Gak Bakal Nyangka! 6 Legenda Man United Ini Awalnya Dikira Flop

spot_img

Semua butuh proses. Tapi terkadang jika kamu adalah pemain yang dibeli klub sebesar Manchester United, itu tidak berlaku. Ada ekspektasi untuk bisa langsung berikan perubahan. Padahal beberapa legenda setan merah pernah melalui masa-masa ampas. Berikut 6 legenda Manchester United yang awalnya dikira flop.

Patrice Evra

Patrice Evra datang ke Manchester United di tahun 2006. Ia dibeli dari AS Monaco dengan harga 5,5 juta pounds. Saat itu usianya 25 tahun dan tidak bisa dibilang pemain muda. Jadi saat bergabung, semua orang berharap Evra langsung bisa berikan pengaruh.

Tapi sungguh sayang, musim debutnya berubah jadi bencana. Pertandingan pertamanya adalah di Derby Manchester. Disitu Evra tampak linglung dan ia sering kehilangan bola hingga melakukan kesalahan. Di babak pertamanya, MU tertinggal 2-0.

Di ruang ganti, Fergie marah besar, khususnya kepada Evra. Fergie pun berkata, “Kau, duduk dan perhatikan bagaimana permainan sepak bola Inggris”.
Benar saja, di babak kedua Evra digantikan oleh Alan Smith. Meskipun begitu, MU tetap kalah dengan skor 3-1.

Performa Evra tidak kunjung membaik. Ia bahkan tidak dipanggil ke timnas Prancis untuk Piala Dunia 2006 karena performa jeleknya. Evra pun mengaku saat itu ia sempat sangat menyesal dan ingin pergi dari Old Trafford. Agennya bahkan meminta maaf karena membawa Evra ke Inggris dan mengira Evra tidak akan pernah berhasil.

Untungnya Evra tidak menyerah. Ia melanjutkan tantangan di United dan akhirnya menjadi pemain besar di Old Trafford. Evra memenangkan 14 trofi, termasuk lima Premier League dan satu Liga Champions.

Nemanja Vidic

Vidic datang di jendela transfer yang sama dengan Evra, musim dingin 2006. Tapi sebelum duetnya dengan Ferdinand melegenda, Vidic pernah dikira flop.

Musim pertamanya bukan musim yang bisa dibanggakan. Ia tampil buruk dan membuat United kalah saing dengan Chelsea. Musim 2005/06 Chelsea dan Jose Mourinho kembali merebut gelar Premier League kedua mereka.

Mantan pemain United, Phil Marsh bahkan sampai heran mengapa klub membeli pemain asal Serbia itu. Dikutip dari Manchester Evening News, Marsh berkata:

“Dia dapat kesempatannya untuk masuk tim utama dan sisanya adalah sejarah. Tapi saya ingat kesan pertama saya pada Vidic adalah ‘ada apa ini? mengapa kami mendatangkannya?’ Tapi Vidic membuktikan semua orang salah. Ia bisa jadi pahlawan disini”

Rio Ferdinand

Ferdinand datang ke Manchester United di tahun 2002 dari Leeds. Ia dibeli dengan harga 30 juta pounds dan memecahkan rekor transfer saat itu. Tapi masa-masa awalnya di United terjadi banyak masalah. Ia pernah kena sanksi larangan bermain 8 bulan dari FA setelah melewatkan tes narkoba. Juga absen dari Euro 2004.

Ferdinand juga sering berseteru dengan kapten MU saat itu, Roy Keane karena tidak bermain sesuai standar. Akhirnya saat kalah lawan Middlesbrough 4-1 di tahun 2005, Keane berkata pada Ferdinand: “Hanya karena anda dibayar 120.000 per minggu, bukan berarti anda adalah seorang superstar!”.

Ferdinand juga sempat menolak perpanjangan kontrak di United dan terlihat melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Chelsea. Kabar itu membuat fans marah dan menganggapnya sebagai pengkhianat. Untungnya kesepakatan itu tidak pernah terjadi.

Baru di musim 2007/08 lah, Ferdinand benar-benar jadi pemain yang penting untuk United. Ia jadi bek yang dicintai para penggemar dan jadi tulang punggung pertahanan setan merah. Dan sampai bertahun-tahun setelah ia pensiun pun, Ferdinand tetap jadi standar bagi bek MU.

Michael Carrick

Sulit untuk mengatakan kalau Michael Carrick dulunya flop atau mengecewakan. Tapi ia tetap punya perkembangan yang lambat di awal karirnya bersama MU. Tapi ada alasan yang buat para fans kecewa dengan Carrick di masa-masa awalnya di Old Trafford.

Di tahun 2006, Fergie melepas Roy Keane begitu saja. Roy Keane bukan sekedar kapten dan pemain idola para fans. Ia adalah gelandang bertahan serba bisa dan sangat diandalkan. Saat Keane pergi, maka para penggemar tentu bertanya, siapa penggantinya?

Tidak ada yang menyangka kalau jawabannya adalah Michael Carrick dari Tottenham. Apalagi ia dibeli dengan harga sebesar 18,6 juta pounds. Menurut para penggemar saat itu, harga tersebut terlalu mahal.

Seperti yang telah dijelaskan di awal, mengatakan Carrick adalah pemain flop sepertinya kurang tepat. Hanya saja, pengaruhnya secara konsisten tak terasa sampai beberapa tahun kemudian. Ia baru mulai muncul sebagai pemain besar di musim 2012/13.

David De Gea

Berbeda dengan Carrick, David De Gea jelas dianggap sebagai pemain flop di awal karirnya bersama Manchester United. Ia datang dari Atletico Madrid untuk menggantikan posisi Edwin van der Sar. Sayangnya musim debutnya, yaitu musim 2011/12 sangat berantakan.

Ia kebobolan 26 gol hanya dari 19 pertandingan pertamanya di Inggris. Gol-golnya itu pun banyak yang tercipta karena kesalahan De Gea. Kemudian ia terlibat dalam pembantaian 6-1 oleh Manchester City di Old Trafford.

Fergie sampai harus mencadangkan De Gea di pertengahan musim. Sampai beberapa pertandingan, Fergie lebih memilih memainkan Anders Lindegaard. Untungnya De Gea bisa cepat belajar dari situ. Ia pun mau berlatih dan berkembang lebih baik lagi. Ia sudah bisa menjadi penjaga gawang dan pemain andalan United di musim setelahnya dan seterusnya.

Andy Cole

Sebenarnya bukan karena produktivitas golnya. Andy Cole mencetak 12 gol di musim pertamanya. Tapi apa yang ia lakukan di pertandingan terakhir Premier League musim 1994/95 itu.

Saat itu MU bertemu dengan West Ham. United butuh kemenangan untuk bisa menyalip Blackburn di posisi puncak. Sayangnya di laga itu United tidak diperkuat oleh Cantona. Ia masih kena skors setelah melakukan tendangan kungfu ke fans. Harapan ujung tombak satu-satunya United pun ada di pundak Cole.

Tapi saat United benar-benar membutuhkan gol, Cole malah tak bisa mencetaknya. Ia punya banyak peluang tapi tak mampu menyelesaikannya. United akhirnya hanya imbang 1-1 dan gagal juara Premier League musim itu. Cole pun dapat reputasi sebagai orang yang mencetak banyak gol tapi lebih banyak menggagalkannya.

Di musim setelahnya, Cole juga masih ampas. Ia menderita banyak cedera dan performa buruk. Tapi ia bisa pulih di saat yang tepat. Baru di musim 1998/99 lah ia bersiar. Membawa United menjuarai treble winner.

Sumber referensi: Planet, Planet 2, MEN, MEN 2, SBN, RedDevil

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!

Glory Glory Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Magnificent 7 Manchester United v.2

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp125,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000
Obral!

Cristiano Ronaldo Back Home Manchester United

Rentang harga: Rp109,000 hingga Rp120,000

Artikel Terbaru