Pierre Emerick Aubameyang lahir pada 18 Juni 1989 di Laval Prancis. Dirinya lahir dari pasangan Pierre Francois Aubameyang dan Margarita Crespo Aubameyang.
Meski lahir di Prancis, Aubameyang memiliki kewarganegaraan Gabon. Hal tersebut ia dapat dari sang ayah yang merupakan orang asli Gabon. Ayah Aubameyang merupakan orang yang sangat dekat dengan dunia sepakbola. Dirinya merupakan pencari bakat untuk tim asal Italia, AC Milan.
Selain itu, dirinya juga merupakan mantan pemain professional sepak bola Gabon, yang mana, ayah dari Aubameyang itu menjadi salah satu pilar penting timnas Gabon pada gelaran Piala Afrika 1994.
Sementara ibu dari Aubameyang, merupakan wanita asal Spanyol yang menjadi sosok penting dalam karir suami tercintanya. Perlu diketahui bahwa ibu Aubameyang lahir di el Baracco, sebuah daerah yang terletak di sebelah barat kota Madrid. Daerah tersebut merupakan penghasil pemain bola berbakat selama bertahun-tahun.
Berkat darah atlet yang mengalir dari orang tuanya, Auba kecil tumbuh menjadi bocah yang cinta sepak bola. Didukung dengan finansial memadai, Auba langsung bergabung dengan AC Milan, dimana klub tersebut menjadi tempat ayahnya bekerja.
Hingga pada akhirnya tepat di tahun 2007, Aubameyang memiliki kesempatan untuk bergabung dengan tim muda AC Milan. Dirinya berposisi sebagai penyerang saat tim masa kecil nya itu menjalani turnamen yang digelar di Malaysia.
Meski berakhir di posisi empat, Auba mampu mencuri perhatian dengan mencetak 6 gol dari 7 penampilannya. Saat itu, ia dianggap sebagai pemain muda yang sangat berbakat.
Akan tetapi, Auba tidak pernah mampu membuktikan kehebatannya bersama Milan. Ia tak mendapat tempat dan tidak pernah sekalipun tampil bersama il Rossonero.
Demi menyelamatkan kariernya, Auba terbang ke Prancis untuk bergabung dengan Dijon. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Aubameyang mampu menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim yang dibelanya pada kompetisi ‘Coupe de la Ligue’.
Menyusul performa apiknya itu, Auba melanjutkan petualangannya ke Lille dan Monaco sebelum akhirnya mendarat di Saint Ettiene.
Auba sempat mendapat tawaran untuk membela timnas Italia U19, namun malah bergabung dengan timnas Prancis U21. Dan tepat pada tahun 2009, Auba mengumumkan bahwa dirinya resmi berkewarganegaraan Gabon.
Tahun 2011, Auba resmi berseragam Saint Ettiene. Kemampuannya terus berkembang dan kembali menjadi sorotan. Dirinya pun resmi dikontrak secara permanen oleh St Ettiene pada Februari 2012. Auba membuktikan kehebatannya dengan mencetak hatrick ke gawang Lorient. Di akhir kompetisi ‘Coupe de la Ligue’, Aubameyang sukses menyarangkan 16 gol, yang mana jumlah gol tersebut menjadi separuh dari seluruh gol yang dicetak timnya.
Raihan gemilangnya itu ia lanjutkan bersama timnas Gabon. Auba berhasil membawa Gabon ke babak quarter-final turnamen Piala Afrika. Beberapa bulan berselang, dirinya memimpin rekan-rekannya di timnas Gabon untuk berlaga di Olimpiade London tahun 2012.
Tahun 2013, Auba menyarangkan 18 gol dan 7 assist untk St Ettiene di kompetisi Ligue One.
Kehebatannya terus berkembang, di musim selanjutnya, Auba sukses bertengger di posisi dua sebagai pencetak gol terbanyak. Mencetak 19 gol dalam 37 laga membuat Auba dinobatkan sebagai pemain terbaik Afrika di Ligue One. Hal tersebut menarik minat Borussia Dortmund untuk mendapatkan tanda tangannya.
Dengan biaya sekitar 13 juta euro, Auba resmi mendarat di Signal Iduna Park. Disinilah, Auba mulai dikenal sebagai salah satu penyerang tertajam. Dortmund menjadi simbol lahirnya striker haus gol bernama Pierre Emerick Aubameyang.
Aubameyang memulai debut untuk Dortmund pada Juli 2013 melawan FC Bayern. Setelah memulai debut di kompetisi Bundesliga melawan Augsburg, Auba mengukir kenangan manis. Dirinya sukses mencetak tiga gol sekaligus ke gawang Augsburg. Raihan itu sekaligus menjadi rekor tersendiri baginya. Auba tercatat sebagai pria Gabon pertama yang bermain di Bundesliga.
Di tahun pertamanya bersama Dortmund, Auba sukses menyarangkan 13 gol di kompetisi Bundesliga.
Auba dikenal sebagai pemain yang memiliki kecepatan luar biasa, dirinya bahkan dianggap mampu melampaui manusia tercepat di dunia, Usain Bolt. Auba pernah mencatatkan rekor fantastis, dirinya mampu menempuh jarak 30m hanya dalam waktu 3,7 detik saja.
Meski begitu, Auba tak pernah mau menerima tantangan lari 100 meter dari sprinter tercepat Jerman, Julian Reus. Auba menolak untuk beradu kecepatan dengan pria tersebut.
Musim 2014/15 bersama Dortmund, kemampuannya semakin menggila, ia berhasil mencetak 25 gol dari 46 pertandingan. Auba pun resmi memperpanjang kontrak hingga 2020 dan mengatakan jika ia akan terus bersama Dortmund.
Bulan September, Auba menjadi pemain pertama dalam sejarah Bundesliga yang sukses mencetak gol di enam pertandingan pertama secara berturut-turut.
Di pertengahan 2015, Aubameyang bahkan mampu mencatatkan diri sebagai pencetak gol terbanyak, meski di akhir musim ia hanya berada di posisi kedua dengan torehan 25 gol.
Musim 2016/17, Aubameyang semakin tak terbendung. Dirinya kembali menjadi andalan Dortmund dalam memenangi berbagai laga. Sisi lain dari Aubameyang adalah, ia sering berselebrasi dengan menggunakan toperng Spiderman. Hal itu ia lakukan untuk memuaskan hasrat sang anak sebagai penggemar tokoh tersebut.
Kemudian, ia juga pernah terlihat berselebrasi dengan menggunakan topeng batman. Kali ini, ia mengaku jika dirinya sangat mengidolakan sosok Batman.
Meski sempat terkena masalah indisipliner, Aubameyang tetap menjadi pujaan penggemar Dortmund. Di akhir musim, Auba sukses mengoleksi 31 gol yang mana menjadikan dirinya sebagai top skor Bundesliga.
Karena ketajamannya itu, Auba menarik minat raksasa Premier League, Arsenal. Dan tepat pada Januari 2018, Aubameyang resmi berseragam The Gunners dengan mahar sekitar 56 juta euro.
Selain kerap bergaya saat tampil di atas lapangan, pemain yang sering menampilkan gaya rambut unik ini juga gemar mengoleksi barang-barang mewah. Diantaranya, beberapa mobil sports dan sepatu yang berlapis berlian.
Kini, Aubameyang menjadi andalan tim meriam London untuk memenangi berbagai laga. Kecepatan serta ketepatannya dalam mengolah si kulit bundar menjadikan Aubameyang sebagai salah satu penyerang hebat yang pernah ada.