan total 106 poin, yang justru mengalahkan rekor 105 poin milik klub Celtic itu sendiri pada musim 2003/2004, kala dilatih Martin O’Neill.
Celtic berhasil mengakhiri musim dengan margin poin terbesar dalam sejarah sepak bola Skotlandia dengan 30 poin diatas Aberdeen yang finis di urutan kedua, dan selisih 39 poin dengan rival abadinya di Glasgow, Rangers.
Kebetulan musim 2016/2017 jadi musim pertama Rangers kembali ke kasta tertinggi Liga Skotlandia setelah sempat terdegradasi ke divisi empat pada tahun 2012.
Great achievement by Celtic in 2016/2017 👍🏼 unlikely it will ever be done again! 🙂 pic.twitter.com/LwBZH6LjwR
— Tommy Rae (@TommyRae67) December 16, 2020
Tak sampai di situ, setelah menjuarai Liga Primer Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia, prestasi Scott Brown CS berlanjut kala melakoni laga sulit melawan Aberdeen, Celtic menang dengan skor tipis 2-1 di Final Piala Skotlandia pada 27 Mei 2017. Hasil ini melengkapi catatan manis Brendan Rodgers di musim pertamanya setelah mempersembahkan Piala Liga pada publik Glasgow.
Ini menjadi pencapaian yang mengesankan dalam semusim bagi Celtic yang mana mereka hanya kehilangan poin dalam empat pertandingan saja, salah satunya mendapat hasil seri kala melawan rivalnya, Rangers.
Skuad Celtic Musim 2016/2017
Selain pelatih anyar mereka, para pemain pun berperan penting dalam mengantarkan Celtic meraih treble winner kompetisi domestik. Pada musim 2016/2017 Celtic memiliki materi skuad yang cukup apik, bahkan kekalahan terakhir yang mereka alami adalah pada Mei 2016 silam. Setelah itu, Celtic belum pernah terkalahkan di pertandingan domestik selama musim 2016/2017.
Kala itu Celtic banyak dihuni oleh pemain-pemain hebat pada masanya seperti sang penjaga gawang Craig Gordon yang sangat apik dalam mengawal gawang Celtic hingga di akhir musim Liga, Celtic tak terkalahkan dan hanya kebobolan 25 gol dari 38 pertandingan.
Lalu di lini belakang ada bek tangguh kaya pengalaman yang kini sudah menikmati masa pensiunnya, Kolo Toure yang ikut Brendan Rodgers bergabung dari Liverpool dengan status bebas transfer, dan ada nama Kieran Tierney di sisi kiri, ia sekarang bermain untuk tim London Utara, Arsenal. Kala itu meski baru menginjak usia 19 tahun, penampilan Tierney sangat memukau hingga memunculkan minat dari tim Inggris seperti Arsenal.
Di lini tengah ada sosok Il Capitano Scott Brown yang seolah tak tergantikan untuk memimpin rekan-rekanya selama mengarungi musim 2016/2017. Selain itu ada nama Stuart Armstrong yang menyumbangkan satu gol pada laga pamungkas melawan Hearts. Selain nama tersebut ada nama Callum McGregor dan James Forrest yang masih setia membela Celtic hingga sekarang.
Kedigdayaan Celtic juga tak lepas dari peran para pemain depannya, seperti sayap produktif, Scott Sinclair yang didatangkan dari klub Liga Inggris Aston Villa. Ia tampil moncer dengan mencatatkan 25 gol dan 11 assist di semua kompetisi selama musim 2016/2017.
Posisi Ujung tombak diisi oleh Leigh Griffiths dengan torehan 18 gol dan 15 assist dan Moussa Dembele, pemain muda yang menyuguhkan penampilan impresif dengan catatan 32 gol nya.
Kolo Toure 🇨🇮 went unbeaten in 2 leagues seasons with two different clubs:
Arsenal in 2003/2004
Celtic in 2016/2017Is there any African Player who has that record apart from Toure?.@cityfmjuba @JohnKayanga@AbaleKelly
📷 Squawka. pic.twitter.com/b8SIn7HJ64
— Town Far Fredo. (@townfarfredo) May 21, 2020
Uniknya, kala Celtic melakoni laga terakhirnya melawan Hearts, Kolo Toure masuk di menit 74’ sebagai pemain pengganti dan menjadi pemain pertama yang merasakan gelar Invincibles dengan dua klub yang berbeda setelah sebelumnya ia juga termasuk dalam skuad Arsenal 2003/2004.
Setelah musim 2016/2017 jadi musim paling bersejarah bagi Celtic, tiga musim selanjutnya Celtic tetap menjaga konsistensi dengan selalu menjuarai Liga Skotlandia sebelum tren positif itu akhirnya diputus oleh Rangers era Steven Gerrard pada musim 2020/2021.
Sumber: The Celtic Wiki, Transfermarkt, EuroSport, Kompas