21 April 2009 silam, sebuah momentum yang tak terlupakan terjadi. Kala itu, mungkin Liverpool tidak akan pernah menyangka gawang mereka dibobol empat gol oleh satu orang saja pemain Arsenal di lanjutan kompetisi Liga Primer Inggris. Padahal ketika itu Liverpool bertindak sebagai tuan rumah.
Satu orang tersebut adalah Andrey Arshavin. Pemain asal Rusia itu menyarangkan keseluruhan gol yang dicetak Arsenal ke gawang Liverpool.
Eleven years ago today, Andre Arshavin scored four in an absolute thriller between Arsenal and Liverpool 4️⃣ pic.twitter.com/kiITIfdNHX
— B/R Football (@brfootball) April 21, 2020
Dalam pertandingan tersebut, Arsenal tampil lepas karena memang hasil yang didapat melawan Liverpool ketika itu tidak merubah apa pun. Sementara bagi Liverpool, pertandingan melawan Arsenal sangatlah vital. Pasalnya, kemenangan di laga itu bakal membuat mereka merongrong posisi Manchester United di puncak klasemen Liga Primer Inggris.
Sayangnya, misi The Reds untuk menumpas perlawanan Arsenal tidak mulus-mulus amat, dan cenderung menuai jalan terjal. Hal itu karena Arshavin sedang tampil sangat on fire, dibuktikan dengan mencetak empat gol sekaligus ke gawang Pepe Reina.
Pemain Rusia itu seolah ingin membungkam semua orang yang meragukan dirinya di Emirates. Maklum saja, saat itu Arshavin memang terus dihujani kritik karena performanya yang dianggap tak menjanjikan sejak didatangkan dari Zenit St Petersburg.
Selepas membuat publik Anfield tak jadi bergembira berkat empat golnya, Arshavin jelas bisa membusungkan dada pada fans Arsenal yang menyepelekannya. Dia patut berbangga karena menjadi pahlawan tim Meriam London meski hanya semalam.
🇷🇺 Andrey Arshavin turns 40 today! 🎈 pic.twitter.com/4jirqeWYvN
— Arsenal (@Arsenal) May 29, 2021
Dari total delapan gol yang tercipta malam itu, kedua tim memang bermain sangat agresif. Tempo yang super cepat pun menjadi alasan mengapa hasil pertandingan berakhir mencengangkan. Dalam pertandingan bersejarah ini, Liverpool menjadi tim yang memulai laga dengan intensitas tinggi. Namun, justru anak-anak asuh Arsene Wenger lah yang mampu mencuri gol lebih dulu. Aktornya? Tentu Arshavin!
Tepat setelah menerima bola hasil kerja sama apik antara Cesc Fabregas dengan Samir Nasri, Arshavin dari dalam kotak penalti berhasil menyelesaikan peluang dengan sangat sempurna. Pepe Reina takluk, papan skor menunjuk angka 1-0 bagi Arsenal dan membuat Anfield terdiam sejenak di paruh pertama.
Setelah meracik ulang strategi, Rafa Benitez membuat Dirk Kuyt didorong lebih ke depan untuk mengisi pos striker sayap di sisi kanan. Hasilnya, dia bisa tersenyum lega karena strategi di babak kedua berbuah dua gol yang membalikkan keadaan. Fernando Torres dan Yossi Benayoun, jadi pahlawan dari keberhasilan Liverpool dalam mencetak dua gol.
Sayangnya, senyum Benitez tak bertahan lama. Arshavin lagi-lagi mampu membuat Arsenal mencetak gol setelah dirinya berhasil melepaskan tendangan melengkung nan keras dari luar kotak penalti. Belum sempat meracik ulang strategi, Rafa Benitez harus kembali mengelus dada.
Hanya butuh waktu tiga menit bagi Arshavin untuk mencetak gol lagi. Pemain yang moncer bersama Rusia di Piala Eropa 2008 itu kembali menaklukkan Reina untuk ketiga kalinya lewat tembakan yang terukur.
Setelah itu, tensi pertandingan makin meninggi. Kedua tim makin bersemangat untuk mencetak gol. Dua menit setelah Arshavin mencetak hattrick, Fernando Torres kembali mencetak gol ke gawang Fabianski. Usai memaksimalkan servis Riera, tendangannya berhasil mengoyak jala Arsenal.
Menjelang laga berakhir, Arsenal nyaris merayakan kemenangan atas Liverpool di laga itu. Arshavin, sekali lagi, memaksa Reina memungut bola untuk kali keempat dari jalanya. Melalui kerjasama apik dengan Theo Walcott, Arshavin mencetak quatrick di menit ke-90.
Happy birthday, Andrey Arshavin! 🇷🇺
Let’s hope we can all be celebrating together later today… 🤞 pic.twitter.com/OVk8sjrlDM
— Arsenal (@Arsenal) May 29, 2019
Sayangnya, injury time membuat mimpi The Gunners mengalahkan Liverpool kandas. Secara dramatis, pemain The Reds, Yossi Benayoun mencetak golnya yang kedua dan memaksa laga berakhir dengan skor imbang 4-4.
Kendati Arsenal gagal meraih kemenangan, Arshavin tetap layak mendapat sanjungan setinggi langit. Performanya yang terus dikritik, justru melahirkan aksi bersejarah yang tak lekang oleh waktu. Empat golnya ketika itu sangat layak dikenang sampai kapan pun.