Anfield sudah tak angker lagi. Well, bagi Real Madrid Anfield memang tidak angker. Di laga fase gugur Liga Champion tadi malam, los blancos bahkan dengan kejam berhasil membantai the reds dengan skor 2-5. Memang masih ada leg kedua di Bernabeu, tapi itu jadi misi yang tidak mungkin bagi anak asuh Jurgen Klopp.
Musim kemarin, Real Madrid selalu bisa comeback di Bernabeu. Diantaranya ketika melawan PSG, kemudian Chelsea, dan terakhir Manchester City. Tapi kali ini anak asuh Carlo Ancelotti bisa menuntaskan tugas comeback mereka hanya dalam waktu kurang dari satu jam saja. Meyakinkan semua orang bahwa Liga Champions adalah liga-nya los merengues.
Di laga tersebut, Real Madrid melakukan dua perubahan pada tim yang mengalahkan Osasuna akhir pekan kemarin. Dani Carvajal dan Karim Benzema masuk menggantikan Nacho dan Dani Ceballos. Dari lima pertandingan terakhir, ini adalah kedua kalinya Benzema diturunkan sebagai starter.
Sedangkan Jurgen Klopp tidak melakukan perubahan pada tim yang mengalahkan Newcastle pada hari Sabtu kemarin. Darwin Nunez masih cukup fit untuk diturunkan sebagai starter meski sempat mengalami benturan di laga sebelumnya. Stefan Bajcetic juga dipercaya untuk menjadi starter. Ini merupakan penampilan pertamanya di LIga Champions.
Real Madrid Bantai Liverpool
Awalnya semua berjalan baik untuk anak asuh Jurgen Klopp. Darwin Nunez membuktikan dirinya adalah pemain yang berbeda jika bermain di Liga Champions. Baru empat menit, ia sudah mencetak gol ke gawang Courtois. Membuat Liverpool memimpin di menit awal.
Sepuluh menit kemudian, publik Anfield kembali bersorak. Courtois melakukan blunder fatal, yang membuat Salah mampu menggandakan keunggulan the Kop. Unggul dua gol dalam waktu kurang dari setengah jam membuat the reds berada di atas awan.
Tapi di menit ke-21 Vinicius Jr berhasil mempersempit ketertinggalan. Tendangan melengkungnya mengubah papan skor menjadi 2-1. Madridista dibuat sedikit cemas ketika David Alaba ditarik keluar di menit ke-27. Bek itu dikabarkan mengalami cedera sehingga tidak bisa melanjutkan laga. Posisinya pun digantikan oleh Nacho Fernandez.
Itu jadi PR Ancelotti di masa depan. Meskipun begitu, Madrid masih bisa bermain dengan tenang. Di menit ke-36, Alisson Becker melakukan kesalahan serupa dengan Courtois. Niat ingin membuang bola, malah memantulkannya ke Vini dan membuat bola masuk ke gawang. Ia berlari menuju para pendukung Liverpool. Di depan para Liverpudlian, ia melakukan selebrasi peace of mind-nya Ronaldo. Babak pertama pun berakhir dengan skor imbang 2-2.
Dua menit memasuki babak kedua, tepatnya di menit ke-47, sundulan Eder Militao menuntaskan comeback Madrid. Tapi los blancos belum puas. Benzema kemudian mencetak dua gol tambahan, mengakhiri pertandingan dengan skor 2-5.
Fakta Menarik
Di pertandingan ini juga menyajikan fakta menarik untuk diketahui. Salah satunya adalah Real Madrid jadi tim pertama dalam sejarah Liga Champions, yang bangkit dari ketertinggalan dua gol dan menang dengan selisih tiga gol. Tidak ada yang melakukan itu sebelumnya.
Fakta lainnya adalah, Vinicius Jr menjadi pemain dengan gol terbanyak ke gawang Liverpool dalam sejarah Piala Europa dan Liga Champions. Pemain Brasil itu telah mencetak lima gol dalam empat pertemuan. Sebelum rekornya itu disalip oleh Karim Benzema, yang total sudah mencetak enam gol ke gawang Liverpool.
Tapi Vini masih punya rekor membanggakan lainnya. Yaitu di usianya yang ke-22 tahun, ia telah jadi pemain termuda kedua termuda yang mencetak gol di Anfield dalam kompetisi Eropa. Dibawah Johan Cruyff yang masih memegang rekor itu sejak Desember 1966 ketika bermain untuk Ajax.
Dari sisi merseyside juga punya catatan menarik, meskipun tidak membanggakan. Liverpool telah kebobolan lima gol di Anfield di pertandingan tingkat Eropa untuk pertama kalinya. Sementara baru ketiga kalinya the reds menerima lima gol atau lebih di pertandingan kandang semua kompetisi dalam satu abad terakhir.
Sedangkan bagi Jurgen Klopp, ini kelima kalinya timnya kebobolan lima gol. Sebelumnya terjadi ketika ia melatih Mainz pada tahun 2006, Borussia Dortmund 2009, dan Liverpool di tahun 2019.
Sementara itu, Mohamed Salah memecahkan rekor yang patut diapresiasi. Golnya yang berasal dari blunder Courtois itu merupakan gol ke-44 di Champions League. Membuatnya sejajar dengan Didier Drogba sebagai pemain Afrika dengan gol terbanyak di Liga Champions.
Ia juga sudah melewati Steven Gerrard sebagai pencetak gol terbanyak Liverpool di kompetisi Eropa. Meskipun itu tidak bisa menjamin Liverpool melangkah lebih jauh dari babak ini.
Madrid Tangguh di Eropa
Memang mengatakan kalau Real Madrid begitu kuat di Liga Champions adalah lagu lama. Tapi memang begitulah adanya. Bahkan ketika Liverpool sudah unggul dua gol dalam waktu 14 menit, punggawa el real masih bisa bermain dengan tenang.
Luka Modric melakukan tugasnya dengan baik dalam mengatur tempo permainan. Sampai Vinicius punya kesempatan untuk mencetak gol pertama. Dari situ kepercayaan diri los blancos bisa kembali lagi. Setelah jeda, Modric, Vinicius, Karim Benzema, bahkan pemain pengganti, Nacho bisa menunjukan kepercayaan diri yang luar biasa.
Dan seluruh tim Madrid bisa merasakan Liverpool tidak berkutik untuk sisa waktu pertandingan yang ada. Liverpool seolah sudah tahu kalau mereka tidak bisa melakukan apapun di laga itu.
Ditambah, Liverpool menunjukan permainan gegenpressing yang buruk. Setelah tertinggal di awal babak kedua, pasukan Jurgen Klopp berusaha untuk menekan Benzema dkk. Itu bisa dimengerti karena tentu Liverpool ingin mencetak gol balasan. Namun, mereka meninggalkan lini pertahanan yang kopong. Menjaga struktur pertahanan tetap kokoh adalah hal yang sangat krusial ketika membangun serangan. Itu yang tidak dimiliki Liverpool musim ini.
Itu jadi PR besar untuk Klopp. Mereka akan bertemu lagi di leg kedua yang berlangsung pada tanggal 16 Maret nanti. Pertandingan akan digelar di stadion kebanggaan madridista, Santiago Bernabeu. Di hadapan puluhan ribu publik Bernabeu, ini akan jadi laga yang super sulit untuk Liverpool.