5 Pemain yang Seharusnya Sudah Dapat Ballon d’Or

spot_img

Ballon d’Or merupakan penghargaan individu paling bergengsi bagi pesepakbola dunia. Penghargaan ini dibuat oleh majalah France Football untuk memilih siapa pesepakbola terbaik dalam kurun waktu satu tahun.

Sejak pertama kali digelar pada tahun 1956, Ballon d’Or sudah memberikan penghargaan kepada para legenda sepak bola setiap tahunnya. Lionel Messi menjadi peraih Ballon d’Or terbanyak dengan total tujuh gelar yang sudah ia dapatkan. Namun, ada beberapa nama yang luput dari penghargaan tersebut. Siapa saja mereka? berikut lima pemain yang seharusnya sudah meraih penghargaan Ballon d’Or.

Franck Ribery (2012/13)

Hanya satu piala bergengsi yang tidak berhasil dibawa pulang oleh Ribery musim 2012/13, yaitu Ballon d’Or. Ronaldo lah yang jadi pemenang Ballon d’Or musim itu diikuti Messi di peringkat kedua. Sedangkan Ribery, secara kontroversial hanya ditempatkan di urutan ketiga.

Padahal, musim 2012/13 menjadi musim terbaik Franck Ribery bersama Bayern Munchen. Di musim itu Ribery membawa Munchen meraih kemenangan di tiga kompetisi bergengsi sekaligus yakni Bundesliga, DFB-Pokal, dan Champions League. Torehan tersebut menjadikan Bayern Munchen sebagai klub Jerman pertama yang berhasil meraih gelar treble winner.

Hanya satu faktor di lapangan yang membuat Ribery kalah dari Ronaldo dan Messi, yaitu jumlah gol. Untuk urusan gol, Ronaldo dan Messi memang tidak ada lawan di musim itu. Ronaldo mencetak 34 gol di La Liga, dan itu memang merupakan rekor yang luar biasa. Akan tetapi, Real Madrid tidak menjuarai La Liga dan kalah dengan Atletico Madrid di final Copa del Rey musim itu.

Sedangkan Messi sendiri sebenarnya lebih impresif daripada Ronaldo. Di musim 2012/13, Messi mencetak 46 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak serta membawa Barcelona menjuarai La Liga musim 2012/13. Namun, bagaimanapun juga sepak bola adalah permainan tim. Dan kontribusi Ribery kepada timnya, Bayern Munchen musim itu tidak bisa ditandingi.

Wesley Sneijder (2009/10)

Kisah Franck Ribery di Ballon d’Or pernah dialami oleh Sneijder sebelumnya, bahkan lebih parah. Di musim 2009/2010, Wesley Sneijder jadi playmaker yang paling asik untuk dilihat aksinya di lapangan. Ia memiliki kemampuan mencetak gol yang tinggi juga diimbangi dengan kemampuan playmaking yang mumpuni.

Dengan kemampuannya itu, Sneijder membawa Inter Milan meraih gelar treble winner di musim 2009/2010. Musim itu Inter Milan meraih gelar Scudetto dengan hanya empat kali kalah. Inter bahkan mengalahkan Munchen di final Liga Champions setelah sebelumnya mengalahkan Barcelona di semifinal.

Penampilan Sneijder di Piala Dunia 2010 juga tidak kalah apik. Dirinya membawa Belanda sampai ke partai final, meskipun harus kalah dengan Spanyol di laga tersebut. Namun, Sneijder mencetak lima gol dan dinobatkan sebagai man of the match sebanyak empat kali sepanjang turnamen Piala Dunia 2010.

Sederet prestasi Sneijder di musim itu membuat banyak orang mengira dirinya akan menjadi kandidat peraih Ballon d’Or 2010. Tapi hasilnya mengejutkan. Sneijder bahkan tidak ada di tiga besar perolehan suara pemenang Ballon d’Or. Dirinya kalah perolehan suara dengan Xavi di urutan ketiga, Andres Iniesta di urutan kedua, dan Lionel Messi yang menjadi pemenang Ballon d’Or musim itu.

Deco (2003/04)

Andriy Shevchenko menjadi pemenang Ballon d’Or di tahun 2004. Di musim itu, Shevchenko memang bersinar bersama timnya, AC Milan. Bersama Milan, pemain asal Ukraina itu meraih gelar scudetto musim 2003/04. Torehan golnya di musim itu juga layak dipuji. Dirinya berhasil mencetak sebanyak 24 gol dan menjadikannya sebagai pencetak gol terbanyak di musim itu.

Namun, prestasi Shevchenko di tingkat Eropa tidak lebih baik dari prestasinya di tingkat domestik. Shevchenko hanya mampu membawa milan sampai ke partai perempat final Liga Champions, kalah saat melawan Deportivo. Prestasi Shevchenko di timnas Ukraina juga tidak bisa dibilang bagus. Ia gagal membawa Ukraina lolos kualifikasi Euro 2004.

Karena hal itu, banyak yang berpendapat bahwa Deco lah yang pantas yang menyandang gelar sebagai pemain terbaik di tahun 2004. Prestasi Deco di musim 2003/04 memang tidak biasa. Deco menjadi sosok penting bagi Porto untuk memenangi Primeira Liga musim itu. Gelandang asal Portugal itu juga menorehkan 29 assist di semua kompetisi.

Dan siapa yang tidak tahu dengan cerita Porto di Champions League musim 2003/04?. Mereka adalah tim yang sama sekali tidak diunggulkan, tapi bisa meraih gelar juara Champions. Bersama dengan Jose Mourinho, Deco jadi sosok sentral permainan Porto. Tidak hanya di klub, Deco juga menjadi sosok penting keberhasilan Portugal mencapai partai final Euro 2004.

Virgil van Dijk (2018/2019)

Tahun 2019 menjadi puncak karir bagi van Dijk. Bagaimana tidak, dirinya berhasil mengangkat Champions League, UEFA Super Cup, dan Club World Cup. Bek asal Belanda itu juga punya sederet prestasi individu di tahun itu. Sebut saja pemain terbaik PFA, pemain terbaik Premier League, dan pemain terbaik UEFA. Dengan prestasi itu, tentu pantas bagi van Dijk untuk dapat Ballon d’Or di tahun 2019.

Namun Ballon d’Or di tahun itu malah jatuh kepada Messi. Memang pemilihan Messi sebagai pemenang Ballon d’Or sebetulnya masih bisa diterima. mengingat prestasi individu Messi yang mentereng di tahun 2019. Messi menorehkan 46 gol dan 17 assist di semua kompetisi musim itu.

Tapi tetap saja, pencapaian van Dijk masih lebih impresif. Sebagai seorang bek, dirinya mencatatkan clean sheet sebanyak 20 kali dalam 38 kali penampilan di Liga Inggris. Ia juga berhasil membawa Belanda sampai ke final National League 2019.

Lewandowski (2019/2020)

Lewandowski seharusnya sudah dapat Ballon d’Or sejak 2020. Semua orang setuju dengan hal itu. Bahkan Lionel Messi mengakui bahwa Lewandowski pantas mendapatkan Ballon d’Or 2020. Pasalnya penyerang Polandia itu mencetak sebanyak 55 gol dari 47 penampilannya di semua kompetisi musim 2019/20. Ia juga menjadi pencetak gol terbanyak di Bundesliga musim itu.

Lewandowski pun berhasil membawa gelar treble winner kedua Bayern Munchen. Bahkan di tahun 2020, ia menambah tiga gelar bergengsi lainnya. Yaitu DFL Super Cup, UEFA Super Cup, dan Piala Dunia antar klub. Dengan hasil itu, Bayern Munchen mendapatkan gelar sextupel pertamanaya.

Dengan pencapaian individu dan klub itu, Lewandowski sudah memenuhi semua kriteria untuk dapat ballon d’Or. Tapi, ia tidak mendapatkan gelar tersebut, sebab Ballon d’Or tahun itu ditiadakan. Hal ini dikarenakan wabah Corona yang sedang terjadi sejak awal tahun 2020. Entah apakah ini sial atau skandal bagi Lewandowski. Di tahun setelahnya Ballon d’Or dianugerahkan ke Messi, berkat kontribusinya membawa Argentina menjuarai Copa America 2021.

 

Sumber referensi: Express, Bundesliga, B/R, UEFA, Spotrtskeeda, 90min, Premier League

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru