6 Negara Jadi Tuan Rumah PIALA DUNIA 2030, Mengapa Bisa?

spot_img

Sejarah baru tercipta. Penyelenggaraan Piala Dunia 2030 resmi diketok FIFA akan dihelat di enam negara dan tiga benua sekaligus. Wow, ini adalah untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Dalam memutuskannya ada proses panjang yang menyertainya. Ada juga hal-hal spesial yang telah jadi dipertimbangkan FIFA dalam penunjukan tuan rumah Piala Dunia 2030.

Bidding Piala Dunia 2030

Sejak Piala Dunia 2022 Qatar berakhir, gembar-gembor siapa yang jadi tuan rumah Piala Dunia 2030 sudah santer terdengar. Arab Saudi sebagai kandidat terkuat gencar kampanye untuk menjadi tuan rumah. Bahkan putra mahkota, Mohammed bin Salman datang langsung ke Qatar menyaksikan laga Piala Dunia 2022 dengan duduk bersebelahan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, dan Emir Qatar.

Gerak-gerik Arab pun terlihat secara tidak langsung ketika mereka menyewa Messi dan CR7 untuk mengkampanyekan Arab Saudi ke seluruh dunia. CR7 dibeli langsung oleh klub Arab Saudi Al-Nassr, sementara Messi disewa untuk jadi bintang iklan pariwisata Arab Saudi.

Namun Arab Saudi tidak sendiri. Mereka menggandeng negara seperti Mesir dan Yunani untuk jadi tuan rumah bersama. Pasalnya, melihat jumlah peserta Piala Dunia yang bertambah, kini tuan rumah harus gabungan beberapa negara.

Saingan terkuat Arab dalam bidding adalah gabungan negara Semenanjung Iberia yang diwakili oleh Spanyol dan Portugal plus Ukraina. Tapi seiring beberapa konflik politik yang melanda Ukraina, akhirnya Ukraina diputuskan dicoret.

Tak hanya itu, negara Amerika Selatan juga sangat bernafsu mengambil alih tuan rumah Piala Dunia 2030 ini demi peringatan satu abad Piala Dunia 1930 di Uruguay. Gabungan negara seperti Argentina, Uruguay, Chile, dan Paraguay resmi bersaing mengikuti bidding. Bahkan terlihat Messi dan Luis Suarez sudah gencar mengkampanyekan hal tersebut lewat foto dengan menggunakan jersey bertuliskan 2030.

Milik Semenanjung Iberia

FIFA sebenarnya baru resmi akan menunjuk siapa tuan rumah yang berhasil memenangkan bidding Piala Dunia pada tahun 2024 nanti. Namun hal itu dipercepat seperti halnya pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2026.

Terlebih satu wakil terkuat yang akan jadi tuan rumah Piala Dunia 2030 nanti, Arab Saudi malah memilih mundur. Dilansir Marca, pengunduran tersebut atas alasan Arab Saudi melihat peluang lebih kuat ada di negara Semenjanung Iberia dan Amerika Selattan.

Hal tersebut diungkapkan sendiri oleh menteri luar negeri Arab Saudi, Faisal Bin Farhan Al-Saud. Menurutnya, FIFA sudah condong ke negara Semenanjung Iberia. Selain itu calon kuat lainnya yakni Amerika Selatan juga dianggapnya berpeluang besar karena momen spesial peringatan satu abad Piala Dunia.

Ya, benar saja. Dilansir The Athletic, FIFA akhirnya pada bulan Oktober 2023 mengumumkan secara resmi bahwa Piala Dunia 2030 nanti akan digelar di negara Semenanjung Iberia yakni Spanyol, Portugal, plus Maroko. Akan tetapi, FIFA juga mengambil gebrakan anyar dengan menambahkan tiga tuan rumah insidental.

Peringatan Satu Abad Piala Dunia

Insidental karena ada momen spesial peringatan satu abad Piala Dunia. Piala Dunia awalnya diselenggarakan pada tahun 1930 di Uruguay. Nah, nantinya gabungan negara Amerika Selatan seperti Argentina, Paraguay, dan Uruguay, akan menjadi tuan rumah di tiga laga pembuka Piala Dunia 2030.

Menurut Gianni Infantino, pembukaan Piala Dunia 2030 nanti akan diselenggarakan di Estadio Centenario Montevideo di Uruguay. Stadion yang dulu menyelenggarakan Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Ada pertanyaan juga, selain Argentina dan Uruguay yang identik dengan penyelenggaraan satu abad Piala Dunia 1930, kenapa satu negara lainnya yang ditunjuk adalah Paraguay bukan Chile? Padahal Chile awalnya juga ikut dalam rombongan bidding. The Athletic menyebut alasan tersebut karena pertimbangan markas Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) yang kebetulan terletak di Paraguay.

Berkah bagi negara-negara seperti Paraguay yang jarang lagi tampil di Piala Dunia. Berkat jadi tuan rumah, Uruguay, Argentina, dan Paraguay akan otomatis lolos ke Piala Dunia 2030. Begitupun Maroko, Spanyol dan Portugal.

Rotasi Konfederasi

Khusus bagi Maroko dan Portugal, pesta sepak bola tujuh tahun mendatang akan menjadi kali pertama mereka menjadi tuan rumah. Sebelumnya Maroko sempat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2026 namun gagal. Maroko hanya berada di urutan kedua dalam Bidding Piala Dunia 2026. Kalah atas Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko.

Pertimbangan rotasi konfederasi yang dapat jatah tuan rumah Piala Dunia, juga sangat diperhatikan Maroko. Menurut Raja Mohammed VI, seharusnya FIFA konsisten terhadap pertimbagan rotasi konfederasi. Mengingat negara Afrika sudah lama tak lagi jadi tuan rumah. Terakhir kali adalah di tahun 2010 Afrika Selatan.

Maka dari itu, Maroko punya solusi lain agar bisa jadi tuan rumah di 2030. Mereka memutuskan untuk bergabung dengan calon yang dianggap kuat, yakni Spanyol dan Portugal. Hal itu diumumkan sendiri oleh Raja Mohammed VI setelah Ukraina gagal dampingi Spanyol dan Portugal karena masalah konflik politik.

Toh, Maroko juga dapat mudah diterima oleh Spanyol dan Portugal karena letaknya yang berdekatan secara wilayah. Letaknya hanya dibatasi oleh selat Gibraltar. Artinya ikon gabungan negara Semenanjung Iberia di Piala Dunia 2030, masih tetap terjaga.

Bagaimana Jatah Piala Dunia 2034?

Setelah penentuan partai pembuka yang akan dihelat di Uruguay, kini tinggal penantian siapa yang akan terpilih sebagai tuan rumah laga final. Antara Portugal, Spanyol, dan Maroko kini sedang bersaing.

Spanyol sudah pernah menghelat final Piala Dunia di Santiago Bernabeu pada edisi Piala Dunia 1982. Apakah hal itu akan terulang kembali? Sementara itu, Ketua PSSI-nya Maroko Fouzi Lekjaa, sangat ingin melihat final Piala Dunia 2030 nanti di Stadion Casablanca. Sama halnya dengan keinginan Portugal yang berharap Final Piala Dunia 2030 pertama kali dihelat di negaranya.

Terlepas dari itu semua, kini yang pasti konfederasi Afrika, Eropa dan Amerika Selatan sudah dapat jatah sesuai pedoman rotasi konfederasi dari FIFA. Lalu siapa giliran yang jadi tuan rumah Piala Dunia 2034 nanti?

Kalau urutannya menurut jatah, saatnya negara gabungan negara dari Asia dan Oseania yang jadi tuan rumah. Arab Saudi yang mundur di 2030, mengungkap 2034 adalah saat yang tepat jadi tuan rumah. Mereka sudah siap memperjuangkan sekuat tenaga agar Piala Dunia kembali diselenggarakan di musim dingin seperti Qatar 2022.

Namun sebenarnya, jatah gabungan Asia Oseania tersebut sedang diupayakan lebih dahulu oleh negara gabungan seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam, plus Australia. Merekalah sebenarnya calon kuat tuan rumah Piala Dunia 2034 menurut desas desus di internal FIFA. Tapi pertanyaannya, apakah mereka bisa bersaing dengan keinginan menggebu dari uang minyak Arab Saudi?

https://youtu.be/PrQg4jXDYik

Sumber Referensi : theathletic, sportingnews, theguardian, japantimes, onefootball

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru