Sepak bola terlalu populer untuk ditiadakan meski musim dingin sedang berlangsung. Di masa lalu, klub-klub tetap bermain pada bulan Desember hingga Januari dalam keadaan lapangan tertimbun salju dengan permukaan yang keras membeku.
Itulah mengapa dalam edisi terdahulu Winning Eleven, atau gim konsol terbaru seperti FIFA, permukaan lapangan akan memutih saat pengaturan musim kita ganti menjadi winter. Nyatanya, dalam dekade belakangan, kita amat jarang melihat liga-liga besar Eropa yang dihelat di atas lapangan bersalju. Sihir apa yang mereka terapkan?
Well, sejak para penyelenggara pertandingan merasa penundaan laga akan berdampak buruk bagi sisi bisnis klub, banyak ide jadi tercetus guna menghilangkan salju dari permukaan lapangan. Pada awal 1920-an, Tottenham mengawalinya dengan melapisi lapangan dengan jerami. Hasilnya, lapangan lebih terlihat seperti kandang kuda.
Lima dekade kemudian, cara yang ditempuh semakin beragam. Pada 1971, Leicester City memasang tenda raksasa yang menutupi seluruh permukaan lapangan. Tenda tersebut membuat lapangan bersih dan para pemain pun tetap bisa berlatih. Namun dirasa tidak efektif.
Goodison Park kepunyaan Everton tercatat sebagai stadion yang pertama kali menerapkan “pemanas bawah tanah”. Pada 1958, mereka memasang kabel elektrik yang melintang di bawah permukaan lapangan, lantas mengalirinya dengan listrik jika lapangan tertimbun salju. Perbaikan drainase mutlak diperlukan akibat es yang meleleh dapat membanjiri lapangan seketika.
Metode tersebut kemudian ditiru klub-klub lain, kemudian dikembangkan bukan memakai kabel listrik, melainkan pipa-pipa air panas. Metode inilah yang sekarang dipakai di seluruh klub di dunia, undersoil heating.
Cara kerja dari undersoil heating cukup sederhana. Yakni dengan mengkonfigurasi pipa di bawah permukaan lapangan dengan jarak yang seragam. Pipa tersebut lalu dialiri air panas, yang bertugas mencairkan salju di permukaan rumput. Setelah itu, sistem drainase menyerap air agar lapangan tak banjir.
Liga Jerman yang mencakup Bundesliga dan Bundesliga 2 sudah mewajibkan semua klub untuk menginstalasi pemanas ini. Stadion Olympic di Munich menjadi yang pertama yang memasangnya, yakni pada 1972.
Adapun Premier League tak mewajibkan sistem pemanas ini. Dalam aturan tertulisnya, mereka Cuma mewajibkan klub “memasang pemanas bawah tanah atau sistem lain yang mampu melindungi lapangan.” Akan tetapi, sebagian besar klub-klub Premier League dan Divisi Championship sudah memasang sistem ini.
Itulah alasan mengapa Liga Inggris, yang tetap bergulir di puncak musim dingin, tetap dapat dilangsungkan di hamparan rumput hijau …