Amar Rayhan Brkic: Bintang Hoffenheim, Kekuatan Baru Timnas Indonesia U-17

spot_img

Garuda Asia, begitulah mereka menjuluki Timnas Indonesia U-17 yang akan berjuang di kompetisi kelas wahid yakni Piala Dunia U-17 di Indonesia. Dalam rangka mempersiapkan materi pemain, Timnas Indonesia mendapat tambahan kekuatan dari beberapa pemain diaspora yang berkarier di luar negeri.

Salah satu yang menarik perhatian adalah Amar Rayhan Brkic. Selain tampan, pemain berusia 16 tahun ini memiliki kemampuan di atas rata-rata pemain Indonesia lain. Well, siapa sih pemain yang satu ini? Kok bisa tiba-tiba mau membela Timnas Indonesia?

Profil Amar

Pemain muda yang memiliki nama lengkap Amar Rayhan Brkic ini lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 11 Juni 2007. Melihat namanya saja sudah Indonesia sekali, lantas dari mana darah Indonesia Amar? Pemuda berusia 16 tahun itu memiliki darah Indonesia dari sang ibunda, yang bernama Diyah Nahdiyati. 

Sang Ibu diketahui berasal dari Kebumen, Jawa Tengah. Sedangkan Amar mendapat nama Brkic dari sang ayah, yakni Moammar Brkic. Ia merupakan pria keturunan Bosnia-Jerman. Keluarganya menetap di Jerman. Maka dari itu, Amar memulai karir sepakbolanya di sana.

Memulai karir di Red-White Frankfurt Youth, Amar kini berstatus pemain Hoffenheim. Namun, dengan usianya yang masih muda ia tergabung dalam tim U-17 Hoffenheim. Di timnya saat ini Amar memainkan posisi sayap kanan. Meski begitu, ia juga bisa dimainkan di berbagai posisi menyerang lainnya.

Nama pemain berusia 16 tahun ini mulai terdengar saat Garuda Asia menggelar pemusatan latihan di Jerman guna persiapan Piala Dunia U-17. Meski tidak lahir di Indonesia, Amar dikabarkan tak perlu melewati proses naturalisasi lagi untuk membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 nanti karena sang pemain sudah mengantongi paspor Indonesia.

Sisi Lain Amar

Menariknya, Amar lahir dari kedua orang tua yang bekerja sebagai dokter. Keduanya sama-sama menjalani praktek di Frankfurt, Jerman. Tak hanya sebagai dokter, ibu Amar, Diyah Nahdiyati juga menjabat sebagai Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Jerman. Jadi, ia kerap terlibat dalam kegiatan-kegiatan Muhammadiyah di Jerman.

Selain hidup berkecukupan dan berpendidikan, Amar beruntung karena orang tuanya tidak pernah mengekangnya bermain sepak bola. Bahkan cenderung mendukungnya. Hal yang sama juga diberikan orang tua Amar kepada sang adik, Said Aalim Brkic. Kabarnya, kini Said berstatus sebagai pemain Eintracht Frankfurt U-13. 

Karirnya Di Jerman

Karir Amar di Hoffenheim sendiri terbilang baik. Bergabung dengan tim U-17 sejak awal musim 2023/24, kemampuan Amar sudah teruji di Bundesliga U-17. Saat ini, mereka menempati posisi kelima dengan torehan 25 poin. Hanya selisih tiga poin dengan Bayern Munchen U-17 di urutan keempat.

Pencapaian dan statistik Amar di Hoffenheim juga tidak bisa diabaikan. Dari sepuluh pertandingan yang telah dijalani oleh Die Kraichgauer di Bundesliga U-17, Brkic telah tampil dalam delapan pertandingan, dengan satu penampilan sebagai pemain inti dan delapan lainnya sebagai pengganti.

Selain mampu bermain di berbagai posisi, Amar merupakan pemain sayap yang mengandalkan kecepatan dan kepiawaian menggunakan kedua kaki. Jadi, dalam situasi sulit atau dikepung lawan, kelebihannya ini membantunya untuk lepas dari penjagaan lawan dan memposisikan diri di kotak penalti. 

Tak berhenti di situ, Amar juga tercatat sudah mencetak tiga gol untuk skuad asuhan Carsten Kuhn. Padahal jumlah menit bermainnya baru mencapai 181 menit. Dengan kata lain Amar mampu mencetak satu gol per 61 menit. Ini jadi suatu hal yang patut dibanggakan, mengingat pemain keturunan Kebumen itu bakal membela Timnas Indonesia. 

Perannya di Skuad Bima Sakti

Dalam persiapan menuju Piala Dunia U-17, Amar sudah membuktikan ke pelatih Bima Sakti. Saat pemusatan latihan di Jerman, Timnas Indonesia U-17 menggelar serangkaian uji coba. Salah satunya melawan SV Mappen yang berakhir dengan skor 1-1. Dalam laga tersebut, Amar tampil impresif. Ia sukses membukukan satu gol pada menit-menit akhir sehingga Timnas Indonesia U-17 terhindar dari kekalahan.

Selepas laga Amar yang baru mencetak gol perdananya bersama Timnas Indonesia tak kuasa menahan kegembiraan. “Sangat senang perasaan saya seusai cetak gol perdana bagi Indonesia, sangat emosional bagi saya, saya tidak bisa kontrol perasaan saya. Ini luar biasa sekali untuk saya,” ujar Amar, seperti dilansir dari situs resmi PSSI.

Status Amar Rayhan Brkic sebagai pemain diaspora memberikan keunikan tersendiri di skuad Bima Sakti. Seperti yang sudah disampaikan tadi, meski berposisi asli sebagai pemain sayap, Amar bisa bermain di berbagai posisi. Nah, di skuad Bima Sakti, Amar diperkirakan bakal dicoba bermain di posisi gelandang serang. 

Perlu bermain lebih dari bagus untuk mencuri hati Bima Sakti. Mengingat sang pelatih sempat tak mau menggunakan talenta keturunan. Menurutnya, pemain lokal kualitasnya tak kalah apik dengan pemain-pemain muda Eropa. Namun, Amar jadi pengecualian. Ia jadi salah satu pemain yang terhindar dari pencoretan.

Perlu kita ketahui, Coach Bima memanggil beberapa pemain keturunan seperti Welber Jardim, Mouri Yves, sampai Chow Yun Damanik. Tapi tidak semuanya masuk tim Bima Sakti. Misalnya Chow Yun Damanik yang bermasalah soal paspor.

Sempat Bermasalah

Sebetulnya, perjalanan pemain Hoffenheim itu selama memperkuat Timnas Indonesia U-17 tidak selamanya mulus. Amar awalnya kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan iklim dan cuaca di Indonesia. Berlatih di ibu kota memberikan tantangan tersendiri bagi Amar yang lahir dan besar di Jerman.

Cuaca panas yang sedang melanda Indonesia, termasuk Jakarta sedikit menyulitkan pemain 16 tahun ini. Ia bahkan sempat mengeluhkan sakit kepala setelah menjalani beberapa sesi latihan bersama tim di Indonesia. Namun, Amar tidak patah semangat. Ia mulai beradaptasi dengan memperbaiki daya tahan tubuh.

Amar berusaha berlatih maksimal saat Timnas Indonesia U-17 berlatih di kompleks Stadion Gelora Bung Tomo. Dengan cuaca GBT yang lebih panas dari Jakarta, Amar berusaha keras untuk meningkatkan kemampuannya, terutama bernafas di cuaca yang panas. Ini sangat penting karena pertandingan Timnas Indonesia di fase grup akan berlangsung di stadion yang terletak di tengah sawah itu.  

Bagaimana Nasibnya Di Masa Depan

Kehadirannya di skuad Bima Sakti juga menimbulkan pertanyaan apakah sang pemain akan bertahan di Timnas Indonesia atau tidak. Karena menurut regulasi, sebelum sang pemain mencatatkan penampilan bersama tim nasional senior, ia masih bisa membela tim nasional lain asal memenuhi syarat kewarganegaraan.

Nah, Amar ini memiliki kewarganegaraan Jerman karena lahir di Jerman. Terlebih ia juga berkompetisi di Jerman, yang mana akan lebih mudah terpantau oleh federasi sepakbola Jerman. Sejauh ini belum ada kejelasan apakah Amar Rayhan Brkic akan terus bermain untuk Indonesia atau tidak. Tapi, sang pemain sangat bangga bisa membela tanah kelahiran sang ibu. 

Sumber: CNN, Liputan6, Bolasport, Suara

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru