Football lovers masih ingat dengan sosok Marko Marin? Ya, ia mantan pemain tengah Chelsea yang digadang-gadang bakal bersinar dengan julukan The Next Messi dari Jerman. Kini Marin hanya bermain untuk klub Liga Hungaria, Ferencvaros dan ia telah memutuskan untuk pensiun di akhir musim ini.
Ketimbang dijuluki Messi-nya Jerman, mungkin Marko Marin lebih pantas dijuluki sebagai rajanya pemain pinjaman. Bagaimana tidak? Tercatat Marko Marin sudah bermain di 12 klub berbeda dan menghabiskan hampir seluruh kariernya untuk menjalani proses pinjaman dari klub induknya, Chelsea.
Nah, dengan FIFA yang telah meluncurkan format baru yang mengatur tentang peminjaman pemain, mungkin kita tidak akan menemukan pemain lain yang bernasib sama dengan Marko Marin.
Marko Marin resmi memutuskan pensiun sebagai pemain bola, di usia 33 tahun.
Ada yang masih ingat dengan pemain yang satu ini? pemain yang dulu diprediksi akan menjadi bintang, namun sayangnya talenta nya tidak berkembang sesuai ekspektasi. Total ia pernah main di 12 klub. pic.twitter.com/QuArJQW6s8
— Fakta Bola ⚽ (@FaktaSepakbola) March 26, 2022
Namun, yang namanya peraturan baru, pasti ada plus dan minusnya. Berikut Starting Eleven sajikan dampak dari format baru peminjaman pemain bagi klub dan pemain.
Daftar Isi
Pemain Pinjaman
Fenomena pinjam-meminjam pemain, kini seperti sebuah tren yang marak dilakukan oleh klub-klub sepak bola Eropa. Hal ini terjadi lantaran meminjam pemain merupakan salah satu strategi dalam menyeimbangkan kondisi keuangan dan kebutuhan pemain.
Apabila kondisi keuangan klub aman sentosa tentu opsi meminjam pemain adalah opsi yang diambil sebagai langkah terakhir. Namun, berbeda apabila klub tersebut dalam keadaan sulit keuangan. Langkah meminjam pemain dengan melihat kondisi keuangan adalah langkah tepat untuk menyelaraskan segalanya.
Tentu apa yang dilakukan oleh klub-klub sepak bola dengan meminjam pemain itu merupakan suatu strategi bisnis. Apabila strategi tersebut sukses dan pemain bisa tampil apik dengan menyesuaikan pola permainan klub, maka itu akan menjadi bisnis yang menguntungkan bagi klub tersebut. Begitupun sebaliknya.
Format Baru Pemain Pinjaman
Sebagai bagian dari proyek luas FIFA untuk merampingkan sistem transfer pemain, seperangkat aturan baru mengenai masa peminjaman akan mulai berlaku. Peraturan ditetapkan mengikuti keputusan yang disahkan oleh Komite Pemangku Kepentingan Sepak bola tahun lalu.
FIFA to introduce new loan regulations
Story: https://t.co/aDt8tAP6LM pic.twitter.com/9fBQ5UIkGa
— FIFA Media (@fifamedia) January 20, 2022
Nah, pada akhir Januari lalu, FIFA telah mengumumkan bahwa mereka resmi mengubah regulasi peminjaman pemain profesional. Dalam regulasi baru kali ini, poin yang diubah FIFA cukup banyak.
Lantas apa saja yang baru? Peraturan baru tentang pemain pinjaman, bertujuan untuk mengembangkan pemain muda, mengusahakan kompetisi yang seimbang, dan mencegah sebuah klub menimbun pemain.
Mungkin perubahan yang paling mencolok dalam regulasi tersebut adalah batas yang ditetapkan dalam jumlah maksimum pinjaman per musim.
Agar transisi dari peraturan lama ke peraturan baru lancar, rencana tersebut akan dijalankan dalam tiga langkah. Mulai musim 2022/23, klub hanya bisa meminjamkan delapan pemain per musim. Jumlah ini akan berkurang menjadi tujuh di musim 2023/24 dan kembali berkurang jadi enam pada musim 2024/25.
Durasi peminjaman pemain juga diubah. Jika sebelumnya peminjaman masuk dan keluar setiap klub diperbolehkan sampai dua tahun, FIFA membatasi menjadi satu musim saja. Sebagai contoh, Real Madrid yang meminjamkan Brahim Diaz kepada AC Milan pada 2021 hingga 2023 mendatang.
FIFA juga mengatur batasan-batasan dalam regulasi yang baru ini. FIFA melarang klub untuk meminjamkan pemain profesional lebih dari tiga kali. Dalam waktu tertentu, FIFA juga melarang klub untuk mengirimkan lebih dari tiga pemain pinjaman ke tim yang sama dan begitu pun sebaliknya.
FIFA juga memberlakukan pengecualian kepada pemain usia di bawah 21 tahun dan pemain homegrown dalam regulasi ini. FIFA beralasan, regulasi yang baru bisa mengembangkan potensi pemain muda apabila mereka dipinjamkan ke klub lain. Terlebih, dengan begitu kompetisi akan sehat dan seimbang.
Klub Seperti Chelsea Paling Terdampak
Jika muncul pertanyaan klub mana yang paling terdampak oleh regulasi baru kali ini, tentu jawabannya sudah pasti klub-klub besar dan kaya raya di liga top Eropa. Terutama mereka yang gemar menimbun bakat-bakat muda dan hanya dimasukan ke tim cadangan atau tim muda mereka.
Klub yang kerap melakukan praktek seperti ini adalah Chelsea. Menurut situs resmi klub, mereka sedang meminjamkan 25 pemain muda mereka, termasuk nama Michy Batshuayi di Besiktas. Batshuayi ini juga menyandang sebagai pemain pinjaman abadi dari Chelsea.
Michy Batshuayi:
“If Beşiktaş Management wants me to stay, I want to wear this [Besiktas] jersey next season.” pic.twitter.com/hyKuE8JngG
— Chelsea Loan Army (@CFCLoanArmy_) January 26, 2022
Pemain sebanyak itu paling cuma beberapa yang dipanggil kembali untuk memperkuat skuad utama The Blues. Nah, dengan berlakunya peraturan baru ini musim depan, Chelsea mau nggak mau harus memangkas jumlah pemain pinjaman mereka.
Hal ini memungkinkan Chelsea harus kehilangan beberapa talenta muda berbakat mereka seperti Billy Gilmour, Armando Broja, Ethan Ampadu hingga Conor Gallagher yang sedang moncer bersama Crystal Palace. Terlebih pembatasan jumlah akan terus berkurang setiap tahunnya.
Chelsea harus pandai-pandai dalam memilih pemain muda yang sedang mereka pinjamkan. Terlebih, kini Chelsea sedang disibukkan dengan segala permasalahan yang menimpa klub. Tentu kebijakan ini bakal menjadi PR yang sangat merepotkan bagi manajemen The Blues.
Klub-klub Liga Italia Juga Terdampak
Nah, poin yang melarang sebuah klub untuk meminjam pemain lebih dari satu musim juga akan berdampak kepada klub-klub Italia. Klub Italia terkenal gemar melakukan praktek demikian, alih-alih membeli pemain, mereka lebih senang meminjam pemain dengan durasi dua musim.
Hal ini seperti yang dialami oleh tim Italia yang sedang naik daun, Atalanta. Mereka akan memiliki masalah yang lebih besar karena peraturan pemain pinjaman baru kali ini. Dengan berlakunya regulasi baru ini, Atalanta sudah tak bisa memakai strategi pinjaman dua musim, yang mana strategi pinjaman itu terbukti ampuh kala mereka meminjam Duvan Zapata dari Sampdoria.
Pasukan @Atalanta_BC menuai kemenangan di markas @juventusfcid. ⚡️
Duvan #Zapata menjadi pahlawan La Dea. ⚫️🔵#JuveAtalanta #SerieA💎 #WeAreCalcio pic.twitter.com/wqTU2CsNDO
— Lega Serie A (@SerieA_ID) November 28, 2021
Di sisi lain, Atalanta juga terkenal karena menggunakan jurus menimbun bakat muda lalu disebar ke beberapa klub, dan mereka akan menarik pemain itu pulang ketika mereka sudah matang secara permainan.
Nah menurut data Transfermarkt Atalanta lebih gila lagi, mereka memiliki 64 pemain yang sedang melakoni masa peminjaman. Tentu, musim depan bakal jadi musim yang sibuk bagi Atalanta.
Akan Lebih Banyak Transfer Permanen
Peraturan ini tak hanya berdampak pada klub. Namun juga bagi para pemain sepak bola. Jika peraturan baru ini dijalankan dengan baik, maka kita tak akan mendengar pemain yang bernasib sama seperti Marko Marin atau Michy Batshuayi.
Jadi kemungkinan klub akan lebih cepat melepas pemain-pemain yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan. Dan ini akan baik bagi pemain tersebut, mereka akan lepas dari jerat ketidakpastian dan akan lebih cepat menemukan tantangan baru bersama klub yang lebih serius ingin menggunakan jasanya.
Toh, apabila klub lebih banyak melepas pemain secara permanen ketimbang meminjamkannya, mereka juga bakal lebih banyak mendapat pemasukan dari penjualan pemain tersebut. It’s a win win solution.
Bumerang Bagi Karier Pemain Muda
Namun, kembali ke awal lagi, tak ada jaminan apabila pemain yang dilepas akan tampil bagus dan mendapat menit bermain yang cukup di klub barunya. Jadi klub dan pemain harus bersinergi agar pemain tak salah memilih klub.
Jika klub terburu-buru dalam melepas pemain demi mengejar batas regulasi yang ditetapkan oleh FIFA, maka hal itu akan berdampak pada karier si pemain. Alih-alih terlepas dari ketidakpastian di klub induk, mereka malah gagal bersinar dan berakhir kariernya hancur karena salah memilih klub baru.
Di era modern sepak bola memang terus berkembang, segala macam perubahan dan pengembangan regulasi terus dilakukan oleh FIFA. Semoga kedepannya, FIFA terus memperhatikan kesejahteraan para pemain sepak bola.
https://youtu.be/JXloTVrrLJA
Sumber: FIFA, Foot The Ball, Khelnow, Chelsea, Transfermarkt