Genderang perang sesama wakil Italia di liga kasta tertinggi Eropa ini segera ditabuh. Layaknya sebagai kota mode yang fashionable, Milan bersolek rapi nan cantik hadapi tamu dari selatan Italia, Napoli.
AC Milan ditantang Napoli yang sedang marah besar dibantai 0-4 di Naples. Dengan segala cara Partenopei akan meluapkan dendamnya di laga ini. Namun di sisi lain, Liga Champions tak ubahnya menjadi DNA yang sudah sangat dirindukan bagi AC Milan. Rossoneri bagaimanapun mempunyai nostalgia indah di kompetisi ini.
🇮🇹 Milan vs Napoli 🇮🇹#UCLdraw pic.twitter.com/zuPnTTWA3q
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) March 17, 2023
Daftar Isi
Istanbul dan Pencapaian Napoli
Musim ini final Liga Champions akan dihelat di Istanbul. Di mana di 2005 silam Milan pernah menginjakan kaki di sana. Memori pencapaian Milan ketika itu kini menjadi motivasi tersendiri bagi pasukan Pioli. Meski berakhir pilu ketika harus dikalahkan Liverpool lewat drama comeback sensasional, Rossoneri tetap menyimpan rapi kenangan indah pencapaian itu.
16 years ago today, Liverpool did the impossible in Istanbul 🏆
— ESPN FC (@ESPNFC) May 25, 2021
Winning the Champions League final after being 3-0 down at HT against an AC Milan side with Maldini, Cafu, Pirlo, Seedorf, Kaka and Crespo 🤯
(via @ChampionsLeague)pic.twitter.com/WfcLv5Trgn
Bicara Liga Champions, Milan tentu punya DNA tersendiri. Mereka selalu punya aura dan kekuatan tersendiri di kompetisi ini. Namun itu dulu, ketika mereka meraih tiga final di masa pelatih Carlo Ancelotti. Karena dalam beberapa tahun terakhir, DNA itu seperti hilang entah ke mana. Namun apakah DNA itu kembali menghinggapi Milan musim ini?
Sebaliknya, Napoli seperti buta akan DNA maupun pencapaian di kompetisi ini. Pencapaian Partenopei musim ini di Liga Champions hingga babak perempat final saja sudah menjadi rekor bagi mereka. Karena terakhir kali mereka di Liga Champions mentok hanya sampai babak 16 besar.
Napoli reach the Champions League quarter-final for the first time in their history 🐎 pic.twitter.com/BhzzYDbm5i
— GOAL (@goal) March 15, 2023
Tapi apakah itu akan jadi dasar bahwa Napoli tak akan bisa berbuat apa-apa di kompetisi ini? Faktanya mereka terus berambisi selagi performanya apik musim ini. Musim ini Partenopei bersama Spalletti masih menggila baik di domestik maupun Eropa.
Head To Head
Jika menilik head to head pertemuan keduanya, Milan dan Napoli asuhan Pioli dan Spalletti ini terbukti saling mengalahkan di kompetisi domestik. Di Serie A musim lalu, Milan pernah menang di Diego Armando Maradona Stadium 0-1. Begitupun Napoli yang bisa menang di San Siro juga dengan 0-1.
Di Serie A musim ini, mereka juga sudah bertemu dua kali. Yang pertama Partenopei sukses menang di San Siro 1-2. Sedangkan di Diego Armando Maradona Stadium Milan sukses membantai Napoli 0-4. Artinya, baik musim lalu maupun musim ini, head to head Pioli dan Spalletti masih imbang.
Akan tetapi skor 0-4 yang terpampang di Diego Armando Maradona Stadium akan menjadi pijakan terakhir kedua tim untuk saling intip kekuatan. Apa yang harus mereka lakukan di dua leg nanti di Liga Champions?
AC Milan cruise past Napoli 😱
— ESPN FC (@ESPNFC) April 2, 2023
They meet again next week in the UCL quarterfinals 👀 pic.twitter.com/Xor3k1cTg0
0-4 Jadi Momentum Sekaligus Catatan
Kekalahan memalukan dari Milan itu tentu menjadi pukulan bagi anak asuh Spalletti. Spalletti mengakui bahwa anak asuhnya ketika itu tampil kurang baik. Sebaliknya ia juga memuji Milan yang mampu memanfaatkan celah yang terlalu terbuka dari skuadnya.
Spalletti menyadari celah antar lini dan ketidakhadiran Osimhen menjadi biang kerok terbantainya mereka. Itu menjadi catatan besar bagi skuad mereka. Sebaliknya, kemenangan Milan itu bagi Pioli menjadi momentum kebangkitan mereka di sisa musim ini. Karena bagaimanapun Milan musim ini sering inkonsisten.
Sebelum kemenangan 0-4 melawan Napoli, mereka sempat kalah atas Fiorentina, imbang melawan Salernitana, dan kalah atas Udinese. Bahkan ketika pasukan Pioli menyimpan beberapa pemain pilarnya jelang laga melawan Napoli, mereka menderita deadlock kala menjamu Empoli di San Siro dengan skor akhir 0-0.
Milan can’t find a way through 🤬 pic.twitter.com/FVPT6ydL53
— 433 (@433) April 7, 2023
Namun justru di hari yang sama, hasil positif diraih Napoli yang kembali tanpa Osimhen. Kala melawan Lecce, Partenopei berhasil bangkit dari kekalahan 0-4 dengan menundukan tuan rumah Lecce 1-2.
Napoli go just the 1️⃣9️⃣ points ahead 😅 pic.twitter.com/Mr61Agfonw
— 433 (@433) April 7, 2023
Perang Taktik
Tema “perang taktik” antara kedua pelatih yang saling mengalahkan itu akan menjadi headline besar dua leg laga ini. Bagaimana tidak? Spalletti pernah mengakui kekalahan taktiknya ketika berhadapan dengan Pioli.
Dengan komposisi baru Pioli yang kembali ke format awal 4-2-3-1 menjadikan Milan kembali tampil mengerikan. Asal tahu saja, Pioli sejak kalah atas Inter di Piala Super Italia, serta dibantai Lazio dan Sassuolo di Serie A Januari lalu, ia mengubah taktik 4-2-3-1 menjadi tiga bek. Namun tuah tiga bek Pioli itu berjalan inkonsisten.
Maka dari itu, titik balik kembali ke 4-2-3-1 menjadi momentum kala melibas Napoli 0-4. Para pemain seperti Brahim Diaz maupun Rafael Leao kembali produktif di formasi itu. Rade Krunic bersama Tonali dan Bennacer semakin padu di lini tengah.
Milan’s best performance of the season last night at Napoli — they score four in Naples (without reply) for the first time since 1992.
— Liam Tharme (@LiamTharmeCoach) April 3, 2023
Tactical analysis as Pioli went back to the 4-2-3-1 and Diaz and Leao ran the show. @TheAthleticFC #ACMilan #NAPMIL https://t.co/xBwG8Chj01
Sementara Spalletti, nampaknya kaget dengan “racikan lama rasa baru” Pioli itu. Ia harus kembali adaptasi terhadap taktik Pioli nanti. Dengan skuad yang kemungkinan akan tanpa Osimhen lagi, Napoli harus lebih agresif membongkar pertahanan Milan.
Masih dengan formasi andalan 4-2-3-1, Spalletti harus mencari ide lain ketika bintang mereka Kvaratskhelia dijaga ketat dua orang sekaligus oleh bek Milan seperti di pertemuan yang lalu.
Apalagi alternatif serangan dari dua full back mereka Di Lorenzo dan Mario Rui juga dijaga ketat. Sehingga mereka terpaksa melakukan crossing bukannya penetrasi seperti biasanya. Kalau di striker ada Osimhen sih tak masalah. Namun yang ada hanya Giovanni Simeone maupun Raspadori yang tubuhnya kecil dan tak lihai dalam duel.
Luciano Spalletti is ‘fortunate’ to work with this Napoli squad, gives an injury update on Giovanni Simeone and Victor Osimhen ahead of the Champions League with Milan. ‘We need to evaluate carefully.’ https://t.co/ZfiJBDACzN #Napoli #LecceNapoli #SerieA #SerieATIM #UCL
— Football Italia (@footballitalia) April 7, 2023
Osimhen Berpengaruh?
Ketidakhadiran Osimhen memang menjadi masalah bagi Napoli. Musim ini Osimhen adalah predator Napoli di lini depan. Kehilangan Osimhen bak seperti kehilangan separuh kekuatan Napoli. Kata Spalletti di konferensi pers melawan Lecce, Osimhen belum bisa fit sepenuhnya di leg pertama melawan Milan. Namun jika di leg kedua nanti, ia berharap Osimhen sudah tersedia di skuad.
Pertanyaannya apakah dengan tidak adanya Osimhen mereka akan kembali kalah? Kalau ditelusuri lagi tanpa Osimhen sebenarnya Napoli tak usah terlalu khawatir. Dari 8 laga tanpa Osimhen musim ini, Napoli baru kalah sekali yakni ketika dibantai 0-4 Milan. Masih ingat ketika di pertemuan pertama Serie A yang dihelat di San Siro? Tanpa Osimhen Napoli bisa menang kok, 1-2.
100% – Napoli have won 100% of their matches without Victor #Osimhen in the current season in all competitions (7/7), including the reverse game in Serie A against AC Milan on 18th September 2022. Strength.#NapoliMilan #SerieA pic.twitter.com/zItbwb3P68
— OptaPaolo (@OptaPaolo) March 31, 2023
Bumbu Luar Lapangan
Selain beberapa hal teknis pertandingan, laga ini juga dibumbui dengan perseteruan antara kedua pelatih di luar lapangan. Bahkan hingga merembet pada Direktur Teknis Milan, Paolo Maldini.
Spalletti dan Maldini diketahui cekcok setelah hasil 0-4 di Naples. Spalletti merasa tersinggung dan tak terima perlakuan Maldini di lorong stadion. Bagaimanapun perseteruan itu akan dibawa di laga Liga Champions nanti.
👀 Maldini and Spalletti having words just before the second halfpic.twitter.com/BLjV6odbXj
— SempreMilan 🏆 (@SempreMilanCom) April 2, 2023
Begitupun Spalletti dan Pioli. Jelang laga melawan Lecce dan Empoli di Serie A, kedua pelatih seperti terlibat perang kata-kata. Perang itu dimulai ketika Spalletti mengomentari kekalahannya atas AC Milan hanyalah ajang pemanasan bagi skuadnya jelang Liga Champions. Hal itu pun ditanggapi malas oleh Pioli. Pioli mengatakan buat apa mengomentari hal yang tak penting dari Spalletti. “Buang-buang tenaga saja memikirkan Napoli,” kata Pioli.
🗣️ #Pioli: “I must not comment on #Spalletti‘s words and talk about #Napoli and the #ChampionsLeague, first there is tomorrow’s game which is very important for us.” pic.twitter.com/PX8Y6vmfDL
— Milan Posts (@MilanPosts) April 6, 2023
Laga dalam rangka pembuktian DNA Eropa Milan serta pembalasan dendam Napoli akan semakin berwarna karena disertai pula dengan bumbu panas di luar lapangan. Hal ini tentu membuat laga ini dijamin makin sengit. Semakin sulit saja menebak siapa sebenarnya yang lebih layak mewakili supremasi Liga Italia di Liga Champions. Superioritas Napoli ataukah DNA Eropa AC Milan?
Sumber Referensi : theguardian, sempremilan, sofascore, footballitalia, sempremilan, uefa