Apabila ditanya soal Cristiano Ronaldo, apa jawaban yang tepat untuk mendeskripsikannya? Salah satu pesepakbola terbaik di dunia, begitulah kira-kira jawabannya. Meski sudah tak muda lagi dan hanya berlaga di Liga Arab Saudi, itu merupakan jawaban yang paling tepat.
Anugerah, bakat, dan fisik yang luar biasa, dedikasi dalam berlatih dan kesempatan bermain di klub-klub besar menjadikan Ronaldo sebagai pesepakbola yang memiliki perjalanan karir istimewa. Selain pernah berseragam Manchester United dan Juventus, masa-masa terbaik Ronaldo juga terjadi di Real Madrid.
Belasan trofi bergengsi berhasil ia raih selama bermain di Santiago Bernabeu. Rangkaian rekor juga telah ia patahkan kala bermain mengenakan seragam putih-putih khas Real Madrid.
Salah satu rekor paling menakjubkan CR7 adalah ketika ia melewati pencapaian Ferenc Puskas, penyerang paling mematikan dalam sejarah Real Madrid yang namanya kini diabadikan sebagai nama stadion di Budapest, Hungaria. Bagaimana cara Ronaldo melewati rekor tersebut?
Daftar Isi
Datang dari Manchester
Lebih dari 80.000 pasang mata menghadiri Santiago Bernabeu untuk bertemu dengan idola baru mereka, Cristiano Ronaldo. Acara perkenalan pemain yang berlangsung pada Juli 2009 ini merupakan puncak dari upaya Los Merengues yang telah menghabiskan dua tahun waktunya untuk membujuk Sir Alex Ferguson guna menitipkan anak kesayangannya ke Madrid.
Rumor yang mengabarkan ketertarikan El Real terhadap Ronaldo sudah berhembus sejak Maret tahun 2007. Namun, kala itu United masih ingin menggunakan jasa sang pemain dan belum mau melepas Ronaldo. Bahkan untuk mengikat Ronaldo lebih lama, The Reds Devils sampai memperpanjang kontrak sang pemain untuk lima tahun ke depan.
Namun, bukan Real Madrid namanya jika langsung menyerah begitu saja dalam perburuan pemain. Pihak klub terus meningkatkan tawaran kepada United dan setelah melewati negosiasi panjang nan alot, kedua klub akhirnya mencapai kesepakatan. United menginginkan 94 juta euro atau Rp1,5 triliun apabila disesuaikan dengan kurs sekarang. Itu menjadikan Ronaldo sebagai pemain termahal di dunia saat itu.
Langsung Moncer di Musim Pertama
Uang triliunan rupiah yang dikeluarkan Madrid untuk Ronaldo dirasa pas ketika melihat performa sang pemain. Pemain asal Portugal ini melakukan debut pertamanya kala menghadapi Deportivo musim 2009/10. Menariknya, ia langsung mencetak gol di laga debutnya itu. Dan sejak saat itu, jumlah gol Ronaldo terus bertambah.
Dasarnya emang jago, meski belum mengenakan nomor tujuh, Ronaldo tetap menampilkan performa yang menawan di musim perdananya berseragam Madrid. Ia bahkan terus mencetak gol di empat pertandingan pertamanya di La Liga musim tersebut. Bahkan saat menjamu Xerez, ia mencetak brace pertamanya.
Karir di musim pertama tak berjalan semulus yang diharapkan. Baru pekan keenam, Ronaldo sudah mengalami cedera engkel saat bertugas untuk Timnas Portugal. Itu memaksanya untuk absen dan berhenti mencetak gol selama satu bulan lebih. Meski menandai kembalinya ke La Liga dengan kekalahan 1-0 dari Barcelona, Ronaldo mulai bangkit di laga-laga berikutnya.
Ronaldo mengakhiri musim pertamanya dengan mencetak 33 gol di semua kompetisi. 26 diantaranya ia cetak di Liga Spanyol. Catatan menawan tersebut langsung membuatnya jadi pencetak gol terbanyak klub musim 2009/10. Sayangnya, performa menawannya tak diakhiri dengan trofi untuk Madrid.
Kembali Mengenakan Nomor Punggung 7
Meski telah menjalani musim debut yang luar biasa, Cristiano Ronaldo yang tak pernah merasa puas mengusung siasat untuk mencetak gol lebih banyak lagi demi sebuah trofi. Setelah kepergian Raul ke Schalke, nomor punggung tujuh praktis jadi milik Ronaldo. Dengan begitu, julukan CR7 kembali melekat padanya.
Mengenakan nomor punggung tujuh tak membuatnya langsung mencetak gol di Liga Spanyol musim 2010/11. Ronaldo bahkan baru membuka kran golnya saat melakoni laga pekan keempat kala menghadapi Espanyol. Di laga tersebut, mantan punggawa Sporting Lisbon tersebut mencetak satu gol dan satu assist.
Setelah laga itu barulah ia kembali rutin mencetak gol. Ronaldo bahkan konsisten mencetak lebih dari satu gol dalam empat pertandingan beruntun selama bulan Oktober 2010. Salah satunya bahkan mencetak empat gol saat melawan Racing. Itu jadi kali pertama Ronaldo mencetak quattrick dalam karirnya.
Tak hanya di La Liga, performa apik Cristiano Ronaldo juga terpancar di Copa Del Rey. Ia membawa El Real mencapai partai puncak guna menghadapi Barcelona. El Clasico yang terjadi di final Copa Del Rey berjalan alot. Skor 0-0 bertahan hingga waktu normal. Laga pun terpaksa diselesaikan melalui babak tambahan.
Ronaldo berhasil mencetak satu-satunya gol di babak tambahan dan itu sudah cukup untuk membawa pulang trofi Copa Del Rey. Itu jadi trofi pertama Ronaldo selama membela Real Madrid. Ia mengakhiri musim 2010/11 dengan catatan 53 gol di semua kompetisi. 40 diantaranya ia cetak di La Liga hanya dalam 34 laga. Ronaldo jadi pemain pertama yang mampu mencetak 40 gol di Liga Spanyol.
Mengukir Sejarah
Memasuki musim ketiga Ronaldo di Santiago Bernabeu, tak ada yang spesial di awal musim. Semua berjalan biasa-biasa saja sampai hari bersejarah itu pun datang. Hari di mana Cristiano Ronaldo mengukuhkan diri sebagai striker paling mematikan dalam sejarah Real Madrid.
Hari itu datang pada 24 Maret 2012. Cristiano Ronaldo terlibat dalam pembantaian Real Madrid atas Real Sociedad di La Liga pekan ke-30 musim 2011/12. Lima gol yang bersarang ke gawang Claudio Bravo hanya mampu dibalas oleh satu gol Xabi Prieto. Pada laga itu CR7 mencetak brace.
Gol pertamanya ke gawang Real Sociedad tersebut adalah gol ke-34 Cristiano Ronaldo di La Liga musim itu, sekaligus menandai gol ke-100-nya di Liga Spanyol selama berkostum Real Madrid. Menariknya, Ronaldo hanya membutuhkan 92 pertandingan untuk mencapai 100 gol. Itu jadi pencapaian yang luar biasa apabila dibandingkan dengan semua penyerang yang pernah bermain untuk El Real.
Striker Terbaik Dalam Sejarah Real Madrid
Gol ke-100 dalam 92 laga milik Ronaldo itu mematahkan rekor legenda Hungaria sekaligus mantan penyerang Real Madrid era 1943 hingga 1966, Ferenc Puskas. Ia berhasil menyarangkan 100 gol untuk Los Blancos dalam 105 pertandingan, sedangkan Ronaldo sanggup melakukan torehan tersebut hanya dalam 92 laga!
Ronaldo mengakhiri musim 2011/12 dengan torehan 60 gol di semua kompetisi. Meski masih kalah dari l Lionel Messi (73 gol), itu sudah cukup menjadikan Ronaldo sebagai bomber paling mematikan yang dimiliki Real Madrid. Ia lima kali mencetak hattrick di La Liga dan mengakhiri musim yang indah dengan trofi Liga Spanyol pertamanya untuk El Real.
Sumber: BRfootball, Sportskeeda, The Guardian, Real Madrid, Panditfootball


