Seorang manusia seharusnya terikat hanya pada satu negara, demikian pula pesepak bola. Seorang pemain ditakdirkan untuk membela panji negara tertentu. Namun, beberapa pemain berikut malah pernah memperkuat dua negara…
Wilfried Zaha (Inggris dan Pantai Gading)
Bakat terbaik di luar enam besar Liga Inggris sempat mencuat di tim junior tim nasional Inggris. Ia bahkan dua kali tampil dari bangku cadangan untuk timnas senior Inggris asuhan Roy Hodgson. Namun, Zaha akhirnya memilih memperkuat negeri nenek moyangnya, Pantai Gading, pada 2017.
Diego Costa (Brasil dan Spanyol)
Mulai bersinar pada 2013/14 saat mencetak 27 gol bagi Atletico Madrid, Diego Costa sudah dua kali berkostum Brasil di musim sebelumnya. Namun, Costa mendapat kewarganegaraan Spanyol pada bulan Juli 2013 dan mendapat panggilan timnas Spanyol dua bulan setelahnya. Jadilah ia membela negara tempatnya berkarier hingga kini..
Mario Fernandez (Brasil dan Rusia)
Bek kanan Mario Fernandez sempat menjalani debut bagi timnas Brasil pada 2014. Namun, setelah bermain untuk CSKA Moskow selama lebih dari lima tahun, ia mendapat kewarganegaraan dari Presiden Vladimir Putin. Di Piala Dunia 2018, walau belum fasih berbahasa Rusia, ia membawa negara keduanya tersebut hingga babak perempat final.
Alex Bruce (Irlandia dan Irlandia Utara)
Sementara sang ayah, Steve Bruce, seorang legenda Manchester United, gagal meraih satu pun penampilan internasional, sang anak, Alex Bruce mendapat nasib lebih baik. Ia dua kali memperkuat Irlandia pada 2007, namun berpaling ke Irlandia Utara pada 2013. Berhubung semua penampilannya hanya terjadi di laga uji tanding, ia kelak bisa bergabung dengan timnas Inggris.
Nacer Chadli (Maroko dan Belgia)
Seperti banyak pemain Belgia lainnya, Nacer Chadli merupakan warga keturunan. Ia menjadi man of the match dalam laga debut bersama Maroko pada November 2010. Namun, tiga bulan kemudian, ia memutuskan berpaling ke Belgia. Ia menjadi bagian generasi emas negara tersebut yang menembus semifinal Piala Dunia 2018.
Mehdi Carcela-Gonzalez (Belgia dan Maroko)
Pemain kelahiran Belgia lain dengan darah Maroko. Carcela-Gonzalez menempuh jalur karier yang berlawanan dengan Nacer Chadli nyaris di waktu yang bersamaan. Ia bermain untuk Belgia pada hingga 2010, tapi memutuskan membela Belgia sejak Februari 2011. Ia juga menjadi bagian dari Maroko di Piala Dunia 2018.
Jermaine Jones (Jerman dan Amerika Serikat)
Jermaine Jones yang bermain baik untuk Schalke pada 2008 mendapat ganjaran caps timnas Jerman sebanyak tiga kali pada tahun itu. Namun, setelah menyadari tidak akan jadi pilihan utama, ia pindah kewarganegaraan ke Amerika Serikat. Di Negeri Paman Sam, Jones mampu mencetak 69 caps dan 4 gol.
Saman Ghoddos (Swedia dan Iran)
Saman Ghoddos pertama kali membuat Swedia tertarik pada tahun ketika Ostersund tampil mengejutkan di musim pertama mereka di kasta teratas. Ghoddos bahkan sudah diberi debut dan mencetak gol saat melawan Slovakia. Namun, tanah leluhur Iran memanggil melalui perantara Carlos Queiroz, yang pada akhirnya membuat Ghoddos tampil tiga kali di Piala Dunia 2018 bersama Iran.
Thiago Motta (Brasil dan Italia)
Gelandan bertahan yang banyak mengoleksi trofi semasa membela Barcelona, Inter, dan PSG, telah membikin caps untuk Brasil jauh di masa mudanya pada 2003. Penampilan bagusnya di level klub, dibarengi pengabaian oleh Brasil, membuat federasi Italia melakukan pendekatan. Pada akhirnya ia mengoleksi 30 caps untuk Italia, termasuk membantu mereka mencapai final Euro 2012.
Florent Malouda (Perancis dan Guedaloupe)
Gelandang serang yang populer berkat penampilannya bersama Lyon dan Chelsea ini sanggup menembus skuad timnas Perancis. Ia bahkan menjadi anggota skuad yang menjadi runner-up Piala Dunia 2006, dan secara total telah mengoleksi 80 caps. Namun, pada 2017, ia menerima panggilan Guyana Perancis, negara yang tak menjadi anggota FIFA. Ketika negara tersebut bermain di Piala Concacaf yang merupakan turnamen resmi, Guyana Perancis pun mendapat sanksi.
FIFA memang mengizinkan seoran pemain memperkuat dua negara, dengan ketentuan sang pemain belum pernah tampil di kompetisi resmi bagi negara pertamanya. Jadi, pemain-pemain seperti Cristian Gonzales atau Beto Goncalves pun boleh membela Indonesia karena belum pernah tampil untuk negara asalnya…