Bencana Transfer Liverpool, Jurgen Klopp Pamitan?

spot_img

Kemenangan 3-1 Liverpool atas Bournemouth tempo hari biasa saja. Liverpool memang layak menang. Malah justru aneh kalau The Reds kalah dari tim yang pada musim lalu bahkan pernah dihabisi sembilan gol tanpa balas.

Namun di balik itu, stabilitas skuad Liverpool justru mengkhawatirkan. Liverpool memang mendatangkan pemain-pemain baru. Dominik Szoboszlai, Alexis Mac Allister, sampai Wataru Endo adalah contohnya. Akan tetapi kalau melihat aktivitasnya di bursa transfer, sepertinya ada masalah di kubu Liverpool.

Kena Tikung Mulu

The Reds kehilangan pemain-pemain pentingnya di bursa transfer kali ini. Pemain seperti Jordan Henderson, Fabinho, Roberto Firmino, James Milner, sampai Alex Oxlade-Chamberlain sudah pergi. Klopp yang hendak menyusun kekuatan lini tengah, yang mana musim kemarin menjadi masalah, harus menemui kesulitan.

Eks manajer Dortmund itu merasa pemain-pemain yang didatangkan masih belum cukup. Khusus Wataru Endo bahkan itu tidak direncanakan oleh Jurgen Klopp sebelumnya. Endo datang menjadi semacam pembelian panik Liverpool.

Persoalannya Liverpool gagal mendatangkan pemain-pemain incarannya. Belakangan ini The Reds acap kena tikung. Liverpool yang sudah mengincar gelandang Brighton and Hove Albion, Moises Caicedo malah tidak berhasil mendatangkannya. Caicedo justru ke Chelsea.

Romeo Lavia yang menjadi target The Reds lainnya juga kena tikung oleh Chelsea. Lavia malah memilih Chelsea ketimbang Liverpool. Bermain di kompetisi Eropa ternyata tak cukup menjadi daya tawar Liverpool.

Ini bukan kali pertama target-target Liverpool lepas. The Reds memang hobinya begitu. Dulu Liverpool pernah mengincar Jude Bellingham, tapi kemudian mundur. Jeremy Doku yang baru saja direkrut Manchester City juga pernah diincar Liverpool. Tahun 2018, Klopp sudah memantau bakat Doku.

Ia ingin pemain Belgia itu masuk ke skuadnya. Klopp bahkan sudah berbicara dengan Steven Gerrard yang saat itu masih menjadi manajer Liverpool U18. Namun, transfer itu justru digagalkan oleh pemainnya sendiri. Doku memutuskan tidak menuju Liverpool setelah berbicara dengan Sadio Mane.

Tawaran yang Ditolak

Malangnya, tidak hanya dibajak oleh klub lain, tawaran Liverpool juga kerap ditolak oleh pemain yang diincar. Setelah ditolak oleh Romeo Lavia, Liverpool menginginkan Aurelien Tchouameni dari Real Madrid. Namun, tawaran yang disodorkan Liverpool ditolak mentah-mentah.

Kubu Los Galacticos tidak ingin menjual Tchouameni. Pemain Prancis itu pun dikabarkan tidak ingin hengkang. Alternatif Liverpool sirna. Liverpool sepertinya sudah tidak lagi memiliki daya tawar. Kalau seorang pria, tim ini sama sekali tidak berkharisma. Jadi tidak ada yang mau meliriknya.

Setelah ditolak Real Madrid untuk Tchouameni, tawaran Liverpool juga ditolak oleh klub seperti Fluminense. Ceritanya Liverpool tertarik dengan gelandang Fluminense, Andre. The Reds mengajukan proposal senilai 30 juta euro (Rp494,5 miliar). Namun, proposal Liverpool itu “langsung dibuang ke tempat sampah”. Fluminense menolak. Titik.

Rencana Klopp

Kegagalan Liverpool mendatangkan pemain-pemain incaran tidak ada dalam benak Jurgen Klopp. Sebelum jendela transfer dibuka, sebelum sepak mula Premier League musim ini dimulai, Klopp sangat yakin timnya bakal ngosak-ngasik di bursa transfer. “Kami akan punya tim yang bagus,” kata Jurgen Klopp.

Sebegitu yakinnya Klopp dengan manajemen Liverpool. Kira-kira tiga atau empat minggu sebelum sepak mula pertandingan pertama Premier League, Klopp mengatakan bahwa timnya telah mempercayainya. Klopp sangat percaya akan dilibatkan dalam proses transfer. Klub sementara itu akan mendukungnya.

Direktur Olahraga Liverpool, John Scmadtke mengunjungi kamp latihan Liverpool di Jerman. Ia bilang akan memberikan waktu untuk Klopp berdiskusi. Merancang pemain-pemain mana saja yang akan didatangkan. Tampak indah memang di awal. Tapi yang kelihatan indah dan manis di awal bisa jadi berbuah busuk di belakang. Sebab yang terjadi adalah sebaliknya.

Bukan Masalah Uang

Ian Doyle, kepala penulis Liverpool FC dalam tulisannya di Liverpool Echo menyebut bahwa The Reds sebenarnya telah mengambil langkah yang mengagumkan dalam bursa transfer. Fenway Sports Group (FSG), perusahaan yang menguasai Liverpool sudah berani mengeluarkan tawaran senilai 110 juta poundsterling untuk Moises Caicedo.

Atas dasar itulah, FSG yang terkenal pelit sepertinya kini sudah bertaubat. Mereka akan mendukung Klopp dengan dana yang besar. Dengan kata lain kalang kabut transfer Liverpool terjadi bukan karena uang. Kalau dibilang Liverpool tidak membeli pemainnya karena uangnya sedikit dan FSG pelit, itu kurang tepat.

Dengan uang sebanyak itu, Liverpool harusnya bisa mengejar siapa pun yang mereka inginkan. Namun, yang terjadi Liverpool malah menyerah. Dalam kasus Caicedo dan Lavia memang pemain yang menolak. Tapi dalam kasus Andre, pemain Fluminense tadi, usai tawarannya ditolak, Liverpool sepertinya masih bergeming.

Klopp masih menginginkan gelandang lagi. Pemain seperti Ryan Gravenberch, Mano Kone, dan Nicolo Barella sempat diinginkan Jurgen Klopp. Namun, tampaknya Liverpool masih enggan mengeluarkan dana besar.

Mereka sudah menghabiskan sekitar 95 juta poundsterling untuk Allister dan Szoboszlai. Juga 16,2 juta poundsterling untuk Endo. Liverpool pun masih berpikir dua kali untuk menghabiskan uang lebih banyak lagi.

Berhati-Hati dalam Pembelanjaan

Meski FSG terlihat akan mendukung transfer Liverpool dengan dana melimpah, tapi pihak klub masih berhati-hati dalam pembelanjaan pemain. Sampai di sini pelitnya FSG ternyata masih ada, namun dikemas dengan cara yang lain. Kepala Eksekutif Liverpool, Billy Hogan dalam laporan The Athletic seperti dikutip Mirror mengatakan, finansial The Reds sedang tidak baik-baik saja.

“Ini menciptakan perbedaan cara berpikir kami. Ketika kehilangan pendapatan dari Liga Champions, kami harus menyesuaikannya. Jelas supaya tim bisa dikelola secara berkelanjutan,” kata Billy Hogan.

Tampaknya Liverpool sedang mengencangkan ikat pinggang. Tapi melihat uang yang sudah digelontorkan, ini menjadi aneh. Sepertinya uang memang bukan masalah utama di Liverpool. Legenda Liverpool, Jamie Carragher melalui Sky Sports mengatakan bahwa permasalahannya berarti bukan cuma dari kubu FSG.

“Orang mengira saya membela FSG. Padahal saya tidak ada urusan dengan mereka. Tapi ini (kekacauan transfer Liverpool) bukan tentang pemiliknya, melainkan struktur klub sepak bola,” kata Carragher.

Efek Pergantian Direktur Olahraga

Di titik itu, Carragher sedang menyindir perekrutan Jorg Schmadtke sebagai direktur olahraga baru Liverpool. Bagi Carragher, portofolio Schmadtke bukan masalah. Ia tidak menilai Schmadtke tidak cocok untuk The Kop. Schmadtke adalah orang yang dekat dengan Jurgen Klopp. Keduanya sama-sama orang Jerman.

Namun, kata Carragher, skuad Liverpool tidak bisa dibangun hanya dalam satu musim. Dan baginya, mundurnya Michael Edwards sebagai direktur olahraga akan berpengaruh besar. Apalagi Schmadtke ditunjuk hanya untuk sementara. Ia akan dievaluasi dan akan diputuskan apakah akan berlanjut di akhir musim nanti.

“Ketika juara Premier League dan mencapai final Liga Champions, Liverpool tidak mengeluarkan uang banyak. Tapi mereka menghasilkan pemain bagus. Ya itu karena mereka punya manajer hebat dan ada Michael Edwards sebagai direktur sepak bola. Dan itu berhasil,” kata Carragher.

Transfer Lelucon

Carragher menganggap pergerakan transfer Liverpool di bursa transfer sebagai lelucon. Di awal Liverpool sejatinya bisa membeli Lavia seharga 50 juta poundsterling (Rp960 miliar), tapi mereka tidak mengajukan tawaran. The Reds kemudian beralih ke Caicedo, ditolak. Dan terakhir beralih lagi ke Lavia dengan tawaran 10 juta pounds lebih besar. Tapi Lavia menolak.

Gary Neville, pakar sepak bola yang biasanya berseberangan dengan Carragher saja mengamini apa yang dikatakan legenda Liverpool itu. Neville mengkritik The Reds yang menjual Fabinho dan Henderson ketika belum mendapatkan penggantinya. Bagi Neville, Liverpool sangat tidak efisien di bursa transfer kali ini. “Ini sama sekali bukan seperti Liverpool. Saya tidak tahu bagaimana bisa terjadi,” katanya.

Tidak efisien di bursa transfer bisa jadi berdampak pada performa Liverpool di atas lapangan. Selain itu, kegagalan mendatangkan apa yang diinginkan, spekulasi bahwa Jurgen Klopp akan hengkang pun muncul. Klopp disebut-sebut menaruh kekecewaan pada Liverpool karena tuntutannya tidak dikabulkan.

https://youtu.be/bbgow8nckWM

Sumber: TIA, Sportsjoe, Express, Express, SkySports, LiverpoolEcho, Football365, TIA,

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru