Gejala Intrik Dibalik Hasil Drawing 16 Besar Liga Champions 2024/25

spot_img

Penantian dari delapan tim terbaik dari fase grup Liga Champions 2024/25 telah berakhir. Kini mereka telah mengetahui lawan mereka yang lolos dari babak play-off. Dari Nyon, Swiss, UEFA mengabarkan bahwa drawing babak 16 besar Liga Champions telah selesai dilaksanakan. 

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, babak 16 besar Liga Champions akan dimainkan dalam dua leg atau kandang-tandang. Hasil drawing-nya pun menjanjikan duel-duel sengit yang sayang untuk dilewatkan. Duel-duel yang tersaji pun bukan sebatas pertandingan 90 menit saja. Ada intrik yang terselip di setiap pertemuan. Lantas, apa saja itu? Mari kita ulas bersama. 

PSG vs Liverpool

Pertemuan Liverpool dan PSG jadi salah satu big match yang tersaji di babak 16 besar Liga Champions musim ini. Tentunya tak berlebihan menyebut laga ini jadi laga akbar jika melihat kiprah kedua tim di kompetisi domestik.

Baik Liverpool maupun PSG, sama-sama memuncaki klasemen sementara liga domestik. Dari 26 pertandingan yang sudah dimainkan, The Reds sudah meraih 18 kemenangan, tujuh kali imbang, dan baru kalah sekali. Sementara PSG lebih ngeri lagi. Di liga yang nilai kompetitifnya nggak seberapa itu, skuad asuhan Luis Enrique belum terkalahkan. Mereka mengantongi 17 kemenangan dan lima hasil imbang dari 22 pertandingan. 

Menariknya, ini jadi kali pertama mereka bertemu di fase gugur Liga Champions. Namun, bukan berarti Liverpool dan PSG belum pernah ketemu. Sebelumnya, mereka juga pernah saling berhadapan di penyisihan grup Liga Champions musim 2018/19. 

Sebetulnya, Liverpool dan PSG sudah pernah bertemu di fase gugur. Tapi, bukan di kompetisi Liga Champions, melainkan di Piala Winners musim 1996/97. Kala itu, mereka bertemu di babak semifinal. Dalam pertandingan dua leg, PSG unggul agregat 3-2 dan melaju ke babak final. Sayangnya, di partai puncak PSG justru kalah dari Barcelona.

Arsenal vs PSV Eindhoven 

Masih dari wakil Liga Inggris lainnya, ada Arsenal yang harus menghadapi wakil Liga Belanda, PSV Eindhoven. Banyak fans Meriam London yang mengekspresikan keresahan mereka selepas undian itu. Namun, bukan karena harus laga menghadapi klubnya Ryan Flamingo itu, melainkan gara-gara bagan fase gugurnya.

Fans Arsenal sebetulnya cukup pede dengan drawing ini. Sebab, Arsenal punya riwayat apik jika menghadapi PSV, apalagi jika di kandang. Dari delapan kali pertemuan di Liga Champions, Arsenal hanya kalah sekali dari PSV. Sedangkan di empat laga kandang, Arsenal tak pernah kalah. Dengan riwayat begitu, Arsenal tentunya jadi favorit. 

Yang bikin fans ketar-ketir adalah jika Arsenal menang lawan PSV, mereka akan menghadapi Real Madrid atau Atletico Madrid di babak perempat final. Tapi, sebelum terlalu jauh membahas perempat final, mending Arsenal fokus dulu gimana caranya ngalahin PSV. Sebab, PSV terlihat cukup tangguh di Liga Champions. 

Pasukan Peter Bosz mengalahkan Liverpool dengan skor 3-2 untuk bisa mengamankan babak play off 16 besar. Di babak play off pun PSV menenggelamkan raksasa Italia, Juventus dengan agregat 4-3. Jelas, ini jadi alarm bahaya bagi anak asuh Mikel Arteta.

Bayern Munchen vs Bayer Leverkusen

Kali ini kita bakal membahas duel senegara yang tersaji di babak 16 besar. Yang pertama ada Bayern Munchen versus Bayer Leverkusen. Bagi sebagian penikmat Bundesliga, mungkin pertandingan antara keduanya sudah cukup membosankan. Tapi, jika itu di Liga Champions, ini jadi kali pertama mereka bertemu.

Barangkali penyebab mereka jarang bertemu di kompetisi Eropa karena perbedaan kasta. Munchen sih udah pasti langganan UCL ya. Masalahnya si Leverkusen tuh enggak. Mereka lebih sering berlaga di Europa League. Sekalinya mentas di Liga Champions, cuma sampe fase grup. Terus kelempar ke Europa League lagi. 

Musim lalu aja, Bayer Leverkusen asuhan Xabi Alonso masih berkompetisi di Europa League. Performanya luar biasa hingga menembus final. Sayangnya, Florian Wirtz cs kalah dari Atalanta di laga pamungkas. 

Duel ini diperkirakan akan jadi duel yang seru. Sebab, kedua tim juga menyuguhkan persaingan ketat di Bundesliga. Leverkusen mengekor di belakang Munchen yang memuncaki klasemen. Keduanya sama-sama baru satu kali kalah di liga. Namun, Munchen lebih unggul karena lebih sedikit menuai hasil imbang. 

Real Madrid vs Atletico Madrid

Duel senegara lainnya tersaji di laga antara Real Madrid dan Atletico Madrid. Kalo ini sih, bukan senegara lagi ya, tapi satu kota. Derby Madrid ini diperkirakan bakal jadi salah satu laga yang paling dinanti di babak 16 besar Liga Champions nanti, mengingat sejarah panjang rivalitas antara kedua tim.

Real Madrid berhasil melaju ke babak 16 besar setelah menyingkirkan Manchester City dengan agregat 6-3 di babak play-off. Sementara itu, Atletico Madrid lolos langsung ke fase ini berkat penampilan impresif mereka di fase liga, yang menempatkan mereka di posisi kelima klasemen akhir Liga Champions 2024/2025.

Pertemuan ini menambah daftar panjang rivalitas kedua tim di kancah Eropa, khususnya di Liga Champions. Sejarah mencatat bahwa Los Blancos dan Los Rojiblancos telah enam kali bertemu di fase gugur Liga Champions. Itu jadi jumlah pertemuan terbanyak kedua antara klub satu negara di fase gugur Liga Champions. Derby Madrid hanya kalah dari duel Chelsea vs Liverpool yang sudah bertemu 10 kali.

Dari enam pertemuan, Atletico hanya bisa menang sekali. Sedangkan Madrid sudah menang empat kali atas Atletico. Dua diantaranya terjadi di final UCL tahun musim 2013/14 dan 2015/16. Namun, tahun 2014 jadi yang paling ikonik. Karena saat itu, El Real meraih La Decima setelah mengalahkan Atletico dengan skor 4-1 melalui perpanjangan waktu.

Barcelona vs Benfica

Masih dari Spanyol, ada Barcelona yang akan menghadapi wakil Portugal, Benfica. Di atas kertas, Benfica relatif jadi lawan yang mudah bagi Barca. Apalagi saat ini Barca sedang dalam performa yang apik di Liga Champions. Mereka lolos langsung ke babak 16 besar setelah finis di urutan kedua di bawah Liverpool.

Sedangkan Benfica, harus melewati babak play off terlebih dahulu. Benfica bahkan susah payah menang agregat 4-3 dari AS Monaco untuk lolos ke babak 16 besar. Meski sebagian orang menganggap Barca lebih diuntungkan ketimbang Real Madrid, Benfica tercatat selalu bisa merepotkan Barcelona. Contohnya saja di babak penyisihan grup kemarin.

Keduanya sudah bertemu di babak penyisihan grup. Benfica kala itu berhasil membuat anak asuh Hansi Flick kewalahan. Meski pada akhirnya kalah 4-5, Benfica sempat unggul 4-2 hingga menit ke-70. Laga ini yang bikin Hansi Flick mewaspadai tim asal Portugal itu. Pelatih asal Jerman itu menegaskan tak ada lawan yang mudah di babak 16 besar Liga Champions.

Feyenoord vs Inter Milan

Terakhir, ada Feyenoord yang akan menghadapi Inter Milan. Wakil Italia itu mesti menaruh respek kepada klub Belanda itu jika tak mau bernasib sama seperti AC Milan. Yup, Feyenoord jadi tim yang membuat Milan gagal melaju ke babak 16 besar. Mereka mengalahkan Milan dengan agregat 2-1 di babak play off.

Selain laga melawan Milan, Inter harus melihat track record Feyenoord di babak penyisihan grup. Ayase Ueda dan kolega pernah mengimbangi Manchester City dengan skor 3-3 dan mengalahkan Bayern Munchen dengan skor meyakinkan 3-0. Tiga laga ini jadi bukti bahwa Feyenoord adalah tim yang merepotkan raksasa-raksasa Eropa.

Menariknya, kini Feyenoord sedang diambang pergantian pelatih. Robin van Persie dikabarkan akan menjadi pelatih baru klub Belanda tersebut. Bagi La Beneamata, pergantian pelatih di Feyenoord menjadi tantangan tersendiri. Simone Inzaghi hanya memiliki sedikit referensi untuk menganalisis taktik Van Persie. 

Namun, jika Van Persie tak kunjung menukangi Feyenoord hingga laga 16 besar nanti, tak ada salahnya juga jika Inzaghi bertanya pada Sergio Conceicao tentang pengalaman menghadapi wakil Eredivisie itu.

Sumber: BR, The Athletic, Eurosport, Goal, Bolaskor

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru