Bayangkan gimana perasaan Pep Guardiola. Lagi senyum-senyum menjelang musim baru, tiba-tiba mendengar kabar Real Madrid akan mengusik mereka lagi. Adalah Florentino Perez yang kembali menerbitkan ambisinya untuk mendatangkan Erling Haaland. Kali ini tak main-main, dan tampaknya sangat serius.
Namun, yang cukup menarik, kali ini Perez menyebut ini sebagai rencana cadangan. What? Bagaimana ceritanya mendatangkan pemain kaliber Haaland hanya sebuah rencana cadangan oleh Florentino Perez, padahal ini justru layak disebut ambisi besar dan proyek gila? Lagian rencana cadangan dari apa?
Daftar Isi
Antisipasi Kepergian Vinicius Junior
Di tengah ambisi besar, seorang diktator perlu menyingkirkan tikus-tikus yang tidak berguna. Seperti IKN, harus ada yang dikorbankan demi proyek besar. Kali ini siapa yang akan dikorbankan demi ambisi Florentino Perez mendatangkan Erling Haaland? Jawabannya adalah Vinicius Junior.
Oke, kita akan masuk bagian ceritanya.
Begini. Menjelang musim baru, seperti biasa, klub-klub Eropa sibuk di bursa transfer. Yang perlu diingat, jendela transfer bukan hanya dimanfaatkan untuk membeli maupun menjual pemain. Lebih dari itu, ini adalah momen krusial bagi setiap pemain, apakah ia akan memperpanjang kariernya di tim yang dibela atau tidak.
Real Madrid mencoba memperpanjang beberapa pemainnya, termasuk Vinicius Junior. Walaupun tidak terlalu mengesankan musim lalu, Los Blancos masih ingin mempertahankan pemain asal Brasil itu, dan lebih memilih menjual pemain Brasil lainnya, yakni Rodrygo Goes.
Kontrak datang ke Vinicius. Namun, lembaran kontrak itu justru dilempar oleh sang pemain. Vini tak sudi menandatanganinya. Ada apa gerangan? Beberapa laporan menyebut, tawaran itu tidak sesuai dengan keinginan Vinicius. Dan ini membuka peluang winger asal Brasil itu angkat kaki dari Santiago Bernabeu.
Situasi ini yang membuat Perez segera menyusun langkah baru untuk mencari penggantinya. Dan presiden Real Madrid itu memilih untuk mengaktifkan lagi minatnya pada Erling Haaland. Lho, jadi Real Madrid memang sudah nggak mau mempertahankan Vini?
Vinicius Junior Bertahan, Asalkan….
Dengan menawari kontrak baru, sejatinya itu cukup menjadi sinyal kalau Real Madrid masih ingin Vini bertahan lebih lama dari kontraknya yang sekarang, yang akan habis pada Juni 2027. Hanya saja pemain yang gabung pada 2018 dari Flamengo itu ingin gajinya lebih banyak atau minimal, setara dengan gaji Kylian Mbappe.
Memang berapa gaji yang ditawarkan ke Vini? Semula Vini mendapatkan gaji 15 juta euro per tahun. Angka itu dinaikkan menjadi sekitar 23 juta euro per tahun. Namun gaji yang sudah naik tersebut, masih lebih rendah 8 juta euro dari gaji yang diterima Kylian Mbappe di Real Madrid. Sekadar info saja, menurut Capology, gaji pemain Prancis itu menyentuh 31 juta euro per tahun.
Lantaran tak sesuai yang dia inginkan, Vini belum meneken kontrak baru. Setidaknya hingga narasi ini ditulis. Negosiasi pun kabarnya mandek. Dalam hal ini yang justru berada dalam situasi sulit adalah Vinicius Junior itu sendiri. Ia ingin tetap di Real Madrid, tapi klub tak mau memenuhi keinginannya. Alih-alih demikian, Los Blancos justru menantang Vini.
Bila tak mau menandatangani kontrak baru, Vini akan dijual. Toh sang pemain sudah memperoleh tawaran menggiurkan dari Arab Saudi. Menurut laporan Goal, Al-Ahli siap memecahkan rekor pembelian termahal dengan nilai transfer menyentuh 300 juta euro atau sekitar 5,6 triliun rupiah untuk memboyong Vini. Vini sebetulnya memiliki klausul pelepasan senilai 1 miliar euro.
Namun, Real Madrid tampaknya tidak keberatan untuk melepasnya dengan harga lebih rendah. Apalagi kabarnya sekarang, Vinicius akan dimasukkan dalam daftar jual Real Madrid, bersama sejumlah pemain seperti David Alaba, Ferland Mendy, hingga Rodrygo Goes.
Menduetkan Haaland dan Mbappe
Perez pun langsung berpikir, jika Vini dibeli Arab Saudi dengan biaya transfer segitu, rencana gilanya untuk mendatangkan Erling Haaland akan terwujud. Haaland masih akan bertahan di Manchester City hingga 2034 mendatang. Tapi dengan uang segar dari Arab Saudi, Real Madrid bisa membajaknya tanpa perlu negosiasi yang alot.
Kok bisa? Ya bisa. Sebab dengan uang hasil penjualan Vinicius itu, Real Madrid bisa menebus klausul pelepasan Erling Haaland yang nilainya ‘cuma’ 200 juta euro atau sekitar 3,7 triliun rupiah. Pemain asal Norwegia itu akan menjadi ‘teman main’ Kylian Mbappe di lini depan. Bayangkan, Mbappe berduet dengan Haaland, sengeri apa Los Galacticos?
Musim lalu, putra Alf-Inge itu agak menurun performanya. Di performa yang konon anjlok itupun Haaland masih masuk jajaran lima pemain dengan gol terbanyak Premier League musim lalu. Haaland mencetak 22 gol dalam 31 pertandingan di Liga Inggris. Pemain yang satu ini terbilang sangat konsisten mencetak dua digit gol di setiap musimnya.
Sementara Kylian Mbappe yang kesulitan di awal, justru segera bangkit dan melejit. Musim lalu, Mbappe bahkan menjadi top skor La Liga dengan 31 gol. Dengan Mbappe saja, Los Merengues produktif mencetak gol, bagaimana jika ditambah Erling Haaland? Harusnya mengemas 40 gol musim depan bukan perkara sulit bagi Real Madrid.
Namun, di tengah mendeknya negosiasi kontrak Vini dan ambisi Perez untuk merekrut Erling Haaland, ada friksi lain yang muncul. Ya, antara Florentino Perez dan sang pelatih, Xabi Alonso ternyata tak sejalan meski duduk di meja makan yang sama. Lho, apa lagi ini?
Florentino Perez vs Xabi Alonso
Sangat mungkin rencana untuk mendepak Vinicius Junior dan mendatangkan Erling Haaland tidak masuk rencana Xabi Alonso. Hanya rencana dan ambisi Perez saja. Sang presiden belakangan ini diketahui sering berseberangan dengan Xabi Alonso. Hampir semua nama pemain yang diusulkan Xabi ditolak oleh Perez.
Misalnya, ketika Xabi Alonso menginginkan gelandang baru. Xabi mengusulkan sejumlah nama seperti Kees Smit, Nicolo Barella, dan Angelo Stiller. Namun Florentino Perez menolak usulan itu. Tidak ada satu pun dari nama tadi yang diiyakan oleh sang presiden.
Perez berdalih nama-nama pemain yang diusulkan Xabi terlalu mahal. Jadi Perez enggan mengeluarkan dana besar untuk mereka. Justru Perez punya pilihan sendiri untuk sektor gelandang, yaitu Rodri. Pemain Manchester City telah lama diidam-idamkan oleh Florentino Perez.
Sayang, harganya yang mahal dan pemain yang tak dimasukkan daftar jual membuat Perez kesulitan untuk memboyong Rodri. Poinnya di sini sudah jelas, kalaupun Real Madrid harus mengeluarkan biaya besar, Perez tak mau berjudi dengan mendatangkan pemain yang diusulkan Xabi.
Kalau boleh jujur, dilihat dari segi mana pun, memang Rodri jauh lebih bagus ketimbang pemain yang diusulkan Xabi.
Masih Memburu Saliba
Selain akan menyiapkan rencana untuk membujuk Erling Haaland, Real Madrid masih terus mengejar dua pemain belakang dari Liga Inggris: William Saliba dan Ibrahima Konate. Nama yang disebut terakhir kontraknya akan habis musim panas ini di Liverpool, sedangkan Saliba baru habis pada 2027.
Tidak mudah bagi Los Blancos untuk mendapatkan keduanya atau salah satunya. Belakangan ini tampaknya Arsenal sudah mulai menyiapkan tawaran menggiurkan agar William Saliba segera memperpanjang kontraknya. Begitu pula Liverpool yang akan membangun kerajaan barunya.
The Reds dikabarkan segera menyodorkan kontrak baru demi menjauhkan Ibrahima Konate dari terkaman Real Madrid. Sementara Manchester City sepertinya belum mengatur siasat agar Haaland tak tiba-tiba direkrut Los Blancos.
The Citizens baru saja menyusun langkah untuk melindungi Rodri dari Real Madrid. Kontrak jangka panjang hingga 2030 kabarnya akan segera ditandatangani.
Menarik untuk menanti bagaimana proyek ambisius Galacticos Jilid 3 ini akan terwujud. Jika City lengah, mungkin saja Real Madrid bisa tiba-tiba membeli Erling Haaland dan kita akan menyaksikan dua pemuda ambisius yang konon penerus rivalitas Ronaldo dan Messi ini, berada di lini depan Real Madrid. Yang jadi pertanyaan berikutnya, bisakah Xabi mengelola emosi mereka?
Sumber: Bolanet, Foot-Africa, SportsYahoo, Sportnews, Telegrafi, Football-Espana, OneFootball, SI, Capology, Goal
