Aboard dalam persepakbolaan Indonesia sangatlah penting, harapanya, dengan banyaknya talenta muda yang diorbitkan untuk Aboard (Bermain di Luar Negeri), mereka bisa mengambil ilmu sebanyak-banyaknya dari klub yang mereka bela.
Karena kita ketahui bersama bahwa pembinaan, fasilitas, pola latihan dan kedisiplinan di liga luar negeri sangatlah berbeda dengan liga di Indonesia, mereka lebih maju dan kerap melibatkan science football dalam meningkatkan performa tiap pemainya.
Pembinaan usia muda memang menjadi salah satu kelemahan Indonesia dalam melakukan regenerasi, sehingga berdampak pada pengembangan dan prestasi sepakbola Indonesia saat ini. Padahal ada ratusan Sekolah Sepak Bola (SSB) yang tersebar di seluruh Indonesia, namun seakan akan mereka kesulitan memberikan pembinaan dan fasilitas yang mempuni untuk pemain – pemain akademinya.
Selain itu inkonsistensi dari para pemain-pemain muda juga dipertanyakan, pasalnya tak sedikit pemain yang tampil apik di kelompok umur dan digadang gadang akan menjadi tulang punggung Timnas Indonesia di masa yang akan datang karirnya semakin meredup dan cenderung stuck disitu-situ saja
PSSI pun mulai berbenah, awal tahun 2019 lalu, PSSI membuat terobosan baru dengan bekerja sama dengan superSoccer TV membuat program pembinaan sepak bola jangka panjang dengan nama Garuda Select, dengan mengumpulkan pemain-pemain yang beusia dibawah 16 tahun untuk berlatih di Inggris.
Program Garuda Select direncanakan berjalan selama 10 tahun. Ada angkatan pertama dan kedua. Angkatan pertama berangkat pada Januari 2019 berkekuatan 24 pemain hasil pengamatan dari Elite Pro Academy (EPA) U-16 2018.
𝐆𝐚𝐫𝐮𝐝𝐚 𝐒𝐞𝐥𝐞𝐜𝐭 𝐒𝐞𝐚𝐬𝐨𝐧 𝟒: 𝐓𝐡𝐞 𝐉𝐨𝐮𝐫𝐧𝐞𝐲 𝐁𝐞𝐠𝐢𝐧𝐬
Their journey in #GarudaSelect Season 4 starts here. The best Indonesian youngsters are leaving to UK for a year of development. Good luck boys!
Garuda Select, Coming Very Soon!
Exclusive on MOLA! pic.twitter.com/EkWN6X69BI— Program Garuda Select (@Garuda_Select) December 4, 2021
PSSI tidak main-main dengan program ini, di Inggris sana para pemain muda yang sudah terseleksi ditangani langsung oleh dua legenda sepak bola Inggris, yaitu Des Walker dan Dennis Wise. Des Walker sebagai pelatih dan Dennis Wise sebagai direktur teknik. Program Garuda Select itu sendiri sebenarnya bertujuan untuk mempersiapkan timnas Indonesia dimasa mendatang dengan target bisa lolos ke Olimpiade 2024 dan tentunya Piala Dunia 2030.
Terkait sisi positif yang mungkin bisa didapatkan oleh ke-24 pemain muda ini, imbasnya akan sangat banyak sekali. Terlebih lagi, soal profesionalisme dan kultur sepakbola Eropa yang sangat disiplin. Setelah kurang lebih satu tahun program ini berjalan, mulai menampakan hasil dengan diminatinya beberapa alumni dari program Garuda Select oleh klub-klub Eropa maupun Asia.
Terutama dari angkatan pertama yaitu Bagus Kahfi (FC UTRECHT, Belanda), David Maulana dan Brylian Aldama (HNK Rijeka, Kroasia), Sekarang program Garuda Select sudah memasuki season ke 4.
Berikut beberapa nama pemain pemain yang masih aktif bermain di luar negeri:
Daftar Isi
Asnawi Mangkualam, 22th (Ansan Greeners, Korea Selatan)
Asnawi bergabung Ansan Greeners pada Februari 2021 Asnawi direkomendasikan oleh pelatih Timnas saat ini yaitu Shin Tae-Yong kepada klub kasta ke-2 Liga Korea yaitu Ansan Greeners, yang mana anak dari Shin Tae-Yong juga bermain disana.
Bahkan di akhir bulan ini kontrak Asnawi akan berakhir, namun peluang Asnawi Mangkualam Bahar dipertahankan Ansan Greeners terbuka lebar setelah pelatih anyar Cho Min-kook menyebutkan dirinya telah mempersiapkan tempat untuk bek sayap Indonesia ini.
Asnawi mampu menyedot perhatian pada musim pertamanya di K-League 2 Korea Selatan pada tahun ini. Asnawi dinilai bermain mengesankan dalam 14 penampilannya, dua di antaranya dari bangku cadangan. Bertahan atau hengkang? kita nantikan saja kabar selanjutnya.
Indonesian Asnawi Mangkualam (21) made his Ansan Greeners debut in 1-0 beat to Yangpyeong FC in Korean FA Cup. pic.twitter.com/13OrmYEFMx
— Asian Football (@AsianFootballs) March 28, 2021
Egy Maulana Vikri, 21th ( FK Senica, Slovakia)
Sebelum merumput bersama FK Senica, Egy sempat dikontrak jangka panjang oleh klub Polandia Lechia Gdansk, Egy dikontrak Lechia pada 7 Juli 2018 bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-18. Saat itu, klub Polandia memberikan kontrak berdurasi 3 tahun. Lantas Egy melanjutkan karir Eropanya bersama klub asal Slovakia, FK Senica.
Egy Maulana Vikri hanya diikat kontrak oleh FK Senica dengan durasi enam bulan. Penampilan Egy cukup menarik perhatian, karena ia sempat masuk Best XI Fortuna Liga dan memenangkan penghargaan individu Goal of The Month pada bulan November.
Egy resmi didatangkan FK Senica pada 31 Agustus yang berarti masa kontraknya hanya berlaku hingga 31 Desember hari ini. Jadi bisa dibilang Egy berstatus bebas transfer pada laga final piala AFF yang dilaksanakan tanggal 1 Januari 2022 kemarin. Patut kita simak kemana kah Egy selanjutnya.
— FK Senica (@FKSenica) October 14, 2021
Syahrian Abimanyu, 22th (Johor Darul Ta’zim, Malaysia)
Gelandang 22 tahun ini resmi direkrut klub mewah Liga Malaysia Johor Darul Ta’zim, Abimanyu masuk dan menjadi bagian dari rencana jangka panjang klub raksasa Liga Malaysia tersebut. Syahrian Abimanyu tercatat dikontrak JDT pada tanggal 23 desember 2020 setelah masa kerja samanya dengan Madura United selesai awal bulan ini. Dirinya memutuskan mencari tantangan setelah Liga 1 2020 vakum.
Abi (Panggilan Abimanyu) sempat dipinjamkan ke klub Australia yaitu Newcastle Jets kurang lebih selama setengah musim. Peminjaman Syahrian Abimanyu ini tak lepas dari peraturan Liga Malaysia yang hanya membolehkan tiap klub memainkan satu pemain asing ASEAN. Slot tersebut saat itu digunakan JDT untuk memainkan Harris Harun asal Singapura.
Syahrian Abimanyu melakoni debut bersama Johor Darul Ta’zim (JDT), melawan Sabah FC yang diperkuat oleh Saddil Ramdani, Minggu (8/8) di ajang Liga Super Malaysia.
Syahrian masuk di menit ke-75 menggantikan Safiq Rahim. JDT menang 2-0 berkat brace Bergson (19′ dan 21′). pic.twitter.com/qQmcJuGZy1
— PanditFootball.com (@panditfootball) August 9, 2021
Bagus Kahfi, 19th ( FC Utrecht, Belanda)
Pemain alumnus program Garuda Select ini menandatangani kontrak berdurasi satu setengah tahun bersama FC Utrecht pada 5 Januari 2021, kontrak Bagus Kahfi berdurasi hingga pertengahan 2022 dengan opsi perpanjangan dua tahun apabila performanya menjanjikan. Bagus Kahfi diproyeksikan untuk bermain di Jong Utrecht, tim satelit FC Utrecht yang berkiprah di Eerste Divisie atau kasta kedua dalam piramida sepak bola Negeri Kincir Angin.
Jalan menuju debut di Eredivisie bersama FC Utrecht mungkin tak akan mudah, namun Bagus Kahfi sudah mengunci targetnya di bekas klub Irfan Bachdim itu, bahwa ia akan bersaing dengan penyerang lainya di FC Utrecht U-18 demi memperebutkan posisi di skuad utama nantinya.
🇮🇩 Voor Jong Indonesië, inclusief FC Utrecht’s Bagus Kahfi, staat vanmiddag de AFC U23 Asian Cup-kwalificatiewedstrijd tegen Jong Australië op het programma.
🕑 De aftrap is om 14.00 uur Nederlandse tijd, in Tadzjikistan.
💪 Succes, Bagus! #fcutrecht #KitaGaruda pic.twitter.com/7ubFUtv8jO
— FC Utrecht (@fcutrecht) October 26, 2021
Witan Sulaeman, 20th (Lechia Gdanks, Polandia)
Witan sepakat untuk menandatangani kontrak berdurasi dua musim di Lechia Gdanks pada 1 September 2021 lalu, ia akan mengenakan nomor punggung 80 di Gdanks, Akan tetapi, kedatangan Witan Sulaeman dibayangi-bayangi oleh kegagalan Egy Maulana Vikri di Lechia Gdansk. Ya, seperti diketahui, meski didatangkan dengan embel-embel nomor punggung 10, Egy nyatanya hanya jadi pemanis bangku cadangan.
Benar saja sejauh ini Witan seperti mengalami hambatan, pasalnya hingga sekarang Witan belum mencatatkan satu penampilan sekalipun. Bahkan Witan ikut dengan rombongan Timnas ke Singapura guna mengikuti ajang AFF Suzuki Cup 2020 tanpa mencatatkan satu kalipun penampilan di taraf klub.
View this post on Instagram
tentunya masih banyak lagi nama nama pemain muda Indonesia yang sedang menimba ilmu di luar negeri.
Salah satu alumni juara piala AFF U-19 tahun 2013 lalu yang masih menjadi andalan Timnas Indonesia, yaitu Evan Dimas, bicara pentingnya pemain muda mendapatkan pengalaman bermain di luar negeri. Menurut Evan, berstatus sebagai pemain asing di kompetisi negeri orang membuat mental dan kualitas permainan makin terasah.
“Menurut saya sangat penting memiliki pengalaman berkarier di luar negeri. Namun, saat bermain di luar negeri, mindset seperti mulai dari nol lagi,” kata Evan Dimas
“Apalagi hitungannya dianggap sebagai pemain asing. Hal itu yang membuat mental bermain terasah untuk membuktikan bahwa saya tidak sama dengan pemain lokal sana,” tegas Evan Dimas.
Semasa masih berseragam Selangor, pemain berusia 25 tahun itu sukses bermain sebanyak 20 kali dan mencetak dua gol di kompetisi lokal tersebut. Meskipun hanya semusim, namun Evan mendapatkan pengalaman dan ilmu yang banyak.
Semoga Federasi memperbaiki managemen pembinaan pemain usia muda dan lebih giat lagi untuk mengekspor pemainya ke liga-liga luar negeri, supaya kualitas Timnas Indonesia terus membaik dalam upaya menghadapi Piala dunia 2030 mendatang.
Sumber: Sindonews.com Bola.com Sportbeezer.com Programgarudaselect.com