Putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia untuk tahun 2024 sudah selesai. Desember nanti tidak ada lagi pertandingan Kualifikasi Piala Dunia. Kita baru akan menyaksikannya lagi tahun depan. Sepanjang gelaran putaran ketiga tahun 2024 ini, ada banyak sekali kejadian mengejutkan.
Dari mulai kejadian yang paling menyebalkan hingga yang sangat membahagiakan semua tersaji. Apa sajakah kejadian-kejadian yang mengejutkan itu? Berikut adalah ulasannya.
Bahrain Kena Karmanya Sendiri
Kejutan pertama yang bikin warga +62 senang adalah karma yang dialami oleh Bahrain. Soalnya Bahrain sudah bikin Indonesia gagal menang, karena kontroversi wasit Al-Kaf pada 10 Oktober 2024 lalu. Waktu itu, King Indo hampir menang 2-1, tapi peluit panjang belum jua disemprit meski sudah lewat 6 menit.
Setelah melewati injury time yang sudah ditentukan, Bahrain bisa mencetak gol penyama kedudukan. Tak berapa lama si botak baru menyemprit peluitnya. Gol di injury time ilegal akhirnya memupuskan harapan Indonesia untuk menang dari Bahrain.
Namun, untung tak dapat diraih, karma tak dapat ditolak. Selepas laga itu Bahrain malah sulit menang. Kejadiannya pun mirip-mirip ketika timnas Indonesia kalah: kebobolan di menit-menit krusial di masa injury time babak kedua.
Pertama, saat Bahrain menjamu China pada 14 November lalu. Mereka takluk oleh gol semata wayang Zhang Yuning di menit 90+1. Bahrain dipaksa mencicipi kekalahan pahit atas tim yang bahkan digunduli tanpa ampun oleh Jepang. Satu poin di depan mata pun raib.
Nggak berhenti di situ saja apesnya. Bahrain juga gagal mendapatkan tiga poin dari Australia di kandang sendiri. Padahal sudah memimpin dengan skor 2-1 hingga ujung laga, lewat dua gol yang dilesatkan Mahdi Abduljabbar.
Namun, petaka datang di menit terakhir. Di masa injury time, pemain Australia yang merumput di Inggris, Kusini Yengi berhasil menambah golnya di menit 90+6. Kemenangan Bahrain pun kandas persis di menit yang harusnya dihentikan oleh wasit Al-Kaf ketika menghadapi Indonesia.
Indonesia Taklukkan Arab Saudi
Berbanding terbalik dari Bahrain, Indonesia justru bisa menggunduli Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno 2-0. Dua gol yang bersarang di Arab Saudi tak bisa dibalas sama sekali. Marselino tampil bak pahlawan saat laga melawan Arab Saudi, setelah Indonesia dua kali kalah.
Sontekan berkelas dari Marselino menembus pemain belakang Arab Saudi. Gol pertama tercipta. Lalu cungkilan Marselino mengukuhkan Indonesia mendapat tiga poin di malam itu. Indonesia berhasil mengalahkan Arab Saudi setelah 11 kali pertemuan selalu kalah.
Kemenangan bersejarah ini, mengantarkan Indonesia di peringkat ketiga di Grup C dengan torehan 6 poin. Membuat Indonesia mengungguli dua negara Asia Tenggara lain: Thailand dan Vietnam yang pernah tampil di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia.
China Berhasil Bobol Jepang
Di Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Jepang menjadi tim yang paling digdaya. Samurai Biru belum kebobolan oleh pemain lawan hingga laga melawan China. Betul, pasukan Hajime Moriyasu ditahan imbang Australia 1-1, tapi gol yang tercipta berasal dari pemain Jepang sendiri.
Nah Jepang malah baru kebobolan ketika menghadapi China. Tim yang sebelumnya dibantai 7-0 tak disangka menyarangkan satu gol ke gawang Zion Suzuki di pertemuan kedua. Adalah Lin Liangming yang melakukannya di menit ke-49.
Sayangnya, gol Liangming tak sanggup menyelamatkan China dari kekalahan untuk kedua kalinya atas Samurai Biru. Jepang tetap memenangkan pertandingan di Xiamen. Skornya juga telak, 3-1.
Australia Hattrick Draw
Tak seperti Jepang, Australia menjalani laga kurang begitu menggembirakan meski berada di peringkat kedua klasemen. Saat laga bertemu Indonesia, hanya berakhir imbang tanpa gol. Hasil buruk itu langsung membuat pelatih Australia, Graham Arnold mundur.
Lalu Australia di tangan penggantinya, Tony Popovic langsung bisa memenangkan laga melawan China 3-1. Tapi kegembiraan itu tak berlangsung lama, Australia di bawah pelatih baru malah bermain imbang setelahnya. Tiga laga melawan Jepang, Arab Saudi, dan Bahrain, Australia hanya mampu mengoleksi satu poin di tiap pertandingan. Alhasil walau berada di posisi kedua, Australia cuma mengoleksi 7 poin, terpaut satu poin saja dari Indonesia yang bahkan sudah kalah dua kali.
Popovic yang mewarisi skuad Graham Arnold harus berjibaku dengan skuad yang kesulitan menembus pertahanan lawan. Mereka masih sering membuang-buang peluang. Lini depan Socceroos masih kerepotan untuk mencetak gol.
Sang striker Mitchell Duke masih kekeringan gol. Hal itu ditambah pemain lain yang juga belum mampu menggantikan peran Duke. Australia bahkan nyaris kalah atas Bahrain. Jika Kusini Yengi tak mencetak gol telat, mereka mungkin akan di bawah Indonesia.
Palestina Tahan Imbang Korea Dua Kali
Lanjut ke penghuni Grup B. Korea Selatan ternyata tak mampu taklukkan Palestina untuk kedua kalinya. Tim Taeguk Warriors harus berbagi imbang saat lini belakangnya blunder, dan langsung dimanfaatkan Zaid Qunbar di menit 12. Lalu disamakan kedudukannya oleh Son Heung Min, di menit 16. Hingga akhir babak kedua, skor tak berubah.
Padahal di laga tersebut pasukan Hong Myung-bo menguasai jalannya pertandingan. Persis seperti di pertemuan pertama. Namun, Taeguk Warriors kesulitan menjebol gawang Palestina. Pasukan Makram Daboub yang mengusung pertahanan rendah membuat Son Heung-min cs kesulitan menemukan ruang tembak.
Selain itu, kiper Rami Hamadeh juga selalu tampil menawan di dua laga menghadapi Korea Selatan. Di pertandingan kemarin, Hamadeh mencatatkan setidaknya lima penyelamatan. Hasil ini juga menasbihkan Palestina sebagai tim yang tak terkalahan dari Korea Selatan di Grup B. Tapi sayang Palestina masih berada di posisi paling buncit
Qatar Kalah Telak dari UEA
Seperti yang dialami Korea, bermain menyerang tidak menentukan kemenangan, bahkan bisa saja malah kalah. Itulah yang dialami Qatar saat melawan Uni Emirat Arab. Qatar yang pernah juara Piala Asia dua kali itu, tampil mendominasi pertandingan sejak awal.
Sementara tuan rumah Uni Emirat Arab lebih banyak bermain bertahan. Namun nasib baik berada di tuan rumah. Ketika melakukan serangan balik, lini pertahanan Qatar terkoyak lebih dulu. Uni Emirat Arab pun unggul lewat gol yang diciptakan Fabio Lima di menit-menit awal lewat umpan manis dari Al-Ghassani.
Performa apik Fabio Lima mengantarkan UEA menang telak atas tamunya, Qatar 5-0. Pemain yang lahir di Brasil ini mencetak quatrick pertamanya sepanjang pertandingan di Grup B.
Bagi Qatar, ini adalah kekalahan keempat mereka atas Uni Emirat Arab. Kekalahan ini bikin Qatar cuma mampu bertengger di posisi keempat di Grup A. Sementara Uni Emirat Arab mengangkangi persis di atasnya.
Hasil laga seputar kualifikasi piala dunia zona asia cukup seru ya, menegangkan dan sekaligus membanggakan. Semoga saja tim kesayangan kita, Indonesia bisa lolos ya, football lovers.
https://youtu.be/K7btsSFGJIs
Daily Star, Reuters, VOI, Bola,