Lagi-lagi bursa transfer pemain menjadi sesuatu yang banyak memberikan kejutan. Kita tidak pernah tahu kemana sang pemain idola akan pergi meski terus mendapat sorotan media. Bahkan, ada pula kejadian sebaliknya, ketika seorang pemain terus diisukan hengkang namun malah gagal mencapai kesepakatan.
Seperti pada bahasan kali ini, starting eleven akan merang deretan transfer aneh yang nyaris terjadi.
Daftar Isi
Pep Guardiola
Pelatih Manchester City Pep Guardiola mengungkapkan ia hampir bergabung dengan Wigan sebagai pemain. Namun, Wigan menolak Guardiola karena dia dianggap tidak cukup bagus.
Guardiola yang pernah berjaya sebagai pemain, pernah menikmati karier bagus sebagai gelandang. Dia bermain lebih dari 250 kali untuk Barcelona. Namun, pada 2005, ketika karirnya mulai meredup dan memasuki usia 34 tahun, Guardiola berstatus agen bebas setelah memperkuat klub Qatar, Al Ahli. Dia pun mendiskusikan untuk bergabung dengan Wigan, yang merupakan anak baru Liga Premier saat itu.
Namun pada akhirnya ia gagal bergabung meski sudah setuju untuk tampil bersama klub berjuluk The Latics. Dia dianggap sudah tua dan tidak cocok untuk mengisi salah satu pos di tim utama Wigan.
Ronaldinho
Ronaldinho disebut hampir menjajal Liga Inggris bersama Blackburn Rovers. Namun, mantan pemain Brasil itu akhirnya memilih pulang ke kampung halaman.
Proposal tersebut datang pada 2011. Blackburn memiliki kekuatan finansial menyusul kedatangan Venkys selaku pemilik baru. Meski sempat berdiskusi, sang maestro sepakbola asal Brasil akhirnya memutuskan untuk pulang ke Brasil.
Ronaldinho akhirnya menerima pinangan Flamengo. Dia kemudian membela Atletico Mineiro dan sempat menjajal Liga Meksiko bersama Queretaro, sebelum gantung sepatu dengan Fluminense pada 2015.
Virgil van Dijk
Virgil van Dijk resmi menjadi bek termahal setelah pindah ke Liverpool saat itu. Bek asal Belanda itu bergabung dengan Liverpool dari Southampton dengan nilai transfer 75 juta poundsterling atau sekitar 1,3 triliun rupiah.
Namun sebelum bergabung dengan The Reds, terkuak bahwa Palace pernah punya kesempatan menggaet Van Dijk dengan harga 6 juta poundsterling saja. Peluang itu sendiri hadir pada tahun 2014 lalu, ketika Van Dijk masih merumput di Skotlandia bersama Celtic. Pada saat itu Palace pada prosesnya batal merekrut Van Dijk. Ia dinilai tidak cocok untuk sepakbola Inggris yang punya gaya main cepat.
“Saat masih melatih Palace, aku bisa mendapatkan van Dijk dengan harga 6 juta pounds. Namun kemudian tidak disetujui oleh pemandu bakat klub karena dia dianggap terlalu lambat,” ujar Neil Warnock.
“We could have bought him at Palace for £6m, but my chief scout thought he was too slow”
Neil Warnock on Virgil van Dijk…
Read: https://t.co/Aaf3Hun7lL pic.twitter.com/2VEZAmc9rE
— Sky Sports Premier League (@SkySportsPL) October 26, 2018
Rivaldo
Mantan bintang AC Milan, Rivaldo, nyaris bergabung dengan Bolton Wanderers pada tahun 2004 silam. Ketika itu, Rivaldo tidak mendapati musim terbaiknya bersama Milan dan memilih untuk hengkang.
Namun, masalah gaji yang terlalu besar menjadi penghalang antar kedua belah pihak. Bolton menganggap gaji Rivaldo sangat sulit untuk dipenuhi. Apalagi, sang pemain juga menuntut permintaan lain seperti harus dicarikan rumah di daerah Manchester.
Setelah gagal capai kesepakatan, Rivaldo pun akhirnya memutuskan kembali ke kampung halamannya, Brasil dan bergabung dengan klub Cruzeiro.
Diego Maradona
Tahun 1986, bintang Argentina Diego Maradona menghancurkan Inggris dengan gol Tangan Tuhan di Piala Dunia Meksiko. Setahun kemudian, dia hampir saja setuju membela Leeds United, untuk membantu klub tersebut keluar dari Divisi II dan masuk ke papan atas.
Bill Fotherby, Ketua Leeds United saat itu, tak kehilangan ambisi. Di eranyalah Leeds United terus mencoba memburu Maradona. Fotherby mendekati agen Maradona, Jon Smith. Dia janjikan transfer senilai 8 juta pound, rumah dan mobil gratis.
Sayangnya, mereka tak pernah mencapai kesepakatan. Keinginan tersebut pun tetap tersimpan sebagai mimpi.
Diego Maradona nearly played for Sheffield United. pic.twitter.com/S3ypsW1549
— SPORTbible (@sportbible) March 8, 2014
Robert Lewandowski
Robert Lewandowski mengakui bahwa dirinya hampir bergabung dengan Blackburn Rovers, setelah memutuskan untuk hengkang dari Lech Poznan pada tahun 2010.
Lewa, yang sekarang menjadi bomber andalan Bayern Munchen, mengatakan bahwa dirinya telah melakukan pembicaraan dengan manajer Rovers pada waktu itu, Sam Allardyce. Akan tapi sebuah bencana alam gunung meletus di Pegunungan Eyjafjallajokull, Islandia, menunda penerbangan di bagian Utara Eropa termasuk penerbangan Lewandowski ke Inggris.
Sang pemain pun batal ke Inggris dan akhirnya bergabung dengan Borussia Dortmund yang juga begitu meminati jasanya.
Haven’t been this disappointed in Iceland since that ash cloud put the skids on Lewandowski’s move to Blackburn. pic.twitter.com/9sJiPBiQkk
— Paddy Power (@paddypower) July 3, 2016
Zinedine Zidane
Jika melihat nama besar yang dimiliki Zinedine Zidane, semua klub tentu bermimpi untuk bisa mendapatkan jasanya. Namun tidak untuk klub asal Inggris, Blackburn, dimana mereka dikabarkan pernah menolak untuk merekrut Zidane. Ya, penolakan Blackburn untuk mendatangkan Zidane memang benar adanya.
The Rovers ketika itu menolak untuk mendatangkan Zidane sebab sang pemain dinilai tidak lebih baik dari sosok Tim Sherwood, yang merupakan gelandang Blackburn.
Selain itu, Zidane juga dihubungkan dengan klub Inggris lain, Newcastle United. Tapi petinggi Newcastle menilai Zidane tak cukup tangguh untuk bermain di ajang Liga Inggris.
Roberto Carlos
Nama Roberto Carlos menjadi salah satu yang terhebat dalam persepakbolaan dunia. Dalam perjalanan karirnya, dia diberitakan nyaris bergabung dengan Aston Villa.
Ketua Aston Villa, Doug Ellis, terkesan dengan penampilan Roberto Carlos. Ketertarikannya terjadi karena ia melihat sosok Carlos tampil begitu mengesankan bersama Palmeiras dan juga timnas Brasil.
Tapi kemudian sang pelatih, Brian Little, tak tergerak hatinya. Sebaliknya, Aston Villa malah menggaet Gareth Southgate dari Crystal Palace senilai 2,5 juta pound. Setahun berikutnya, Roberto Carlos pindah ke Inter Milan, untuk kemudian menjadi bintang di Real Madrid.
Andres Iniesta
Memutuskan untuk bermain di Liga Jepang bersama Vissel Kobe sejak 2018 menjadi fenomena teraneh dalam karier Andres Iniesta. Dia memilih Vissel Kobe karena tidak ingin bertahan di Eropa dan menghindari tim yang berpotensi menjadi lawan Barcelona.
Akan tetapi, kembali ke masa awal saat belum dapatkan menit bermain reguler di Barcelona, Andres Iniesta hampir saja hengkang ke Liga Skotlandia.
Diceritakan, tawaran dengan nilai cukup tinggi dari Rangers pada tahun 2004 menjadi proposal menarik, ditambah dengan jaminan tempat sebagai suksesor salah satu legenda klub, Barry Ferguson yang putuskan pindah ke Blackburn Rovers.
Rangers sudah memberi segala tawaran untuk membawa Iniesta. Namun ternyata sang pemain menolak di akhir kesepakatan karena terbesit niat untuk berjuang agar mendapat tempat utama di Barcelona.
Andriy Shevchenko
Shevchenko sempat menyangkal pernah menjalani uji coba di West Ham United. Namun, menurut mantan nakhoda The Hammers, Harry Redknapp, klub London Timur itu telah menyia-nyiakan kesempatan mengontrak salah satu striker hebat dalam sejarah sepakbola Eropa.
Saat itu, Sheva masih berusia 19 tahun namun sudah dianggap punya bakat luar biasa. Namun West Ham tidak benar-benar melihat potensi sang pemain hingga harus menyesali keputusannya. Karena pada akhirnya dia menjadi pemain terbaik dunia dan mendapat gelar Ballon D’or pada tahun 2004.
Shevchenko to West Ham (1994)
According to Redknapp, he watched him play against Barnet Reserves and “he didn’t pull up any trees.” The fee of £1m turned out to be too much.
At least they signed Dieter Eckstein though, who played a grand total of 0 minutes for the club. #WHUFC pic.twitter.com/9PBA7Wb8p8
— Fans’ Favourite (@FansFavouriteUK) August 1, 2019
Pierre-Emerick Aubameyang
Nama Pierre-Emerick Aubameyang masih menjadi andalan di lini serang Arsenal saat ini. Namun siapa sangka bila penyerang asal Gabon itu hampir bergabung dengan West Bromwich Albion pada bursa transfer musim dingin 2012.
Pemandu bakat klub tersebut, Stuart White, sempat kepincut terhadap aksi Aubameyang saat membela Saint-Etienne kontra Auxerre di Liga Prancis 2011/12. Bahkan, kubu West Brom sempat berniat menebus Aubameyang seharga 2 juta euro. AC Milan selaku pemilik Aubameyang saat itu sudah siap melepas Auba. Akan tetapi, mereka tiba-tiba mundur dari negosiasi. Alhasil, Saint-Etienne pun tak menyia-nyiakan kesempatan dengan mempermanenkan status Auba pada bursa transfer musim dingin 2012 seharga 1,8 juta euro.
Johan Cruyff
Klub ajaib Leicester City, dikabarkan sempat ingin membeli legenda Barcelona, Johan Cruyff.
Ketertarikan Leicester pada Johan Cruyff terjadi pada Januari 1981. Saat itu Cruyff baru saja menyelesaikan kontraknya bersama Washington Diplomats setelah bermain selama satu musim. Di sana dirinya mencetak 12 gol dari total 30 pertandingan. Para petinggi Leicester pun silau dengan kehebatan dan ketenaran Cruyff.
Kala itu, Leicester sempat mengejutkan publik Inggris dengan mengumumkan di media massa mengenai kepindahan Cruyff ke klub tersebut. Mereka bahkan mengklaim sudah yakin bahwa Cruyff telah menandatangani kontrak seharga 4.000 pounds atau sekitar 75 juta rupiah.
Namun berita tersebut langsung dibantah oleh Cruyff, dengan sang legenda memutuskan untuk bermain dengan Levante karena dirinya sangat menyukai Spanyol.
Michael Essien
Pada 2009, CEO Burnley, Brendan Flood, ditawari untuk mempekerjakan Essien dengan hanya perlu membayar 60 pounds per pekan.
Namun tiba-tiba manajemen Burnley mengungkapkan rasa keberatannya. Mereka menganggap bila nilai yang harus dibayar klub terlalu besar. Mereka pun menolak untuk melanjutkan kerjasama untuk memainkan eks bintang Persib Bandung.
[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=ky7ZITuQhbI[/embedyt]
Sumber referensi: planet football