Rivalitas dalam sepakbola melahirkan bumbu-bumbu ketegangan. Tensi yang tinggi selalu menyelimuti pertandingan rival. Dengan begitu sudah pasti akan terbentang jarak yang sedemikian luas antara dua pendukung klub rival.
Selain itu rivalitas di dunia sepakbola juga bisa lahir dari segala macam situasi. Bahkan ketika dalam satu kota itu ada dua klub, sudah pasti akan menciptakan rivalitas baru. Meski begitu, karena berada dalam satu kota atau wilayah, kendati rival kedua tim bisa jadi berbagi stadion.
Nah berikut ini Starting Eleven sajikan klub rival yang berbagi stadion. Apa saja klub-klub tersebut?
Daftar Isi
Inter vs AC Milan (San Siro)
Yang paling umum dan tentu saja mudah diingat adalah Derby Della Madonnina, atau derby dua Kota Milan. Rivalitas yang mempertemukan Inter dan AC Milan ini sudah berlangsung sejak lama.
Kehadiran Inter sudah memicu perpecahan di Kota Milan sejak 1908. Sementara, San Siro dibangun pada tahun 1925. Presiden Rossoneri kala itu, Piero Pirelli yang memulai proyek tersebut.
Stadion berkapasitas 35 ribu penonton akhirnya berdiri. Tepat pada 19 September 1926. Stadion itu pun siap untuk dibuka dan diresmikan. Untuk meresmikannya diadakanlah pertandingan persahabatan antara AC Milan dan Inter.
Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Alih-alih melahirkan laga persahabatan yang menyenangkan, il Diavolo Rosso justru keok oleh rivalnya itu. Di markas sendiri yang baru jadi pula. Alhasil rivalitas keduanya kian memanas.
The scene outside the San Siro three hours before today’s Milan derby 😳
(via @AntoVitiello)pic.twitter.com/vy2E9h9CoA
— ESPN FC (@ESPNFC) February 21, 2021
Uniknya, pada 1947, Inter justru mulai menyewa stadion San Siro untuk markas mereka. Akan tetapi, Inter tidak memakai nama San Siro ketika menggunakan stadion itu. Demi menghormati persatuan simbolis antara kedua klub, Inter menggunakan San Siro dengan nama Giuseppe Meazza.
Meazza adalah legenda La Beneamata. Meski ia sebenarnya adalah penggemar AC Milan. Meazza juga legenda Timnas Italia yang sudah membawa tim itu juara Piala Dunia dua kali. Menjadikan Meazza sebagai putra terbaik San Siro.
Genoa vs Sampdoria (Stadion Luigi Ferraris)
Jika kita bergeser dari Kota Milan, di belahan Italia yang lain terdapat derby yang tak kalah panas. Derby antara dua klub di satu kota yang sama. Namanya Derby della Lanterna. Pertandingan derby yang mempertemukan Genoa dan Sampdoria.
Genoa dan Sampdoria adalah dua klub yang berasal dari satu kota yang sama. Kota yang dikenal dengan kota pelabuhan tersibuk di pantai utara Italia. Tepatnya di Kota Genova yang letaknya di pinggir laut Mediterania. Tentu jika kita membahas derby ini lebih luas, pembahasannya akan sangat panjang.
Singkatnya derby ini lahir tidak lepas dari urusan politik. Sebab ketika itu, pemimpin partai fasis Italia, Benito Mussolini tidak menyukai dominasi Genoa di Liga Italia. Hal itulah yang melahirkan klub baru yang kita kenal sekarang dengan Unione Calcio Sampdoria.
Messina. Torre della Lanterna di Giovanni Angelo Montorsoli (1547) (Foto di Enrico Borrometi) #unica pic.twitter.com/fMpI3w0U5h
— giuseppe trimarchi (@giuseppetrimarc) February 18, 2022
Nama derby ini diambil dari nama mercusuar di Kota Genova, yaitu Torre della Lanterna. Meski begitu, kedua tim ini menggunakan stadion yang sama, Stadion Luigi Ferraris. Stadion yang diresmikan tahun 1911 itu memiliki kapasitas 35 ribu penonton dengan arsitektur yang terlihat sangat Inggris.
Vittorio Gregotti, the renowned Italian architect who designed the Luigi Ferraris stadium in Genoa (among many other works), has died of coronavirus. RIP. #COVID19 pic.twitter.com/H7MkUmywz9
— LearnEnglishThroughFootball (@LETFootball) March 16, 2020
Ketika derby ini digelar, pendukung di dalam stadion akan terbelah. Kedua pendukung akan saling membenci dan tidak menyukai satu sama lain. Namun hebatnya, meski kebencian itu meluap-luap, kedua pendukung juga saling menghormati. Persaingan hanyalah ketika dua tim bertanding di atas lapangan. Meski memang tensinya selalu panas.
Lazio dan AS Roma (Olimpico)
Masih di Negeri Mussolini, Italia memang tanah yang tepat untuk melahirkan perseteruan di dalam stadion. Selain Genoa dan Sampdoria maupun AC Milan dan Inter, masih ada Lazio dan AS Roma. Dua tim rival yang berbagi stadion.
Sejak direnovasi tahun 1953, Stadion Olimpico di Roma menjadi markas dua tim besar ibu kota. Serigala dan elang ibu kota berbagi stadion sejak saat itu. Tak ayal ketika bertemu, tensi kedua pendukung pun memanas.
Secara prestasi AS Roma lebih unggul dengan tiga kali meraih scudetto, sedangkan Aquilotti baru meraih dua scudetto. Kala kedua tim ini bertemu, stadion yang bisa menampung 80 ribu lebih pasang mata itu akan terbelah menjadi dua.
Roma ultras singing ‘Grazie Roma’ after the derby win against Lazio
This song is only played at the final whistle if Roma win their home match at the Olimpico.
It has truly beautiful lyrics (the link has English translation).
A masterpiece.https://t.co/RTB76pbn4K pic.twitter.com/25OpLfmxGf
— Jody (@anjody17) March 20, 2022
Curva Nord, pendukung Lazio dan Curva Sud, pendukung Roma membuat atmosfer di dalam stadion menjadi mencengangkan. Kedua tifosi sering kali melakukan pertunjukan spanduk. Persaingan dua pendukung itu tak jarang juga keras.
Saking besarnya, stadion ini juga digunakan oleh Timnas Italia. Tim rugby Italia sejak tahun 2012 juga menggunakan Stadion Olimpico atau Olimpiade ini.
Fluminense dan Flamingo (Maracana)
Setelah di Italia kita terbang ke Brazil untuk melihat salah satu derby paling fenomenal di Negeri Samba, Fla-Flu Derby yang menjadi bumbu kompetisi di Brazil. Derby ini mempertemukan antara dua klub Rio de Janeiro, Fluminense dan Flamingo.
Fla-Flu disebut-sebut sebagai derby paling glamor di ibukota Brazil. Derby kedua tim ini bahkan acap kali disamakan dengan polarisasi politik di negara ini. Meski begitu kedua tim ini menggunakan satu stadion yang sama. Estadio Jornalista Mario Filho yang terletak di Kecamatan Maracanã di Rio de Janeiro jadi markas dua tim ini.
Un FLA FLU sans supporters, un Maracana vide, le derby de Rio sera sans âme…😭🇧🇷⚽️
Pour les insomniaques, le match débutera dans 1h ✌️#VamosFlamengo #FLAFLU pic.twitter.com/ClyBInUbt1— Zied Jendoubi (@Ziedjnb) September 9, 2020
Stadion yang juga disebut Stadion Maracana itu juga sejatinya merupakan markas empat tim yang berbeda. Selain Flamingo dan Fluminense, dua klub amatir, Vasco da Gama dan Botafogo juga memakai stadion ini. Stadion ini juga pernah dipakai Timnas Brazil, seperti di Piala Dunia 2014.
Fluminense lahir lebih dulu tahun 1902. Sementara Flamengo adalah klub yang lahir dari perpecahan di dalam tubuh Fluminense tahun 1911. Sejak saat itu, permusuhan dua klub ini ikut lahir. Di dalam Fla-Flu Derby ada sentimen kelas bahkan melibatkan etnis dan ras. Hal itulah yang membuat derby ini kian panas.
Persepolis dan Esteghlal (Azadi, Iran)
Ketika Persepolis dan Esteghlal bertemu, ibukota Iran, Teheran akan penuh dengan pasukan pengamanan. Dua brigade pendukung, merah dan biru berjalan ke satu tempat yang sama. Keduanya berjalan ke Kompleks Olahraga Azadi di Teheran, Iran.
Pertandingan derby antara Persepolis dan Esteghlal menjadi yang terpanas di Persia. Derby ini juga disebut dengan Sorkhabi Derby maupun Derby Teheran. Karena mempertemukan dua klub dari Kota Teheran.
Stadion Azadi yang berada di Kompleks Olahraga Azadi menjadi basis kedua pendukung. Pasalnya, kedua tim ini memang berbagi stadion. Fyi aja nih, perseteruan kedua tim ini adalah warisan dari pendahulunya, Taj dan Shahin FC.
Esteghlal dulunya dikenal sebagai Taj FC yang bersaing dengan Shahin FC. Sementara Shahin memiliki hubungan yang kuat dengan Persepolis. Persaingan Persepolis dan Esteghlal berlangsung sampai hari ini dan menjadi kian panas karena identitas kolektif antarpendukung.
The Tehran derby between Persepolis and Esteghlal is one of the wildest on earth. @JamesPiotr joined 100,000 fans in the Iranian capital to experience it. 🇮🇷🔥 pic.twitter.com/rPrk8YvPSA
— B/R Football (@brfootball) June 8, 2018
Tak ayal ketika dua tim ini bertemu, stadion yang berkapasitas 78 ribu lebih tempat duduk itu akan menciptakan atmosfer yang menegangkan. Kedua pendukung akan saling ancam bahkan sampai ke ofisial tim dan wasit.
Perkelahian fisik, penyerbuan penggemar ke lapangan, perusakan properti, dan insiden serius lainnya kerap menjadi bumbu Derby Teheran ini. Wajar kalau pengamanannya pun harus ekstra. Kabarnya kedua basis penggemar ini sampai harus diberi batas saat berjumpa.
https://youtu.be/h0PReBUO0Aw
Sumber: Sportskeeda, Khelnow, 90Min, UrbanPitch, WorldSoccer, BR, WantedInRome