Dari Mana PSSI Dapat Uang?

spot_img

Arah sebuah organisasi tergantung kepada siapa yang berada di pucuk pimpinan. Jika ia punya latar belakang bisnis, organisasi yang mengurus sepak bola sekalipun pasti akan berorientasi pada uang. Pokoknya uang dulu, rencana bisa diurus belakangan.

Hal itulah yang sedikit banyak terjadi di tubuh PSSI. Karena puncak organisasi alias ketua umumnya adalah seorang businessman, maka alih-alih terus membicarakan ide, justru yang dibicarakan lagi-lagi dana.

Kemarin, ketika harga tiket pertandingan Timnas Indonesia melambung, EXCO PSSI, Arya Sinulingga berdalih timnas butuh dana besar. Pernyataan Arya itu segendang sepenarian dengan Ketum PSSI. Erick Thohir pernah bilang, butuh dana besar untuk pengelolaan Timnas Indonesia.

Nah, kalau sudah ngomongin dana begini, memangnya PSSI punya duit? Lalu, pendanaan PSSI ini datangnya dari mana? Ya kali cuma dari kocek pribadi Erick Thohir?

Butuh Setidaknya Rp500 Miliar

Februari 2024 lalu, mengutip Viva.co.id, Erick Thohir tanpa tedeng aling-aling menyebut, kalau Indonesia ingin memiliki tim nasional yang bagus, maka dibutuhkan dana kira-kira 250 sampai 500 miliar rupiah. Banyak banget, kan?

Sebagai gambaran saja, uang 500 miliar itu kalau dibelikan permen karet, satu Indonesia lengket. Tapi Erick punya pembelaan. Menurutnya, standarnya memang segitu. Bahkan dalam pandangan Menteri BUMN itu, Indonesia cukup tertinggal dari negara-negara lainnya.

Jepang, kata Erick, dananya bahkan mencapai 170 juta US Dolar atau sekitar 2,7 triliun rupiah. Menurut menteri yang pada pemerintahan selanjutnya mungkin akan menjabat lagi itu, pendanaan sepak bola Indonesia dinilainya tertinggal dari negara-negara kuat di Asia Tenggara, seperti Vietnam dan Thailand yang dananya bisa mencapai 1 triliun rupiah.

“Ada uang, ada kesejahteraan, ada prestasi,” kata Erick Thohir. Kendati demikian PSSI tidak akan cengeng soal dana. Ia berdalih bakal berusaha memastikan PSSI tidak perlu mengemis. Pertanyaannya cara memastikannya bagaimana?

Mendirikan Perusahaan

Erick Thohir mencoba menghidupkan lagi perusahaan milik PSSI. Dilansir Solopos, perusahaan itu bernama PT Garuda Sepakbola Indonesia. PSSI menghidupkannya lagi untuk mengelola aset bisnis secara profesional.

Lewat perusahaan inilah PSSI menjaring kerja sama dengan perusahaan maupun lembaga lainnya. Kerja sama dengan produsen sepeda motor listrik, Gesits, pada tahun lalu misalnya, itu juga merupakan program kerja PT Garuda Sepakbola Indonesia untuk membantu keuangan PSSI.

Sebagai pebisnis, Erick Thohir tentu menetapkan target pendapatan yang bisa diperoleh melalui PT Garuda Sepakbola Indonesia. Dalam laporan Solopos, Erick menargetkan perusahaan ini meraup setidaknya 260 miliar rupiah saban tahun. Ini merupakan pertanda baik. Sebab itu artinya, perusahaan yang dihidupkan kembali oleh PSSI tidak sekadar ada.

Dana dari FIFA

Kalau perusahaan itu baru dihidupkan lagi oleh PSSI, sebelumnya, PSSI dapat dana dari mana? Karena Indonesia merupakan anggota aktif FIFA, PSSI juga mendapat dana dari induk sepak bola dunia tersebut. Salah satu yang barangkali familiar adalah dana FIFA Forward.

Ya, dana ini pernah dibekukan karena PSSI membatalkan gelaran Piala Dunia U-20. Namun, kabarnya dana FIFA Forward untuk PSSI ini tidak 100% dibekukan, melainkan hanya dikurangi saja. Nah, seperti apa sih dana FIFA Forward itu?

FIFA Forward merupakan kebijakan baru yang diluncurkan FIFA pada Januari 2023, dan akan berlangsung hingga tahun 2026. Tujuannya untuk menyediakan dana demi mendukung pengembangan sepak bola di seluruh dunia. Dana ini akan disalurkan kepada enam konfederasi dan 211 anggota FIFA.

Di dalamnya ada tiga kategori. Pertama, biaya untuk operasional sebesar 5 juta US Dolar (Rp81,1 miliar). Kedua, dana untuk menjalankan proyek spesifik jangka panjang sebesar 3 juta US Dolar (Rp48,7 miliar). Ketiga, dana tambahan untuk menutupi biaya akomodasi dan perjalanan tim nasional serta pembelian perlengkapan sepak bola yang nilainya 1,2 juta US Dolar (Rp19,4 miliar).

Selain FIFA Forward, induk sepak bola dunia itu belakangan ini dermawan seperti Haji Sulam. Di tengah pembangunan IKN, FIFA menggelontorkan dana hibah untuk pembangunan training center PSSI. Nominalnya tak main-main, 85,6 miliar rupiah!

Pemerintah

Selain itu, PSSI juga diguyur dana dari pemerintah pusat. Tentu bukan melalui Kementerian Pertanian, melainkan Kementerian Pemuda dan Olahraga. Hanya saja, dana dari Kemenpora ini tidak selalu diberikan. Kemenpora menyuplai dana untuk kondisi atau momen-momen tertentu.

Misalnya, tahun 2020, ketika Ketum PSSI masih Iwan Bule, Kemenpora menggelontorkan dana hingga 50,6 miliar rupiah untuk pemusatan latihan Timnas Indonesia U-19 jelang Piala Dunia U-20 tahun 2021 lalu.

Sementara di era Erick Thohir, PSSI pernah disiram dana hingga hampir 400 miliar rupiah dari Kemenpora untuk pemusatan latihan Timnas U-17 dan penyelenggaraan Piala Dunia U-17 tahun lalu.

Sponsorship

Namun, seperti kata Erick, PSSI tidak akan cengeng. Jadi, soal pendanaan tidak cuma mengandalkan pemerintah saja. Disamping menjalankan PT, PSSI juga bergeliat mencari sponsor. Makanya, sejak pertama kali menjabat, Erick Thohir berkeliaran seperti mahasiswa mencari sponsor kegiatan.

Banyak pihak swasta yang telah bekerja sama dengan PSSI. Bahkan, mengutip CNN Indonesia, baru enam bulan kepemimpinannya, Erick Thohir berdalih sudah mengumpulkan uang sebanyak 250 miliar rupiah. Belum lama ini, sebanyak 23 pengusaha juga mengucurkan dana 27 miliar rupiah untuk Timnas Indonesia U-23  yang menembus semifinal Piala Asia U-23.

Kerja sama dengan Erspo, yang desain jersey-nya jelek itu, juga bagian dari sponsorship. Disebut-sebut nilai sponsorshipnya jauh lebih gede dari apparel timnas sebelum-sebelumnya.

Hak Siar

Pendapatan PSSI juga berasal dari hak siar Timnas Indonesia. Makanya, tidak perlu heran jika laga play-off Olimpiade melawan Guinea kemarin, yang sedianya tertutup, justru disiarkan langsung di televisi. Ini murni karena ada uang hak siar yang berputar di sana. Bukan karena PSSI sangat cinta Timnas Indonesia.

Ada target yang mesti dicapai dari hak siar Timnas Indonesia, yakni 56 miliar rupiah. Kebetulan pada 2023 lalu, PSSI sudah menjalin kesepakatan hak siar dengan MNC Group senilai 56 miliar rupiah. Kesepakatan ini memastikan pemegang hak siar mendapat siaran Timnas Indonesia, termasuk yang berdurasi panjang.

Penjualan Tiket

Berikutnya, pasti kamu sudah menebak ini. Ya, pendapatan PSSI juga berasal dari penjualan tiket pertandingan Timnas Indonesia. Sama seperti Blackpink, Timnas Indonesia tak ubahnya komoditi yang dijamin laris. Jika konser Blackpink yang dijual adalah fanatisme, pertandingan timnas yang dijajakan adalah nasionalisme. Demi bangsa dan negara, biasanya gitu. 

Tak ayal kalau setiap kali bertanding, antusiasme menonton timnas sangat tinggi. Di titik itu, menjual tiket pertandingan semudah mengunyah kerupuk. Bayangkan, tiket yang melonjak pun bisa ludes kurang dari 24 jam. PSSI pun bisa meraup uang dari sana.

Simulasinya gini, harga tiket termurahnya 250 ribu. Yang membeli tiket termurah itu katakanlah seperempat dari kapasitas GBK, yakni 19.500. Maka pundi-pundi dari tiket saja sudah menyentuh hampir 5 miliar rupiah!

Larinya ke Mana?

Lalu, yang biasanya jadi pertanyaan, duit sebanyak itu dialokasikan ke mana? Pertama-tama, yang perlu dipahami, menjadi pengurus PSSI sama sekali tidak digaji. Soal mereka bisa cari duit sendiri lewat PSSI, itu urusan lain. Tapi intinya, pengurus PSSI tak mendapat gaji sebagaimana kuli panggul.

Nah, pendapatan PSSI mestinya, sekali lagi mestinya, dialokasikan untuk pengembangan sepak bola Indonesia, termasuk timnas. Misalnya, untuk membangun pusat latihan dan membayar staf serta pelatih.

Uang PSSI juga digunakan untuk akomodasi dan perjalanan tim nasional. Selain itu, PSSI juga mesti membayar sewa kompleks Gelora Bung Karno, termasuk Stadion Utama. Soal ini pernah dibahas sebelumnya.

PSSI juga mengeluarkan duit untuk biaya administrasi saat menaturalisasi pemain. Mendatangkan tim lain, termasuk Timnas Argentina, juga memerlukan biaya. Bukan cuma mengandalkan bacot doang.

Sumber: Solopos, OneFootball, Suara, BolaKompas, Viva, CNNIndonesia, WartaKota, Bolanet

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru