Berjalan-jalan menyusuri selatan Spanyol, sebuah peninggalan penting terdapat di sana. Di wilayah Andalusia tepatnya. Sebuah pusat awal peradaban Islam di Eropa. Selain sebagai pusat peradaban Islam, Andalusia juga dikenal menjadi salah satu kiblat persepakbolaan Spanyol.
Di Andalusia terdapat beberapa klub sepakbola yang tak kalah mentereng dibanding wilayah-wilayah lainnya di Spanyol macam Catalunya, Madrid, maupun Basque. Tak jarang pula beberapa pemain terbaik lahir dari wilayah ini.
Daftar Isi
Jejak Andalusia
Al-Andalus atau kemudian sering disebut Andalusia adalah gerbang pintu masuknya Islam di kawasan Eropa. Islam datang ke Spanyol lewat Semenanjung Iberia. Agama itu dibawa oleh orang keturunan Arab dari Afrika Utara tepatnya pada abad ke-7 atau 711 masehi.
Andalusia is the name that the Muslims gave to the Iberian Peninsula in 711 AD. After the Muslims entered it under the leadership of Tariq bin Ziyad, and annexed it to the Umayyad Caliphate, and the presence of Muslims continued until the fall of the Kingdom of Granada in 1492. pic.twitter.com/TJZ09WMwYQ
— Andlus (@AndalusiaEn) September 19, 2020
Tak dipungkiri wilayah inilah yang paling penting keberadaannya bagi tumbuhnya Islam di Eropa. Bangunan-bangunan bersejarah seperti Istana Al-Hambra dan Masjid Raya Cordoba, adalah beberapa peninggalan arsitektur indah di abad itu.
Dari aspek penduduknya, banyak pula akhirnya para muslim yang menjamur di kawasan tersebut. Terutama di wilayah Cordoba yang jadi pusat pemerintahan ketika itu. Andalusia sendiri secara provinsi dibagi menjadi delapan bagian.
The year I spent in Spain was one of the best. Spent much of that time in Andalucía so here's a population density map of beautiful southern Spain.#rayshader adventures, an #rstats tale pic.twitter.com/wrbhJmVJw9
— terence fosstodon (@researchremora) December 12, 2022
Diantaranya adalah Cordoba, Almeria, Cadiz, Granada, Huelva, Jaén, Málaga, dan Seville. Nah, dari beberapa wilayah otonom itulah terbentuk beberapa klub sepakbola yang mewakili wilayahnya masing-masing.
Beberapa Klub Dari Andalusia
Melihat wilayah Andalusia yang cukup luas, wajar saja bila wilayah ini banyak memiliki klub sepakbola. Dimulai dari ibukota Andalusia, sekaligus kota terbesar di Andalusia yakni Seville. Seville adalah rumah bagi Derby terbesar di wilayah Andalusia, EL Gran Derby antara Sevilla FC vs Real Betis Balompie.
THREAD – El Gran Derby: o choque entre Sevilla e Real Betis
— Lucas Silva (@lucasolivs_) April 6, 2022
A La Liga reúne alguns dos principais clássicos do futebol mundial. Mas fora do eixo, uma das maiores rivalidades do futebol espanhol abrange toda uma região do sul da Espanha: o Derby da Andaluzia.
Segue o fio 🧶 pic.twitter.com/GmDBSEfoYU
Sekitar 250 km dari timur Seville, terdapat wilayah Granada. Sebuah wilayah yang mempunyai klub bernama Granada CF. Ke arah utara jauh dari pantai, terdapat pusat pemerintahan Andalusia Cordoba yang mempunyai kesebelasan bernama Cordoba CF.
Di wilayah paling barat Andalusia, terdapat wilayah Huelva. Wilayah yang mempunyai klub tertua di Spanyol bernama Recreativo Huelva. Di sebelah selatan Huelva, terdapat Cadiz. Sebuah wilayah kecil tempat klub Cadiz CF lahir.
Lalu di dekat pantai yang berbatasan dengan Gibraltar terdapat kawasan Malaga. Letaknya berdekatan dengan kawasan liburan ternama di Spanyol, Marbella. Di sanalah lahir klub bernama Malaga CF. Dari Malaga sekitar 200 km ke arah timur, kita akan menemukan kawasan terpencil dari Andalusia yakni Almeria. Di situlah klub bernama UD Almeria lahir.
📊 Clasificación histórica
— 🔍 Clasificaciones Históricas (@ClasiHistorica) March 10, 2023
⚽️ #Andalucía
1⃣ Sevilla F.C
2⃣ Real Betis Balompié
3⃣ Granada C.F
4⃣ Málaga C.F
5⃣ C.D Málaga
6⃣ Cádiz C.F
7⃣ U.D Almería
8⃣ Córdoba C.F
9⃣ R.C Recreativo de Huelva
🔟 Real Jaén C.F pic.twitter.com/VsZFueiJy9
Prestasi dan Pencapaian Tim Asal Andalusia
Dari beberapa klub yang ada, tentu perlu diketahui seberapa menterengnya sih prestasi klub asal Andalusia tersebut? Sevilla dan Real Betis menjadi nama teratas yang paling mentereng secara prestasi. Terutama Sevilla, klub ini dalam beberapa dekade terakhir menjadi klub tersukses di Andalusia dengan menggondol beberapa gelar domestik maupun Eropa.
SEVILLA EUROPA LEAGUE CHAMPIONS 🏆
— Sporty Issues (@Sporty__Issues) August 21, 2020
Sevilla beat Inter Milan 3-2 to clinch their 6th Europa league title in Cologne.
🏆 2006
🏆 2007
🏆 2014
🏆 2015
🏆 2016
🏆 2020 pic.twitter.com/mG4YrTY3vK
Di luar prestasi, dalam perjalanannya klub ini cukup menuai banyak perhatian. Beberapa pemain handal pun kerap muncul dari klub ini. Bahkan pemain sekelas Diego Maradona pun pernah singgah di tim ini.
Tak lupa pula sejarah keberadaan para pemain muslim di Sevilla yang ikonik. Misal Frederic Kanoute yang menggalang dana untuk pembangunan sebuah masjid di Sevilla. Ataupun jejak keberadaan pemain muslim yang silih berganti berseragam Sevilla macam Karim Rekik, Munir El Haddadi, Yassine Bounou, maupun En-Nesyri.
Sementara Real Betis sebagai klub dengan pendukung terbanyak di Andalusia tak mau kalah. Mereka punya Benito Villamarin, stadion terbesar di Andalusia yang dibanggakan.
Kolektivitas serta sikap spartan para pendukungnya terlihat selalu menonjol, terutama ketika bentrok melawan Sevilla. Dari segi trofi, Betis memang tak sementereng Sevilla. Betis hanya pernah menjadi juara La Liga sekali dan Copa Del Rey tiga kali.
Malaga CF meski miskin trofi, namun klub ini setidaknya pernah menyita perhatian di musim 2012/13. Ketika mereka diakuisisi oleh taipan Qatar dan berfoya-foya membeli beberapa pemain bintang, mereka berhasil mencapai babak perempatfinal Liga Champions.
3. Where are they now? The classy Malaga side from the 2012/13 season – https://t.co/fDwCBc70VN
— Squawka (@Squawka) April 9, 2018
From Champions League quarter-finals to 20th place in LaLiga in five years. pic.twitter.com/qUm3VDwNwr
Rival Malaga di Derby Andalusia Timur yakni Granada CF, juga pernah mencuri perhatian di La Liga. Mereka mencatatkan sejarah masuk kompetisi Eropa untuk pertama kalinya yakni Europa league setelah finish di peringkat 7 La Liga musim 2019/20.
❤️ Debut European campaign
— UEFA Europa League (@EuropaLeague) March 18, 2021
⚪️ Through to quarter-finals
Congratulations, Granada! 🎉👏#UEL pic.twitter.com/1SEg204lLE
Merepotkan Klub Papan Atas
Sementara klub lain seperti Almería, Córdoba, Recreativo Huelva, maupun Cadiz masih miskin prestasi. Tapi setidaknya klub seperti Cadiz di La Liga sempat menjadi momok bagi klub-klub papan atas termasuk Real Madrid dan Barcelona.
Seperti misalnya pada tahun 2020, ketika Cadiz pernah mengalahkan Barcelona dan Real Madrid dalam satu musim. Barca kalah 2-1 di Desember 2020, sementara Real Madrid kalah 1-0 di Oktober 2020.
🟡 Cadiz in LaLiga this season
— WhoScored.com (@WhoScored) December 5, 2020
Beat Real Madrid ✅
Beat Barcelona ✅
😎 Not a bad way to celebrate your LaLiga return after 15 years… pic.twitter.com/ncsyEUAdGj
Jauh sebelum Cadiz klub seperti Almeria juga pernah menyulitkan Real Madrid. Tepatnya di musim 2007/08. Dimana Almeria sempat melibas Los Blancos 2-0. Di musim itu juga, tiga dari lima kekalahan Real Madrid dihasilkan oleh klub dari Andalusia yakni Sevilla, Betis dan Almeria.
Elsewhere in Spain, UD Almería returned to the top flight for the first time since 2015.
— These Football Times (@thesefootytimes) May 30, 2022
You may remember them from the ‘00s when a certain Alvaro Negredo was laying waste to LaLiga.
In 2007/08 they famously beat Real Madrid 2-0 at home en route to an 8th-placed finish. ⚪️🔴 pic.twitter.com/Qic6XzJOZw
Sumbangsih Pemain Asal Andalusia Bagi Timnas Spanyol
Disamping beberapa prestasi yang diraih, Andalusia juga mahir dalam mencetak bakat-bakat terbaik. Bakat-bakat Andalusia ini dalam perjalanan nya juga sangat bermanfaat bagi timnas Spanyol.
Bagaimana tidak, ketika La Furia Roja meraih trofi Piala Eropa dan Piala Dunia periode 2008 hingga 2012, para produk Andalusia juga turut andil dalam tim. Mereka diantaranya adalah Pepe Reina, Carlos Marchena, Sergio Ramos, Daniel Guiza, maupun Jesus Navas.
Jika ditarik lagi ke belakang, banyak juga pemain asli Andalusia yang pernah bersinar macam Diego Tristán di Deportivo La Coruña, Fernando Hierro di Real Madrid, Joaquin di Real Betis, Jose Antonio Reyes di Arsenal, maupun Isco ketika di Real Madrid.
Hoy es el día de Andalucía y para un servidor el mejor 11 de fútbol es; Pepe Reina, Jesús Navas, Sergio Ramos, Marchena, Gordillo, Hierro, Isco, Reyes, Joaquín, Juanito y Kiko. pic.twitter.com/thkVJxrHU4
— david villarreal jimeno (@delaboa) February 28, 2022
Kondisi Terkini Klub
Lalu di musim 2022/23 ini, bagaimana sih kondisi para klub asal Andalusia? Di La Liga, empat klub Andalusia masih berjuang menempati peringkat terbaiknya hingga akhir musim. Mereka adalah Real Betis, Sevilla, Cadiz, dan Almeria.
Hanya Real Betis asuhan Pellegrini yang sementara masih bercokol di papan 10 besar. Sevilla musim ini mengalami kemunduran di La Liga. Pelatih mereka Jorge Sampaoli pun juga sudah dipecat. Namun di sisi lain, mereka masih menjadi harapan bagi Spanyol sebagai satu-satunya wakil di Europa League.
Sevilla have fired head coach Jorge Sampaoli with the club 14th in La Liga and set to face Manchester United in the Europa League quarterfinals next month pic.twitter.com/CFhwR9elTI
— B/R Football (@brfootball) March 21, 2023
Sementara Cadiz dan Almeria hanyalah tim medioker yang inkonsisten. Mereka tak lagi mengejutkan tim-tim besar lagi musim ini. Sementara itu di Segunda B ada Granada dan Malaga. Namun nasib berbeda dialami dua klub itu di Segunda B.
A huge thanks to the 𝟏𝟔𝟑𝟗𝟎 fans who filled Los Cármenes with love yesterday.❤️🤍#𝙀𝙩𝙚𝙧𝙣𝙖𝙇𝙪𝙘𝙝𝙖 🇦🇹 pic.twitter.com/FjsCllUi8T
— Granada CF 🇺🇸🇬🇧🇮🇪 (@GranadaCF_en) March 27, 2023
Granada masih bercokol di papan atas Segunda dan menjaga asa promosi ke La Liga musim depan bersama pemain macam Jose Callejon. Sementara Malaga yang sempat dihantui krisis keuangan terdampar di papan bawah klasemen Divisi Segunda dan terancam degradasi. Sementara itu Cordoba CF masih berada di divisi tiga dan Recreativo Huelva berada di divisi empat La Liga.
😃 ¡Feliz lunes, #recreativistas! pic.twitter.com/dThA2fcVpz
— RC Recreativo de Huelva (@recreoficial) March 27, 2023
Andalusia dengan segala cerita jejak keislamannya ternyata memiliki warna lain dari segi persepakbolaan di tanah Matador. Namun satu yang masih menjadi pertanyaan besar, kapan ya salah satu wakil dari Andalusia mendominasi La Liga atau bahkan menjadi juara?
Sumber Referensi : laligaexpert, laliga, footballclubssevilla, soccerfootball