Termahal Sepanjang Sejarah! Berapa Rincian Biaya dan Hadiah Piala Dunia 2022?

spot_img

Datang dan menonton langsung pertandingan Piala Dunia memang jadi “bucket list” bagi banyak penggemar sepak bola. Namun, pada edisi kali ini, sepertinya mimpi tersebut perlu dipertimbangkan kembali. Pasalnya, Piala Dunia 2022 bakal jadi gelaran Piala Dunia termahal sepanjang sejarah.

Berdasarkan hasil penelitian dari perusahaan jasa keuangan Polandia, Conotoxia, harga tiket pertandingan Piala Dunia 2022 adalah yang paling mahal dalam sejarah. Harga tiket Piala Dunia Qatar cukup bervariasi, tergantung dari jenis tiket dan kategorinya. Harga tiket di tiap babak juga berbeda-beda.

Kategori paling murah yakni kategori 4 yang dijual khusus untuk penduduk Qatar. Artinya, bagi turir atau fans yang datang dari negara lain, mereka mesti mengeluarkan biaya yang jauh lebih mahal.

Tiket termurah di babak grup dijual dengan harga 250 Riyal Qatar atau sekitar Rp1 juta dan tiket termahal dijual dengan harga 800 Riyal Qatar atau sekitar Rp3,3 juta. Di babak 16 besar, tiket termurah dijual dengan harga 350 Riyal Qatar atau sekitar Rp1,4 juta dan tiket termahalnya dijual dengan harga 1000 Riyal Qatar atau sekitar Rp4,1 juta.

Lalu di babak perempat final, tiket termurah dijual dengan harga 750 Riyal Qatar atau sekitar Rp3 juta dan tiket termahalnya dijual dengan harga 1550 Riyal Qatar atau sekitar Rp6,3 juta. Kemudian untuk babak semifinal, tiket termurahnya dibanderol dengan harga 1200 Riyal Qatar atau sekitar Rp5 juta dan tiket termahalnya dibanderol dengan harga 3480 Riyal Qatar atau sekitar Rp14 juta.

Sementara itu, tiket termurah untuk pertandingan final dijual dengan harga 2200 Riyal Qatar atau sekitar Rp9 juta dan 5850 Riyal Qatar atau sekitar Rp24 juta untuk tiket termahalnya. Mengutip dari Insider, harga tiket pertandingan final Piala Dunia 2022 di Qatar naik sebesar 46% dari harga tiket final Piala Dunia 2018 di Rusia.

Namun, yang membuat ongkos menonton langsung Piala Dunia tahun ini jadi yang termahal bagi fans adalah karena biaya akomodasi dan penerbangannya yang sangat tinggi. Dilansir dari Front Office Sports, penggemar asal Inggris dan Wales diperkirakan harus menyiapkan dana sekitar 5.630 dolar AS untuk tiket, penerbangan, dan akomodasi, jika negara mereka mencapai babak final.

Bujet yang harus dikeluarkan masing-masing penggemar memang bakal berbeda-beda, tergantung dari mana mereka berangkat. Namun, pada intinya, semua sepakat kalau Piala Dunia tahun ini adalah yang termahal.

Kocek mahal yang mesti disiapkan tersebut memang sudah diperkirakan sejak jauh hari. Ini tak lepas dari besarnya biaya yang sudah tuan rumah Qatar habiskan untuk menyukseskan turnamen akbar 4 tahunan tersebut.

Rincian Biaya Piala Dunia Qatar 2022

Statita dan Front Office Sports memperkirakan Qatar telah menghabiskan biaya sebesar 220 miliar dolar AS untuk menggelar Piala Dunia 2022. Sementara sumber dari CNBC mengatakan kalau pemerintah Qatar telah mengeluarkan biaya sekitar 229 miliar dolar AS untuk menyukseskan Piala Dunia 2022 yang akan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember ini.

Besaran biaya tersebut jadi yang termahal sepanjang sejarah. Bahkan, jumlah tersebut hampir lima kali lipat dari ongkos gabungan yang dihabiskan tuan rumah Piala Dunia 1990 hingga 2018 yang hanya sebesar 48,63 miliar dolar AS. Sangat fantastis, bukan?

Sebagai perbandingan, tuan rumah Rusia hanya mengeluarkan 11,6 miliar dolar AS untuk menggelar Piala Dunia 2018. Brasil menghabiskan 15 miliar dolar AS untuk jadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Sementara Afrika Selatan cuma menghabiskan 3,6 miliar dolar AS untuk menggelar Piala Dunia 2010.

Memang, dibanding tuan rumah Piala Dunia edisi sebelumnya, Qatar bukanlah negara sepak bola, sehingga banyak hal yang harus mereka persipkan, termasuk membangun dan merenovasi 8 stadion. Pembangunan tersebut dilaporkan menelan biaya antara 6,5 miliar dolar AS hingga 10 miliar dolar AS.

Biaya yang jauh lebih besar dikeluarkan pemerintah Qatar untuk membangan infrastruktur penunjang. Seperti sistem jaringan metro yang melayani lima dari delapan stadion yang menelan biaya 36 miliar dolar AS. Sementara sisa biaya lainnya Qatar habiskan untuk membangun perhotelan, telekomunikasi, keamanan, bandara, infrastruktur jalan yang lebih luas, serta infrastruktur transportasi lainnya.

Qatar sudah terpilih jadi tuan rumah Piala Dunia 2022 sejak tahun 2010. Sejak saat itu, mereka rata-rata menghabiskan 18,3 miliar dolar AS pertahun. Angka tersebut sepadan dengan 10% dari PDB Qatar yang kira-kira mencapai 180 miliar dolar AS di tahun 2022.

Ini menunjukkan betapa besarnya komitmen dari tuan rumah Qatar. Sebagian infrastruktur yang mereka bangun tidak hanya dipakai untuk menunjang Piala Dunia saja, tetapi juga untuk pembangunan jangka panjang Qatar.

Akan tetapi, tidak sedikit pula pembangunan sarana prasarana yang memiliki prioritas rendah alias hampir tidak memberikan kontribusi terhadap ekonomi Qatar di kemudian hari. Bahkan, mengutip dari Sportico, beberapa dari bagian stadion Piala Dunia 2022 dijadwalkan akan dibongkar dan dikirim ke tempat lain untuk mengurangi biaya operasional dan pemeliharaannya yang bakal mencapai jutaan dolar setiap tahunnya.

Rincian Hadiah Piala Dunia 2022

Bagi FIFA sendiri, selaku induk organisasi sepak bola dunia, Piala Dunia 2022 di Qatar juga jadi yang termahal. Biaya operasional yang FIFA keluarkan untuk edisi tahun ini adalah yang termahal sepanjang sejarah.

FIFA telah menganggarkan dana sebesar 1,7 miliar dolar AS untuk menanggung seluruh biaya operasional Piala Dunia Qatar. Biaya tersebut mencakup 326 juta dolar AS yang dipakai untuk membiayai kompetisi, 247 juta dolar AS untuk biaya operasional siaran TV, dan 207 juta dolar AS untuk biaya tenaga kerja.

Naiknya biaya operasional tersebut turut membuat prize money alias hadiah uang Piala Dunia 2022 ikut mengalami kenaikan. Di sektor ini, FIFA menganggarkan dana sebesar 440 juta dolar AS atau sekitar Rp6,4 triliun.

Sekali lagi, hadiah tersebut memecahkan rekor sebagai yang termahal sepanjang sejarah Piala Dunia. Dibanding edisi 2018, ada peningkatan uang hadiah sebesar 40 juta dolar AS. Sementara hadiah uang yang dibagikan pada edisi 2014 hanya sebesar 358 juta dolar AS.

Setiap tim yang lolos ke Piala Dunia 2022 akan mendapat bayaran partisipasi sebesar 1,5 juta dolar AS. Jika gagal lolos dari fase grup, tim berperingkat 17 hingga 32 akan mengantongi hadiah tambahan sebesar 9 juta dolar AS atau setara Rp139 miliar.

Negara yang lolos dan melaju ke babak 16 besar atau yang finsih di peringkat 9 hingga 16 akan mengantongi hadiah sebesar 13 juta dolar AS atau setara Rp201 miliar. Perempat finalis atau negara yang mengakhiri Piala Dunia di posisi 5 hingga 8 akan mendapat hadiah sebesar 17 juta dolar AS atau setara Rp262 miliar.

Sementara itu, tim peringkat 4 akan menerima hadiah sebesar 25 juta dolar AS atau setara Rp386 miliar. Tim peringkat 3 mendapat 27 juta dolar AS atau setara Rp417 miliar. Runner-up akan menerima 30 juta dolar AS atau setara Rp464 miliar. Lalu, pemenang Piala Dunia 2022 akan mendapat hadiah sebesar 42 juta dolar AS atau sekitar Rp649 miliar.

Keuntungan Piala Dunia 2022

Lalu, bagaimana dengan keuntungan yang diharapkan dari edisi Piala Dunia tahun ini? Tidak mungkin dong FIFA yang sudah menggelontorkan dana begitu besar tidak mengincar untung.

Dilansir dari Sportico, pendapatan dari Piala Dunia 2022 diproyeksikan mencapai 4,7 miliar dolar AS, dimana sektor hak siar TV diperkirakan akan menyumbang pendapatan sebesar 2,6 miliar dolar AS. Dengan biaya operasional 1,7 miliar dolar AS, FIFA mengharap keuntungan bersih sebesar 3 miliar dolar AS.

Dari angka tersebut, FIFA akan mengambil sekitar 10% dari pendapatan Piala Dunia 2022 untuk kepentingan opersional mereka. Sementara sisanya akan mereka distribusikan ke lebih dari 200 asosiasi sepak bola nasional di seluruh dunia untuk mempromosikan pengembangan olahraga. Andai tak dikorupsi oleh masing-masing federasi atau bahkan FIFA itu sendiri, tentu manfaat uang yang bakal didapat tiap asosiasi atau federasi sepak bola nasional akan sangat besar untuk kemajuan sepak bola di negara mereka.

Lalu, bagaimana dengan dampak ekonomi dari gelaran Piala Dunia 2022 bagi tuan rumah Qatar? Jika melihat data dan proyeksi finansialnya, kemungkinan besar Qatar akan mendapat hasil negatif.

Qatar berharap akan ada 1,3 juta pengunjung yang datang ke Piala Dunia 2022. Sportico memperkirakan Qatar akan meraup pendapatan 1,56 miliar dolar AS selaku tuan rumah. Ini hanyalah asumsi, sebab pada kenyataannya mungkin akan sulit tercapai.

Manfaat lain yang bisa diharapkan Qatar dengan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah keuntungan secara geopolitik, seperti naiknya investasi, pariwisata, hingga perdagangan luar negeri. Namun, dengan berita negatif seperti dugaan suap, sistem kerja kafala yang menindas, hingga dugaan pelanggaran HAM, jauh lebih banyak berita negatif ketimbang positif.

Belum lagi mahalnya biaya akomodasi, pilihan hiburan yang terbatas saat tidak ada pertandingan, tinggi harga minuman dan sedikitnya hotel serta bar yang menayangkan pertandingan karena biaya lisensi yang mahal, serta panasnya suhu di Qatar dikabarkan telah membuat banyak fan dari negara peserta Piala Dunia 2022 mengurungkan niatnya untuk datang langsung ke Qatar.

Dengan kemeriahan dan antusiasme yang jauh menurun akibat pergeseran jadwal dan mahalnya biaya perjalanan bagi fans yang datang dari luar Qatar, apakah target ekonomi yang mereka harapkan itu bisa tercapai?


***
Referensi: RRI, Front Office Sports, CNBC, Statita, Sporting News, Inews, Sportico, Insider.

Gabung sekarang juga, Member Kami Batasi!

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ORIGINAL MERCHANDISE STARTING ELEVEN

Obral!
Obral!

Glory Glory Manchester United

Rp109,000Rp125,000
Obral!
Obral!

Cristiano Ronaldo Siuuuu...

Rp109,000Rp120,000

Artikel Terbaru